Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Setelah semua tahap dalam penelitian ini dilakukan, dapat diperoleh
kesimpulan umum bahwa teori Hegemoni dalam dalam sosiologi sastra
yang dikemukakan oleh Antonio Gramsci dapat dipergunakan dalam
penelitian terhadap sebuah novel. Dengan demikian berarti teori ini dapat
membahas tentang konsep Hegemoni dalam cerita fiksi.
Adapun dalam novel Rifa`at karya Najib Mahfuzh dengan teori yang
dikemukakan oleh Antonio Gramsci dapat dipakai sebagai kerangka teori
dalam meneliti novel tersebut. Dari penelitian terhadap novel Rifa`at karya
Najib Mahfuzh diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Tindakan Hegemoni ditemukan dua data yaitu hegemoni dominan (11
data) Adapun data pada hegemoni dominan berupa perilaku-perilaku
kurang baik yang dilakukan oleh penguasa yang bernama Khanfas
dengan bertindak sewenang-wenang kepada penduduk yaitu perilaku
Zanfal yang merampas hak warga atas harta warisan (halaman 6) dan
perlakuan kasar dari pemuka dukuh (halaman 5, 18, 25, 36, 60, 68,
110, 113). Hegemoni persuasi (8 data) yaitu terdapat pemimpin besar
bernama Jabal yang dapat memperjuangkan hak-hak penduduk dan
perjuangan Rifa’at yang merupakan salah satu keluarga dari pemimpin
besar tersebut untuk memperbaiki keadaan kampungnya agar menjadi
tentram dan damai (halaman 73, 95, 104, 108, 111,112). Seperti
perasaan aman penduduk ketika dalam masa kepemimpinan Jabal
(halaman 59).
2. Tingkatan Hegemoni ditemukan tiga data yaitu hegemoni integral (10
data), adapun data pada hegemoni integral berupa kepemimpinan yang
paling baik adalah kepemimpinan jabal dan penduduk menganggap
Rifa’at pembawa ketenangan dan kebahagiaan karena ia mau
membantu antar sesama dan mewujudkan keinginan penduduk yaitu
kebahagiaan seperti pada halaman (6, 18, 59, 61, 71, 73, 95, 104, 108,
111). Selanjutnya tingkatan hegemoni merosot (7 data) berupa data
mengenai keadaan kampung dukuh yang semakin tidak aman dan tidak
nyaman dikarenakan penduduk beranggapan bahwa pemimpin boleh
bertindak dengan kekerasan dan kekejaman guna menegakkan
keadilan. Hal itu membuat Rifa’at muak sehingga ia melakukan
perlawanan kepada pemuka dukuh seperti pada halaman (5, 25, 36, 42,
60, 68, 110) . Adapun data mengenai tingkatan hegemoni minimum (2
data) yaitu ketidakadilan yang dilakukan oleh pemuka dukuh terhadap
keturunan Jabal dan penduduk dukuh sehingga membuat Rifa’at dan
pengikutnya mulai memperbaiki dukuh untuk mendapat kebahagiaan
seperti halaman (67, 113)
3. Nilai moral ditemukan tiga data yaitu hubungan manusia dengan
Tuhan (2 data) berisi tentang bagaimana Abdah dan Syafi’i selalu
memohon pada Tuhan untuk kehidupannya seperti halaman (2 dan 4),
hubungan manusia dengan diri sendiri (6 data) berisi tentang upaya
tokoh Rifa;at dalam menahan diri dan bersikap sabar atas segala
perlakuan buruk yang dilakukan pemuka dukuh seperti halaman (5, 11,
15, 36, 48, 39, dan hubungan manusia dengan manusia lain (4 data)
berisi tentang sikap tokoh yang saling membantu dan merasa
bertanggung jawab terhadap yang lainnya seperti halaman (15, 23, 23,
40)
B. Saran

Penelitian tindakan, tingkatan hegemoni dan nilai moral dalam


Novel Rifa`at karya Najib Mahfuzh dalam kajian sosiologi sastra yang
penulis teliti masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, Novel
Rifa`at karya Najib Mahfuzh, juga dapat diteliti dengan menerapkan kajian
teori lainnya, baik bahasa ataupun sastra. Diharapkan adanya kritik dan
saran dalam penelitian ini terlepas dari keterbatasan yang dimiliki.
Hasil penelitian ini semoga bisa menjadi sebuah acuan bagi peneliti
peneliti lainnya untuk bisa menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya ,
khususnya yang menggunakan kajian sosiologi sastra Antonio Gramsci.

Anda mungkin juga menyukai