PEMBAHASAN
A. Seputar Tentang Mudzakkar dan Muannats
1. Mudzakkar
Isim mudzakar ini dapat berupa mudzakkar majazi dan dapat berupa
mudzakkar haqiqi
a. Mudzakkar haqiqi
Adalah kata yang menunjukan kepada laki-laki dari manusia dan hewan.
Contoh: ، رجل،جعل اب
b. Mudzakkar majazi
Adalah kata yang tidak menunjukan kepada kategori manusia atau hewan,
melainkan pada benda mati. Contoh: قَ ْل ْنdan َبيْج, َباب
2. Muannats
Isim muannats ini ada dua macam juga, yaitu : muannats hakiki, dan
muannats majazi.
1
a. Muannats haqiqi
b. Muannats majazi
Bila dilihat dari segi huruf pembentuknya, muanats dapat ditandai sbb:
1. Ta marbuthoh ()ة
Alif maqshurah adalah alif berbentuk huruf ya’ dan sebelumnya ada
fathah. Isim yang bentuk muanatsnya dengan alif maqshurah adalah muanats
dari isim musyabahah wazan أفعل. Contoh: ٓصغز, ٔطلو
Adalah alif yang berada di ujung kata dan setelahnya ada hamzah dan isim
tersebut disebut isim mamdud. Isim mamdud yang termasuk isim muannats
adalah wazan ( )فعالءbentuk muannats dari isim musyabahah wazan ()افعل
Contohnya seperti ، حظٌاء حوزاءyang berasal dari ،احوز حظي
Selain ketiga tanda di atas, ada beberapa kriteria yang dimasukan ke dalam
muannats, yaitu:
2. Yang berpasang-pasangan
1
Dr. Sitti Jamilah Amin, M.Ag, AL-Asma’ Pengenalan Isim dalam Bahasa Arab, (Depok: 2022) h.
14-20
2
M. Rusydi Kholid, Jurnal Al-Hikmah Vol. XIII Noor 1/2012: Kaidah-Kaidah Untuk Menafsirkan Al-
2
Sesuatu benda yang berpasangan bisa dimasukkan dalam kategori
Muannats , seperti األرضdengan الظواء, lalu الٌارdengan الجٌت.
Isim yang berbentuk jamak taksir untuk yang tidak berakal juga
dikategorikan Muannats. Sepeti, أقالم, هذارص,جبال
a. Al-ta’nits ada dua : hakiki dan non hakiki ( majazi ). Umumnya untuk
ta’nits yang hakiki, huruf ta tanitsnya tetap pada fi’l ( kata kerjanya ), dan tidak
dihilangkan. Kecuali apabila antara kata kerja dan fa’il ( subyeknya ) terpisah
maka ta’ ta’ nitsnya dihilangkan. Ta’ ta’nits lebih diutamakan tetap pada kata
kerja apabila subyeknya mu’annats hakiki. Sebaliknya, apabila subyeknya itu
mu’annats majazi dan ada pemisah antara subyek dan predikatnya, maka ta
ta’nits lebih baik dibuang dari predikatnya, misalnya dalam QS al- Baqarah:
275:
Terjemahan:
b. Apabila dhamir atau ism isyarah berada diantara mubtada’ dan khabar
yang salah satunya mudzakkar ( jenis laki-laki ) dan yang lain muannats ( jenis
perempuan ), maka dhamir atau ism isyarah itu boleh dituliskan dalam bentuk
mudzakkar atau muannats.
3
c. Setiap isim-isim jenis boleh digolongkan berjenis laki-laki (
mudzakkar), karena melihat dari segi jenisnya, dan juga boleh dijadikan
berjenis permpuan (mua’annats), mengingat segi jama’ah ( kolektif ).
Terjemahan:
Terjemahan:
2
M. Rusydi Kholid, Jurnal Al-Hikmah Vol. XIII Noor 1/2012: Kaidah-Kaidah Untuk Menafsirkan Al-
Quran, (2012) h. 67-68
4
1