Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TENTANG IMAN KEPADA KITAB ALLAH

KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA : 1. BELLA AYU NURLITA SARI(05)
2. FIRDAUS PITALOKA(12)
3. RINI RAHAYU(28)
4. SILVIA ALMAIDAH(32)
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “IMAN KEPADA KITAB-KITAB
ALLAH SWT” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun
sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini saya ucapkan terima kasih kepada Kedua orang tua saya
yang telah memberikan motivasi dan semua teman – teman yang ikut membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, dan akhirnya
mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.

Amiin ya robbal ‘alamin.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
A.    Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
B.     Dalil-dalil wahyu
C.     Dalil-dalil akal
D.    Macam-macam kitab Allah
F.      Nama-nama kitab Allah dan Rasul yang menerimanya
G.    Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt
H.    Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Perilaku SWT
I.       Cara beriman kepada Kitab-Kitab Allah
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B. Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa
Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran Allah
SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT,
wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh
kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah
SWT sendiri. Iman kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan kesatuan yang tak
terpisahkan dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul.
Maka kita wajib beriman kepada kitab-kitab Allah, menjadi salah satu dari rukun iman.
Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya,
sebagaimana sistem iman kepada para Rasul, maka pengingkaran terhadap salah satu kitab
Allah, sama artinya pengingkaran terhadap seluruh kitab Allah.
Sebab itulah kita wajib beriman kepada kita yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim, Taurat
yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa, dan
yang terakhir kitab al-qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.

B.        Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT ?
2.      Apa dalil Naqli dan Aqli iman kepada kitab-kitab Allah SWT ?
3.      Apa saja nama-nam kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi ?
4.      Apa fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT ?

C.      Tujuan Penyusunan
1.      Memberikan pencerahan kepada para pembaca mengenai beriman kepada Kitab-kitab
Allah SWT.

BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Iman Kepada Kitab Allah SWT


1.        Pengertian kitab-kitab Allah SWT,
Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab
adalah tulisan atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis. Dalam
bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab di sini adalah kitab suci.
Ada dua jenis kitab suci:
a)        Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan biasa
disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang berwujud Kitab dan ada yang
berwujud Shahifah atauShuhuf.
b)        Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT.
melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia sendiri.
Adapun pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT.  yang diwahyukan
melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan larangan
sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia dan jumlah kitabullah ada 144 kitab,dan yang
wajib diimani ada 4.
2.        Kitab-kitab yang wajib diimani
Kitab-kitab yang wajib diimani ada empat(4) yaitu :
a.        Kitab Zabur , diturunkan pada Nabi Daud.
b.        Kitab Taurat , diturunkan kepada Nabi Musa.
c.        Kitab Injil ,diturunkan kepada Nabi Isa.
d.       Kitab Al-Qur’an ,diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
3.        Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah,
Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Yaitu meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Nabi dan Rasul
yang berisi wahyu Allah SWT berupa perintah dan larangan untuk disampaikan kepada umat
manusia agar digunakan sebagai pedoman hidup di dunia.
B.       Dalil Naqli Dan Aqli Terkait Dengan Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
1)        Dalil Naqli 
َ‫ك َوبِٱأۡل ٓ ِخ َر ِة هُمۡ يُوقِنُون‬ ُ ُ
َ ِ‫نز َل ِمن قَ ۡبل‬
ِ ‫ك َو َمٓا أ‬ ِ ‫َوٱلَّ ِذينَ ي ُۡؤ ِمنُونَ بِ َمٓا أ‬
َ ‫نز َل إِلَ ۡي‬
Artinya:
“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).
Artinya:
“ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman
kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, (HR. Muslim). (dikutip dari himpunan hadits
Arba’in karya Imam An-Nawawi)
2)        Dalil Aqli   
Allah SWT Maha ‘Alimun= Tahu bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if= lemah.
Sedangkan Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman = Pengasih dan Maha Rahim =
Penyayang. Atas hal itulah Allah SWT berkehendak memberikan bimbingan kepada manusia
agar tetap menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya dengan memberikan pedoman berupa
kitab suci lengkap dengan uswah hasanah (contoh tauladan) yang berupa seorang Nabi dan
Rasul.

C.       Nama-Nama Kitab Allah SWT


Kitab Taurat
Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada  Nabi Musa AS (=Moses)
abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani.
“Dan (ingatlah) ketika kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang
membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-
Baqarah: 53).
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3).
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya
(yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-
nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi
saksi terhadapnya.Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-
Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang
tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang
yang kafir.” (QS. Al Maidah : 44).
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya
Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS. Ali
Imran : 48).
Kandungan kitab Taurat:
1.        Perintah mengesakan Allah SWT.
2.        Larangan membuat dan menyembah patung berhala.
3.        Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.
4.        Perintah mensucikan hari Sabtu.
5.        Perintah menghormati ayah dan ibu.
6.        Larangan membunuh sesama manusia.
7.        Larangan berbuat zina.
8.        Larangan mencuri.
9.        Larangan menjadi saksi palsu.
10.    Larangan mengambil istri orang lain.

2.        Kitab Zabur
Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada  Nabi Dawud
AS (=David) pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. An-
Nisaa: 163)
“Jika mereka mendustakan kamu,maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah
didustakan, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi
penjelasan yang sempurna.(QS. Al-Baqarah: 184)
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Laut Mahfuz,
bahwasanya bumi dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. (QS. Al anbiyaa: 105)
“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang yang (ada) di langit dan di bumi. Dan
sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas (yang lain), dan Kami berikan
Zabur kepada Daud.” (QS. Al Israa’: 55)
Kandungan kitab Zabur:
1.      Do’a
2.      Dzikir
3.      Nasihat
4.      Hikmah
5.      Menyeru kepada ketauhidan
6.      Tidak berisi syari’at.
3.      Kitab Injil
Ada yang menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada  Nabi Isa AS= Yesus
Kristus pada awal abad ke 1 M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani.   
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya
Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)    
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’
dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka
dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-
orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar.” (QS. Al Fath : 29)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil”. QS. Al-
Imran: 48)
Kandungan kitab Injil:
1.      Seruan tauhid kepada Allah SWT.
2.      Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.
3.      Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.
4.      Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad.
4.        Al-Qur’an 
“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.
(QS. Al-Baqarah: 2)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya” (QS Yusuf: 2)
“Maha suci Allahyang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia
menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. (QS. Al Furqaaan: 1)
“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan
pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya
ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila.” Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah
peringatan bagi seluruh umat.” (QS. Al Qalam :51-52)
“Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang
nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah
dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka
itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan
sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan
baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al
Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS.
Huud:17)
“Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu)
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (QS.
Yunus : 37)
“Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah
mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran)
dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah
petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada
telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu
adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS. Fushshilat : 44).

Nama Lain Al-Qur’an: 


·           Al-Kitab (Buku)
·           Al-Furqan (Pembeda be nar salah)
·           Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
·           Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)
·           Al-Hukm (Peraturan/hukum)
·           Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
·           Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)
·           Al-Huda (Petunjuk)
·           At-Tanzil (Yang diturunkan)
·           Ar-Rahmat (Karunia)
·           Ar-Ruh (Ruh)
·           Al-Bayan (Penerang)
·           Al-Kalam (Ucapan/firman)
·           Al-Busyra (Kabar gembira)
·           An-Nur (Cahaya)
·           Al-Basha'ir (Pedoman)
·           Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
·           Al-Qaul (Perkataan/ucapan)
“AL-QUR’AN” adalah WAHYU-WAHYU ALLAH yang diturunkan kepada NABI
MUHAMMAD SAW, baik yang disampaikan dengan perantara MALAIKAT JIBRIL,
maupun yang diterima langsung melalui ISARAT.
Al-Qur’an Diturunkan kepada  Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada abad 7 M mulai 6
Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan berbahasa Arab.
Artinya:
“Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini
kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk
orang-orang yang belum mengetahui”. (QS. Yusuf: 3)
Dan Rasulullah pula bersabda seperti apa yang di firmankan oleh Allah SWT. Artinya: “atas
engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”(HR. Ibn
Majah)
Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh
manusia.sepertinya:
-          Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya,
-          terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka,
-          terjadinya gejolak sosial,dsb.
Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal
Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:
Artinya: “kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama
berpegang kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.”(al-Hakim)
Keistimewaan Al Quran dibandingkan dengan Kitab-kitab sebelumnya:
a.            Tidak pernah mengalami perubahan.
b.            Terpelihara kemurniannya hingga akhir zaman.
c.            Tak ada satupun makhluk yang dapat menandingi kehebatan Al Quran.
d.           Memuat petunjuk tentang segala segi kehidupan manusia.
e.            Mengoreksi segala kekeliruan kitab-kitab sebelumnya akibat penyelewengan.
f.             Telah tertulis sejak zaman Rasulullah masih hidup.
g.            Memiliki gaya bahasa yang sangat tinggi.
h.            Berlaku hingga hari kiamat dan bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia ini.
i.              Selalu memuliakan akal pikiran sertamnggunakannya sebagai dasar dalam
memahami kandungannya.
j.              Memandang hakekat manusia adalah sama.
k.            Memadukan antara ilmu, iman dan keyakinan.
l.              Menjanjikan kebahagiaan dunia akhirat bagi yang mengamalkannya.
m.          Membacanya sebagai ibadah dan berpahala, baik yang mahir maupun belum.
n.            Sebagai mukjizat Nabi dan Rasul yang terbesar.
o.            Sebagai obat dan rahmat bagi yang beriman.
Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah:
a.            Bagi Nabi Muhammad SAW:
·         Meringankan dalam menerima wahyu.
·         Memudahkan dalam menjelaskan kandungan dan mencontohkan pelaksanaannya.
·         Meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan celaan dan penganiayaan orang-orang
kafir.
b.            Bagi Ummat:
·         Memudahkan dalam menghafalkan.
·         Memudahkan dalam memahami.
·         Mempersiapkan bangunan Al-Qur’an dengan landasan yang sempurna dalam
menghancurkan kepercayaan yang bathil dan tradisi yang merusak.
·         Membangun umat menuju bentuk yang sempurna dengan menanamkan aqidah
salamah, ibadah shahihah dan akhlaqul karimah.
·         Meneguhkan hati dan meringankan beban penderitaan dalam menegakkan dan
memperjuangkan Islam.
Fadhilah (Keutamaan) Al-Qur’an
Menurut Imam As-Suyuthi, ada beberapa fadhilah Al-Qur’an berdasar hadits-hadits shahih,
yakni:
a.        Al-Qur’an akan datang sebagai pemberi syafa’at bai yang membacanya.
b.        Surat-surat yang dibaca dan diamalkan akan menjadi pembela di hari qiyamat.
c.        Menjadikan orang yang mempelajari dan mengajarkan sebagai manusia yang paling
baik.
d.       Orang mukmin yang suka membaca Al-Qur’an bagaikan buah utrujah yang harum dan
manis.
e.        Allah SWT. akan mengangkat martabat manusia karena Al-Qur’an.
f.         Hanya boleh iri kepada orang yang faham dan mengamalkan Al-Qur’an.
g.        Setiap huruf akan mendapat 1 kebaikan yang dilipat gandakan 10 kali.

D.      Isi Pokok Dari Kitab-Kitab Allah SWT


Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni:
·         Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah
SWT.,Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.
·         Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk
memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan menghindarkan diri dari
perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).
·         Hukum ‘Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan, perbuatan
dan tindakan manusia.

E.       Fungsi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT


1.         Mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan
manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab
Allah manusia menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan
manusia, baik yang tampak maupun yang gaib.
2.         Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena
dengan meyakini kitab-kitab Allah, maka akan percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an dan
ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
3.         Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi
tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu
pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai
dengan perkembangan zaman.
4.         Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan beriman
kepada kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang
lain.hal ini sesuai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.
5.         Mengetahui perhatian Allah terhadap para hambanya dengan menurunkan kitab
kepada setiap kaum sebagai petunjuk bagi mereka.
6.         Mengetahui hikmah Allah Ta’ala mengenai syariat-syariat-Nya, di mana Allah telah
menurunkan syariat untuk setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka, sebagaimana
yang Allah firmankan.
7.         Mensyukuri nikmat Allah berupa diturunkanya kitab-kitab(sebagai pedoman dan
petunjuk).
BAB IV
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Yang dimaksud dengan kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf (lembaran-lembaran
wahyu) yang di dalamnya tertulis firman Allah Ta’ala yang diwahyukan kepada rasul-
rasulNya.
Adapun beriman kepada kitab-kitab Allah Ta’ala maksudnya adalah membenarkan dengan
keyakinan yang pasti bahwa Allah Ta’ala memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-
rasulNya yang berisi kalamullah (firman Allah) dengan kebenaran yang nyata dan cahaya
petunjuk yang jelas untuk disampaikan kepada hamba-hamba-Nya
Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita imani secara khusus adalah kitab-kitab yang telah
disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam as-Sunnah. Kitab-kitab tersebut adalah :
1.          Taurat, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam .
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-
Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi
pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.” (QS. al-Qashash: 43).
2.          Zabur, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihis salam.
Allah Ta’ala berfirman, “… dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. an-Nisa’: 163).
3.          Injil, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa ‘alaihis salam.
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel)
dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami
telah memberikan kepadanya kitab Injil yang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. 5:46).
4.          Al-Qur’an, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam sebagai kitab yang membenarkan dan menjadi saksi bagi kitab-kitab
sebelumnya. Al-Qur’an adalah kitab Allah yang paling akhir diturunkan, paling mulia dan
paling sempurna serta penghapus masa berlakunya kitab-kitab yang sebelumnya. Al-Qur’an
juga terjaga dari pengubahan dan pemalsuan, tidak sebagaimana yang terjadi pada kitab-kitab
sebelumnya.

B.       Saran
Sebagai umat Islam yang beriman, sudah seharusnya kita mengetahui rukun iman yang enam,
yakni iman kepada Allah, malaikat Allah, kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul, qodho dan
qodar serta iman kepada hari kiamat/hari akhir. Dalam hal iman kepada kitab, kita tidak
hanya dituntut untuk mengetahui nama-nama kitab yang seluruhnya oleh Allah, tetapi kita
harus meyakini dengan sepenuh hati akan adanya kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada
para nabi pilihan-Nya, mempelajari isinya dan mengamalkan hal-hal yang telah dipelajari
dalam kitab-kitab tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

http://febiana-ika.blogspot.com/2014/10/makalah-iman-kepada-kitab-allah.html
http://dewiavriella.blogspot.com/2015/01/makalah-iman-kepada-kitab-allah.html
http://al-islam.mywapblog.com/iman-kepada-kitab-kitab-allah-swt.xhtml
http://www.eduspensa.com/2015/01/pengertian-fungsi-penerapan-iman-kitab-allah.html

Anda mungkin juga menyukai