Anda di halaman 1dari 80

PENGARUH CURRENT RATIO (CR) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM)

TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG


TERDAFTAR DI INDEX SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)
(STUDI DI PT. SMART AGRIBUSINESS AND FOOD TBK
PERIODE 2008-2018)

MUHAMAD FAIS ARIYANTO


Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A.H. Nasution No. 105 Cibiru Bandung Jawa Barat Indonesia 40614
( ariyantomfais@gmail.com )

ABSTRAK

Pasar modal yang ada di Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu dari
lembaga keuangan non bank yang berfungsi sebagai intermediasi dalam lalu lintas
keuangan Indonesia. Pasar modal melakukan jual beli surat berharga berupa
saham. Penjualan dan pembelian saham ditentukan oleh keadaan harga saham
tersebut. Adapun keadaan yang dapat mempengaruhi harga saham dapat dilihat
dari tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan seperti padatingkat likuiditas
(pemenuhan kewajiban perusahaan) berupa Current Ratio dan tingkat
profitabilitas (kemampuan menghasilkan laba) berupa Net Profit Margin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh Current Ratio
secara parsial terhadap Harga Saham; 2) Pengaruh Net Profit Margin secara
parsial terhadap Harga Saham; 3) Pengaruh Current Ratio dan Net Profit Margin
secara simultan terhadap Harga Saham pada PT. SMART Agribusiness and Food,
Tbk. Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo.
Sedangkan Net Profit Margin merupakan suatu rasio yang berkemampuan untuk
menekan biaya-biaya (ukuran efesiensi) di perusahaan pada periode tertentu. Serta
Harga Saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar
modal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodedeskriptif
melalui pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang di
dapat dari Laporan Publikasi Tahunan Ikhtisar Keuangan 2008-2018 PT. SMART
Agribusiness and Food, Tbk di website http://www.smart-tbk.com/. Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif dan Analisis
Kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa:1) Current Ratio di PT. SMART
Agribusiness and Food, Tbk secara parsial negatif dantidak berpengaruh terhadap
Harga Saham dengan nilai koefisien determinasi sebesar 3,5%, selain itu hasil
1
2

pengujian hipotesis menunjukan thitung ≤ ttabel dengan nilai −0,567 ≤ 2,26216 maka
H0 diterima dan Ha ditolak. 2) Net Profit Margin di PT. SMART Agribusiness and
Food, Tbk secara parsial positif dan tidak berpengaruh terhadap Harga Saham
dengan koefisien determinasi sebesar 0,2%, selain itu hasil pengujian hipotesis
menunjukan thitung ≤ ttabel dengan nilai 0,141 ≤ 2,26216 maka H0 ditolak dan Ha
diterima. 3) Secara simultan, Current Ratio dan Net Profit Margin di PT. SMART
Agribusiness and Food, Tbk positif dan tidak berpengaruh terhadap Net Profit
Margin dengan nilai koefisien determinasi sebesar 6,2% selain itu hasil pengujian
hipotesis menunjukan Fhitung ≤ Ftabel dengan nilai 0,265 ≤ 4,46 maka H0 diterima
dan Ha ditolak.

Kata Kunci: Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan HargaSaham

A. PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

pihak yang memerlukan dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan dana

(investor). Pihak yang memerlukan dana akan menjual surat berharga yang

dimilikinya agar memperoleh dana, sedangkan investor akan membeli surat

berharga tersebut dengan tujuan untuk melakukan investasi yang akan

menghasilkan keuntungan dikemudian hari.

Investasi yang kondusif salah satunya tercermin dari tingkat likuiditas

pasar modal. Semakin baik pasar modal, semakin banyak perusahaan yang akan

masuk ke pasar modal dan semakin banyak insvestor yang bersedia

menginvestasikan dananya melalui pembelian surat berharga di pasar modal.1

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasar modal di jelaskan

dengan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pengertian

1 Sutrisno, Manajemen Keuangan. Teori, Konsep dan Aplikasi. (Yogyakarta; Ekonisia


2012), hlm. 301.
pasar modal berdasarkan keputusan presiden No. 52 tahun 1976 tentang pasar

modal menyebutkan bahwa pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud

dalam undang-undang. No 15 tahun 1952. Menurut undang-undang tersebut,

bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat

kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat yang di katagorikan adalah saham,

obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.2

Penerapan prinsip syari’ah di pasar modal tentunya bersumber pada Al-

Quran sebagai sumber hukum tertinggi dan Hadist Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, dari dua sumber hukum tersebut para ulama melakukan penafsiran

yang kemudian di sebut ilmu fiqh muamalah terdapat kaidah fiqh muamalah yang

menyatakan bahwa pada dasarnya membentuk muamalah boleh dilakukan kecuali

ada dalil yang meharamkannya, konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal

di indonesia.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2015

tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pasal 1 nomor 1 dalam

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang di maksud dengan akad syariah adalah

perjanjian atau kontrak tertulis antara pihak yang memuat hak dan kewajiban

masing-masing pihak yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar

modal.

Bursa juga dapat dilihat dari perubahan harga saham yang dapat

diperdagangkan. Perubahan harga saham dapat memberi petunjuk tentang

kegairahan dan kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan

transaksi jual beli saham. Investasi dalam bentuk saham memiliki risiko yang

2 Harry Andrian Simbolon, di unduh dari Akuntansi Terapan.com, “pengertian pasar


modal”. pada tanggal 20 Oktober 2018
tinggi oleh karena itu untuk menarik modal secara efektif, investasi saham

menawarkan tingkat keuntungan yang cenderung tinggi dibanding dengan

investasi lain yang memiliki tingkat risiko yang relatif rendah. Alasan utama

individu berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.3 Saham telah

menambah pilihan bagi investor lokal, yang sebelumnya hanya menginvestasikan

uangnya di perbankan.

Investor menanamkan dananya dalam saham sebagai bentuk investasi

memiliki tujuan memperoleh pendapatan di masa depan baik pendapatan jangka

pendek maupun pendapatan jangka panjang. Harapan dari setiap investor terhadap

dana yang telah diinvestasikannya adalah memperoleh return yang sebesar-

besarnya dengan tingkat risiko tertentu.4 Karena itu para investor melakukan

analisis terlebih dahulu sebelum melakukan investasi untuk memperhitungkan

risiko yang mungkin akan terjadi. Return tersebut akan diperoleh berupa deviden

dan capital gain yang diterima investor sebagai aliran kas untuk mereka.

Capital gain adalah selisih antara harga jual dikurangi harga beli saham.

Deviden merupakan laba perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham

sebagai hasil dari investasi. Selain itu deviden juga merupakan signal positif dari

perusahaan terhadap investor. Investasi yang aman memerlukan analisis yang

cermat, teliti dan didukung oleh data yang akurat sehingga dapat mengurangi

risiko bagi investor dalam berinvestasi. Evaluasi kinerja keuangan merupakan

salah satu alternatif bagi investor agar lebih teliti dalam mengetahui saat yang

3 Sawidji Widoatmojo, Pasar Modal Indonesia: Pengantar dan Studi Kasus, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2009), hlm.123

4 Farah Margaretha, Manajemen Keuangan Untuk Manajer Non Keuangan, (Jakarta:


Erlangga, 2011), hlm. 84
tepat untuk mejual atau membeli saham. Oleh karena itu capital gain sangat

berhubungan erat dengan harga saham periode jual dan periode beli.

Salah satu informasi penting yang harus diketahui sebelum melakukan

transaksi saham, seorang investor harus memiliki informasi yang akurat dan dapat

diyakini mengenai harga saham itu sendiri. Jika dilihat dari sudut pandang

keuangan maka kinerja keuangan memiliki pengaruh yang kuat terhadap

perusahaan dan pandangan investor bagi perusahaan tersebut.5 Evaluasi kinerja

dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan. Dimana analisis laporan

keuangan dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio yang

digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, seperti rasio likuiditas

salah satunya current ratio (CR), dan rasio profitabilitas salah satunya net profit

margin (NPM), sering kali dijadikan tolak ukur bagi para investor dalam

menentukan investasi saham.

Analisis rasio memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang

berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan akan menunjukan kondisi

sehat tidaknya suatu perusahaan. Current Ratio (CR) adalah salah satu rasio

likuiditas yang digunakan untuk mengungkapkan jaminan keamanan perusahaan

terhadap kreditor jangka pendek. Jika perbandingan utang lancar melebihi aktiva

lancar, maka perusahaaan dikatakan mengalami kesulitan melunasi utang jangka

pendeknya. Sehingga jika nilai Current Ratio (CR) tinggi maka perusahaan bisa

melunasi utang jangka pendeknya dengan begitu para investor akan tertarik untuk

menanamkan modalnya diperusahaan.

5 Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.23


Menurut Bastian dan Suhardjono (2006) Net Profit Margin adalah

perbandingan laba bersih dan penjualan, semakin besar net profit margin, maka

kinerja perusahaan semakin produktif dan akan lebih meningkatkan return saham,

dan investor semakin tertarik untuk menanamkan modal nya pada perusahaan.6

PT. SMART Agribusiness and Food adalah salah satu perusahaan publik

produk konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan terkemuka di

Indonesia, perusahaan tersebut berkomitmen pada produksi minyak sawit yang

berkelanjutan. Aktivitas utama PT SMART Agribusiness and Food adalah

penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar

(TBS) menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit, dan pemerosesan CPO

menjadi produk bernilai tambah seperti minyak goreng, margarin, shortening,

biodiesel, dan oleokimia, serta perdagangan produk berbasis kelapa sawit ke

seluruh dunia. PT SMART Agribusiness and Food juga mengoperasikan 16

pabrik kelapa sawit, 5 pabrik pengelolaan inti sawit dan 4 pabrik rafinasi di

Indonesia. Berdasarkan data diatas penulis tertarik dengan perusahaan tersebut

karena PT SMART Agribusiness and Food merupakan salah satu perusahaan

yang termasuk dalam perusahaan bahan baku terbesar di Indonesia. Tetapi dilihat

dari laporan tahunan perusahaannya, PT SMART Agribusiness and Food

mengalami fluktuatif yang signifikan salah satunya pada Current Ratio dan Net

Profit Margin.

Berikut adalah data perkembangan Current Ratio (CR) dan Net Profit

Margin (NPM) terhadap Harga Saham Pada PT. SMART Agribusines and Food

Tbk. Periode 2008-2018.

6 Akbar Arif Lamusu. Pengaruh NPM, DER terhadap Harga saham, skripsi. (Gorontalo;
Universitas Gorontalo).
Tabel 1.1
Tingkat CR, NPM dan Harga Saham
Di PT SMART Agribusiness and Food Tbk
Periode 2008-20187
HARGA
TAHUN CR (%) NPM (%)
SAHAM
2008 1.7% - 6.5% - 1700 -
2009 1.6% 5.3% 2550
2010 1.5% 6.2% 5000
2011 1.9% 5.6% 6400
2012 2.1% 7.8% 6550
2013 1.0% 3.7% 7850
2014 1.1% 4.6% 8100
2015 1.1% - -1.1% 4200
2016 1.3% 8.7% 4350
2017 1.3% - 3.3% 3420
2018 1.5% 1.6% 4050

Berdasarkan data tahunan PT. SMART Agribusiness and Food dapat

dilihat banyak terjadinya masalah. Pada tahun 2008-2010 Current Ratio

mengalami penurunan selama tiga tahun berturut-turut dengan nilai 1,7% pada

tahun 2008, 1,6% pada tahun 2009, dan 1,5% pada tahun 2010 Ditahun 2011-

2012 Current Ratio kembali mengalami kenaikan dengan nilai 1,9% ditahun

2011, dan 2,1% ditahun 2012. Pada tahun 2013 Current Ratio berada di titik

terendah dengan nilai 1,0%. Tahun 2014 kembali mengalami kenaikan yaitu

dengan nilai 1,1%. Ditahun 2015 Current Ratio memiliki nilai yang sama dengan

2014 yaitu 1,1% dan pada tahun 2016 sampai tahun 2017 Current Ratio

mengalami kenaikan dengan nilai yang sama yaitu 1,3%, dan pada tahun terakhir

kembali mengalami kenaikan dengan nilai 1,5%.

7 Editor, https://www.smart-tbk.com/, data diolah dari annual report, diakses pada


tanggal 29 September 2018.
Net Profit Margin (NPM) pada tahun 2008-2009 mengalami penurunan

dengan nilai 6,5% ditahun 2008, dan 5.3% ditahun 2009. Pada tahun 2010 sampai

tahun terakhir 2017 Net Profit Margin mengalami fluktuatif, ditahun 2010

mengalami kenaikan dengan nilai 6,2%, ditahun 2011 mengalami penurunan

dengan nilai 5,6%, mengalami kenaikan kembali pada tahun 2012 dengan nilai

7,8%, turun kembali pada tahun 2013 dengan nilai 3,7%, naik kembali dengan

nilai 4,6% pada tahun 2014. Mengalami penurunan kembali pada tahun 2015

dengan nilai -1,1%, kembali mengalami kenaikan ditahun 2016 dengan nilai

8,7%, pada tahun 2017 dan 2018 kembali mengalami penurunan dengan nilai

3,3% dan 1,6%.

Harga Saham juga mengalami fluktuasi, ditahun 2008 dengan nilai 1700.

Harga Saham mengalami kenaikan berturut-turut pada tahun 2009-2014 dengan

nilai yang berbeda-beda yaitu 2550 ditahun 2009, 5000 ditahun 2010, 6400

ditahun 2011, 6550 ditahun 2012, 7850 ditahun 2013, dan 8100 ditahun 2014.

Mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2015 dengan nilai 4200

dan naik kembali pada tahun 2016 dengan nilai 4350 serta pada tahun 2017

kembali mengalami penurunan dengan nilai 3420, dan pada tahun terakhir 2018

mengalami kenaikan sebesar 4050


10

0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
-2
CURRENT RATIO NET PROFIT MARGIN
Gambar 1.1
Grafik Tingkat Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM)
Di PT SMART Agribusines and Food Tbk
Periode 2008-20188

Mengacu pada grafik diatas dapat kita lihat bahwa Current Ratio

mengalami fluktuatif. Pada tahun 2008-2010 Current Ratio mengalami penurunan

terus menerus yaitu 1,7%, 1,6% dan 1,5% sedangkan tahun selanjutnya 2011 dan

2012 naik menjadi 1,9% dan 2,1%. Pada tahun 2013 Current Ratio berada dititik

nilai terendah yaitu 1,0% dan untuk tahun-tahun selanjutnya Current Ratio

mengalami kestabilan nilai. Sedangkan, Net Profit Margin pada periode 10 tahun

ini mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat signifikan. Nilai tertinggi Net

Profit Margin berada ditahun 2016 sebesar 8,7% sedangkan nilai terendahnya -

1,1% berada ditahun 2015, hal tersebut terjadi kenaikan dan penurunan yang

sangat signifikan.

8 Editor, https://www.smart-tbk.com/, data diolah dari annual report, diakses pada


tanggal 30 September 2018.
HARGA SAHAM
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Gambar 1.2
Grafik Tingkat Harga Saham
Di PT SMART Agribusines and Food Tbk
Periode 2008-20189

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa Harga Saham

mengalami kenaikan yang berturut-turut pada tahun 2009-2014 dengan nilai yang

berbeda-beda yaitu 2550, 5000, 6400, 6550, 7850, dan 8100. Sedangkan pada

tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 4200 dan naik kembali pada tahun 2016

dengan nilai 4350 pada tahun 2017 kembali mengalami penurunan dengan nilai

3420, serta pada tahu terakhir 2018 mengalami kenaikan sebesar 4050.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengambil judul: Pengaruh

Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)

(Studi di PT SMART Agribusiness and Food Tbk Periode 2008-2018).

9 Editor, https://www.smart-tbk.com/, data diolah dari annual report, diakses pada


tanggal 30 September 2018.
11

B. Tinjauan Pustaka

1. Current Ratio (CR)

Rasio likuiditas (liquidity ratio) sering juga disebut dengan nama rasio

modal kerja. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya dengan membandingkan komponen

yang ada di neraca yaitu total aktiva lancar dan pasiva lancar. Rasio ini berfungsi

untuk menunjukan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan adalah current ratio (CR).

Current ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa

banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang

segera jatuh tempo.10

Current ratio (CR) merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk

mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, oleh karena itu

rasio tersebut menunjukan seberapa jauh tututan kreditur jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama

dengan jatuh tempo hutang. Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar

dengan kewajiban lancar.11

10
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008) hlm.
134.
11
J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan (terjemah) Edisi
kesembilan jilid 1 (Jakarta: Binarupa Aksara, 1995) hlm. 255-256.
2. Net Profit Margin (NPM)

Rasio Profitabilitas dapat mencerminkan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan atau laba bersih. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar

efektifitas dan efesiensi perusahaan dalam meningkatkan penjualan sehingga

menghasilkan laba bersih, salah satu rasio profitabilitas yang umum digunakan

adalah Net Profit Margin (NPM).

Net profit Margin (NPM) adalah rasio yang menghitung sejauh mana

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan

biaya-biaya (ukuran efesiensi) diperusahaan pada periode tertentu. 12 Semakin

besar net profit margin berarti semakin efesiensi perusahaan tersebut dalam

mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.13 Net profit

margin merupakan rasio perbandingan antara laba bersih dengan penjualan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan bahwa Net Profit Margin

(NPM) adalah rasio yang menunjukan kemampuan memperoleh laba dari setiap

penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan setelah meperhitungkan semua biaya

dan pajak penghasilan.

3. Harga Saham

Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang

menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun


12
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2009) hlm. 83.
13
Bastian I dan Suhardjono, Akuntansi Perbankan Edisi Pertama, (Jakarta: Salemba
Empat, 2006) hlm. 299.
porsinya atau jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham)

tersebut.

Saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti seseorang atas suatu

perusahaan, dimana pemegang saham perusahaan tersebut memiliki hak klaim

atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Sederhananya, perusahaan baik milik

swasta ataupun pemerintah menjalankan operasional semua aktivitas bisnisnya

dengan tujuan mendapatkan laba, akan tetapi dalam perkembanganya perusahaan-

perusahaan ini membutuhkan tambahan dana. Karenanya perusahaan tersebut

menerbitkan saham, yang bisa dimiliki oleh masyarakat dengan menanamkan

dananya (modal).14

Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu

yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran

saham yang bersangkutan di pasar modal.15 Harga saham ditentukan menurut

hukum permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar menawar. Semakin

banyak orang yang ingin membeli, maka harga saham tersebut cenderung

bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang yang ingin menjual saham,

maka saham tersebut akan bergerak turun.16

C. Kerangka Berfikir

14
Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009) hlm.
83.
15
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2012) hlm. 23.
16
Rusdin, Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2008) hlm. 66.
Mengacu pada uraian konsep teori dan hasil penelitian terdahulu maka

dibuat kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis dengan variabel dependen

(variabel Y) yaitu Harga Saham, sedangkan variabel independen (variabel X)

yang dipilih yaitu Current Ratio dan Net Profit Margin. Kemudian terdapat

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen yang akan

diduga sebagai berikut:

Faktor Lainnya

Current Ratio
(X1)

Harga Saham (Y)

Net Profit Margin (X2)

Gambar 2.1
Kerangka
Berfikir

Current Ratio merupakan salah satu rasio likuditas yang umum digunakan

untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi hutang jangka

pendek ketika jatuh tempo. Itu berarti semakin baik presentase Current Ratio

dalam sebuah perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan dalam


membayar hutang jangka pendek. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga

saham yaitu Current Ratio ketika rasio ini meningkat maka harga saham akan ikut

mengalami peningkatan. Hal tersebut diperkuat dengan teori yang menyatakan

jika perusahaan memiliki rasio likuiditas yang tinggi akan diminati para investor

dan akan berimbas pula pada harga saham yang cenderung naik karena tingginya

permintaan.

Net Profit Margin merupakan salah satu indikator penting dari rasio

profitabilitas. Net Profit Margin digunakan untuk mengukur laba bersih

perusahaan. Net Profit Margin digunakan untuk melihat beberapa perbandingan

laba yang bisa dihasilkan dengan penjualan yang dimiliki perusahaan. Apabila

rasio Net Profit Margin yang dimiliki perusahaan besar maka menunjukan bahwa

perusahaan berkinerja dengan baik, karena dapat menghasilkan laba bersih yang

besar melalui aktivitas penjualannya, sehingga digunakan investor dalam

mengambil keputusan apakah membeli saham emiten tersebut.

Saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti seseorang atas suatu

perusahaan, yang pemegang saham perusahaan tersebut memiliki hak klaim atas

penghasilan dan aktiva perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya

adalah Current Ratio dan Net Profit Margin. Ketiganya memiliki kaitan yang

cukup erat, karena Current Ratio yang tinggi akan menimbulkan kepercayaan

investor untuk menginvestasikan modalnya ke perusahaan, karena perusahaan

dinilai memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya

sehingga dapat meningkatkan permintaan saham perusahaan tersebut. Sedangkan

Net Profit Margin menunjukan seberapa besar persentase laba bersih yang di
peroleh dari setiap penjualan, semakin besar net profit margin maka semakin baik

karena dianggap perusahaan memiliki kemampuan untuk mendapatkan laba yang

cukup tinggi, sehingga kinerja perusahaan akan semakin produktif yang

meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut.

Selain Current Ratio dan Net Profit Margin terdapat faktor-faktor lain

yang mempengaruhi nilai Harga Saham, akan tetapi faktor-faktor lain tidak

dibahas pada penelitian ini seperti faktor ekonomi mikro dan faktor ekonomi

makro yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi besar kecilnya

nilai Harga Saham.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Penggunaan hipotesis dalam penelitian, sesungguhnya baru

sekedar jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan.

Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas dan terarah.17

Mengacu pada teori serta kerangka berpikir maka hipotesis dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Hubungan antara Current Ratio dengan Harga Saham

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Current Ratio (CR) terhadap Harga

Saham secara parsial.

17
Sekaran, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba empat, 2007), hal 135.
Ha : Terdapat pengaruh antara Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham

secara parsial.

2. Hubungan antara Net Profit Margin dengan Harga Saham

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Net Profit Margin (NPM) terhadap

Harga Saham secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga

Saham secara parsial.

3. Hubungan antara Current Ratio dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin

(NPM) terhadap Harga Saham secara parsial.

E. METODOLOGI PENELITIAN

1. Objek Penelitian

Objek merupakan sesuatu yang hendak diselidiki dalam kegiatan

penelitian, objek juga dapat disebut sebagai keseluruhan dari gejala yang terdapat

di sekitar kehidupan manusia, sedangkan penelitian adalah suatu proses

pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu. Dilihat dari segi sumbernya, objek penelitian sekurang-

kurangnya memuat tiga elemen yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas. Objek

penelitian dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu objek primer dan sekunder.

Objek penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan yang telah di

publikasikan melalui website resmi PT. Smart Agribusiness and Food, Tbk.
Periode 2004-2017. Kantor pusat berlokasi di Jalan MH Thamrin Nomor 51,

Jakarta, 10350, Telepon (+6221) 5033 8899. Objek penelitian terkait dengan

pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga

Saham. Data diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi periode 2004-2018 yang

diterbitkan oleh PT. Smart Agribusiness and Food, Tbk. melalui situs resminya di

(https://www.smart-tbk.com).

2. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu teknik mencari,

memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun

data sekunder yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah, sehingga

kemudian dianalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel yang

dipermasalahkan. Dijelaskan oleh Sugiyono bahwa metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang sesuai dengan

tujuan dan kegunaan tertentu untuk dapat dikembangkan dan dibuktikan sebagai

sumber pengetahuan.18 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara Current Ratio dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode

penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang ada dan

berlangsung saat ini atau yang sudah lampau. Metode ini digunakan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi pada variabel penelitian, yang

dilakukan dengan cara memverifikasi laporan keuangan yang berupa data angka.

18
Sugiyono, Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal 2.
3. Jenis Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitaif ini

menyajikan penelitian berupa analisis pada data-data angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistika. Penelitian kuantitaif dapat dilihat dari hubungan

variabel terhadap obyek yang diteliti, yang lebih bersifat sebab dan akibat

(kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan ada variabel

dependen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini yang diteliti yaitu hubungan

antara variabel Current Ratio dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham.

Variabel independen sering disebut variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruh atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen

sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering

disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

4. Sumber Data

Data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan oleh institusi atau

lembaga pengumpul data yang otoritatif dan telah dipulikasikan kepada

masyarakat luas.

Sumber data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

sekunder. Data pada penelitian ini, data diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi

periode 2008-2017 yang diterbitkan oleh PT. Smart Agribusiness and Food, Tbk. dalam
website resminya, yang telah dipublikasikan dan diaudit di website https://www.smart-

tbk.com.

5. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pengertian variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulan Operasional variabel merupakan proses

untuk menguraikan variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator

sub variabel, dan pengukuran.19 Variabel-variabel yang akan diukur dan diuji

dalam penelitian ini merupakan variabel-variabel operasional, dimana terdapat

dua variabel yang menggambarkan hubungan sebab akibat. Ada dua jenis variabel

yang dapat diteliti yakni variabel bebas (IndependentVariable) dan variabel terikat

(Dependent Variable). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

tiga variabel, yaitu sebagai berikut.

1. Variabel independen (variabel X1) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau

terpengaruhinya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini

adalah Current Ratio.

2. Variabel independen (variabel X2) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau

terpengaruhinya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini

adalah Net Profit Margin.

3. Variabel dependen (variabel Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham.

Sub indikator dan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini

dipaparkan dalam bentuk tabel berikut;

Deni Kamaludin Yusup, Panduan Penyusunan Skripsi Manajemen Keuangan Syariah,


19

(Bandung: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati, 2015), hal 21.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Rumus Skala
Variabel Current Ratio  Total 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Rasio
Independen (CR) merupakan Aktiva
𝐴 𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
(X1) Current salah satu dari Lancar 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 x 100%
Ratio rasio likuiditas  Total
yang mengukur Utang
kemampuan suatu Lancar
perusahaan dalam
memenuhi
kewajiban jangka
pendeknya.
Variabel Net Profit  Laba Net Profit Margin = Rasio
Independen Margin (NPM) Bersih 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
(X2) Net adalah rasio yang  Penjualan 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ x
Profit mengukur 100%
Margin kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan
laba bersih
dengan penjualan
yang dilakukan
perusahaan.
Variabel Harga Saham  Harga Harga
Dependen merupakan nilai Saham Saham
(Y) Harga sekarang dari arus  Total
Saham kas yang akan Harga
diterima oleh Saham
pemilik saham
dikemudian hari.

6. Teknik Pengumpulan Data Penelitian


Penelitian ini menggunakan data sekunder. Adapun teknik yang digunakan

adalah dokumentasi.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh

peneliti dengan cara menghimpun berbagai data atau informasi tertulis yang erat

kaitannya dengan obyek penelitian seperti neraca otentik. Metode dokumentasi

merupakan metode untuk mencari data mengenai variabel berupa catatn-catatan,


transkip, buku, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya.20 Teknik dokumentasi

dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Kepustakaan (Bibliography) yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari

berbagai data atau informasi dari sejumlah literatur yang telah dipublikasikan

yang erat dengan objek penelitian yang juga biasa dijadikan landasan teoritis

dalam sebuah penelitian skripsi.

b. Browsing, yaitu untuk menambah sumber materi, peneliti mencari materi

pembahasan dari internet. Hal ini karena internet banyak memuat informasi

dan pengetahuan tentang keuangan syariah. Pengambilan materi dari internet

disebabkan karena biasanya dalam sebuah karya tulis sering disebut kutipan

yang berfungsi sebagai ungkapan/definisi yang memperkuat pendapat

peneliti.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data dari objek

penelitian terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel

yang diteliti dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan.21

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kuantitaif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang

timbul dari Current Ratio dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham, maka

20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hal 231.
21
Wina Anggraeni, Pengaruh Return On Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM)
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Kasus
di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.), (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2017), hal 69.
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu menggunakan analisis

regresi linier sederhana, analisis regresi linier berganda, analisis korelasi pearson

product moment, koefisien determinasi, uji signifikansi Uji t (Parsial), dan Uji F

(simultan).

8. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan alat uji analisis yang digunakan

dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk memaparkan data obyek penelitian.

Dalam jenis penelitian kuantitatif, analisis deskriptif disusun ke dalam bentuk

tabel, kurva, atau diagram sebagai bahan dasar untuk dijelaskan secara naratif dan

deskriptif. Analisis data deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya:

9. Analisis Kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari

hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. 22 Metode analisis yang

digunakan adalah analisis regresi, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi

dan analisis uji hipotesis. Sebelum melakukan pengujian antar variabel perlu

untuk dilakukan pengujian asumsi klasik dengan tujuan untuk memberikan

kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam

estimasi, tidak bias dan konsisten. Adapun metode-metode analisis yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Editor, Seputar Penelitian Asosiatif, https://www.informasi-pendidikan.com/seputar-


22

penelitian-asosi atif, Diakses tanggal 08 November 2018.


10. Analisis Regresi

Analisis regresi adalah hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan

dalam bentuk persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional

antara variabel-variabel. Persamaan ini dapat digunakan untuk melakukan

prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen

dimanipulasi atau diubah-ubah.

1) Analisis Regresi Linier Sederhana

Model analisis yang digunakan untuk menguji model regresi yang

dirumuskan adalah regresi linier sederhana. Regresi linier sederhana adalah teknik

mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel

terikat (dependen). Dalam penelitian ini mempunyai dua variabel independen

berupa Current Ratio dan Net Profit Margin, serta variabel dependennya berupa

Harga Saham. Rumus yang digunakan adalah persamaan umum regresi linier

sederhana.23

𝑦𝑡 = 𝑎 + 𝑏𝑥

Keterangan:

𝑌 = Variabel terikat

𝑎 = Konstanta

𝑏 = Koefisien regresi

x = Variabel bebas

23
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2013), hal 261.
Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai berikut:24

(∑Y)(∑𝑋2)−(∑X)(∑XY)
𝑎 =
𝑛.∑𝑋2−(∑X)2

n.∑XY−(∑X)(∑Y)
𝑏
= 𝑛.∑𝑋2−(∑X)2

Keterangan:

𝑎 = Konstanta

𝑏 = Koefisien regresi

𝑋 = Variabel bebas

𝑌 = Variabel terikat

𝑛 = Lamanya periode

2) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda yaitu untuk membuktikan ada atau tidaknya

hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel atau lebih variabel

bebas X1, X2, ....., Xi terhadap suatu variabel terikat Y. Persamaan regresi ganda

dua prediktor dirumuskan sebagai berikut.25

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2

Keterangan:

𝑌 = Harga Saham

𝑎 = Konstanta yang menunjukan besar nilai 𝑌 apabila nilai (𝑥 = 0)

𝑋1 = Current Ratio

24
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 262.
25
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 290..
𝑋2 = Net Profit Margin

𝑏1𝑏2 = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau nilai penurunan)

Untuk mencari nilai pada persamaan regresi ganda dua variabel bebas

dapat ditentukan dengan langkah-langkah mencari nilai b1, b2, dan a

perhitungannya sebagai berikut:26


2 2 (∑𝑋1)
 ∑𝑋 = ∑𝑋 - 2
1 1 𝑛
2 2 (∑𝑋2)
 ∑𝑋 = ∑𝑋 - 2
2 2 𝑛

2 ∑Y
 ∑𝑌2 = ∑𝑌 - 2
𝑛

 ( ∑𝑋1).(∑Y)
∑𝑋1 𝑌 = ∑𝑋1𝑌-
𝑛

 (∑𝑋2).(∑Y)
∑𝑋2𝑌 = ∑𝑋2𝑌-
𝑛

 ∑𝑋
𝑋 ( ∑𝑋1).(∑𝑋2)
1 2 = ∑𝑋1𝑋2-
𝑛

 𝑏1 (∑𝑋22)(∑𝑋1𝑌)– (∑𝑋2𝑌)( ∑𝑋1𝑋2) (∑𝑋12)(


∑𝑋22)−(∑𝑋1𝑋2)2
=

 𝑏2
(∑𝑋12)(∑𝑋2𝑌) – (∑𝑋1𝑌)( ∑𝑋1𝑋2)
= (∑𝑋12)( ∑𝑋2 )−(∑𝑋
2 1𝑋 2) 2
∑Y a
 a = 𝑏 ∑ 𝑋
- ( 1)- 𝑏2 ( ∑𝑋2)
1 𝑛 𝑛
𝑛

11. Analisis Korelasi

Korelasi dapat didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antara dua hal

atau lebih, atau keadaan saling ketergantungan dua variabel yang dihitung secara

kuantitas.27 Untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan antar variabel), karena

26
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 290.
27
Tuti Hayati, Pengantar Statistik Pendidikan, (Bandung: Insan Mandiri, 2013), hal 91.
data berupa rasio maka korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product

Moment (PPM), berikut perhitungannya sebagai berikut:28

𝑛(∑𝑋𝑖 𝑌)−(∑𝑋𝑖 )(∑Y)


𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛.∑𝑋𝑖2 −(∑𝑋𝑖 )2 }.{𝑛.∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 }

Berhubung dalam penelitian ini variabel prediktor terdiri dari 2 variabel

maka untuk mencari nilai PPM X1Y, X2Y dan X1X2 rumusnya sebagai berikut.

a) Korelasi Parsial (partial correlation)

Korelasi parsial adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan

dua atau lebih vriabel X dengan variabel Y, yang salah satu bagian variabel

bebasnya dianggap konstan. Koefisien korelasi parsial dirumuskan berikut.29

 Korelasi parsial X1 dengan Y

𝑛(∑𝑋1𝑌)−(∑𝑋1)(∑Y)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛.∑𝑋12−(∑𝑋1)2}.{𝑛.∑𝑌2−(∑𝑌)2}

 Korelasi parsial X2 dengan Y

𝑛(∑𝑋2𝑌)−(∑𝑋2)(∑Y)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛.∑𝑋22−(∑𝑋2)2}.{𝑛.∑𝑌2−(∑𝑌)2}

b) Analisis Korelasi Berganda

Korelasi ganda bertujuan untuk mengukur kuatnya hubungan antara

variabel X dengan variabel Y. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut:30

28
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 228.
29
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 228.
30
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 233.
𝑏1.∑𝑋1𝑌+𝑏2.∑𝑋2𝑌
(R𝑥1𝑥2 Y) =√ ∑𝑌2

Besar 𝑟 adalah −1 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ +1. Tanda + menunjukan pasangan X dan Y

dengan arah yang sama, sedangkan tanda – menunjukan pasangan X dan Y

dengan arah yang berlawanan. Pada 𝑟𝑥𝑦 yang besarnya mendekati 1 menunjukkan

hubungan X dan Y cenderung sangat erat. Jika mendekati 0 hubungan X dan Y

cenderung kurang kuat. Sedangkan 𝑟𝑥𝑦 = 0 menunjukan tidak terdapat hubungan

antara X dan Y. Kriteria hubungan korelasi juga dapat dijelaskan secara ringkat

dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 3.231
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
No Interval Nilai Tingkat Hubungan

1 0,00-0,199 Sangat Rendah

2 0,20-0,399 Rendah

3 0,40-0,599 Sedang

4 0,60-0,799 Kuat

5 0,80-1,000 Sangat Kuat

12. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis R2 (Koefisien Determinasi atau R Square) digunakan untuk

mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan variabel Current Ratio (X1) dan

Net Profit Margin (X2) dalam menjelaskan secara komprehensif terhadap variabel

Harga Saham (Y). Semakin besar R 2 tentu mengindikasikan semakin besar pula

tingkat kemampuan variabel Current Ratio (X1) dan Net Profit Margin (X2) dalam
menjelaskan Harga Saham (Y). Nilai koefisien determinasi menunjukan tingkat

presentase nilai variabel (Y), jadi semakin besar nilai R2 semakin cepat regresi

yang dipakai sebagai alat analisis.

Dalam analisis regresi, koefisien korelasi yang dihitung tidak diartikan

sebagai ukuran keeratan hubungan Current Ratio (X1) dan Net Profit Margin (X2)

terhadap Harga Saham (Y), sebab dalam analisis regresi asumsi normal bivariat

tidak terpenuhi. Untuk itu, dalam analisis regresi agar koefisien korelasi yang

diperoleh dapat diartikan maka dihitung indeks determinasinya, yaitu hasil

kuadrat dari koefisien korelasi:32

𝑅xy2 = (rxy)2

Indeks determinasi yang diperoleh tersebut digunakan untuk menjelaskan

persentase variasi dalam variabel Harga Saham (Y) yang disebabkan oleh

bervariasinya variabel Current Ratio (X1) dan Net Profit Margin (X2). Hal ini

untuk menunjukkan bahwa variasi dalam variabel total saham (Y) tidak semata-

mata disebabkan oleh bervariasinya variabel Current Ratio (X1) dan Net Profit

Margin (X2), bisa saja variasi dalam variabel tak bebas tersebut juga disebabkan

oleh bervariasinya variabel bebas lainnya yang mempengaruhi variabel tak bebas

tetapi tidak dimasukkan dalam model persamaan regresinya.

32
Wahyu Oktasaputra, Pengaruh Total Assets Turn Over (TATO) dan Return On Assets
(ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (Studi
Kasus PT. AstraAgro Lestari Tbk. Periode 2007-2016), (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati,
2018), hal 66.
13. Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, perlu digunakan analisis

regresi melalui Uji t (parsial) dan Uji F (simultan), tujuan digunakan analisis

regresi ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen, serta mengetahui besarnya dominasi variabel dependen

terhadap variabel independen.

14. Uji t (Parsial)

Analisis perbandingan variabel bebas dikenal dengan uji t atau uji tes.

Tujuan uji t adalah untuk mengetahui perbedaan variabel yang dihipotesiskan.

Untuk melihat pengaruh peubah bebas secara parsial dapat diuji dengan

menggunakan uji t. Pengujian semacam ini akan sangat berguna jika pada

pengujian analisis ragam diperoleh kesimpulan bahwa terdapat paling sedikit satu

peubah yang berpengaruh terhadap peubah tak bebas. Sehingga pengujian ini akan

sangat bermanfaat untuk menunjukan peubah bebas (X1 = Current Rtaio dan X2 =

Net Profit Margin) mana yang berpengaruh terhadap peubah tak bebas (Y = Harga

Saham). Uji statistik dapat dirumuskan sebagai berikut.33

𝑋−𝜇0
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝜎
= √𝑛

Keterangan:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Variabel yang dihitung dan menunjukan nilai standar deviasi

dari distribusi t (tabel t)

33
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 96.
X = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data

𝜇0 = Nilai yang dihipotesiskan

𝜎 = Standar deviasi sampel yang dihitung

𝑛 = Jumlah sampel penelitian

Menentukan kriteria (kaidah) pengujian dengan cara menentukan terlebih

dahulu taraf signifikansinya, misalnya (𝛼 = 0,01 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝛼 = 0,05) yang kemudian

dicari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ketentuan dk = n-1, juga diketahui posisi pengujiannya. Apakah

menggunakan pihak kiri, pihak kanan atau dua pihak. Dalam hal ini tergantung

bunyi hipotesisnya. Dengan menggunakan tabel yang diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 serta

dirumuskan kriteria pengujian selanjutnya dengan membandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 lalu membuat kesimpulan.

Nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diperoleh dibandingkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔, bila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas

Current Ratio (X1) dan Net Profit Margin (X2) berpengaruh pada variabel terikat

Harga Saham (Y). Apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka H0 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Current Ratio (X1) dan Net

Profit Margin (X2) tidak berpengaruh pada variabel terikat Harga Saham (Y).

15. Uji F (Simultan)

Pengujian ada atau tidaknya pengaruh peubah bebas terhadap peubah tak

bebas secara simultan. diuji menggunakan Uji F. Penggunaan Uji F dalam

menguji pengaruh peubah bebas secara simultan disebut analisis ragam. Pengujian

secara simultan dimaksudkan melihat pengaruh peubah bebas Current Ratio (X1)
dan Net Profit Margin (X2) secara bersama-sama terhadap peubah tak bebas

Harga Saham (Y). Rumus statistik uji F berbentuk:34

𝑅2(𝑛−𝑚−1)
𝐹
= 𝑚(1−𝑅2)

Keterangan:

n = Banyak anggota sampel

m = Banyak predikator

Hitung 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 menggunakan rumus:35

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹 (1− 𝛼) (𝑑𝑘 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔, 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡)

Keterangan:

𝑑𝑘 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 =𝑚

𝑑𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 =𝑛−𝑚−1

Kemudian lihat tabel F sehingga diperoleh 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Kriteria pengujian Ho

dan Ha, yaitu Ho= tidak berpengaruh dan Ha = berpengaruh. Jadi 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,

maka Ha diterima dan Ho ditolak atau berpengaruh.

F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

PT. SMART Agribusiness and Food Tbk atau yang sering disingkat dengan

SMART merupakan salah satu anak perusahaan dari Sinar Mas Group yang

didirikan oleh seorang pengusahan keturunan Tionghoa, Eka Tjipta Widjaja pada

tahun 1962.

34
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 111.
35
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016), hal 111.
a. Sejarah PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk (SMART) adalah salah satu

perusahaan produsen barang konsumen berbasis kelapa sawit yang tercatat di

bursa dan salah satu yang terbesar di Indonesia, yang berkomitmen atas produksi

minyak kelapa sawit yang lestari.

Berdiri pada tahun 1962, SMART saat ini memiliki perkebunan kelapa

sawit dengan total luas lahan sebesar ±135.000 hektar (termasuk perkebunan

plasma). SMART juga mengoperasikan 15 mills, 4 kernel crushing plants dan 3

refineries. SMART mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun

1992.

Kegiatan usaha utama SMART terdiri dari pembudidayaan dan

pemanenan tanaman kelapa sawit, pemrosesan tandan buah segar menjadi minyak

kelapa sawit mentah (CPO) dan palm kernel, serta rafinasi CPO menjadi produk

dengan nilai tambah seperti minyak goreng, margarin dan shortening. Selain

memproduksi minyak curah dan industrial, produk hasil rafinasi SMART juga

dipasarkan dengan beberapa merek dagang seperti Filma dan Kunci Mas. Kini,

merek dagang tersebut dikenal dengan kualitasnya yang tinggi, serta menguasai

pangsa pasar yang signifikan di segmen pasarnya masing-masing di Indonesia.

SMART adalah anak perusahaan Golden Agri-Resources (GAR), salah

satu perusahaan berbasis kelapa sawit terbesar di dunia yang juga tercatat di Bursa

Singapura. SMART juga mengelola seluruh perkebunan kelapa sawit GAR

dengan total area perkebunan di Indonesia seluas 430.200 hektar (termasuk

perkebunan plasma) pada 31 Maret 2010.

Hubungan dengan GAR memberikan keuntungan bagi SMART dengan

skala ekonomisnya dalam hal manajemen perkebunan, teknologi informasi,


penelitian dan pengembangan, pembelian bahan baku, dan akses terhadap jaringan

pemasaran yang luas, baik domestik maupun internasional.

1. Visi, Misi dan Budaya PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

Adapun visi, misi dan Budaya PT. SMART Agribusiness and Food Tbk

adalah sebagai berikut:

1) VISI

Menjadi perusahaan agribisnis dan produk konsumen global yang

terintegrasi dan terbaik - menjadi mitra pilihan

2) MISI

Secara efisien, kita menyediakan produk, solusi, serta layanan agribisnis

dan konsumen, yang berkualitas tinggi serta berkelanjutan, guna menciptakan

nilai tambah bagi para pemangku kepentingan kami

3) BUDAYA

Karyawan SMART memainkan peranan penting bagi Perusahaan dalam

mencapai kesuksesan serta mengatasi tantangan dalam pengembangan bisnis.

Karyawan kami berkomitmen pada nilai-nilai perusahaan sebagai berikut:

a. Integritas: Bertindak sesuai ucapan maupun janji sehingga dapat

menumbuhkan kepercayaan pihak lain.

b. Sikap Positif: Menampilkan perilaku yang mendukung terciptanya

lingkungan kerja yang saling menghargai dan kondusif.

c. Komitmen: Melaksanakan pekerjaan dengan sepenuh hati untuk mencapai

hasil terbaik.

d. Perbaikan Berkelanjutan: Meningkatkan kemampuan atau kapasitas diri, unit

kerja, dan organisasi secara terus menerus untuk mencapai hasil terbaik.
e. Inovatif: Memunculkan gagasan atau menciptakan produk/alat kerja/sistem

kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan

perusahaan.

f. Loyal: Menumbuh kembangkan semangat untuk mengerti, memahami dan

melaksanakan nilai-nilai perusahaan sebagai bagian dari keluarga besar

SMART.

Dengan nilai-nilai tersebut sebagai dasar, esensi dari budaya perusahaan

dapat ditunjukkan melalui empat cara yaitu:

a. Prestasi: Kita menghasilkan kinerja yang luar biasa.

b. Rasa Memiliki: Kita hanya melakukan apa yang terbaik bagi Perusahaan.

c. Kolaborasi: Kita bekerja sebagai satu tim.

d. Sumber Daya Manusia: Kita mewujudkan potensi Sumber Daya Manusia.

b. Struktur Organisasi PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

Struktur organisasi merupakan susunan komponen atau unit kerja dalam

sebuah organisasi yang terdapat pembagian kerja, fungsi serta kegiatan yang

dikoordinasikan secara berbeda. Struktur organisasi menjelaskan hubungan setiap

bagian pada perusahaan dalam menjalankan kegiatannya untuk mencapai tujuan.


Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Keterangan: Struktur organisasi per tanggal 31 Desember 2018

c. Produk-produk PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

PT SMART Tbk menghasilkan produk curah seperti minyak sawit mentah,

inti sawit, minyak inti sawit, bungkil sawit, olein, stearin, dan cocoa

butter substitute dari fasilitas produksi kelapa sawit yang terintegrasi. SMART
juga memproduksi serangkaian produk olahan bermerek seperti minyak goreng,

margarin, butter oil substitute, shortening dan lemak untuk para konsumen,

restoran, hotel, kafe dan pasar industri.

Perusahaan dengan skala besar ini, tak hanya menjangkau pasar domestik

tapi juga pasar internasional. Sebagai salah satu penjual dan distributor minyak

kelapa sawit terkemuka di Eropa dan Amerika, SMART memiliki kantor

pemasaran di Belanda, Spanyol, dan Amerika. SMART memasok berbagai hasil

olahan kelapa sawit untuk industri makanan, energi, dan oleokimia.

Hasil penelitian dan pembahasan merupakan bagian yang menyampaikan

bagian umum dan uraian data yang ditemukan dalam penelitian. Hasil penelitian

ini yaitu mengenai hitungan pada perusahaan PT. SMART Agribusniness and

Food, Tbk dengan menggunakan Analisis Deskriptif dan Analisis Kuantitatif yang

diuji dengan alat statistik baik dalam perhitungan manual maupun SPSS.

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul agar mudah

dipahami. Data yang akan digunakan dalam analisis deskriptif penelitian ini

adalah Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham pada PT.

SMART Agribusiness and Food Tbk, Periode 2008-2018 disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.1
Analisis Deskriptif Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), dan Harga
Saham PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 11 1,0 2,1 1,464 ,3472
NPM 11 -1,1 8,7 4,745 2,8012
HargaSaham 11 1700 8100 4.924,55 2.082,937
Valid N (listwise) 11
Sumber : Data hasil Output SPSS for Windows Version 25

Berdasarkan tabel diatas bahwa N merupakan jumlah data yang diteliti.

Dalam penelitian ini jumlah data yang diteliti adalah 11 data. Variabel Current

Ratio memperoleh nilai minimum sebesar 1,0 sedangkan nilai maximum sebesar

2,1, nilai rata-rata atau mean memperoleh nilai sebesar 1,464 dan standar deviasi

atau std. deviation sebesar 0,3472. Variabel Net Profit Margin memperoleh nilai

minimum sebesar -1,1 sedangkan nilai maximum sebesar 8,7, nilai rata-rata atau

mean memperoleh nilai sebesar 4,745 dan standar deviasi atau std. deviation

sebesar 2,8012. Sedangkan variabel Harga Saham memperoleh nilai minimum

sebesar 1700 sedangkan nilai maximum sebesar 8100, nilai rata-rata atau mean

memperoleh nilai sebesar 4.924,55 dan standar deviasi atau std. deviation sebesar

2.082,937.

a. Perkembangan Current RatioPT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

Berdasarkan analisis Current Ratio (CR) PT. SMART Agribusiness and

Food, Tbk. yang telah diolah, penggunaan nilai Current Ratio (CR) selama

periode 2008-2018 mengalami pergerakan yang fluktuatif, baik peningkatan

maupun penurunan. Berikut data perkembangan nilai Current Ratio (CR) yang

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


Tabel 4.2
Perkembangan Current Ratio(CR)PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Tahun Current Ratio (%) Perkembangan
Vektor
Current Ratio
2008 10,6%
2009 9,9% -0,6%
2010 9,3% -0,6%
2011 11,8% 2,5% ↑
2012 13,0% 1,2% ↓
2013 6,2% -6,8% ↓
2014 6,8% 0,6% ↑
2015 6,8% 0,0% ↓
2016 8,1% 1,2% ↑
2017 8,1% 0,0% ↓
2018 9,3% 1,2% ↑
Jumlah 100,0%
Analisis Data, 2019 (Data yang diolah)

Data tabel perkembangan Current Ratio (CR) PT. SMART Agribusiness

and Food, Tbk tersebut disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

4.0%

2.5%
2.0%
1.2% 1.2% 1.2%
0.6%
0.0% 0.0% 0.0%
20082009-0.62%010-0.62%011 2012201320142015201620172018
-2.0%

-4.0%

-6.0%
-6.8%
-8.0%
Gambar 4.2
Grafik Perkembangan Current Ratio (CR)
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Berdasarkan data tabel dan grafik perkembangan Current Ratio diatas,

pada tahun 2009 dan 2010 Current Ratio mengalami nilai yang tetap yaitu 0,6%.

Current Ratio mengalami kenaikan pada tahun 2011, 2014, 2016 dan 2018
dengan nilai 2,5%, 0,6%, 1,2% dan 1,2%. Sedangkan penurunan terjadi pada

tahun 2012, 2013, 2015, dan 2017 dengan nilai 1,2%, -6,8%, 0,0%, dan 0,0%.

b. Perkembangan Net Profit Margin (NPM) PT. SMART Agribusiness and

Food, Tbk

Berdasarkan data NetProfit Margin (NPM) yang diperoleh dari laporan

keuangan publikasi PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk dapat dilihat bahwa

perkembangan Net Profit Margin (NPM) mengalami fluktuatif atau naik turun.

Untuk lebih jelasnya, perkembangan Net Profit Margin (NPM) PT. SMART

Agribusiness and Food, Tbk disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3
Perkembangan Net Profit Margin PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Net Profit Margin
Tahun Perkembangan Net
(NPM) Vektor
Profit Margin (NPM)
2008 12,5%
2009 10,2% -2,3%
2010 11,9% 1,7% ↑
2011 10,7% -1,1% ↓
2012 14,9% 4,2% ↑
2013 7,1% -7,9% ↓
2014 8,8% 1,7% ↑
2015 -2,1% -10,9% ↓
2016 16,7% 18,8% ↑
2017 6,3% -10,3% ↓
2018 3,1% -3,3% ↑
Jumlah 100,0%
Analisis Data, 2019 (Data yang diolah)
Data perkembangan Net Profit Margin (NPM) PT. SMART Agribusiness

and Food, Tbk disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:


25.0%
20.0%
18.8%
15.0%
10.0%
5.0%

4.2%
1.7% 1.7%
0.0% 0.0%
20082009-2.32%010 -1.1%
1201 20132014201520162017201-38.3%
-5.0% 2012
-7.9%
-10.0% -10.9% -10.3%
-15.0%

Gambar 4.3
Grafik Perkembangan Net Profit Margin
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

Berdasarkan data tabel dan grafik perkembangan Net Profit Margin diatas.

Pada tahun 2009 perkembangan Net Profit Margin mengalami penurunan sebesar

-2,3% dari (0%) tahun 2008. Tetapi pada tahun 2011, 2013, 2015, dan 2017

perkembangan NetProfit Margin mengalami penurunan yaitu -1,1%, -7,9%,

-10,9%, dan -10,3%. Sedangkan perkembangan NetProfit Margin mengalami

kenaikan di tahun 2010, 2012, 2014, 2016 dan 2018 yaitu 1,7%, 4,2%, 1,7%,

18,8% dan -3,3%.

c. Perkembangan Harga Saham PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

Berdasarkan data HargaSahamyang diperoleh dari laporan keuangan

publikasi PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk dapat dilihat bahwa

perkembangan Harga Saham mengalami fluktuatif atau naik turun. Untuk lebih

jelasnya, perkembangan Harga Saham PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

disajikan dalam tabel berikut:


Tabel 4.4
Perkembangan Harga Saham PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Tahun Harga Saham
Perkembangan Harga Saham Vektor
2008 3,1%
2009 4,7% 1,6%
2010 9,2% 4,5% ↑
2011 11,8% 2,6% ↓
2012 12,1% 0,3% ↓
2013 14,5% 2,4% ↑
2014 15,0% 0,5% ↓
2015 7,8% -7,2% ↓
2016 8,0% 0,3% ↑
2017 6,3% -1,7% ↓
2018 7,5% 1,2% ↑
Jumlah 100,0%
Analisis Data, 2019 (Data yang diolah)

Data perkembangan Harga Saham PT. SMART Agribusiness and Food,

Tbk disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

6.0%

4.5%
4.0%
2.6% 2.4%
2.0%
1.6% 1.2%
0.0% 0.3% 0.5% 0.3%
0.0%
20082009201020112012201320142015201620172018
-2.0% -1.7%

-4.0%

-6.0%
-7.2%
-8.0%
Gambar 4.4
Grafik Perkembangan Harga Saham PT. SMART Agribusiness and Food,
Tbk

Berdasarkan data tabel dan grafik perkembangan harga saham diatas pada

tahun 2010 perkembangan hargasaham mengalami kenaikan yang sangat drastis


sebesar 4,5% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011, 2012, 2014, 2015 dan

2017 perkembangan harga saham mengalami penurunan yaitu 2,6%, 0,3%, 0,5%,

-7,2% dan -1,7%, tahun 2015 perkembangan harga saham mengalami penurunan

yang sangat drastis sebesar -7,8%. Sedangkan kenaikan perkembangan harga

saham mengalami ditahun 2013, 2016 dan 2018 yaitu 2,4%, 0,3% dan 1,2%.

3. Analisis Kuantitatif

Tabel 4.5
Data Penelitian Pengaruh Current Ratio (CR)dan Net Profit Margin (NPM)
terhadap Harga Saham PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
X₁ X₂ Y X₁Y X₂Y X₁X X₁² X₂² Y²

1,7 6,5 1700 2890 11050 11,05 2,89 42,25 2890000
1,6 5,3 2550 4080 13515 8,48 2,56 28,09 6502500
1,5 6,2 5000 7500 31000 9,3 2,25 38,44 25000000
1,9 5,6 6400 12160 35840 10,64 3,61 31,36 40960000
2,1 7,8 6550 13755 51090 16,38 4,41 60,84 42902500
1 3,7 7850 7850 29045 3,7 1 13,69 61622500
1,1 4,6 8100 8910 37260 5,06 1,21 21,16 65610000
1,1 -1,1 4200 4620 -4620 -1,21 1,21 1,21 17640000
1,3 8,7 4350 5655 37845 11,31 1,69 75,69 18922500
1,3 3,3 3420 4446 11286 4,29 1,69 10,89 11696400
1,5 1,6 4050 6075 6480 2,4 2,25 2,56 16402500
16,1 52,2 54170 77941 259791 81,4 24,77 326,18 310148900
Analisis Data, 2019 (data yang diolah)

a. Pengaruh Current Ratio terhadap HargaSaham

Analisis pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham dijelaskan sebagai

berikut:

1) Analisis Regresi Sederhana

Y = a + bx
Persamaan regresi sederhana dihasilkan dari konstanta a dan koefisien b

maka perhitungannya sebagai berikut:

𝑎 = (∑Y)(∑𝑋2)−(∑X)(∑XY)
𝑛.∑𝑋2−(∑X)2

(54.170)(24,77)−(16,1)(77.941)
𝑎 = 11(24,77)−(16,1)2

(1.341.791)−(1.254.850)
𝑎 = 272,47−259,21

86.940,8
𝑎 = 13,26

𝑎 = 6.556,621418 ≈ 6.556,621

n.∑XY−(∑X)(∑Y)
𝑏 = 𝑛.∑𝑋2−(∑X)2

11(77.941)−(16,1)(54.170)
𝑏 = 11(24,77)−(16,1)2

(857.351)−(872.137)
𝑏 = (272,47)−(259,21)

−14.786
𝑏 = 13,26

𝑏 = -1.115,082956≈ -1.115,083

Hasil dari perhitungan manual diatas mendapat persamaan regresi

sederhana antara Current Ratio terhadap HargaSaham sebagai berikut:

Y = 6.556,621 –1.115,083 X1

Hasil perhitungan manual tersebut diperkuat dengan hasil perhitungan SPSS for

Windows Version 25 sebagai berikut:

Tabel 4.6
Analisis Regresi Sederhana
Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6556,621 2948,572 2,224 ,053
CR -1115,083 1964,921 -,186 -,567 ,584
a. Dependent Variable: HargaSaham
Sumber: Output Software SPSS versi 25 (data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan output dari pengolahan data

menggunakan program SPSS for windows version 25, maka diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

Y= α + b X1

Harga Saham= 6.556,621 – 1.115,083(Current Ratio)

Berdasarkan persamaan regresi linier sederhana diatas, maka dapat

dirumuskan sebagai berikut:

(1) a = 6.556,621

Konstanta a sebesar 6.599,568 menunjukkan nilai Harga Saham (Y)pada

saat Current Ratio (X1) bernilai nol (0) maka Harga Saham (Y) bernilai positif

sebesar 6.556,621.

(2) b = -1.115,083

Koefisien regresi b untuk Current Ratio (X1) bernilai negative sebesar-

1.115,083 artinya bahwa setiap kenaikan Current Ratio (X1) sebesar 1% maka

akan diikuti penurunan HargaSaham (Y)sebesar -1.115,083. Kofisien b bernilai

negatif artinya terjadi pengaruh negatif antara Current Ratiodan Harga Saham.

2) Analisis Korelasi Person Product Moment

Analisis Korelasi Person Product Moment digunakan untuk menyatakan

ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan variabel yang

lainnya. Adapun hasil perhitungan korelasi secara manual, sebagai berikut:


n(X1Y) − (X1). (Y)
rx1y =
√n(X21) − (X1 )2. n (Y2) − (Y)2

11(77.941) − (16,1). (54.170)


rx1y =
√11(24,77) − (16,1)2. 11(310.148.900) − (54.170)2

857.351 − 872.137
rx1y =
√(272,47 − 259,21 . (3.411.637.900 − 2.934,3889)

−14.786
rx1y =
√(13,26). (477.249.000)

−14.786
rx1y =
√6.328.321.740
−14.786
rx1y =
79.550,74946

rx1y = −0,185868771≈ 0,186


Berdasarkan hasil perhitungan korelasi secara manual diatas untuk

memperkuat, maka dilakukan pula perhitungan Pearson Product Moment dengan

menggunakan program SPSS for Windows Version 25 yang hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7
Analisis Korelasi Pearson Product
Moment Current Ratio (CR) terhadap
HargaSaham PT. SMART Agribusiness
and Food, Tbk
Correlations
CR HargaSaham
CR Pearson Correlation 1 -,186
Sig. (2-tailed) ,584
N 11 11
HargaSaham Pearson Correlation -,186 1
Sig. (2-tailed) ,584
N 11 11
Sumber: Output Software SPSS versi 25(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi Current

Ratio (CR) terhadap HargaSaham sebesar -0,186 artinya hubungan Current Ratio

(CR) terhadap Harga Saham tergolong kategori “sangat lemah” sesuai dengan

tabel interpretasi koefisien korelasi, dan menunjukkan hubungan yang negatif atau

berlawanan arah. Hubungan yang negatif menunjukkan apabila nilai Current

Ratio (CR) meningkat, maka nilai Harga Saham akan menurun.

3) Analisis Koefisien Diterminasi

Analisis koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi dari Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham, maka dilakukan

perhitungan statistik dengan menggunakan koefisien determinasi (Kd).

Adapun hasil perhitungan koefisien determinasi secara manual, sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%

= (-0,185868771)2 x 100%

= 0,0345472 x 100%

= 3,454719987 = 3,5%

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi secara manual diatas

untuk memperkuat, maka dilakukan perhitungan menggunakan program SPSS for

Windows Version 25 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8
Analisis Koefisien Determinasi
Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,186 ,035 -,073 2157,349
a. Predictors: (Constant), CR
Sumber: Output Software SPSS versi 25(data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan secara manual dan menggunakan program

SPSS versi 25 diperoleh nilai R Square sebesar 0,035 atau 3,5% yang

menunjukkan besarnya pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham.

Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan Harga Saham dapat dipengaruhi oleh

Current Ratio (CR) sebesar 3,5%, sedangkan sisanya 96,5% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4) Analisis Uji t (Parsial)

Analisis uji signifikansi parsial atau uji t merupakan analisis yang

bertujuan untuk mengetahui signifikansi atau tidaknya pengaruh Current Ratio

(CR) terhadap Harga Saham. Untuk menentukan nilai t hitung menggunakan

perhitungan sebagai berikut:

a) Menentukan rumusan hipotesis

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Current Ratio (CR) terhadap Harga

Saham.

Ha : Terdapat pengaruh antara Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham.

b) Menghitung nilai thitung


𝑟 √𝑛−2
thitung =
√1−𝑟2

thitung −0,185868771√11−2
= √1−(0,0345472)

−0,185868771√9
thitung = √1−0,0345472

hitung −0,557606312
t = 0,982574577

thitung = -0,567495155≈ -0,567


c) Menentukan nilai derajat kebebasan

dk =n–2

= 11 – 2

=9

d) Membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan nilai signifikansi sebesar 5%

ttabel = (𝑎)(dk)
2
0 ,05
=( ) (9)
2

= (0,025) (9)

= 2,26216

thitung ≤ ttabel = −0,567 ≤ 2,26216

Berdasarkan hasil perhitungan manual diatas maka untuk memperkuat

dilakukan pula perhitungan menggunakan aplikasi SPSS for windows version 25

yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.9
Analisis Uji
T
Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6556,621 2948,572 2,224 ,053
CR -1115,083 1964,921 -,186 -,567 ,584
a. Dependent Variable: HargaSaham
Sumber: Output Software SPSS versi 25(data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, menunjukkan hasil thitung sebesar -

0,567 kemudian dibandingkan dengan ttabel yang diperoleh dari tabel distribusi t
dengan derajat kebebasan 8 dan taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05, sehingga

diperoleh perbandingan antara nilai thitung dan ttabel yaitu -0,567 ≤ 2,26216 dengan

nilai signifikansi 0,584 ≥ 0,05, maka dapat dirumuskan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak yang artinya secara parsial Current Ratio (CR) negatif dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

b. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham

Analisis pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham dijelaskan

sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Sederhana

Y = a + bx

Persamaan regresi sederhana dihasilkan dari konstanta a dan koefisien b.

maka perhitungannya sebagai berikut:

𝑎 = (∑Y)(∑𝑋2)−(∑X)(∑XY)
𝑛.∑𝑋2−(∑X)2

(54.170)(326,18)−(52,2)(259.791)
𝑎 = 11(326,18)−(52,2)2

(17.669.170,6)−(13.561.090,6)
𝑎 = 3.587,98−2.724,84

4.108080,4
𝑎 = 863,14

𝑎 = 4.759,460111 ≈ 4.759,46

n.∑XY−(∑X)(∑Y)
𝑏 = 𝑛.∑𝑋2−(∑X)2

11(77.941)−(52,2)(54.170)
𝑏 = 11(326,18)−(52,2)2

(2.857.701)−(2.827.674)
𝑏 = 3.587,98−2.724,84
30.027
𝑏 = 863,14

𝑏 = 34,78809927 ≈34,788

Hasil dari perhitungan manual diatas mendapat persamaan regresi

sederhana antara Net Profit Margin terhadap Harga Saham sebagai berikut:

Y = 4.759,46+34,788X2

Hasil perhitungan manual tersebut diperkuat dengan hasil perhitungan SPSS for

Windows Version 25 sebagai berikut:

Tabel 4.10
Analisis Regresi
Sederhana
Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4759,460 1348,240 3,530 ,006
NPM 34,788 247,591 ,047 ,141 ,891
a. Dependent Variable: HargaSaham
Sumber: Output Software SPSS versi 25(data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan manual dan output dari pengolahan data

menggunakan program SPSS for windows version 25, maka diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

Y= α + b X2

Harga Saham= 4.759,46+34,788(Net Profit Margin)

Berdasarkan persamaan analisis regresi linier sederhana Net Profit Margin

terhadap Harga Saham diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

(1) a = 4.759,46
Konstanta a sebesar 4.759,46 menunjukkan nilai Harga Saham (Y) pada

saat Net Profit Margin (X2) bernilai nol (0) maka Harga Saham (Y) bernilai positif

sebesar 4.759,46.

(2) b = 34,788

Koefisien regresi b untuk Net Profit Margin (X2) bernilai positif sebesar

34,788 bahwa setiap kenaikan Net Profit Margin (X2) sebesar 1% maka akan

diikuti penurunan Harga Saham (Y) sebesar 34,788. Kofisien b bernilai negatif

artinya terjadi pengaruh positif antara Net Profit Margin dan Harga Saham.

2) Analisis Korelasi Person Product Moment

Analisis Korelasi Person Product Moment digunakan untuk menyatakan

ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan variabel yang

lainnya. Adapun hasil perhitungan korelasi secara manual, sebagai berikut:

n(X2Y) − (X2). (Y)


rx1y =
√n(X22) − (X2)2. n (Y2) − (Y)2

11(259.791) − (52,2). (54.170)


rx1y =
√11(326,18) − (52,2)2. 11 (310.148.900) − (54.170)2

2.857.701 − 2.827.674
rx1y =
√(3.587,98 − 2.724,84). (3.411.637.900 − 2.934.388.900)

30.027
rx1y =
√(863,14). (477.249.000)

30.027
rx1y =
√411.932.701.860
30.027
rx1y =
641.819,836

rx1y = 0,046784157≈ 0,047


Berdasarkan hasil perhitungan korelasi secara manual diatas untuk

memperkuat, maka dilakukan pula perhitungan Pearson Product Moment dengan

menggunakan program SPSS for Windows Version 25 yang hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.11
Analisis Korelasi Pearson Product Moment
Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Correlations
NPM HargaSaham
NPM Pearson Correlation 1 ,047
Sig. (2-tailed) ,891
N 11 11
HargaSaham Pearson Correlation ,047 1
Sig. (2-tailed) ,891
N 11 11
Sumber: Output Software SPSS versi 25(data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi Net

Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham sebesar 0,047 artinya hubungan Net

Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham tergolong kategori “sangat lemah”

sesuai dengan tabel interpretasi koefisien korelasi, dan menunjukkan hubungan

yang positif atau searah. Hubungan yang positif menunjukkan apabila nilai Net

Profit Margin (NPM) meningkat, maka nilai Harga Saham akan naik.

3) Analisis Koefisien Diterminasi

Analisis koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi dari Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham, maka dilakukan

perhitungan statistik dengan menggunakan koefisien determinasi (Kd).

Adapun hasil perhitungan koefisien determinasi secara manual, sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%
= (0,046784157)2 x 100%

= 0,002188757 x 100%

= 0,218875735 ≈ 0,2%

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi secara manual diatas

untuk memperkuat, maka dilakukan perhitungan menggunakan program SPSS for

Windows Version 25 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.12
Analisis Koefisien Determinasi
Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,047 ,002 -,109 2193,204
a. Predictors: (Constant), NPM
Sumber: Output Software SPSS versi 25(data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan secara manual dan menggunakan program

SPSS versi 25 diperoleh nilai R Square sebesar 0,002 atau 0,2% yang

menunjukkan besarnya pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga

Saham. Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan Harga Saham dapat dipengaruhi

oleh Net Profit Margin (NPM) sebesar 0,2%, sedangkan sisanya 99,8%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4) Analisis Uji t (Parsial)

Analisis uji signifikansi parsial atau uji t merupakan analisis yang

bertujuan untuk mengetahui signifikansi atau tidaknya pengaruh Net Profit

Margin (NPM) terhadap Harga Saham. Untuk menentukan nilai thitung

menggunakan perhitungan sebagai berikut:


a) Menentukan rumusan hipotesis

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga

Saham.

Ha : Terdapat pengaruh antara Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga

Saham.

b) Menghitung nilai thitung


𝑟 √𝑛−2
thitung =
√1−𝑟2

0,046784157√11−2
thitung =
√1−(0,002188757)2

0,046784157√9
thitung =
√1−(0,002188757)2

0,140352471
thitung = 0,998905022

thitung = 0,140506322 ≈ 0,141

c) Menentukan nilai derajat kebebasan

dk =n–2

= 11 – 2

=9

d) Membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan nilai signifikansi sebesar 5%

ttabel = (𝑎)(dk)
2
0 ,05
=( ); (8)
2

= (0,025) (8)

= 2, 26216

thitung ≤ ttabel = 0,141 ≤ 2,26216


Berdasarkan hasil perhitungan manual diatas maka untuk memperkuat

dilakukan pula perhitungan menggunakan aplikasi SPSS for windows version 25

yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.13
Analisis Uji
T
Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4759,460 1348,240 3,530 ,006
NPM 34,788 247,591 ,047 ,141 ,891
a. Dependent Variable: HargaSaham
Sumber: Output Software SPSS versi 25(data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, menunjukkan hasil thitung sebesar

0,141 kemudian dibandingkan dengan ttabel yang diperoleh dari tabel distribusi

dengan derajat kebebasan 8 dan taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05, sehingga

diperoleh perbandingan antara nilai thitung dan ttabel yaitu 0,141 ≤ 2, 26216 dengan

nilai signifikansi 0,891 ≥ 0,05, maka dapat dirumuskan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak yang artinya secara parsial Net Profit Margin (NPM) negatif dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

c. Pengaruh Current Ratio dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham

Analisis pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM)

secara simultan terhadap Harga Saham dapat dilakukan dengan menggunakan

beberapa analisis kuantitatif, sebagai berikut:

1) Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda bertujuan untuk mengetahui memprediksi arah

hubungan Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif
atau negarif terhadap Harga Saham. Langkah-langkah perhitungan regresi linier

berganda secara manual sebagai berikut:

a) Menghitung nilai X1²

X1² = X1² (X )2


1

n
 (16,1)2
X1² = 24,77 −
11
X1 = 24,770 − 23,565
2

X1² = 1,205

b) Menghitung nilai X2²

X2² = X2² (X )2


2

n
(52,2)2
X22 = 326,18 −
11

X22 = 326,180 − 247,713

X1² = 78,467

c) Menghitung nilai Y2


(Y)2
Y = Y −
2 2

n
(54.170)2
Y2 = 310.148.900
− 11

Y2 = 310.148.900,000 − 266.762.627,273

Y2 = 43.386.272,727

d) Menghitung nilai X1Y


(X1)(Y)
X1Y =
Y−
X1 n

X1 (16,1)(54.170)
Y = (77.941) −
11
X1Y = (77.941,000) − 79.285,182

X1Y = −1.344,182

e) Menghitung nilai X2Y

X2 (X2)(Y)
Y = X2Y −
n
X2 (52,2)(54.170)
Y = 259.791 −
11
X2Y = 259.791,000 − 257.061,273

X2Y = 2.729,727

f) Menghitung nilai X1𝑋2

X1 (X1)(𝑋2)
𝑋2 = 𝑋2 −
X1 n

(16,1)(52,2)
X1𝑋2 = 81,4 −
11
X1𝑋2 = 81,4 − 76,402

X1𝑋2 = 4,998

Hasil dari perhitungan di atas, disubstitusikan untuk mendapatkan nilai a,

b1 dan b2, dengan perhitungan sebagai berikut:

a) Menghitung nilai b1
(X2)(X1
b = 2 Y) − Y) (X1X2)
(X2
1
(X2)(X2) − (X1X2)2
1 2

(78,467)(−1.344,182) − (2.729,727) (4,998)


b1 =
(1,204)(78,467) − (4,998)2

(−105.474,281) −
b1 = (13.643,673)
(94,589) − (24,982)
b1 =
−119.117,955
69,607

b1 = −1.711,295
b) Menghitung nilai b2
(X2)(X Y) − (X Y) (X X )
1 2 1 12
b2 = (X2)(X2) − (X1X2)2
1 2

(1,205)(2.729,727) − (−1.344,182) (4,998)


b2 =
(1,205)(78,467) − (4,998)2

(3.290,562) −
b2 = (−6.718,465)
(94,589) − (24,982)
b2 =
10.009,027
69,607

b2 = 143,794

c) Menghitung nilai a
Y − (b1X1) − (b2X2)
a=
n
54.170 − (−1.711,295) (16,1) − (143,794)(52,2)
a=
11
− (−27.551,849) − (7.506,025)
a=
11
a = 6.746,893

Berdasarkan hasil perhitungan secara manual diatas maka untuk

memperkuat dilakukan pula perhitungan dengan menggunakan program SPSS for

Windows Version 25 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.14
Analisis Regresi Linier Berganda
Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6746,893 3107,457 2,171 ,062
CR -1711,295 2394,614 -,285 -,715 ,495
NPM 143,794 296,802 ,193 ,484 ,641
a. Dependent Variable: HargaSaham
Sumber: Output Software SPSS versi 25(data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan manual dan output dari pengolahan data

menggunakan program SPSS for windows version 25, maka diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Harga Saham = 6.746,893 – 1.711,295 (CR) + 143,794 (NPM)

Berdasarkan persamaan regresi linier sederhana diatas, maka dapat

dirumuskan sebagai berikut:

(1) a = 6.746,893

Konstanta a sebesar 6.746,893, menunjukkan nilai Harga Saham (Y) pada

saat Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin(NPM) bernilai nol (0) maka

HargaSaham(Y) bernilai sebesar 6.746,893.

(2) b1 = -1.711,295

Koefisien regresi b1 untuk Current Ratiobernilai negative sebesar -

1.711,295, artinya bahwa setiap kenaikanCurrent Ratio sebesar 1% maka akan

diikuti penurunanHarga Saham sebesar -1.711,295. Kofisien b1 bernilai negatif

artinya terjadi pengaruh negatif antara Current Ratiodan Harga Saham.


(3) b2 = 143,794

Koefisien regresi b2 untuk Net Profit Marginbernilai 143,794, artinya

bahwa setiap kenaikanNet Profit Marginsebesar 1% maka akan diikuti kenaikan

Harga Saham sebesar 143,794. Kofisien b2 bernilai positif artinya terjadi pengaruh

positif antara Net Profit Margin dan Harga Saham.

2) Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mencari besarnya hubungan

dan kontribusi antaraCurrent Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap
Harga Saham. Berdasarkan perhitungan dengan cara manual digunakan rumus

sebagai berikut:

a) Menghitung rx1y

rx1y = n(X1Y) − (X1). (Y)


√n(X2) − (X )2. n (Y2) − (Y)2
1 1

11(77.941) − (16,1). (54.170)


rx1y =
√11(24,77) − (16,1)2. 11 (310.148.900) − (54.170)2

(857.351,000) − 872.137
rx1y =
√(272,470 − 259,210). (3.411.637.900,000 − 2.934.388.900,000)
−14.786,000
rx1y =
√(13,260). (477.249.000,000)
−14.786,000 −14.786,000
rx1y =
√6.328.321.740,000 79.550,749
=

rx1y = -0,186

b) Menghitungrx2y

r 𝑥2 y = n(X2Y) − (X2). (Y)


√n(𝑥 ) − (X )2. n (Y2) − (Y)2
2
2 2

11(259.791) − (52,2). (54.170)


rx2y =
√11(326,18) − (52,2)2. 11 (310.148.900) − (54.170)2

2.857.701,000 − 2.827.674,000
rx2y =
√(3.587,980 − 2.724,840). (3.411.637.900 − 2.934.388.900)

30.027,000
rx2y =
√(863,140). (477.249.000,000)

30.027,000 30.027,000
rx2y = =
√411.932.701.860,000 641.819,836

rx2y =0,047
c) Menghitungrx1x2

n(X1X2) − (X1). (X2)


rx1x2 =
√n(X2) − (X1)2. n(X2) − (X2)2
1 2

11(81,4) − (16,1). (52,2)


rx1x2 =
√11(24,77) − (16,1)2. 11(24,77) − (52,2)2

895,400 − 840,420
rx1x2 =
√(272,47 − 259,21). ( 272,47 − 2.724,84)

54,980
rx1x2 =
√(13,260). (863,140)

54,980
rx1x2 =
√11.445,236

54.980
rx1x2 =
106,982

rx1x2 =0,514

Berdasarkan hasil perhitungan secara manual diatas maka untuk

memperkuat dilakukan pula perhitungan KorelasiPearson Product Moment

dengan menggunakan program SPSS version 25 yang hasilnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.15
Analisis Korelasi Pearson Product Moment
Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Correlations
CR NPM HargaSaham
CR Pearson Correlation 1 ,514 -,186

Sig. (2-tailed) ,106 ,584


N 11 11 11
NPM Pearson Correlation ,514 1 ,047

Sig. (2-tailed) ,106 ,891


N 11 11 11
HargaSaham Pearson Correlation -,186 ,047 1

Sig. (2-tailed) ,584 ,891


N 11 11 11
Sumber: Output Software SPSS versi 25 (data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat dicari nilai

koefisienkorelasiberganda sebagai berikut:

(rX1 Y)2+ (rX2 Y)2 − 2(rX1 Y)(rX2Y) (rx1x2)


rx1x2y = √
(1−(rx1x2 )2)

(−0,186)2+ (0,047)2 − 2(−0,186)(0,047)(0,514)


r x1x2y = √
1−(0,514)2

0,035 + 0,002 −(0,000)


r x1x2y = √
1−0,264

0,037−0,009
r x1x2y = √
0,736

rx1x2y = √0,046
0,736

rx1x2y = √0,062065919

rx1x2y = 0,249

Berdasarkan hasil perhitungan secara manual diatas maka untuk

memperkuat dilakukan pula perhitungan koefisien korelasi bergandadengan

menggunakan program SPSS version 25 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.16
Analisis Koefisien Korelasi Berganda
Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,249 ,062 -,172 2255,368
a. Predictors: (Constant), NPM, CR
Sumber: Output Software SPSS version 25 (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan manual dan output program SPSS versi 25

dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi berganda antara Current Ratio (CR)

dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham sebesar 0,249, artinya

hubungan antara antara Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM)

terhadap Harga Saham tergolong “sangat lemah”, pernyataan tersebut dapat

dibuktikan dengan melihat tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi.

3) Analisis Koefisien Determinasi Berganda

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besar kecilnya

presentase antara Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap

Harga Saham. Hasil perhitungan manualnya sebagai berikut:

Kd = R2 x 100%

= (0,249)2 x 100%

= 0,062x 100%

= 6,2%

Berdasarkan hasil perhitungan secara manual diatas maka untuk

memperkuat dilakukan pula perhitungan koefisien determinasi bergandadengan

menggunakan program SPSS version 25 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.17
Analisis Koefisien Determinasi Berganda
Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,249 ,062 -,172 2255,368
a. Predictors: (Constant), NPM, CR
Sumber: Output Software SPSS version 25 (data diolah)
Berdasarkan perhitungan manual dan menggunakan program SPSS versi

25 diperoleh nilai R Square sebesar 0,062 atau 6,2% yang menunjukkan besarnya

pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga

Saham. Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan Harga Saham dapat dipengaruhi

oleh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) sebesar 6,2%, sedangkan

sisanya 93,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

4) Analisis Uji F

Analisis Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan

Current Ratio(CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham.

Langkah-langkah dalam melakukan uji F sebagai berikut:

a) Menentukan rumusan hipotesis

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Current Ratio (CR) dan Net Profit

Margin (NPM) terhadap Harga Saham.

Ha : Terdapat pengaruh antara Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin

(NPM) terhadap Harga Saham.

b) Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi 5% atau 0,05, bertujuan untuk mengetahui

hipotesis diterima atau ditolak.

c) Menghitung nilai Fhitung

Fhitung R2/ k
= (1−R2 )⁄
(n−k−1)

Fhitung
0,062/ 2
= (1−0,062)⁄
(11−2−1)
Fhitung
0,062/2
= (0,938)⁄(8)
Fhitung 0,031
= 0,117

Fhitung = 0,264

d) Menghitung nilai Ftabel

Ftabel = F (1 − α){(df1 = k), (df2 = n − k − 1)} Ftabel

= F (1 − 0,05){(df1 = 2), (df2 = 11 − 2 − 1)} Ftabel

= F (0,95){(df1 = 2), (df2 = 8)}

Ftabel = 4,46

Tabel 4.18
Analisis Uji
F
Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2692808,888 2 1346404,444 ,264 ,774b
Residual 40693463,840 8 5086682,980
Total 43386272,727 10
a. Dependent Variable: HargaSaham
b. Predictors: (Constant), NPM, CR
Sumber: Output Software SPSS version 25 (data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, menunjukkan hasil Fhitung sebesar

0,264 dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh sebesar 4,46. Sehingga diperoleh

perbandingan antara nilai Fhitung dan Ftabel yaitu 0,264 ≤ 4,46 dengan nilai

signifikansi 0,774 ≥ 0.05, maka dapat dirumuskan bahwa H 0 diterima dan Ha

ditolak yang artinya secara simultan Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin

(NPM) positif dan tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.


Faktor Lainnya

AC. urPreemntbRaahtaiosan 3,5% 93,8%


(X1)

Harga Saham (Y)


6,2%
Net Profit Margin (X2)
0,2%

Gambar 4.5
Hasil Kerangka Berfikir

B. Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian analisis penelitian dari data-data yang

diperoleh. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, maka

berikut akan dipaparkan tentang pembahasan mengenai pengarih Current Ratio

(CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham.

a. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham PT. SMART

Agribusiness and Food, Tbk

Current ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa

banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang

segera jatuh tempo.36 Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu

36
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008) hlm.
134.
Current Ratio ketika rasio ini meningkat maka harga saham akan ikut mengalami

peningkatan. Hal tersebut diperkuat dengan teori yang menyatakan jika

perusahaan memiliki rasio likuiditas yang tinggi akan diminati para investor dan

akan berimbas pula pada harga saham yang cenderung naik karena tingginya

permintaan.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa adanya

ketidakrelevanan dengan teori diatas. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana

dari hasil perhitungan manual dan SPSS didapat koefisien regresi yang sama,

sebesar -1.115,083, artinya bahwa setiap kenaikan Current Ratio sebesar 1%

maka akan diikuti penurunan HargaSaham sebesar -1.115,083.

Hasil analisis korelasi pearson product moment didapat hasil sebesar

-0,186. Hal tersebut menunjukkan bahwa tejadi hubungan yang “sangat lemah”.

Hubungan yang negatif menunjukkan apabila nilai Current Ratio meningkat,

maka nilai Harga Saham akan menurun.

Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan perhitungan manual dan

menggunakan aplikasi SPSS didapat hasil yang sama, besarnya pengaruh

ditunjukkan oleh nilai R Square sebesar 0,035 atau 3,5% yang artinya tingkat

hubungan antara Current Ratio terhadap Harga Saham adalah sebesar 3,5%,

sedangkan sisanya 96,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Hasil perhitungan uji t (parsial) menunjukan nilai thitung dan ttabel yaitu

−0,567 ≤ 2,26216 dengan nilai signifikansi 0,584 ≥ 0.05, maka dapat dirumuskan
bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya secara parsial Current Ratio

negatif dan tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana, korelasi parsial, uji

koefisien determinasi, dan uji t diatas menunjukan bahwa Current Ratio negatif

dan tidak berpengaruh, artinya apabila semakin tinggi nilai Current Ratio maka

nilai Harga Saham semakin rendah, namun kenaikan Current Ratio tidak mampu

menurunkan nilai Harga Saham secara signifikan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Anita Erari dalam skripsinya yang berjudul, Analisis Pengaruh Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Asset Terhadap Return

Saham(Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Cendrawasih

Jayapura Papua). Danpenelitian yang dilakukan olehEgi Febrianto dalam

skripsinya yang berjudul Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to

Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) Terhadap

Harga Saham Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2011-2013 (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah).

b. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham PT. SMART

Agribusiness and Food, Tbk

Net profit Margin (NPM) adalah rasio yang menghitung sejauh mana

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan


biaya-biaya (ukuran efesiensi) diperusahaan pada periode tertentu.37 Apabila rasio

Net Profit Margin yang dimiliki perusahaan besar maka menunjukan bahwa

perusahaan berkinerja dengan baik, karena dapat menghasilkan laba bersih yang

besar melalui aktivitas penjualannya, sehingga digunakan investor dalam

mengambil keputusan apakah membeli saham emiten tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa hasil

perhitungan dan teori relevan. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dari

hasil perhitungan manual dan SPSS didapat koefisien regresi yang sama, sebesar

34,788, artinya bahwa setiap kenaikan Net Profit Margin sebesar 1% maka akan

diikuti kenaikan Return Saham sebesar 34,788.

Hasil analisis korelasi pearson product moment (PPM) dengan perhitungan

manual dan menggunakan aplikasi SPSS didapat hasil yang sama, sebesar 0,047.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tejadi hubungan yang “sangat lemah”.

Hubungan yang positif menunjukan apabila Net Profit Margin (NPM) naik maka

Harga Saham akan meningkat.

Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan perhitungan manual dan

menggunakan aplikasi SPSS didapat hasil yang sama, besarnya pengaruh

ditunjukkan oleh nilai R Square sebesar 0,002 atau 0,2% yang artinya tingkat

hubungan antara Net Profit Margin terhadap Harga Saham adalah sebesar 0,2%,

sedangkan sisanya 99,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Hasil perhitungan uji t (parsial) dengan perhitungan manual dan

menggunakan aplikasi SPSS didapat hasil yang sama, dengan nilai 0,141 ≤

37
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2009) hlm. 83.
2,26216 dengan nilai signifikansi 0,891 ≥ 0.05, maka dapat dirumuskan bahwa H0

ditolak dan Ha diterima yang artinya secara parsial Net Profit Margin (NPM)

positif dan berpengaruh terhadap Harga Saham.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh positif dan signifikan, artinya jika nilai Net Profit Margin (NPM)

naik maka nilai Harga Saham akan maeningkat, namun kenaikan Net Profit

Margin (NPM) tidak mampu menaikkan nilai Harga Saham secara signifikan. Hal

ini berarti tidak adanya kesesuaian dengan teori yang dikemukakan bahwa

semakin tinggi Net Profit Margin (NPM) maka perubahan laba yang diperoleh

perusahaan semakin tinggi sehingga akan berdampak baik pada harga saham. Hal

tersebut dikarenakan Net Profit Margin (NPM) yang tinggi menunjukan

perusahaan dapat menjual produknya diatas harga pokok penjualannya sehingga

perusahaan tidak mengalami rugi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang Any Novianti

dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity

Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Earning Per

Share (EPS) dan SIZE terhadap Harga Saham dengan Earning Per Share (EPS)

Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Dalam

Daftar Efek Syariah Tahun 2007-2013(Program Studi Perbankan Syariah S1

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga). Dan penelitian yang dilakukan

olehLutfiah Ayu Fadilah dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Net Profit

Margin (NPM) Dan Current Ratio (CR) Terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)

Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Studi Kasus di

PT. Semen Indonesia (PERSERO) Tbk Periode 2008-2016 (Program Studi


Manajemen Keuangan Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung).

c. Pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap

Harga Saham PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk

Saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti seseorang atas suatu

perusahaan, yang pemegang saham perusahaan tersebut memiliki hak klaim atas

penghasilan dan aktiva perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya

adalah Current Ratio dan Net Profit Margin. Ketiganya memiliki kaitan yang

cukup erat, karena Current Ratio yang tinggi akan menimbulkan kepercayaan

investor untuk menginvestasikan modalnya ke perusahaan, karena perusahaan

dinilai memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya

sehingga dapat meningkatkan permintaan saham perusahaan tersebut. Sedangkan

Net Profit Margin menunjukan seberapa besar persentase laba bersih yang di

peroleh dari setiap penjualan, semakin besar net profit margin maka semakin baik

karena dianggap perusahaan memiliki kemampuan untuk mendapatkan laba yang

cukup tinggi, sehingga kinerja perushaan akan semakin produktif yang

meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dari hasil perhitungan manual

dan SPSS didapat koefisien regresi yang sama, koefisien regresi untuk Current

Ratio bernilai -1.711,295 bertanda negatif atau berlawanan arah dengan Harga

Saham sedangkan koefisien regresi untuk Net Profit Margin bernilai 143,794

bertanda positif atau berbanding lurus dengan Harga Saham.


Hasil analisis korelasi berganda sebesar 0,249, artinya hubungan antara

antara Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham

tergolong “sangat lemah”.

Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh

ditunjukkan oleh nilai R Square sebesar 0,062 atau 6,2% yang artinya tingkat

hubungan antara Current Ratio dan Net Profit Margin terhadap HargaSaham

adalah sebesar 6,2%, sedangkan sisanya 93,8% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil perhitungan uji F (simultan) menghasilkan nilai 0,265 ≤ 4,46 dengan

nilai signifikansi 0,774 ≥ 0.05, maka dapat dirumuskan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak yang artinya secara simultan Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin

(NPM) positif dan tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

Hasil perhitungan angka baku diatasmenghasilkan bahwa nilai angka baku

Current Ratio(CR) sebesar 35,92 hasil tersebut lebih besar dibandingkan dengan

nilai angka baku Net Profit Margin (NPM) yaitu sebesar 16,62. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel yang lebih berpengaruh terhadap HargaSaham adalah

Current Ratio (CR) karena memiliki nilai angka baku yang lebih besar

dibandingkan dengan nilai angka baku dari Net Profit Margin (NPM).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Irena Karlina dalam skripsinya yang berjudulPengaruh Current Ratio (CR)

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic

Index (JII) Studi Kasus Pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa (Persero) TBK

Periode 2006-2016 (Program StudiManajemen Keuangan Syariah Universitas


Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung).Dan mendukung penelitian

sebelumnya yang dilakukan olehEgi Febrianto dalam skripsinya yang berjudul

Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net

Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham Studi

Empiris pada Perusahaan Tambang yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2011-2013 (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah).

G. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis, pembuktian hipotesis dan pembahasan yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengaruh Current

Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham pada PT.

SMART Agribusiness and Food, Tbk. Periode 2008-2018 yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham secara parsial pada PT.

SMART Agribusiness and Food, Tbk dengan hasil analisis pengujian

hipotesis diperoleh thitungsebesar -0,567. Perbandingan nilai antara thitung dan

ttabel yaitu -0,567 ≤ 2,26216 maka dapat dirumuskan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak yang artinya secara parsial Current Ratio (CR) negatif dan tidak

berpengaruh terhadap Harga Saham.

2. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham secara parsial

pada PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk dengan hasil analisis

pengujian hipotesis diperoleh thitungsebesar 0,141. Perbandingan nilai antara

thitung dan ttabel yaitu 0,141 ≤ 2,26216 maka dapat dirumuskan bahwa H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya secara parsial Net Profit Margin (NPM) positif

dan berpengaruh terhadap Harga Saham.


3. Pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan

terhadap Harga Saham dengan hasil uji hipotesis atau uji signifikansi anova

diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,176 dengan mengambil tingkat signifikan a =

5% atau 0,05 maka nilai Fhitung dan Ftabel, adalah 0,265 ≤ 4,46 artinya H0

diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan secara simultan Current

Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) positif dan tidak berpengaruh

terhadapHarga Saham pada PT. SMART Agribusiness and Food, Tbk.

Periode 2008-2018.

H. Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, peneliti memberikan saran

terkait pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap

HargaSaham yang kiranya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan diantaranyasebagai berikut:

1. Bagi Pihak Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini Current Ratio (CR), Net Profit Margin

(NPM), dan Harga Saham mengalami perkembangan yang sangat fluktuatif. Oleh

karena itu, perusahaan sebaiknya tetap menjaga nilai Harga Saham dengan cara

meningkatkan laba perusahaandari setiap penjualannya dan dengan meningkatkan

rasio Current Ratio (CR) maka perusahaan dikatakan mampu untuk memberi

Harga Saham yang tinggi, karena dengan rasio Current Ratio (CR) yang cukup

tinggi akan menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya keperusahaan.

Perusahaan juga perlu meningkatkan Net Profit Margin (NPM) karena dengan Net

Profit Margin (NPM) yang tinggi investor dapat menilai keefektifan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih diperoleh dari setiap penjualan. Current Ratio

dan Net Profit Margin yang tinggi akan berpengaruh juga terhadap Harga Saham.

Tingginya nilai Harga Saham akan menarik lebih banyak lagi investor yang akan

menanamkan modalnya pada perusahaan.

2. Bagi Investor

Bagi investor berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan dapat

memberikan pandangan pada invsetor dalam melakukan kegiatan investasi saham

dengan melihat kinerja perusahaan melalui rasio-rasio keuangan. Sehingga

investor dapat mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan tehadap faktor-

faktor yang meminimalkan resiko dan mempengaruhi harga saham sehingga

memaksimalkan keuntungan yang ingin diraih.

3. Bagi Peneliti Lain

Peneliti ini sangat terbatas, peneliti ini hanya memiliki dua variabel

independen yaitu Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM). Peneliti

selanjutnya disarankan untuk dapat meneliti variabel-variabel lainnya yang dapat

pempengaruhi Harga Saham seperti Sales Growth (SG), Return On Equity (ROE),

Return On Asset (ROA), Gross Profit Margin (GPM), Dividend Per Share (DPS)

dan masih banyak lagi. Penelitian selanjutnya diharapkan agar menggunakan

periode penelitian yang lebih panjang untuk mengetahui konsistensi dari pengaruh

variabel-variabel independen tersebut terhadap Harga Saham. Hal ini disarankan

agar dapat memperbaiki penelitian yang telah dilakukan dan mampu

menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Manan H, Hukum Ekonomi Syariah (Dalam Perspektif Kewenangan


Peradilan Agama), (Jakarta: Kencana Pranada Media Grup, 2012).

Abdullah Muhammad, Abu, Sunan Ibnu Majah (Jawa Barat: Gema Insani, 2016).

Al Bukhari, Muhamamad bin Ismail, Shahih Bukhari, (Bandunng: Jabal, 1937).

Andi Supangat, Andi, Statistika (Dalam Kajian Deskriptf, Inferensi, dan


Nonparametrik), (Jakarta: Prenada Media Group, 2007).

Anggraeni, Wina, Pengaruh Return On Assets (ROA) dan Net Profit Margin
(NPM) terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Listing di Jakarta
Islamic Index (JII) (Studi Kasus di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.),
(Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2017).

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:


Rineka Cipta, 2006), hal 231.

Asnaini, Evan Setiawan, dan Windi Asriani, Manajemen Keuangan (Yogyakarta:


Teras, 2012).

Aziz, Abdul, Manajemen Investasi Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010)

Bastian I dan Suhardjono, Akuntansi Perbankan Edisi Pertama, (Jakarta: Salemba


Empat, 2006).

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Surakarta, CV Penerbit Ziyad


Books, 2014).

Editor, dalam Manajemen Keuangan syariah, http://ekonomi.kompasiana.com,


diakses pada 30 Oktober 2018.

Editor, Seputar Penelitian Asosiatif, https://www.informasi-


pendidikan.com/seputar-penelitian-asosiatif, Diakses tanggal 08
November 2018.

Erari, Anita, Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return
On Asset Terhadap Return Saham, Jurnal, (Jayapura Papua: Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Cendrawasih 2014).

Fadilah, Lutfiah Ayu, Pengaruh Net Profit Margin (NPM) Dan Current Ratio
(CR) Terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Studi Kasus di PT. Semen
Indonesia (PERSERO) Tbk Periode 2008-2016, Skripsi, (Bandung:
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2018).

Fahmi, Irham, Analisis Kinerja Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2012).

Fahmi, Irham, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2012).

Fahmi, Irham, dan Yovi Lavianti Hadi, Portofolio Manajement (Bandung:


Alfabeta 2009).

Fahmi, Irham, dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio dan Analisis Investasi
Teori dan Soal Jawab, (Bandung: Alfabeta, 2009).

Falikhatun dan Nugrahaningsih, Analisis Laporan Kuangan, (Surakarta:


Universitas Sebelas Maret, 2007).

Febrianto, Egi, Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio
(DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio terhadap Harga
Saham Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011-2013, Skripsi, (Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, 2014).

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan Edisi


Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2009).

Harahap dan Sofyan Syafri, Teori Kritis Laporan Keuangan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009).

Harmono, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Jakarta: PT


Bumi Aksara, 2014).

Hayati, Tuti, Pengantar Statistik Pendidikan, (Bandung: Insan Mandiri, 2013).

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis
dan Praktis, Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2010).

IAI, Standar Akuntansi Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2004).

Irawati, Manajemen Keuangan, (Bandung: Pustaka, 2005).

Karlina, Irena, Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Studi Kasus
Pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa (Persero) TBK Periode 2006-
2016, Skripsi, (Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati,
2017).
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015).

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana, 2010).

Lamusu, Akbar Arif Pengaruh NPM, DER terhadap Harga saham, skripsi.
(Gorontalo; Universitas Gorontalo).

Mardiah, Nurul, Manajemen Keuangan Investasi,


http://nurullmardiah.blogspot.com diakses tanggal 2 November 2018.

Margaretha, Farah, Manajemen Keuangan Untuk Manajer Non Keuangan,


(Jakarta: Erlangga, 2011).

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: YKPN, 2011).

Muhammad at Tirmidzi, Abu Isa, Sunan at Tirmidzi, (Depok: Gema Insani 2017).

Novianti, Any, Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net
Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share
(EPS) dan SIZE terhadap Harga Saham dengan Earning Per Share (EPS)
Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2007-2013, Skripsi, (Salatiga: Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri, 2015).

Oktasaputra, Wahyu, Pengaruh Total Assets Turn Over (TATO) dan Return On
Assets (ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di
Jakarta Islamic Index (Studi Kasus PT. AstraAgro Lestari Tbk. Periode
2007-2016), (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2018).

Prasetyo, Yoyok, Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah, Cetakan 1,


(Bandung: CV. Mitra Syariah Indonesia 2017).

PT Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham, http://www.idx.co.id, diakses


pada tanggal 5 November 2018.

Riyanto, Bambang, Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi Keempat,


(Yogyakarta: BPFE, 2010).

Rusdin, Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2008).

Sekaran, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba empat, 2007).

Simbolon, Harry Andrian, di unduh dari Akuntansi Terapan.com, pengertian


pasar modal. pada tanggal 20 Oktober 2018.
Soemarso S. R, Akuntansi: Suatu Pengantar Buku 1, (Jakarta: Salemba Empat,
2002).

Somantri, Ating dan Sabas Ali Muhidin, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian,
(Bandung: Pustaka Setia, 2006).

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: PT Tarsito Bandung, 2005).


Sudjana, Statistik Untuk Ekonomi dan Niaga, Edisi Baru (Edisi Kelima),
(Bandung: Penerbit Tarsito, 2000).

Sugiyono, Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009).

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2016).

Sukmawati, Riske, Kombina Torik, https://riskesukmawati.wordpress.com,


Diakses tanggal 08 November 2018.

Sutrisno, Manajemen keuangan. Teori, Konsep, dan Aplikasi. (Yogyakarta;


Ekonisia 2012).

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan (terjemah)


Edisi kesembilan jilid 1 (Jakarta: Binarupa Aksara, 1995).

Widoadmodjo, Sawidji, Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi


Pemula (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2010).

Widoadmodjo, Sawidji, Pasar Modal Indonesia: Pengantar dan Studi Kasus,


(Bogor: Ghalia Indonesia, 2009).

Yusup, Deni Kamaludin, Panduan Penyusunan Skripsi Manajemen Keuangan


Syariah, (Bandung: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung
Djati, 2015).

Anda mungkin juga menyukai