Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDELEGASIAN

DISUSUN OLEH

BUDIARTI
SURWIYETI
NOVI
M RIDWAN
MAYA FAKHRINA
HELMAN
HASANATANG
PURWATI
WAGIO
GUSNANTO

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmar dan karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok dengan judul “ Makalah Pendelegasian”. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang memberikan saran
dan kitik sehingga makalan ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terabtasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan pendidikan.

Pekanbaru Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar..............................................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ....................................................................................................................4


2. Rumusan Masalah...............................................................................................................
3. Tujuan .................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendelegasian....................................................................................................6
2. Alasan Pendelegasian .........................................................................................................6
3. Ketidakefektifan dalam pendelegasian................................................................................7
4. Konsep Pendelegasian.........................................................................................................8
5. Pedoman Pendelegasian efektif...........................................................................................9
6. Cara pendelegasian............................................................................................................10
7. Tempat dan Waktu pendelegasian....................................................................................12
8. Kegagalan manajer dalam pendelegasian.........................................................................13
9. Keberhasilan dalam pendelegasian ..................................................................................13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ..................................................................................................................................15

Saran .............................................................................................................................................15

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam
proses manajemen karena seabgaian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer bukan
hanya hasil usaha mereka sendiri tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer
pendelegasian bukan merupakan pilihan terapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang
sering kali harus diselesaikan oleh satu oranv. Dalam situasi ini pendelegasian sering
terkait erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala
manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani masalah
yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi.
Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik
atau memilki kaehalian yang tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah.
Pendelegasian juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran kesempatan kepada
pegawai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari delegasi?
2. Apa saja alasan pendelegasian?
3. Apa ketidakefektifan dalam pendelegasian?
4. Apa konsep pendelegasian efektif?
5. Apa pedoman pelimpahan pendelegasian?
6. Bagaimana cara pendelegasian
7. Bagaimana tempat dan waktu pendelegasian ?
8. Apa saja kegagalan manajer dalam pendelegasian?
9. Bagaimana keberhasilan dalam pendelegasian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari delegasi?
2. Untuk mengetahui alasan pendelegasian?
3. Untuk mengetahui ketidakefektifan dalam pendelegasian?

4
4. Untuk mengetahui konsep pendelegasian efektif?
5. Untuk mengetahui pedoman pelimpahan pendelegasian?
6. Untuk mengetahui cara pendelegasian
7. Untuk mengetahui tempat dan waktu pendelegasian ?
8. Untuk mengetahui kegagalan manajer dalam pendelegasian?
9. Untuk mengetahui keberhasilan dalam pendelegasian?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendelegasian
Pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat
juga diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan tujuan organisasi. Pendelegasian adalah bagian dari manajemen
yang memerlukan latihan manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat
menerima pendelegasian tanggung jawab secara struktural.
Pendelegasian asuhan keperawatan kepada pasien oleh perawat tidak mudah
dilakukan karena menyangkut pemberian suatu perintah kepada orang lain untuk
menyelesaikan tugas yang diemban. Para perawat meyakini bahwa mereka dapat
memberikan pendelegasian dengan baik kepada staf dalam asuhan keperawatan,
tetapi sering tidak dilaksanakan dengan baik. Hal ini menyebabkan kurangna rasa
percaya kepada orang yang menerima pendelegasian.

B. Alasan Pendelegasian
Adapun beberapa alsan mengapa pendelegasian diperlukan, beberapa
diantaranya adalah
1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil lebih baik
dari pada semua kegiatan ditangani sendiri
2. Agar organisasi berjalan lebih efesien
3. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat dapat memusatkan perhatian
terhadap tugas – tugas prioritas yang lebih penting
4. Dengan pendelegasian memugkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang
bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan
atau keberhasilan.
Manajer keperawatan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan tugas
dan wewenangnya mengingat kegiatan perawat berhubungan dengan keselamatan
pasien. Oleh karena itu sebelum mendelegasikan tugas hendaknya dipaham benar
tingkt kemampuan dari perawat ang akan diberikan delegasi.

6
C. Ketidakefektifan dalam pendelegasian
Pendelegasian dalam praktik keperawatan profesional sering ditemukan mengalami
masalah, di mana proses pendelegasian tidak dilaksanakan secara efektif.
Ketidakefektifan atau kesalahan yang sering ditemukan dapat dibedakan menjadi tiga
hal, yaitu under-delegation, over-delegation, dan improper-delegation.
1. Pendelegasian yang terlalu sedikit (Under Delegation)
Manajer keperawatan sering berasumsi bahwa jika mereka melakukannya
sendiri, maka akan menjadi lebih baik dan lebih cepat daripada didelagasikan ke
orang lain. Misalnya, manajer sering berpikir “Saya bisa mengerjakan ini lebih
baik, bila staf yang mengerjakan akan memerlukan waktu yang lama”. Keadaan
ini berdampak terhadap proses pendelegasian wewenang, di mana orang yang
menerima tugas hanya diberikan wewenang yang sangat terbatas dan sering
terjadi ketidakjelasan wewenang yang harus dilakukan, sehingga tugas tersebut
tidak dapat diselesaikan dengan baik. Masalah lain adalah kekhawatiran seseorang
bahwa mereka tidak mampu melakukan seperti apa yang dilakukan staf/orang
yang didelegasikan, karena tanggung jawab yang diberikan hanya sedikit dan
sering merasa bosan, malas, dan tidak efektif. Pendelegasian yang tepat akan
dapat meningkatkan kepuasan kerja dan meningkatkan hubungan yang kondusif
antara manajer dan staf.
2. Pendelegasian yang berlebihan (over delegation)
Pendelegasian yang berlebihan kepada staf, akan berdampak terhadap
penggunaan waktu yang sia-sia. Hal ini disebabkan keterbatasan manajer untuk
memonitor dan menghabiskan waktu dalam tugas organisasi. Staf akan merasa
terbebani dan sering ditemukan penyalahgunaan wewenang yang diberikan.
Misalnya staf sering bertanya, “Saya tidak tahu apa yang manajer harapkan” atau
“Saya lebih senang bantuan supervisi dari manajer terus-menerus”.
3. Pendelegasian yang tidak tepat (improre delegation)
Pendelegasian menjadi tidak efektif bila diberikan kepada orang yang
tidak tepat karena alasan faktor suka/tidak suka. Pendelegasian tersebut tidak akan
memperoleh hasil yang baik karena adanya kecenderungan manajer menilai
pekerjaan

7
D. Konsep dasar pendelegasian yang efektif
Lima konsep yang mendasari efektivitas dalam pendelegasian. Lima konsep
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Pendelegasian bukan suatu sistem untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi
suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manajer
keperawatan sering mendelegasikan tanggung jawabnya kepada staf dalam
melaksanakan asuhan terhadap pasien. Misalnya, dalam penerapan model asuhan
keperawatan profesional primer, seorang perawat primer (PP) melimpahkan
tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada perawat
pendamping/associate (PA). Perawat primer memberikan tanggung jawab yang
penuh dalam merawat pasien yang didelegasikan.
2. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang. Perawat
primer menyusun tujuan tindakan keperawatan. Tanggung jawab untuk
melaksanakan tujuan/rencana didelegasikan kepada staf yang sesuai atau
menguasai kasus yang dilimpahkan. Kemudian PP memberikan wewenang kepada
PA untuk mengambil semua keputusan menyangkut keadaan pasien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut harus meliputi:
a. pengkajian kebutuhan pasien;
b. identifikasi tugas yang dapat dilaksanakan dengan bantuan orang lain;
c. mendidik dan memberikan pelatihan supaya tugas dapat dilaksanakan dengan
aman dan kompeten;
d. proses menentukan kompetensi dalam membantu seseorang;
e. ketersediaan supervisi yang cukup oleh PP
f. proses evaluasi yang terus- menerus dalam membantu seseorang
g. proses komunikasi tentang keadaan pasien antar PP dan PA
3. Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya
mengembangan wewenang yang dilimpahkan dan mengambangkan kemampuan
dalam mencapai tujuan organisasi keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh :
a. Intervensi keperawatan yang diperlukan
b. Siapa yang siap dan sesuai dalam melaksanakan tugas tersebut
c. Bantuan apa yang diperlukan

8
d. Hasil yang diharapkan
4. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada semua anggota. Dukungan yang
penting adalah menciptakan suasana yang asertif. Setelah PA melaksanakan tugas
yang dilimpahkan maka PP harus menunjukan rasa percaya kepada PA untuk
melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri. Jika masalah timubl maka PP
harus selalu menanyakan Apa yang bisa dilakukan empowerman meliputi
pemberian wewenang seseorang untuk melaksanakan tugas secara kritis otonomi,
menciptakan kemudahan dalam melaksanakan tugas serta membangun rasa
kebersamaan dan hubungan yang serasi.
5. Seorang delegasi haus terlibat aktif. Ia harus dapat menganalisis otonomi yang
dilimpahkan untuk terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah komunikasi
antara PP dan PA
E. Pendoman pelimpahan wewenang yang efektif
Proses pendelegasian hars didahului dengan informasi yang jelas. Pendelegasian yang
jelas harus mengandung informasi mengenai tujuan spesifi, target waktu dan
pelaksanaan tindakan keperawatan.
1. Tujaun spesifik
Tujuan yang spesifik dan jelas baik secara fisik maupun psikis harus jelas sebagai
parameter kepada siapa pendelegasian itu diberikan
2. Target waktu
Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan
pendelegasian kepada PA. Pada perencanaan keperawatan kepada pasien, PP
harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai indikator keberhasilan asuhan
keperawatan.
3. Pelaksanaan tindakan keperawatan
PP harus mengindentifikasi dan memberikan petunjuk interbensi keperawatan
yang sesuai terhadap kebutuhan pasien. Tahap pengkajian dan pengambilan
keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan.

9
F. Cara Pendelegasian
1. Seleksi dan susun tugas
Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas – tugas yang harus
dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap berikutnya
yang harus dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan laporan yang kontinu
menjawab setiap pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan, memesan alat-alat,
presentasi pada komisi yang bertanggung jawab, dan melaksanakan asuhan
keperawatan dan tugas teknis lainnya. Menyusun suatu daftar secara berurutan
dengan dua kriteria, yakni waktu yang diperlukan dan pentingnya bagi institusi.
Hal yang terpenting dalam mendelegasikan tugas adalah menentukan suatu tugas
pendelegasian dan wewenang secara bertahap. Hal ini akan menghindari
terjadinya suatu penyalahgunaan wewenang.
2. Seleksi orang yang tepat
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan
kemampuan dan persyaratan lainnya. Tepat tidaknya Anda memilih staf
bergantung dari kemampuan manajer mengenal kinerja staf, kelebihan,
kelemahan, dan perilakunya.
Hati-hati terhadap pendelegasian yang berlebihan atau yang terlalu sedikit. Jika
Anda memberikan pendelegasian terlalu berlebih, maka staf tidak akan siap untuk
menerima keadaan tersebut dan akan berdampak terhadap kegagalan staf dalam
melaksanakan tanggung jawab untuk tugas yang pertama kali diterimanya.
Sebaliknya, pendelegasian yang terlalu sedikit akan menjadi hal yang sangat

10
buruk efeknya terhadap staf maupun institusi. Pendelegasian jenis ini akan
menghabiskan waktu dan sering berakibat terhadap beban bagi staf.
3. Berikan arahan dan motivasi kepada staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas.
Lebih baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan pula bagaimana
melaksanakan tugas tersebut. Jika Anda sudah siap untuk memberikan
pendelegasian, maka Anda harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut?
a. Apakah saya sudah menjelaskan alasan pendelegasian dan mengapa tugas ini
penting dilakukan?
b. Apakah semua tugas sudah jelas dalam ingatan kita? Haruskah saya
menuliskan secara rinci?
c. Jika jawabannya ya, dapatkah saya memberikan instruksi dan prosedur secara
rinci terhadap tingkatan pemahaman staf?
d. Apakah tugas yang dilimpahkan dapat memberikan staf kesempatan untuk
berkembang dan memotivasi staf secara tepat?
e. Apakah staf Anda sudah mendapatkan latihan, pengalaman, dan keterampilan
yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut?
4. Lakukan supervisi yang tepat
Anda harus bisa menentukan apa yang perlu disupervisi, kapan dilakukan, dan
bantuan apa yang dapat diberikan. Supervisi merupakan hal yang penting dan
pelaksanaannya bergantung pada bagaimana staf melihatnya.
a. Overcontrol. Kontrol yang berlebihan akan merusak pendelegasian yang
diberikan. Staf tidak akan dapat memikul tanggung jawabnya dengan baik
dan Anda hanya akan terfokus terhadap hal-hal yang tidak didelegasikan.
b. Undercontrol. Kontrol yang kurang juga akan berdampak buruk terhadap
pendelegasian, di mana staf menjadi tidak produktif dalam melaksanakan
tugas dan berdampak secara signifikan terhadap hasil yang diharapkan. Hal
ini juga menyebabkan pemborosan waktu dan anggaran yang sebenarnya
dapat dihindari. Berikan kesempatan waktu yang cukup kepada staf untuk

11
berpikir dan melaksanakan tugas tersebut. Namun, berikan pula penekanan
terhadap deadline, agar staf Anda akan mematuhi pola tersebut.
G. Tempat dan Waktu Pendelegasian
Dibawah ini merupakan tempat dan waktu pendelegasian dapat dilaksanakan:
1. Tugas rutin.
Tugas rutin seperti wawancara lamaran pekerjaan, tanggung jawab terhadap
masalah-masalah yang kecil, dan menyeleksi surat merupakan tugas biasa dan
dapat didelegasikan kepada staf.
2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya.
Pendelegasian dapat dilaksanakan pada tugas-tugas tertentu karena manajer tidak
mempunyai cukup waktu untuk mengerjakannya. Tugas-tugas tersebut akan
dilaksanakan oleh manajer jika mempunyai waktu untuk menyelesaikannya.
3. Penyelesaian masalah.
Pendelegasian diberikan dengan tujuan memberikan pengalaman/tantangan
kepada staf untuk menyelesaikannya. Staf akan termotivasi apabila mereka
menerimanya sebagai suatu tantangan. Oleh karena itu, perlu perhatian dan
bimbingan khusus dalam membantu staf untuk menyelesaikan tugas yang
dilimpahkan kepadanya.
4. Peningkatan kemampuan.
Pendelegasian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staf dan tim.
Dengan pengelolaan yang sesuai, pendelegasian akan menjadikan suatu latihan
bagi staf untuk belajar.
5. Kapan pendelegasian tidak diperlukan
Tidak semua jenis tugas dapat didelegasikan. Seorang manajer harus berhati-hati
dalam mendelegasikan jenis tugas tertentu, yaitu:
a. tugas yang terlalu teknis, misalnya jadwal staf dan anggaran yang merupakan
tugas rutin manajer, tetapi terlalu teknis dan perlu keterampilan khusus untuk
dilaksanakan staf;
b. tugas yang berhubungan dengan kepercayaan dan kerahasiaan, misalnya
kerahasiaan suatu informasi dari institusi berhubungan dengan terjadinya
perselingkuhan staf.

12
H. Kegagalan manajer dalam pendelegasian dan mengapa staf menjadi resisten
1. Sebab Manajer gagal
a. Mereka pekerja keras atau perfeksionis
b. Mereka tidak aman karena takut delegasi akan gagal dan takut dikerjakan
lebih baik daripada dikerjakan sendiri
c. Mereka tidak senang terhadap pendelegasiannya
d. Mereka tidak berpikir bahwa stafnya siap atau mengharapkan tugas tersebut
e. Mereka mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap
pendelegasian
f. Mereka tidak mengetahui bagaimana delegasi dapat dilaksanakan
2. Sebab staf resisten
a. Mereka berpikir tidak mempunyai kemampuan untuk mengerjakan
b. Upaya pertama telah gagal
c. Aktivitasnya mungkin tidak disetujui manajer
d. Mereka berpikir tidak mempunyai cukup waktu
e. Mereka tidak senang terhadap yang didelegasikan tidak adanya penghargaam
f. Mereka tidak mempunyai otonomi untuk melaksanakan
g. Mereka kurang percaya diri
h. Mereka berpikir bahwa akan dimanipulasi atau dikerjai oleh atasannya
I. Kegiatan yang tidak boleh di delegasikan
1. Aktivitas yang memerlukan pangkajian dan keputusan selama pelaksanaan
2. Pengkajian fisik, psikologis sosial yang memerlukan keputusan rujukan dan
intervensi lanjut
3. Penyusunan dan evaluasi rencana keperawatan
J. Keberhasilan pendelegasian
Keberhasilan pendelegasian akan ditentukan oleh faktor – faktor berikut:
1. Komunikasi yang jelas dan lengkap.
Kejelasan komunikasi ditentukan oleh kelengkapan informasi yang disampaikan,
akurasi terhadap pesan, dan penggunaan istilah/kata-kata yang mudah dipahami
oleh penerima pesan.
2. Ketersediaan sumber dan sarana.

13
Jika PP atau Ners menghendaki perkembangan pasien dari PA, maka PP harus
berada di tempat. Jika PP untuk jangka waktu yang lama tidak berada di tempat,
maka laporan harus dilimpahkan kepada staf lainnya. Hal ini untuk menjaga agar
pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan dengan baik.
3. Monitoring.
PP harus memberikan kebebasan kepada PA untuk berpikir dan menganalisis
tugas yang diberikan. Jika terdapat permasalahan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya, maka PP harus
mampu berperan sebagai konsultan dan membantu memberikan solusinya
4. Pelaporan kemajuan tugas limpah.
Sebagai perawat yang bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan dalam
praktik keperawatan profesional kepada pasien, maka PP harus selalu meminta
laporan dari PA tentang kemajuan pasien. Laporan PA diharapkan bisa
disampaikan secara reguler dan sesuai dengan waktu yang ditentukan, kemudian
PP harus melakukan tindak lanjut atau memberikan masukan tentang laporan
yang telah disampaikan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan kita memerlukan
kecakapan untuk dapat mempergunaknnya mengetahui kegunaan dan cara kerjanya
sehingga kita dapat mengambil keputusan dalam memberi delegasi seseorang yang
tepat pada orang yang sesuai dengan bidang dan skillnya. Sementara kekuasan
dipandang sebagai kerangka interaksi antara manusia yakni diantaranya, identifikasi
situasi. Mengusulkan tugas yang dipiliho orang, mengidentifikasi apa tujuan yang
ingin anda capai, monitoring atau memberitahu karyawan untuk ketika pekerjaan
diperiksa dan apa kriteria. Menilai atau memberikan umpan balik, baik positid ketika
pekerjaan itu dilakukan dengan sukses.
B. Saran

Dalam pembahasan ini diharapkan sebagai pemimpin dapat melakukan


pendelegasian tugas kepada staf sehingga pekerjaan dalam diselesaikan dengan
efektif

15
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2014. Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional.


Jakarta : Salemba Medika

Marquis Bessie. 2010. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta : EGC

16

Anda mungkin juga menyukai