Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SAJA’ DALAM KITAB ADH-DHIYAUL LAMI’

KARYA HABIB UMAR BIN MUHAMMAD BIN SALIM BIN HAFIDZ BIN SYEIKH
ABU BAKAR BIN SALIM

(KAJIAN ILMU BALAGHAH)

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun oleh :

Syafira Fadilah 1175020149

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUNMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat yang dapat mempermudah komunikasi antar manusia
yang digunakan untuk menunjang keberlangsungan hidupnya,dimana manusia sangat
membutuhkan menggunakan bahasa untuk kehidupannya. Komunikasi dalam
meunjang kehidupan sangat diperlukan sekali, maka dari itu bahasa harus mampu
dipelajari oleh semua manusia.
Bahasa adalah (1) sistem daripada lambang (tanda) yang berupa sembarang
bunyi (bunyi bahasa) yang dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan, (2)
perkataan-perkataan yang dipakai suatu bangsa (suku bangsa, negara, daerah dsb), (3)
percakapan (perkataan) yang baik; sopan santun; tingkah laku yang baik.
Bahasa menurut linguis barat yaitu language is a system of arbitrary vocal
symbol used for human communication (Wardhaugh, 1972:3) dalam
(Wildan,2018:14) (Bahasa adalah suatu simnl-simbol suara yang manasuka yang
digunakan untuk komunikasi manusia).
Sedangkan secara terminologis, seorang sarjana arab klasik, Ibnu Jinny dalam
karya monumentalnya, al-khasaish (tth, jilid 1: 33) mendefinisikan bahasa yaitu :
‫كل قوم عن أغراضهم‬
ّ ‫أصوات يعرّب هبا‬
(Bunyi yang digunakan oleh suatu kaum (kelompok masyarakat untuk
mengungkapkan maksud mereka)

Bahasa arab adalah bahasa kedua setelah bahasa inggris, yang penting sekali
dipelajari. Apalagi bagi seorang muslim, bahasa arab sangat lazim tidak aneh dan
selalu menjadi acuan beragama. Karena pada hakikatnya kitab suci umat islam juga
berbahasa arab. Maka sudah selayaknya lah kita selaku umat islam faham dan bisa
mempelajari bahasa arab. Bahasa arab merupakan bahasa yang semit akan kosa kata
(mufradata), baik kosa kata dasar (ushul) maupun turunannya. Kosakata yang kaya itu
meliputi pula beragam jenis kata seperti isim (nomina), fiil (verba), maupun haraf
(partikel). Selain itu, bahasa arab juga memiliki kosakata dasar bahasa semit yang
tidak dimiliki bahasa-bahasa semit lainnya. (Wildan,2018:25)
Dewi Hamidah dalam bukunya Manhaj Al-Lughah Al-‘Arabiyyah lil Mudarris
Al-slamiyah Minath Tharaz Al-‘Alami, menjelaskan bahwa bahasa arab adalah bahasa
tertua dan terkaya secara mutlak. Bahasa arab telah ada setelah diutusnya Muhammad
dan telah mencapai puncak kesempurnaan dalam menyatakan ungkapan yang mulia
dari semua aspek kehidupan. Dan juga telah mencapai puncak kemuliaannya dalam
kefasihan kalam dan hasil karya sastra berupa puisi maupun prosa maka muncullah
karya-karya yang indah berupa syair, qasas, masrah. (Dewi,2011:53).

Bahasa arab memang sepatutnya dipelajari oleh umat islam, karena sumber
hukum agama islam ada al-quran dan hadist yang mana keduanya pun berbahasa arab.
Dalam Al-quran telah dijelaskan bahwa pentingnya mempelajari bahasa arab yakni
dalam Q.S Ar-ra’d ayat 37 yang berbunyi:

‫ك ِم َن ٱللَّ ِه ِمن َوىِل ٍّ َواَل‬ ِ


َ َ‫ت أ َْه َوٓاءَ ُهم َب ْع َد َما َجٓاءَ َك ِم َن ٱلْعِْل ِم َما ل‬ ِ
َ ‫ْما َعَربِيًّا ۚ َولَئ ِن ٱتََّب ْع‬
ً ‫َنزلْٰنَهُ ُحك‬
َ‫كأ‬ َ ‫َو َك َٰذل‬

‫َو ٍاق‬

Artinya: “Dan demikianlah kami telah menurunkannya (Al-Quran) sebagai peraturan


(yang benar) dalam bahasa arab. Sekiranya engkau mengikuti keinginan mereka
setelah datang pengetahuan kepadamu, maka tidak ada yang melindungi dan yang
menolong engkau dari (siksaan) Allah.

‫إِنَّا أَْنَزلْنَاهُ ُق ْرآنًا َعَربِيًّا لَ َعلَّ ُك ْم َت ْع ِقلُو َن‬

Artinya : “sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-quran dengan berbahasa


arab, agar kamu memahaminya”

Sudah jelas pada dua ayat diatas bahwa bahasa arab sangat penting dan sudah
seharusnya dipelajari oleh umat islam. Sumber hukum yang kedua yaitu hadist yang
mana hadist itu segala suatu yang berkaitan dengan nabi Muhammad SAW baik
perkataan perbuatan tingkah laku dan lain sebagainya. Perkataan yang dikatakan oleh
nabi Muhammad itu adalah bahasa arab, maka lagi-lagi kita selaku umatnya sudah
seharusnya mempelajari bahasa arab. Banyak sekali kitab-kitab yang menjelaskan
tentang rasul kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang dimana beragam sekali isi dari
kitab-kitab tersebut. Ada yang berisi sejarahnya, tingkah laku keseharian nya, dan lain
sebagainya. Adaupun karakteristik bahasa arab menurut Abdul Wahid Wafiy dalam
(wildan,2018:25)

Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar bin
Salim adalah seorang ulama’ yang dilahirkan di Tarim, Hadramaut, Yaman
Selatan .Di usia remaja beliau telah menghafal Al-Qur’an. Ayahandanya Al-Habib
Muhammad bin Salim bin Hafidz, adalah seorang ulama’ besar di zamannya yang
tidak pernah mengenal lelah untuk menegakkan kalimatullah di masanya yang
terkenal dengan kerasnya penguasa. Al-Habib ‘Umar banyak mengambil ilmu dari
ayahandanya hingga usia beliau 9 tahun, di mana ayahandanya diculik oleh kaum
komunis yang berkuasa, dan sejak saat itu tidak diketahui lagi khabar beritanya.
(Abdul:2013)

Sepeninggal ayahandanya, beliau banyak menimba Ilmu dari kaka beliau, Al-
Habib ‘Ali Masyhur, juga dari para ulama’-ulama’ besar di zamannya, khususnya
Al-‘Allamah Al-Habib Muhammad bin ‘Alwi bin Syahab. Setelah beranjak dewasa.
Beliau melanjutkan pelajarannya di kota Baidho’, Yaman Utara, di pondok pesantren
Al- Habib Muhammad bin ‘Abdullah Al-Haddad lebih dari 10 tahun, kemudian
kepada ulama’-ulama’ Hijaz, di antaranya Al-Habib Ahmad Masyhur bin Thoha Al-
Haddad. Al-Habib ‘Attos bin ‘Abdullah Al- Habsyi dan Al-Habib ‘Abdul Qadir bin
Ahmad As-Seggaf. Dakwah beliau telah menyebar di berbagai penjuru dunia, di
antaranya Oman, Mesir, Afrika, Sri Langka, Asia seperti Indonesia dan Malaysia,
Kanada dan sebaagian negara-negara Eropa. Beliau juga mendirikan Pondok
Pesantren “Darul Mustofa” di kota kelahirannya yang banyak dituju para pecinta ilmu
dari Jordan, Syria, Mesir, Hijaz dan lainnya Asia dan Eropa. Setelah mereka
menyelesaikan pelajaran di "Daarul Musthofa" Mereka mengembangkan ilmunya di
negara masing-masing. “Darul Mustofa” kini telah memiliki lebih dari 30 cabang
yang tersebar di berbagai tempat seperti Hadhramaut, Yaman Utara, Hijaz dan
Indonesia.(Abdul:2013)

Kitab maulid dhiyaul lami ini dikarang oleh habib umar yang mana beliau itu
sangat pandai dan banyak sekali karyanya yang berisikan syair-syair. Beliau memiliki
keahlian sastra bahasa yang tinggi dan beliau memadunya dengan kekuatan ruh beliau
di dalam makrifah dan dipadu pula dengan kedalaman Ilmu syariah dan keluasan ilmu
hadits yang beliau miliki, beliau memadukan semuanya kedalam Maulid Adh-Dhiyaul
Lami. Hal ini dalam kekeramatan Aulia disebut Warad, semacam ilham tapi dari
keahlian manusia yang dipadu Allah, ini juga disebut ladunniy.

Banyak sekali keistimewaan dan kelebihan dari kita dhiyaul lami ini,
diantaranya, diawali dengan pembukanya adalah 12 bait, melambangkan kelahiran
Rasul saw pada tangggal 12, lalu fashl pertama terdiri dan diambil dari tiga surat,
yaitu Surat Al-Fath, Surat At-Taubah, dan Surat Al-Ahzab. Tiga surat ini
melambangkan lahirnya Rasul saw pada bulan tiga (Rabi’ul Awal), lalu bait-baitnya
berjumlah 63, melambangkan usia beliau saw 63 tahun . kitab ini pun berisikan
sejarah Rasulullah SAW mulai dari masa lahir, tanggal lahir, bulan lahir perjuangan
peperangan Rasulullah dan sejarah-sejarah lainnya pada masa Rasulullah.

Ruang lingkup kajian bahasa arab dalam Perguruan Tinggi Agama Islam
(PTAI) meliputi 3 kajian yaitu nahwu, sharaf dan balaghah. Berdasarkan pengalaman
sang penulis, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai pengajar (dosen) di PTAI,
kajian bahasa arab di PTAI ternyata tidak hanya dikaji dengan pendekatan linguistik
modern, namun juga pendekatan klasik. Pendekatan klasik ini didasarkan pada maya
kuliah yang masih disajikan yang merupakan warisi dsn tradisi pesantren, yaitu ketiga
ruang lingkup tadi. (Wildan,2018:68).

Kata balaghah secara etimologi sepadan kata wushul dan intaha yang berarti
sampai. Sedangkan secara terminologi balaghah didefinisikan sebagai berikut :

‫البالغة هو علم يبحث عن تأدية املعىن اجلليل واضحا بعبارة صحيحة فصيحة هلا ىف النفس أثر خالب معا‬

‫مالء مة كل كالم للموطني الذي يقال فيه واألشخاص الضي خياطبون‬.

“balaghah adalah ilmu yang mengkaji tentang (cara) penyampaian makna yang
agung (baik) dengan jelas, menggunakan redaksi yang bagus (shahih) dan diksi yang
terpilih (fasih). Redaksi tersebut memiliki edek psikologis bagi (pendengar), dan ia
juga memiliki koherensi dengan lawan bicara serta konteks dimana ia diturunkan.”
(Ali-Jarim,2007:8)

Ilmu balaghah yang dinamakan pula Qowaidul Uslub atau Stylistik Ta’limi,
merupakan satu cabang ilmu bahasa arab yang mempelajari kaidah-kaidah mengenai
gaya bahasa atau uslub untuk dipergunakan dalam pembicaraan atau tulisan.
(Wahab,1983:3).
Ada tiga bidang ilmu dalam ilmu balaghah yaitu ilmu bayan, ilmu ma’ani dan
ilmu badi’. Ilmu bayan adalan ilmu yang membahas tentang cara-cara menyusun
redaksi yang bermacam-macam untuk suatu pengertian. Ilmu ma’ani adalah ilmu
yang membahas tentang cara penyusunan kalimat agar sesuai dengan tuntutan
keadaan. Sedangkan ilmu badi’ adalah ilmu yang membahas segi-segi keindahan kata
baik secara lafdzi maupun ma’nawi. (Wahab,1983:3)

Pada analisis kali ini, penulis akan menggunakan kajian ilmu badi’. Secara
lebih jelas pengertian dari ilmu badi’ yaitu:

‫ضى احْلَ ِال‬ ِ ِ ُ ‫هو عْلم يع ِر‬


َ َ‫ف بِه ُو ُج ْوهُ حَتْسنْيٌ الْكَاَل ِم الْ ُمطَابِ ِق الْ ُم ْقت‬ ُْ ٌ َ َُ

“ilmu untuk mengetahui jalan memperindah kalam yang telah muthobaqoh dengan
muqtadholal” (Wahab,1983:147).

Jalan untuk memperindah kalam ini ada yang dititikberatkan pada


memperindah makna dan ada pula yang dititikberatkan pada memeperindah lafadz.
Yang pertama dinamai muhassinaat ma’nawiyah dan yang kedua dinamakan
muhassinaat lafzdiyyah. Dalam muhassinaat lafzdiyaah ada yang dinamakan badi’
saja’. Tujuan adanya kajian balagahah (saja’) ini yaitu untuk menyesuaikan dua akhir
kata pada huruf akhirnya, untuk menemukan ciri khas yang terdapat pada syair, yaitu
kemampuannya memberikan nada musik yang jatuh ke telinga pembaca untuk
menggairahkan jiwa, memberi kekuatan dan kejelasan pada struktur dan ekspresi
kalimat yang terkandung dalam syair. Maka alasan penulis mengambil kajian ini
karena ilmu badi’ bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek keindahan dalam sebuah
kalimat. Namun yang menjadi permasalahan dalam kajian saja’ ini, adanya kekeliruan
atau ketidakselarasan tiap kata akhir dalam kalimat-kalimat pada sebuah syair. Maka
dari itu perlu penulis analisis dan teliti menggunakan kajian ilmu saja’ agar kalimat-
kalimat tersebut bisa tetap indah dari segi lafadznya.

‫الم َش َّف ْع‬ ِ


ُ ‫بيبك الشَّافع‬
َ ‫ص ِّل َعلى حُمَ َّم ْد َح‬
َ ‫ب‬
ِّ ‫يا َر‬

‫الو َرى ُر ْتبَةً وأ َْرفَ ْع‬


َ ‫ص ِّل َعلى حُمَ َّم ْد أ َْعلَى‬
َ ‫ب‬
ِّ ‫يا َر‬

Analisisnya:
Jenis saja’ pada kalimat diatas yaitu mutharraf. Karena kedua fasilah
tersebut memiliki huruf akhiran yang sama yaitu ‫ ْع‬namun kedua fasilah

tersebut memiliki wazan yang berbeda. Fasilah ‫الم َش َّف ْع‬


ُ berasal dari wazan

‫ي َف ِّع ُل‬- ِ
ُ ‫ َف َّع َل‬dan fasilah yang kedua ‫أ َْرفَ ْع‬ berasal dari wazan ‫يفعل‬-‫افعل‬

‫اهاً و أ َْو َس ْع‬


َ ‫الب َرايَا َج‬
َ ‫َس َمى‬
ْ ‫ص ِّل َعلى ُم َح َّم ْد أ‬
َ ‫ب‬
ِّ ‫يَا َر‬

ِّ ‫ك بِنَا َر‬
‫ب َخ ْي َر َم ْهيَ ْع‬ ْ ُ‫اسل‬
ْ ‫ص ِّل َعلى ُم َح َّم ْد َو‬
َ ‫ب‬
ِّ ‫يا َر‬

Analisisnya:

Jenis saja’ pada kalima diatas yaitu mutharraf. Karena kedua fasilah
tersebut memiliki huruf akhiran yang sama yaitu ‫ ْع‬namun memliki wazan

yang berbeda. Fasilah ‫ أ َْو َس ْع‬berasal dari wazan ِ


‫يفعل‬-‫ل‬ ‫افع‬ dan fasilah yang

kedua yaitu ‫ َم ْهيَ ْع‬berasal dari wazan ‫م َف َع ٌل‬.


َ Tujuannya adalah untuk

menghindari kerusakan lafazh antara lafazh ‫ أ َْو َس ع‬dan lafazh ‫ َم ْهيَع‬dan


menghiasi kalam dengan adanya perbedaan wazan dan persamaan huruf akhir.

B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah yang terjadi, maka dapat ditarik rumusan
masalahnya:
1. Apa saja kalimat saja’ dalam kitab adh-dhiyaul lami karya Habib Umar
bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim
2. Apa jenis saja’ yang terkandung dalam kitab adh-dhiyaul lami karya
Habib Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim
3. Apa tujuan saja’ dalam kitab adh-dhiyaul lami?
C. Tujuan Penelitian
Dilihat dari rumusan masalah yang terjadi, maka dapat ditarik tujuan
penelitiannya:
1. Mengetahui kalimat saja yang terkandung dalam kitab adh-dhiyaul lami
karya Habib Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin
Salim
2. Mengetahui jenis saja’ yang terkandung dalam kitab adh-dhiyaul lami
karya Habib Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin
Salim
3. Mengetahui tujuan saja’ dalam kitan adh-dhiyaul lami.
D. Manfaat Peneliitian
Dari hasil penelitian ini ada dua komponen yang diharapkan penulis, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis hasil penelitian ini, penulis mengharapkan dapat
memberikan manfaat dari segi kebahasaan dan kesastraan, khususnya pada
kajian ilmu balaghah pada pembahasan saja’, memberi pengetahuan,
memberi gambaran kepada pembaca bagaimana cara menganalisis suatu
syair menggunakan pembahasan saja’. Mengenai teori yang dipakai oleh
penulis, yaitu kajian tentang saja’ dalam bidang ilmu badi’ dengan
menggunakan objek penelitian kitab adh-dhiyaul lami karya Habib Umar
bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim
2. Manfaat Praktis
Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca dan
dapat mengembangkan ilmu kebahasaan khususnya dalam bidang ilmu
saja’ kajian ilmu badi’. Dan penulis berharap penelitian ini dapat
dijadikan bahan penelitian lebih lanjut bagi mereka yang ingin meneliti
kebahasaan dalam kajian Ilmu Balaghah yang lain.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini memuat penelitian-penelitian yang terdahulu yang telah
meneliti kajian yang sejenis dengan penelitian penulis, berupa kajian ilmu balaghah
khususnya pada ilmu badi’. Adapun tinjauan pustaka
Skripsi pertama : analisis jinas dalam kitab adh-dhiyaul lami karya Habib
Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim yang ditulis oleh
Faidurrahman mahasiswa jurusan pendidikan bahasa arab Fakultas Tarbiyah dan
keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Skripsi Ini ditulis pada
tahun 2018. Pada skripsi karya Faidurrahman ini beliau menganalisis kajian ilmu
balaghah dalam cabang ilmu badi’ munasihat lafdziyah yaitu jinas. Kitab yang
digunakan oleh Faidurrahman juga sama seperti penulis yaitu kitab maulid adh-
dhiyaul lami. Jinas itu adalah serupanya dua lafdz dalam penuturan dan berbeda
dalam makna. objek yang digunakan nya pun sama yaitu kitab maulid  adh-dhiyaul
lami dimana kitab ini mengandung syair-syair indah yang dikarang oleh Habib Umar
bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Skripsi kedua: analisis jinas dan saja dalam quran surat maryam yang ditulis
oleh Nadifah Sekar Tanjung mahasiswi jurusan bahasa dan sastra arab Fakultas adab
dan humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta. Skripsi ini
ditulis pada tahun 2018. Pada skripsi karya nadifah ini, analisis yang digunakan
adalah dua cabang ilmu dari muhassinaat lafdziyah yaitu jinas dan saja’ tanpa
melibatkan iqtibas. Nadifah menggunakan objek penelitian berupa al-quran surat
maryam. Nadifah menjelaskan dalam surat maryam memiliki nuansa musikal atau
syair sehingga bunyi lafal-lafalnya dan fasilah (kata akhir dalam sebuah kalimat)
ayatnya pun memiliki nilai yang indah, jelas dan penuh penghayatan tersendiri. Pada
skripsi karya Nadifah ini dapat membatu peneliti dari segi kesamaan kajian yang
dipakai yaitu menganalisis mengenai saja’, yang dimana skripsi karya Nadifah ini bisa
dijadikan bahan referensi. Melalui skripsi karya Nadifah ini peneliti dapat tahu
bagaimana cara menganalisis saja’ yang baik dan benar.
Skripsi ketiga : aspek-aspek ilmu bayan dalam qashidah Al-Burdah karya
Imam Al-bushiri dan alternatif pemberlajarannaya yang ditulis oleh Mustoifah jurusan
pendidikan bahasa arab fakultas tarbiyah dan keguruan Institut Agama Islam negeri
Purwokerto. Skripsi ini ditulis pada tahun 2017. Pada skripsi karya Mustoifah ini
mengkaji ilmu balaghah yaitu ilmu bayan yang mana beliau menjelaskan bahwa
pembahasan pembelajaran mengenai ilmu bayan mangalami kejenuhan, maka dari
itulah ini salah satu alasan Mustoifah mengambil kajian ini. Beliau mengkaji
bahwasanya didalam qashidah burdah terdapat kajian ilmu bayan yaitu aspek tasybih,
majaz dan kinayah. Dan pada penelitian yang dilakukan oleh Mustoifah ini
menggunakan objek penelitian Qashidah Burdah karya Imam Al-Bushiri yang mana
didalam Qashidah tersebut mencakup syair dan makna syair serta penjelasan aspek
ilmu bayan yang terkandung didalamnya. Pada skripsi karya Mustoifah ini dapat
membantu penliti dari segi kajian umumnya yaitu ilmu balaghah, peneliti bisa
mengetahui terlebih dahulu pandangan ilmu balaghah itu seperti apa meskipun dalam
sehi kajian yang dipakai dangat berbeda, jika Mutoifah menggunakan kajian ilmu
bayan sedangkan peneliti menggunakan ilmu badi’, namun keduanya merupakan
kajian ilmu yang sama yaitu ilmu balaghah.
Skripsi keempat : muhassinaat lafdziyah pada nadzam aqidatul awam karya
Asy-Syaikh Asy-Sayyid Ahmad Al-marzuki Al-Maliki yang ditulis oleh Melia Faizah
seorang mahasiswi jurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang. Skripsi ini ditulis
pada tahun 2016. Pada skripsi karya Melia ini mengambil kajian ilmu balaghah dalam
cabang ilmu badi’ yang fokusnya pada kajian muhassinaat al-lafdziyah. Tiga cabang
ilmu yang dikaji yaitu jinas, saja’ dan iqtibas. Adapun objek kajian yang digunakan
oleh Melia yaitu nadzom aqidatul awam karya Asy-Syaikh Asy-Sayyid Ahmad Al-
marzuki Al-Maliki. Pada skripsi karya Melia ini peneliti dapat mengetahui berbagai
macam aspek munasihat lafdziyah selain saja’, dan dapat dijadikan bandingan
ataupun acuan referensi bagi peneliti.
Skripsi kelima: kajian muhassinaat lafdziyah dalam maqamat majma Al-
Bahraini karya Nasif AL-Yaziji yang ditulis oleh Irfan Nazaruddin, seorang
mahasiswa jurusan bahasa dan sastra arab fakultas adab dan humaniora Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta. Skripsi ini ditulis pada tahun 2016. Pada
skripsi karya Irfan ini meneliti kajian ilmu balaghah yang berfokus pada ilmu badi’
yaitu muhassinaat lafdziyah dimana ilmu ini membahas bukan berfokus kepada ilmu
saja’ , namun pada tiga cabang ilmu dari muhassinaat lafdziyah yaitu jinas, saja’ dan
iqtibas. Adapun objek yang digunakan Irfan pada penelitian ini yaitu maqamat mujma
Al-Bahraini karya Nasif Al-Yaziji, dimana didalam maqamat ini terdapat banyak
sekali unsur-unsur balagiyahnya khususnya muhassinaat al-lafdziyah. Pada skripsi
karya Irfan ini dapat membantu peneliti dari segi kajian teori yang sama yaitu saja’ itu
sendiri. Adapun kajian jinas dan iqtibas itu sendiri bisa dijadikan bahan ilmu
pengetahuan lainnya dan bahan acuan perbandingan bagi peneliti saat menganalisis
saja’.
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, belum ditemukan penelitian secara
terperinci mengenai kajian pada pembahasan saja’ dengan menggunakan objek adh-
dhiyaul lami karya Habib Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin
Salim. Berdasarkan tinjauan pustaka diatas pula, pada skripsi yang pertama dan kedua
karya Faidurahman dan Nadifah memiliki studi kajian yang sama yaitu mereka sama
sama meneliti kajian muhassinaat lafdziyah , pada karya Faidurrahman dia mengkaji
hanya jinas nya saja, sedangkan Nadifah mengkaji Jinas dan Saja’. Namun dari segi
objek yang diteliti oleh Faidurrajman dan Nadifah memiliki perbedaan. Selanjutnya
pada skripsi pertama karya Faidurrahman memiliki kesamaan objek penelitian yang
digunakan dengan penulis yaitu kitab maulid adh-dhiyaul lami karya Habib Umar bin
Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim. Selanjutnya pada skripsi
ketiga karya karya Mustoifah ini memiliki kajian yang sangat berbeda yaitu kajian
ilmu bayan, yang mana kajian ini masih sama sama kajian ilmu balaghah namun
berbeda dari segi teorinya. Dan skripsi keempat dan kelima karya Melia dan Irfan
memiliki studi kajian yang sama dengan penulis yaitu kajian ilmu balaghah ilmu badi,
cabang munasihat lafdziyah yang mana dalam skiripsi karya Melia dan Irfan ini,
beliau memasukan macam macam munasihat lafdziyah semuanya yaitu jinas, saja’
dan iqtibas, namun dari segi objek penelitian yang digunakan keduanya berbeda.
F. Kerangka Berfikir
Dalam kitab Jauharul Maknun Syaikh Al-Imam Al- Akhdlori menjelaskan:

‫وجعلوا بالغة الكالم مطابقة ملقتضى املقام‬


“Ulama ahli ma’ani mendefinisikan bahwa kalam balaghah adalah kesesuaian kalam
dengan muqtadhal maqamnya (situasi dan kondisi secara fasih)”
Ilmu balaghah merupakan ilmu yang penting yang harus dipelajari, karena
ilmu ini mempelajarin mengenai keindahan suatu kalimat.yang dimana tujuan
mempelajari ilmu balaghah itu dapat memahami karya sastra secara mendalam,
mengungkapkan segi segi keindahan seni dalam sastra dan sumber pengaruhnya di
dalam jwa, merangsang kemampuan menyusun kalimat yang baik dan indah menurut
pola-pola balaghah dan merasakan dan memahami ‘ijazul Qur’an dari segi gaya
bahasa atau uslub. (Wahab,1983:3).
Badi’ secara bahasa adalah aneh sedangkan menurut istilah adalah:

‫مل يعرف به وجوه حتسني الالكم بعد رعاية املطابقة ووضوح ادلالةل‬

Yaitu ilmu untuk mengetahui cara-cara membentuk kalam yang baik sesudah
memelihara tujuan yang lain (muthobaqoh dan wudhuhud dilalah). Kemudian cara
membentuk kalam yang baik itu ada dua macam, yaitu dengan memperhatikan lafadz
dan maknanya. (Abdurrahman al-ahdhori, 2009: 118).

Saja’ adalah ilmu yang mempelajari mengenai penyesuaian dua akhir kata
pada huruf akhirnya, dan saja’ ini memlki jenis jenisnya diantaranya:
mutharraf,murshsha,mutawaazi.
Kerangka berfikir bertujuan untuk memberikan kerangka atau gambaran yang
sistesukuns dalam sebuah penelitian sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian.
Maka dari itu, peneliti akan menampilkan bagan tentang analisis ilmu balaghah dalam
kajian ilmu badi’ dalam aspek saja’ pada kitab maulid adh-dhiyaul lami karya Habib
Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.

Secara ringkas, berikut adalah gambar skema kerangka berpikir dalam


penelitian ini.

Bagan 1.

Kitab Maulid adh-dhiyaul lami

Ilmu Badi’

Munasihat Munasihat
Ma’nawiyah Lafdziyah

Jenis saja’ Saja’

Mutawazi Murashsha Mutharraf

Tujuan
Tujuan Tujuan
Untuk memudahkan
pembaca memahami Memudahkan pembaca Menjaga kerusakan lafazh,
apa yang dan menegaskan berita memperhias ucapan dan
menggabungkan dan memberikan rasa memberikan arti khusus karena
antara faqrah, karena pada penulis karena ditemukannya perbedaan kedua
memiliki kesaaan kedua seluruh rangkaian wazan
wazan lafazhnya sejenis dan
semisal
G. Methode dan Langkah-Langkah Penelitian
1. Methode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan methode deskriptif. Methode
deskriptif adalah suatu methode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Nazir,1988:63).
Methode deskriptif ini methode yang digunaksn untuk menemukan dan
mengungkapkan permasalahan sistematis, dengan cara mendeskripsikan data-data
yang berupa saja’ dalam ilmu badi’ dengan objeknya yaitu maulid maulid adh-
dhiyaul lami karya Habib Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin
Salim.
2. Langkah-Langkah Penelitian
a. Menentukan Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini yaitu syair-syair yang berisikan
maulid Nabi Muhammad SAW dan berisikan sejarah-sejarah Nabi
Muhammad SAW yang ada dalam kitab maulid adh-dhiyaul lami karya Habib
Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.
b. Jenis Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah syair-syair yang berisikan maulid
Nabi Muhammad SAW yang terdapat dalam kitab maulid adh-dhiyaul lami
karya Habib Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Isi yang berupa syair-syair indah sangan berkaitan dan menitik beratkan pada
kajian ilmu balagahah yang dimana ilmu balaghah adalah ilmu tentang
keindahahan suatu kalimat. Dan isi dari syair pada kitab simthud durar ini
dititikberatkan pula pada kajian ilmu badi pembahasan saja’. Dan yang
menjadi pokok dalam tercapainya penelitian ini adalah menganalisis ilmu badi
yaitu dalam aspek saja’ dalam kitab simthud durar karya Habib Ali
Muhammad bin Husein Al-Habsyi. maulid adh-dhiyaul lami karya Habib
Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim. Teknik
Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara pustaka dan
dokumentasi karena data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
merupakan data kualitatif. Data kualitatif adalah data dalam penelitian yang
menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak dapat
dihitung yang hanya berdasarkan kepada kualitas dari suatu onjek atau
fenomena. Teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu
dengan menganalisis teks dalam kitab maulid adh-dhiyaul lami karya Habib
Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim, Karena
yang diperoleh adalah data deskriptif yang berupa data tertulis.
Penelitian ini merupakan penelitian teks dengan menggunakan tahapan
sebagai berikut: pertama peneliti membaca kitab simthud durar berulang kali.
Kedua menandai data-data yang terkait dengan penelitian, ketiga
menggunakan inventasiasi dengan menulis kembali dalam kertas data data
yang menjadi kajian peneliti yang dimana data tersebut diambil dari objek
penelitian nya yaitu kitab maulid adh-dhiyaul lami karya Habib Umar bin
Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim. keempat
mengklarifikasikan data-data yang terdapat dalam kalimat tersebut yang
terkait dengan ilmu badi’ dalam aepek saja’ pada kitab maulid adh-dhiyaul
lami karya Habib Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin
Salim. Teknik Analisis Data
Dalam mengolah data, ada beberapa tahapan yang digunakan dalam
penelitiah ini, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Tahap deskripsi data
Setelah data dicari dan ditemukan, semua data yang telah didapatkan di
dekripsikan dan di identifikasikan
2. Tahap Klasifikasi data
Data yang telah dideskripsikan kemudian dikelompokkan sesuai dengan
permasalahannya.
3. Tahap Analisis data
Setelah data dikelompokkan, data tersebut diklasifikasikan menurut
kelompoknya masing-masing sesuai jenisnya kemudian data-data tersebut
di analisis menggunakan kajian teori ilmu badi’ dalam aspek saja’.
4. Tahap Interpetasi
Setelah data-data dianalisis oleh peneliti, kemudian diinterpetasikan atau
diberi penjelasan berupa tafsiran dari hasil analisis nya sebagai bentuk
kesimpulan untuk pemahaman terhadap analisis data.
c. Kesimpulan
Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah dengan merusmuskan
kesimpulan sebagai hasil penelitian objek yang diteliti yaitu dalam kitab
maulid adh-dhiyaul lami karya Habib Umar bin Muhammad bin salim bin
Syeikh Abu Bakar bin Salim menggunakan kajian Ilmu balaghah dalam aspek
saja’.
Kesimpulan ini merupakan sebuah jawaban dari rumusan masalah
penelitian yaitu dengan mengetahui kalimat saja’ dan jenis saja’ yang
terkandung dalam syair-syair maulid Habib Umar bin Muhammad.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah rangkaian pembahasan dalam penelitian yang
ditulis secara teratur dan sistematis untuk mempermudah penyusunan dari
keseluruhan skripsi sehinnga skripsi tersebut bisa teratur dan konsisten. Sistematika
penulisan dalam penelitian ini mencakup disusun dalam bab per bab, yang secara
keseluruhan terdiri dari 4 bab, yaitu:
Bab pertama merupakan pendahuluan yang mencakup pembahasn tentang
latar belakang masalah, rumusan maslah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
tinjauan pustaka, kerangka berfikir, metodeologi dan langkah-langkah penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab kedua merupakan landasan teori yang berisi tentang penjelasan teori yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai abalisis yang berkaitan dengan balaghah
kajian ilmu badi’ dalam aspek saja’ yang terdapat pada kitab maulid adh-dhiyaul lami
karya Habib Umar bin Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Bab ketiga merupakan pembahasan analisis data yang mencakup analisis saja’
yang terkandung dalam kitab maulid adh-dhiyaul lami karya Habib Umar bin
Muhammad bin salim bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Bab keempat merupakan penutup dari rangkaian kegiatan penelitian yang
mencakup simpulan dan saran atau rekomendasi dari penelitian.
I. Daftar Pustaka
Hamidah, Dewi. 2011. Manhaj Al-Lughah Al-‘Arabiyyah lil Mudarris Al-slamiyah
Minath Tharaz Al-‘Alami. Malang: UIN Malang Press.
Hasyim, Ahmad. 1971. ‫ جوهر البالغة‬. Kairoo: Daar Al-Hadist.
Jarim, Ali dan Mushtofa Amin. 2007. ‫البالغة الواضحة‬. Jakarta: Raudhah Press.
Jurnal Pemikiran-pemikiran Ibnu Jinny.
Muhsnin, Wahab. 1983. Pokok-pokok Ilmu Balaghah. Bandung: Angkasa.
Qadir, Abdul. 2013. Penyeru Ajaran Suci Sang Habib Umar bin hafidz. Malang:
Pustaka Basma
Subakir, Ahmad dan Khamin. 2018. Ilmu Balaghah. Kediri: IAIN Kediri Press.
Taufiq, Wildan, 2018. Methode Penelitian Bahasa Arab.Bandung: PT Refika
Aditama.

Anda mungkin juga menyukai