Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya makalah semisolida ini
yang membahas tentang pasta. Tidak lupa juga kami mengucapkanterimakasih kepada dosen
pengampu yang telah membimbing kami dan teman-teman yangtelah mendukung terselesaikannya
makalah ini.

Makalah ini juga bisa selesai atas kerjasama yang baik dan peran serta dari paraanggota kelompok ini.
Tentunya makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, yangmudah-mudahan masih bisa dimaklumi .

Kami selaku penulis berharap agar makalh ini dapat bermanfaat bagi pembacanya danmemberikan
informasi dan pengetahuan yang lebih kepada banyak orang. Dan sekiranya jikaada kekurangan, dapat
diberikan saran yang membangun bagi kelompok kami kedepannya

Jember, 2 Oktober 2020

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya ilmu dan tekhnologi di dunia farmasi . Semakin harisemakin banyak
jenis dan ragam penyakit yang muncul. Perkembangan pengobatan pun terusdi kembangkan. Berbagai
macam bentuk sediaan obat, baik itu liquid, solid dan semisolid telahdikembangkan oleh ahli farmasi
dan industri.Ahli farmasi mengembangkan obat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang
bertujuan untuk memberikan efek terapi obat, dosis yang sesuai untuk di konsumsi olehmasyarakat.
Selain itu, sediaan semisolid digunakan untuk pemakaian luar seperti krim, salep,gel, pasta dan
suppositoria yang digunakan melalui rektum. Kelebihan dari sediaan semisolidini yaitu praktis, mudah
dibawa, mudah dipakai, mudah pada pengabsorbsiannya. Juga untukmemberikan perlindungan
pengobatan terhadap kulit.Berbagai macam bentuk sediaan semisolid memiliki kekurangan, salah
satudiantaranya yaitu mudah di tumbuhi mikroba. Untuk meminimalisir kekurangan tersebut, paraahli
farmasis harus bisa memformulasikan dan memproduksi sediaan secara tepat. Dengandemikian,
farmasis harus mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk meminimalisirkejadian yang tidak
diinginkan. Dengan cara melakukan, menentukan formulasi dengan benardan memperhatikan
konsentrasi serta karakteristik bahan yang digunakan dan dikombinasikandengan baik dan benar

1.2 Rumusan Masalah

1 Apa pengertian/definisi dari sediaan pasta?

2. Apa saja karakteristik dari sediaan pasta?

3. Apa saja macam/penggolongan sediaan pasta?

4. Apa saja basis/pembawa dari sediaan pasta?

5. Bagaimana evaluasi dari sediaan pasta?

6.Apa saja kegunaan dari sediaan pasta?

7. Apa saja kelebihan dan kekurangan sediaan pasta?

8. Bagaimana formulasi sediaan pasta?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian/definisi dari sediaan pasta

2. Untuk mengetahui karakteristik dari sediaan pasta

3. Untuk mengetahui macam/penggolongan sediaan pasta

4. Untuk mengetahui apa saja basis/pembawa dari sediaan pasta

5. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi dari sediaan pasta


6. Untuk mengetahui kegunaan dari sediaan pasta

7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sediaan pasta

8. Untuk mengetahui formulasi sediaan pasta

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai
definisi, karakteristik, macam/penggolongan, basis/pembawa sediaan, kelebihan dan kekurangan,
evaluasi, dn formulasi dari sediaan pasta dalam mata kuliah semisolida

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI PASTA

Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat serbuk. Karenamerupakan
salep yang tebal, keras dan tidak meleleh pada suhu badan maka digunakansebagai salep penutup atau
pelindung. (buku farmasetika, prof. Drs. Moh. Anief, Apt.)

Menurut farmakope Indonesia edisi ke-3 adalah sediaan berupa masa lembek yangdimaksudkan untuk
pemakaian luar. Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yangberbentuk serbuk dalam
jumlah besar denngan vaselin atau paravin cair atau dengan bahandasar tidak berlemak yang dibuat
dengan Gliserol, musilago atau sabun. Digunakan sebagaiantiseptik, atau pelindung.

Sedangkan menurut farmakope Indonesia edisi ke-4 adalah sediaan semi padat yangmengandung satu
atau lebih bahan obat yang digunakan untuk pemakaian topical.

Pastes are stiff preparations containing a high proportion of finely powdered solidssuch as zinc oxide
and starch suspended in an ointment. they are used for circumscribelesions such as those with occur in
lichen simplex, chronic eczema, or psoriasis. they are lessocclusive than ointments and can be used to
protect inflamed, lichenified, or excoriated skin. (British National Formulary Bag-2).

Menurut DOM, Pasta adalah sediaan semi padat dermatologis yang menunjukkanaliran dilatan yang
penting. Ketika digunakan, pasta memiliki nilai yield tertentu dan tahanuntuk mengalir meningkat
dengan meningkatnya gaya pada penggunaan. Pasta biasanyadisiapkan dengan menambahkan sejumlah
serbuk yang tidak larut yang signifikan (biasanya20% atau lebih) pada basis salep konvensional sehingga
akan merubah aliran plastis darisalep menjadi aliran dilatan.

Menurut Scoville’s , Pasta terkenal pada daerah dermatologi dan tebal, salep kentaldimana pada
dasarnya tidak melebur pada suhu tubuh, sehingga membentuk dan menahanlapisan pelindung pada
area dimana pasta digunakan.

Menurut Prescription, Pasta terbagi menjadi dua kelas seperti sediaan salep untukpenggunaan luar.
Pasta berlemak seperti pasta ZnO dan pasta tidak berlemak mengandunggliserin dengan pektin, gelatin,
tragakan dan lain-lain. Pasta biasanya sangat kental atau kaku dan kurang berlemak dibandingkan
dengan salep dimana bahan-bahan serbuk seperti pati,ZnO dan kalsium karbonat pada basisnya
memiliki bagian yang tinggi.

Sehingga secara umum pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat
yang digunakan secara topikal. Biasanya mengandung serbuk sampai 50% hingga pasta lebih kaku dan
kental dan kurang berminyak dibandingkan salep. Pasta tidak melebur pada suhu tubuh dan memberi
perlindungan berlebih pada daerah dimana pasta digunakan

2.2 Karakteristik Sediaan Pasta

Karakteristik dari sediaan pasta yaitu meliputi:


1. Daya absorbsi pasta lebih besar.
2. Sering digunakan untuk mengabsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian.
3. Tidak sesuai dengan bagian tubuh yang berbulu.
4. Mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
5. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum.
6. Tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum.
7. Memiliki presentase bahan padat lebih besar daripada salep yaitu mengandung bahan
serbuk (padat) antara 40%-50%.

2.3 Macam-Macam Sediaan Pasta

1. Pasta Berlemak

Pasta berlemak adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat
(serbuk). Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibandingkan
dengan salep karena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air.

Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum dan mempunyai daya penetrasi
dan daya maserasi lebih rendah dari salep.

Contoh pasta berlemak adalah Acidi Salicylici Zinci Oxydi Pasta (RN. 1978), Zinci Pasta
(RN. 1978) dan Resorcinoli Sulfurici Pasta (F.N. 1978).

2. Pasta Kering

Pasta kering adalah suatu pasta bebas lemak mengandung ± 60% zat padat
(serbuk). Dalam pembuatan akan terjadi kesukaran bila dalam resep tertulis ichthanolum
atau Tumenol Ammonim, zat ini akan menjadikan pasta menjadi encer. Contoh:

R/ Bentoniti 1
Sulfur praecip. 2
Zinci Oxydi 10
Talci 10
lchthamoli 0,5
Glycerini Aquae aa 5
S ad us. ext.

3. Pasta Pendingin

Pasta pendingin adalah campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal
dengan Salep Tiga Dara. Contohnya pada penggunaan zat aktif berupa zink oxide.

Zinc oxide merupakan suatu zat aktif yang memiliki aktivitas sebagai mild astringent dan
UV protecting. Pasta Zinc Oxide ini dimaksudkan untuk menormalkan
ketidakseimbangan fungsi kulit. Mild astringent yang dimaksud adalah mengecilkan
jaringan kulit sehingga dapat melindungi jaringan kulit.

Sediaan pasta dipilih karena tidak meleleh pada suhu badan maka digunakan sebagai
salep penutup atau pelindung. Pasta Zinc Oxide ini dimaksudkan untuk menormalkan
ketidakseimbangan fungsi kulit, membantu mencegah kelainan, dan meregulasi kelenjar
sebacea (Morkoc,2009).

R/ Zinci Oxydi
Olei Olivae
Calcii Hidroxydi Solutio aa 10

4. Pasta Dentifriciae (Pasta Gigi)

Pasta Dentifriciae (pasta gigi) adalah suatu campuran kental terdiri dari serbuk dan Glycerinum
yang digunakan untuk pembersih gigi. Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir
untuk memperoleh efek lokal. Misalnya, pasta gigi Triamsinolon Asetonida

2.4 Macam Basis/Pembawa Sediaan Pasta

Pada dasarnya basis yang digunakan dalam formulasi sediaan pasta tidak jauh berbeda dengan
basis yang digunakan dalam formulasi sediaan salep, yaitu:

1. Vasellnum Album
Vaselln terdiri dari vaselin putih dan kuning. Vaselin putih adalah bentuk yang
telah dimurnikan warnanya, karena pemucatan menggunakan asam sulfat anhydrous
tidak larut dalam air, tidak tercucikan dengan air. Kerugiannya adalah berlemak dan
tidak dapat dikombinasikan dengan cairan yang mengandung air, hanya dapat menyerap
air 5%, jarang dipengaruhi oleh udara, kelembaban kebanyakan bahan obat dan bahan
kimia. Vaselin digunakan pula sebagai pelumas, pelindung, penutup kulit, karena
merupakan film penutup pada kulit yang mencegah penguapan.

2. Gliserol
Gliserol dipakai sebagai zat tambahan, antimikroba dan kelembapan. Pada dasarnya basis
formulasi sediaan pasta tidak jauh berbeda dengan basis yang digunakan dalam formulasi
sediaan salep, yaitu :
3. Basis Hidrokarbon
Karakteristik :
Tidak diabsorbsi oleh kulit

Inert

Tidak bercampur dengan air

Daya adsorbsi air rendah

Menghambat kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan tahan air dan

meningkatkan absorbsi obat melalui kulit. Dibagi menjadi 5, yaitu : Soft paraffin, Hard
paraffin, Liquid paraffin, Paraffin substitute, paraffin ointment Contoh : vaselin, White
Petrolatum/paraffin, White Ointment
3. Basis Absorbsi
Karakteristik : bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air dan larutan cair.
Terbagi : Non emulsi co, basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air dalam
minyak .
Terdiri atas : Wool fat, wool alcohols, beeswax and cholesterol.
Emulsi A/M co, terdiri atas : Hydrous wool fat (lanolin), Oily cream.
4. Larut Air
Misalnya PEG (polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat aktif yang tak
larut dalam air dan meningkatkan penyebaran obat. Bersifat stabil, tersebar merata,
dapat mengikat pygmen dan higroskopis (mudah menguap), sehingga dapat
memberikan kenyamanan pada pemakaian sediaan pasta.
5. Air-misibel, misalnya salep beremulsi.

2.5 Evaluasi Sediaan Pasta

1) Pengamatan organoleptis
Pemerian dilakukan pada bentuk, warna,bau, dan suhu lebur.
2) Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat proses pembuatan
pasta bahan aktif obat dengan bahan dasarnya dan bahan tambahan lain yang diperlukan
tercampur secara homogen. Persyaratannya harus homogen, sehingga pasta yang dihasilkan
mudah digunakan dan terdistribusi merata saat penggunaan pada kulit. Alat yg biasanya
digunakan pada uji homogenitas adalah roller mill, colloid mill, homogenizer tipe katup.
Dispersi yang seragam dari obat yang tak larut dalam basis maupun pengecilan ukuran agregat
lemak dilakukan dengan melalui homogenizer atau mill pada temperatur 30-40 0 C.
1. Letakan 0,5 gram sediaan pada obyek glass
2. Tutup dengan obyek glass yang lain
3. Amati homogenitasnya menggunakan lup.
3) Uji Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin
tinggi viskositas, akan makin besar tahanannya. Nilai viskositas dipengaruhi oleh zat pengental,
surfaktan yang dipilih, proporsi fase terdispersi dan ukuran partikel.

4) Uji Stabilitas Fisik


Stabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam
batas yang ditetapkan dan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat produk dibuat. (Dirjen POM,1995)
Tujuan pemeriksaan kestabilan obat adalah untuk menjamin bahwa setiap bahan obat
yang didistribusikan tetap memenuhi persyaratan yang ditetapkan meskipun sudah cukup lama
dalam penyimpanan. Pemeriksaan kestabilan digunakan sebagai dasar penentuan batas
kadaluarsa , cara-cara penyimpanan yang perlu dicantumkan dalam label (Lachman, 1994).
Ketidakstabilan formulasi dapat dilihat dari perubahan penampilan fisik, warna, rasa, dan tekstur
dari formulasi tersebut, sedangkan perubahan kimia yang terjadi hanya dapat dipastikan melalui
analisis kimia.
5) Pemeriksaan konsistensi
Penetrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur konsistensi atau kekerasan semisolid.
6) Pengukuran diameter globul rata-rata
Pengukuran diameter globul rata-rata dilakukan menggunakan mikroskop optik dengan
perbesaran 100x.
7) Penetapan kadar zat aktif
Penetapan kadar dapat dilakukan dengan cara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
8) Keseragaman sediaan
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan menggunakan dua metode, yaitu keragaman
bobot dan keseragaman kandungan. Persyaratan ini digunakan untuk sediaan yang mengandung
dua atau lebih zat aktif. Persyaratan keragaman bobot diterapkan pada produk yang mengandung
zat aktif 50 mg atau lebih yang merupakan 50% atau lebih , dari bobot satuan sediaan.
Keseragaman dari zat aktif lain, jika dalam jumlah kecil ditetapkan dengan persyaratan
keseragaman kandungan (Dirjen POM, 1995).
9) pH
Harga pH merupakan harga yang diberikan oleh alat potensiometrik (pH meter) yang sesuai,
yang telah dibakukan sebagaimana mestinya , yang mampu mengukur harga pH sampai 0,02 unit
pH menggunakan elektroda indikator yang peka terhadap aktifitas ion hidrogen, elektroda kaca,
dan elektroda pembanding yang sesuai.

2.6 Kegunaa Sediaan Pasta

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Sediaan Pasta


Kelebihan Pasta
1. Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih baik dari unguentum untuk luka akut dengan
tendensi mengeluarkan cairan
2. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan daya kerja
lokal
3. Konsentrasi lebih kental dari salep
4. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan
sediaan salep.
Kekurangan Pasta
Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai
untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu.
Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
Dapat menyebabkan iritasi kulit

2.8 Formulasi Obat Sediaan Pasta

Anda mungkin juga menyukai