Anda di halaman 1dari 9

Tugas Statistika Perencanaan

Pengolahan Data Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut


Kabupaten/Kota Administrasi di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2010-2014 dengan
Menggunakan Metode Statistik Deskriptif

Disusun oleh :

MUHAMAD IQBAL NURHIDAYAT

(08211940000101)

DOSEN :

UMMI FADLILAH K, ST, MT, M.Sc

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2019

2
A. Deskripsi Kasus

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, orang yang
tinggal di daerah tersebut. Atau orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Sedangkan pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat


dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan
“per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertambahan penduduk merujuk pada semua
spesies, tetapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia. Pertumbuhan penduduk sendiri dipengaruhi oleh faktor
kelahiran, kematian, dan migrasi. Dalam demografi dikenal istilah pertambahan penduduk
alami dan pertambahan penduduk total. Dimana pertambahan penduduk alami hanya
dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian, sedangkan pertambahan penduduk total
dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, migrasi masuk (imigrasi), dan imigrasi keluar
(emigrasi).

Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau
lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi
manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun
dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap “kurang
penduduk” bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah system ekonomi.

Tujuan analisis kependudukan dalam penyusunan perencanaan pengembangan daerah


sebenarnya sangat luas. Dalam buku Perencanaan Pembangunan Daerah menyebutkan
bahwa secara umum beberapa tujuan analisis kependudukan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kuantitas dan kondisi penduduk, baik berdasarkan kelompok umur, jenis
kelamin, bahkan kondisi sosio-ekonomi.
2. Mengetahui pertumbuhan masa lampau, masa sekarang, serta penurunannya dan
penyebarannya dalam suatu wilayah pembangunan.
3. Mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek pembangunan.
4. Mencoba memproyeksikan pertumbuhan penduduk dan kemungkinan-kemungkinan
konsekuensinya serta pengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan.
5. Sebagai bahan pemantauan untuk melakukan pengendalian penduduk agar tidak
terjadi ledakan jumlah penduduk yang dapat mempengaruhi kondisi masyarakat
secara keseluruhan.

2
B. Analisis

Tahun Kabupaten/Kota Jumlah Laju Pertumbuhan (%)


2010 Kepulauan Seribu 21082 2
2011 Kepulauan Seribu 21875 1.65
2012 Kepulauan Seribu 22220 1.58
2013 Kepulauan Seribu 22713 1.29
2014 Kepulauan Seribu 23011 1.30
2010 Jakarta Selatan 2062232 1
2011 Jakarta Selatan 2126833 1.08
2012 Jakarta Selatan 2148261 1.01
2013 Jakarta Selatan 2141941 1.29
2014 Jakarta Selatan 2164070 1.30
2010 Jakarta Timur 2693896 1
2011 Jakarta Timur 2775956 1.00
2012 Jakarta Timur 2801784 0.93
2013 Jakarta Timur 2791072 1.01
2014 Jakarta Timur 2817994 0.96
2010 Jakarta Pusat 902973 0
2011 Jakarta Pusat 906752 0.23
2012 Jakarta Pusat 908829 0.23
2013 Jakarta Pusat 906601 0.41
2014 Jakarta Pusat 910381 0.41
2010 Jakarta Barat 2281945 1
2011 Jakarta Barat 2362656 1.45
2012 Jakarta Barat 2395130 1.37
2013 Jakarta Barat 2396585 1.44
2014 Jakarta Barat 2430410 1.40
2010 Jakarta Utara 1645659 1
2011 Jakarta Utara 1697871 1.12
2012 Jakarta Utara 1715564 1.04
2013 Jakarta Utara 1711036 1.10
2014 Jakarta Utara 1729444 1.07
Note. Data penduduk diperoleh dari Portal Data Terpadu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
lewat situs data.jakarta.go.id. (2016).

Dari data tabel diatas bisa dihitung mean dari pertumbuhan jumlah penduduk tiap
kabupaten/kota per tahunnya dengan cara sebagai berikut :

1. Jakarta Selatan

( 2126833 - 2062232 ) + ( 2148261 - 2126833 ) + ( 2141941 - 2148261 ) +


( 2164070 - 2141941 ) = 101838  101838 : 4 = 25459.5  Mean jumlah
pertumbuhan penduduk Jakarta Selatan per tahunnya.

2. Jakarta Timur

2
( 2775956 - 2693896 ) + ( 2801784 - 2775956 ) + ( 2791072 - 2801784 ) +
( 2817994 - 2791072 ) = 124098  124098 : 4 = 31024.5  Mean jumlah
pertumbuhan penduduk Jakarta Timur per tahunnya.

3. Jakarta Pusat

( 906752 - 902973 ) + ( 908829 - 906752 ) + ( 906601 - 908829 ) + ( 910381


- 906601 ) = 7408  7408 : 4 = 1852  Mean jumlah pertumbuhan penduduk
Jakarta Pusat per tahunnya.

4. Jakarta Barat

( 2362656 - 2281945 ) + ( 2395130 - 2362656 ) + ( 2396585 - 2395130 ) +


( 2430410 - 2396585 ) = 148465  148465 : 4 = 37116.25  Mean jumlah
pertumbuhan penduduk Jakarta Barat per tahunnya.

5. Jakarta Utara

( 1697871 - 1645659 ) + ( 1715564 - 1697871 ) + ( 1711036 - 1715564 ) +


( 1729444 - 1711036 ) = 83785  83785 : 4 = 20946.25  Mean jumlah
pertumbuhan penduduk Jakarta Utara per tahunnya.

6. Kepulauan Seribu

( 21875 - 21082 ) + ( 22220 - 21875 ) + ( 22713 - 22220 ) + ( 23011 -


22713 ) = 1929  1929 : 4 = 482.25  Mean jumlah pertumbuhan penduduk
Kepulauan Seribu per tahunnya.

Sehingga dari nilai-nilai rata-rata yang ditemukan dapat dicari rentang data atau range-nya
yaitu pengurangan niilai tertinggi dengan nilai terendah,

37116.25 – 482.25 = 36634

Hasil range yang besar ini menandakan bahwa tingkat variasi datanya besar sekali.

No Kenaikan/Penurunan Jumlah
. Penduduk12
1 793
2 345
3 493
4 298
5 64601
6 21428
7 -6320
1
Angka negatif menunjukkan penurunan jumlah penduduk.
2
Angka didapat dari pengurangan jumlah populasi tahun n+1 dengan tahun n.

2
8 22129
9 82060
10 25828
11 -10712
12 26922
13 3779
14 2077
15 -2228
16 3780
17 80711
18 32474
19 1455
20 33825
21 52212
22 17693
23 -4528
24 18408

2
*1-4 Kepulauan Seribu, 5-8 Jakarta Selatan, 9-12 Jakarta Timur, 13-16 Jakarta Pusat,
17-20 Jakarta Barat, 21-24 Jakarta Utara.

Dari data tersebut juga bisa dibuat data kelas-interval jumlah kenaikan jumlah penduduk
yakni,

Penerapan Rumus Sturges (K = 1 + 3,3 log n)

 Jumlah Kelas Interval : 1+3,3 Log 24 = 5.5546970976 ~ 6


 Rentang Data : (82060-(-10712))+1 = 92773
 Panjang Kelas : 92773 : 5.5546970976 = 16701.7 ~ 16702

No. Interval Fi Xi Fi Xi X̄ |Xi - X̄ | (Xi - X̄ )2


Kelas
1 -10800 - 5901 12 -2449.5 -29394 -897.33 1552.17 2409231.7
2 5902 - 22603 4 14252.5 57010 19914.4 5661.9 32057111.6
3 22604 - 39305 4 30954.5 123818 29762.25 1192.25 1421460.06
4 39306 - 56007 1 47656.5 47656.5 52212 4555.5 20752580.25
5 56008 - 72709 1 64358.5 64358.5 64601 242.5 58806.25
6 72710 - 89411 2 81060.5 162121 81385.5 325 105626
Jumla 24 425570 13529.32 56804815.86
h

Dapat dianalisiskan secara statistik deskriptif kenaikan jumlah penduduk kabupaten/kota


provinsi DKI Jakarta tiap tahunnya dengan rumus-rumus sebagai berikut,

Mean 
fx i i

f i

 Mean = 425570 : 24 = 17732.083

M . A.D 
 x x
i

n
2
 Mean Absolute Deviation = 13529.32 : 24 = 563.72

  xi  x 
2

s2 
n 1
 Variation = 56804815.86 : 23 = 2469774.6

 x  x 
2

s i

n 1
 Standar Deviasi = √ 2469774.6 = 1571.55

Pertumbuhan Penduduk Tiap Kabupaten/Kota DKI Jakarta, 2010-2014


3000000

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
Kepulauan Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara
Seribu

2010 2011 2012 2013 2014

Grafik menunjukkan jumlah penduduk tiap kabupaten/kota DKI Jakarta cenderung


naik/bertambah setiap tahunnya. Pengecualian kepada kota Jakarta Pusat, yang jumlah
penduduk relatif stabil dari tahun ke tahun.

C. Kesimpulan

Jumlah penduduk pada tiap kabupaten/kota provinsi DKI Jakarta cenderung naik, dengan
pengecualian pada kota Jakarta Pusat yang penduduknya relatif stabil yang ditandakan
dengan laju pertumbuhannya yang stabil tiap tahunnya berada di angka 0,0-0,4.

2
Populasi penduduk suatu kota tentu sangat perlu diwaspadai jika ingin merencanakan
sebuah wilayah atau kota, karena jika terjadi gangguan dalam populasi akan terjadi banyak
masalah seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara yang berakibatkan menurunnya kualitas
udara, overpopulasi, serta terlampauinya daya tampung kota tersebut.

Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi menandakan jumlah penduduk yang banyak.
Jumlah penduduk yang banyak pada suatu wilayah akan mempengaruhi perkembangan
suatu wilayah tersebut, sehingga pemenuhan akan kebutuhan juga akan meningkat. Salah
satu kebutuhan yang harus dipenuhi kebutuhan akan lahan. Sering dengan berjalannya
waktu maka jumlah penduduk akan semakin banyak dan kebutuhan lahan juga meningkat,
sehingga akan mengakibatkan terjadinya defisit lahan.

D. Lampiran

Data Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk tiap kabupaten/kota provinsi DKI
Jakarta.

Tahun Kabupaten/Kota Jumlah Laju Pertumbuhan (%)


2010 Kepulauan Seribu 21082 2
2011 Kepulauan Seribu 21875 1.65
2012 Kepulauan Seribu 22220 1.58
2013 Kepulauan Seribu 22713 1.29
2014 Kepulauan Seribu 23011 1.30
2010 Jakarta Selatan 2062232 1
2011 Jakarta Selatan 2126833 1.08
2012 Jakarta Selatan 2148261 1.01
2013 Jakarta Selatan 2141941 1.29
2014 Jakarta Selatan 2164070 1.30
2010 Jakarta Timur 2693896 1
2011 Jakarta Timur 2775956 1.00
2012 Jakarta Timur 2801784 0.93
2013 Jakarta Timur 2791072 1.01
2014 Jakarta Timur 2817994 0.96
2010 Jakarta Pusat 902973 0
2011 Jakarta Pusat 906752 0.23
2012 Jakarta Pusat 908829 0.23
2013 Jakarta Pusat 906601 0.41
2014 Jakarta Pusat 910381 0.41
2010 Jakarta Barat 2281945 1
2011 Jakarta Barat 2362656 1.45
2012 Jakarta Barat 2395130 1.37
2013 Jakarta Barat 2396585 1.44
2014 Jakarta Barat 2430410 1.40
2010 Jakarta Utara 1645659 1
2011 Jakarta Utara 1697871 1.12
2012 Jakarta Utara 1715564 1.04
2013 Jakarta Utara 1711036 1.10

2
2014 Jakarta Utara 1729444 1.07

Anda mungkin juga menyukai