Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Kaidah al-Tadzkir wa al-Ta’nist

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ushul al-Tafsir wa Qawaiduh

Dosen Pengampu: Ibnu Khaldun, M.IRKH

Disusun Oleh:

1. Sulistiani (2142115023)
2. Marsanda Adisty Iriana P (2142115050)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS


SAMARINDA TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian al-Tadzkir wa al-Ta’nist


Dalam tata bahasa arab, al-Tadzkir wa al-Ta’nist merupakan
penggolongan kepada isim, yaitu isim mudzakkar dan isim muannats, yang
secara bahasa mudzakkar artinya laki-laki.1 Sedangkan secara istilah
mudzakkar adalah isim yang masuk ke dalam jenis laki-laki ataupun di anggap
laki-laki. Dalam buku lain disebutkan bahwa mudzakar (maskulin), yaitu isim
yang menunjukkan makna jenis laki-laki, atau yang dianggap jenis laki-laki,
baik dari golongan manusia ataupun hewan.2 Walaupun sebenarnya isim
tersebut tidak identik dengan laki-laki.
Dalam kitab Mulkhosh Qowaid Al-Lughoh Al-Arobiyah disebutkan bahwa:

)‫المركس ٌُ الري ٌدل على مركس َوشٍس الًٍ ب (ٌرا‬


“mudzakar adalah sesuatu yang menunjukkan mudzakar (laki-laki) dan kita

menunjuknya dengan kata )‫” (ٌرا‬3


Dari pengertian di atas jelaslah diketahui bahwa mudzakkar itu ada
yang memang menunjukkan kepada manusia dengan jenis kelamin laki-laki
dan ada pula benda yang bukan manusia, namun dikelompokkan kepada laki-
laki.4
Al-Ta’nist atau muannats secara bahasa artinya perempuan5 dan secara
istilah isim yang masuk ke dalam jenis perempuan ataupun di anggap
perempuan.6 Dalam buku lain disebutkan bahwa, isim muannats adalah istilah
untuk semua isim yang masuk ke dalam jenis perempuan.7
Dalam kitab Mulkhosh Qowaid Al-Lughoh Al-Arobiyah disebutkan bahwa:

)‫المؤوث ٌُ الري ٌدل على مؤوث َوشٍس الًٍ ب (ٌري‬

1
Abu Razin, dan Ummu Razin, Ilmu Sharaf untuk Pemula, (Jakarta: BISA Learning Center,
2017), hlm. 9.
2
Nurul Huda, Mudah Belajar Bahasa Arab, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 72.
3
Aiman Amin Abdul Ghoni, Mulkhosh Qowaid Al-Lughoh Al-Arobiyah, (Kairo: Dar At
Taufiqiyah Littirats, 2012), hlm. 274.
4
Ali Asrun Lubis, “Studi Tentang Isim Musytaq”. Jurnal Thariqah Ilmiah, Vol. 01 No. 01
tahun 2014, hlm. 52
5
Abu Razin, dan Ummu Razin, Ilmu Sharaf untuk Pemula, (Jakarta: BISA Learning Center,
2017), hlm. 9
6
Nurul Huda, Mudah Belajar Bahasa Arab, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 72.
7
Abu Razin, dan Ummu Razin, Ilmu Sharaf untuk Pemula, (Jakarta: BISA Learning Center,
2017), hlm. 9.

1
“Muannats adalah sesuatu yang menunjukkan muannats (perempuan) dan kita

menunjuknya dengan kata )‫” (ٌري‬8

B. Pembagian Al-Tadzkir (Mudzakkar)


Isim mudzakkar terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Mudzakkar Hakiki

‫ ٌَُ ما ٌدل على ذكس مه الىاس اَ الحٍُان‬: ً‫حقٍق‬


“Mudzakar hakiki adalah isim yang menunjukkan mudzakar (laki-laki)
dari manusia atau hewan.
Contohnya :

‫زجل‬, ً‫صب‬, ‫ اب‬, ‫ اخ‬, ‫حصان‬


(kuda, saudara laki-laki, ayah, anak laki-laki, laki-laki.)
Mudzakkar hakiki yaitu isim yang memang pada hakikatnya (secara
hakikat) menunjukkan laki-laki9َ
b. Mudzakkar Majazi

َ ‫ٌَُ ما ٌعامل معاملة الركس مه الىاس اَ الحٍُان‬: ‫َ مجاشي‬


‫لٍس مىٍا‬
“mudzakar majazi adalah isim yang dianggap sebagai mudzakar (laki-laki) dari
manusia, hewan, maupun lainnya.
Contohnya :

(kelas, piring, masjid, kitab, pintu)

C. Pembagian Al-Ta’nits (Muannats)


Isim muannats dalam kitab Jami’ Ad-Durus Al-Arobiyah karya Al-
Syaikh Musthofa Al-Gholayani terbagi menjadi empat, yaitu
a. Muannats lafdzi

8
Aiman Amin Abdul Ghoni, Mulkhosh Qowaid Al-Lughoh Al-Arobiyah, (Kairo: Dar At-
Taufiqiyah Littirats, 2012), hlm. 274
9
Muhammad Syauqil Ilmi, Skripsi: “Aplikasi Penentuan Identitas Kalimat Bahasa Arab pada
Jumlah Ismiyah Menggunakan Metode Generate and Test”, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim,
2013), hlm. 14.

2
“Adalah isim yang menunjukkan pada mudzakar yang di dalamnya terdapat
tanda ta’nits.”10
Muannats lafdzi adalah isim yang secara lafadz menunjukkan muannats
karena terdapat tanda muannats, tetapi secara makna bukan termasuk
muannas melainkan mudzakar.

Contohnya : (talhah dan hamzah)

b. Muannats hakiki

Muannats hakiki adalah isim yang menunjukkan makna muannats dari


manusia atau hewan.11

Contohnya : (perempuan dan unta)

c. Muannats Maknawi

Muannats maknawi adalah isim yang menunjukkan pada muannats hakiki


maupum majazi tetapi tidak ada tanda ta’nitsnya12

Contohnya : (orang yang haid dan ibu)

d. Muannats Majazi

“yang termasuk muannats majazi adalah isim yang menunjukkan (makna


muannats) pada sesuatu.13

Contohnya : (mata dan bumi)

D. Tanda Al-Tadzkir dan Al-Ta’nits


1. Tanda isim mudzakkar

10
Shobri Ibrahim Al-Sayyid, Al-Kafi fi Ash-Sharf wa Tathbiqotih, (Kairo: Maktabah Al Adab,
2011), hlm. 120.
11
Al-Syaikh Musthofa Al-Gholayani, Jami’ Ad-Durus al-Arobiyah, (Kairo: Maktabah Al-
Quds, 2012). Hlm. 119
12
Shobri Ibrahim Al-Sayyid, Al-Kafi fi Ash-Sharf wa Tathbiqotih, (Kairo: Maktabah Al Adab,
2011), hlm. 119.
13
Shobri Ibrahim Al-Sayyid, Al-Kafi fi Ash-Sharf wa Tathbiqotih, (Kairo: Maktabah Al Adab,
2011), hlm. 119.

3
a. Isim yang sepi (tidak mengandung) dari tanda-tanda muannats, yaitu
sepi dari ta’marbuthah, alif ta’nits maqshurah, dan alif ta’nits
mamdudah.

Contohnya : (pulpen dan laki-laki)

b. Isim-isim yang memang hanya digunakan untuk menyatakan jenis laki-


laki seperti nama orang laki-laki.14 Ada beberapa isim yang memiliki
tanda muannats tetapi termasuk dalam isim mudzakar.

Contohnya : (ismail dan hamzah)

2. Tanda isim muannats


a. Isim yang berakhiran Ta’ marbutoh .
Contohnya :

(istri, khadijah, siswi (pr), aisyah)


b. Alif maqshuroh, adalah alif yang berbentuk huruf ya’ dan sebelumnya
ada fathah

Contohnya :

(kecil, rumah sakit, lapar, haus)

c. Alif mamdudah, adalah alif yang berada di ujung kata dan setelahnya
ada hamzah

Contohnya :

(merah, hijau, biru)


d. Kata yang berpasang-pasangan, sesuatu benda dan anggota tubuh yang
berpasangan dimasukkan kedalam kategori muannats.

Contohnya :

(mata, bumi, langit dan telinga)

Ada beberapa ciri-ciri untuk membedakan mudzakkar dan mu’annats,


diantaranya sebagai berikut:15

14
Muhammad Thalib, Sistem Cepat Belajar Bahasa Arab, (Jogjakarta: Media Hidayah, 2009),
hlm. 23.
15
Idhoh Anas, Ilmu Shorof Lengkap, (Pekalongan: Al-Asri, 2007), hlm. 88-89

4
1. Ciri-ciri isim mudzakkar dan isim muannats yang berakal (lil aqli) dilihat
dari sisi jenis mudzakkar atau muannats-nya. Pertama, jika lafadznya
mu’annats, tetapi untuk jenis laki-laki maka hukumnya mudzakkar.

Contohnya lafaz . Kedua, jika lafadznya mudzakkar, tetapi

untuk jenis perempuan maka hukumnya mu’annats.

Contohnya lafadz

2. Ciri-ciri isim mudzakkar dan isim muannats yang tidak berakal (lil ghoiri
aqli) dilihat dari segi lafadznya.
Pertama, Jika lafadznya mudzakkar maka hukumnya mudzakkar

Contohnya .

Kedua, jika lafadznya muannats, maka hukumnya muannats.

Contohnya

3. Kata benda yang tidak berakal (lil ghoiri aqli) yang semula mudzakkar
apabila dijamakkan (banyak) maka hukumnya menjadi muannats.

Contohnya lafadz asalnya mudzakkar dijama’kan menjadi lafad

maka hukumnya menjadi muannats

5
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mudzakar adalah istilah atau terminologi untuk kata-kata yang masuk ke
dalam jenis laki-laki. Sedangkan muannats adalah kata yang menunjukkan
makna jenis perempuan atau yang dianggap jenis perempuan.
Mudzakar terbagi menjadi dua, yaitu haqiqi dan majazi. Sedangkan
muannats terbagi menjadi empat, yaitu muannats lafdzi, muannats hakiki,
muannats maknawi dan muannats majazi. Ada beberapa tanda agar bisa
memahami yang mana isim mudzakkar dan yang mana isim muannats

6
DAFTAR PUSTAKA

Al-Syaikh Musthofa Al-Gholayani. 2012. Jami’ Ad-Durus Al-Arobiyah. Kairo: Al-


Quds.

Anas, Idhoh. 2007. Ilmu Shorof Lengkap. Pekalongan: Al-Asri.

Ghoni, Aiman Amin Abdul. 2012. Mulkhosh Qowaid Al-Lughoh Al-Arobiyah. Kairo:
Dar At Taufiqiyah Littirats.

Huda, Nurul. 2011. Mudah Belajar Bahasa Arab. Jakarta: Amzah.

Ilmi, Muhammad Syauqil. 2013. Skripsi: “Aplikasi Penentuan Identitas Kalimat


Bahasa Arab pada Jumlah Ismiyah Menggunakan Metode Generate and Test”.
Fakultas Sains dan Teknologi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.

Lubis, Ali Asrun. 2014. Studi Tentang Isim Musytaq. Jurnal Thariqah Ilmiah. Vol. 01
No. 01.

Razin, Abu, dan Ummu Razin. 2017. Ilmu Sharaf untuk Pemula. Jakarta: BISA
Learning Center.

Shobri Ibrahim Al-Sayyid. 2011. Al-Kafi fi Ash-Sharf wa Tathbiqotih. Kairo:


Maktabah Al Adab.

Thalib, Muhammad. 2009. Sistem Cepat Belajar Bahasa Arab. Jogjakarta: Media
Hidayah.

Anda mungkin juga menyukai