OLEH :
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat hidayah dan
praktikum Analisis Penyakit Ikan. Salawat dan salam semoga tercurah kepada
Nabi Muhammad saw. yang membimbing umatnya dengan suri tauladannya yang
baik.
mengajar analisis penyakit ikan serta kepada para asisten dan teman-teman yang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
I.PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Dokumentasi praktikum......................................................................... 27
6
I. PENDAHULUAN
penyakit dan parasit ikan.Meskipun jarang terjadi pada kolam-kolam yang terawat
dengan baik, wabah penyakit dan parasit yang menyerang ikan dapat
yang biasa menyerang ikan umumnya berasal dari golongan jamur, bakteri, virus
sungguh kadangkala ikan masih juga terserang penyakit maupun parasit. Hal ini
kotoran hasil metabolisme maupun sisa makanan. Adanya sampah atau zat-zat
penebaran yang terlalu tinggi, kondisi ikan yang lemah atau kualitas makanan
Oleh karena itu, berdasarkan hal yang dikemukakan diatas, terkait dengan
gejala penyakit ikan yang ditimbulkan oleh parasit maupun bakteri. Isolasi bakteri
gram.Pengamatan acid fast untuk mengetahui sifat ketahanan penyerapan cat ose
dinding sel terhadap peluntur asam.Uji O/F untuk mengetahui sifat oksidasi dan
atau fermentasi bakteri terhadap gula.Uji motility untuk mengetahui sifat motilitas
katalase.Reinfeksi dan reisolasi bertujuan untuk menguji postulat Koch dan untuk
2.2.Isolasi Bakteri
biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus
menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi
terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila
prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow. Bila tidak dijalankan dengan
mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari
sekelompok masa sel yang dapat dilihat dengan mata langsung. Semua sel dalam
koloni itu sama dan dianggap semua sel itu merupakan keturunan (progeny) satu
koloni bakteri dalam media lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni
9
yang khas, dapat dilihat dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi dan
permukaan cembung, cekung atau datar serta tepi koloni rata atau bergelombang
dsb.Pada medium agar miring penampakan koloni bakteri ada yang serupa benang
(filamen), menyebar, serupa akar dan sebagainya.Bentuk sel bakteri dapat terlihat
di bawah mikroskop cahaya, dapat berbentuk kokus (bulat), basil (batang), dan
Bentuk sel serupa batang biasanya bervariasi, memiliki panjang mulai dari
pada kedua ujungnya ditemukan pada bebebrapa bakteri rongga mulut dan
biokimia dapat timbul didalam dan diluar dari bakteri yang diatur oleh katalis
protein, dan asam amino.Metabolisme atau penggunaan dari molekul organik ini
10
karakterisasi bakteri.
dari hasil isolasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan sifat morfologi koloni
bakteri pada medium, maka akan diketahui sifat-sifat suatu koloni bakteri. Sifat
metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-
kelompok besar yaitu : Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Perbedaan utama
Positif mampu mempertahankan zat warna utama dalam pewarnaan Gram, yaitu
dinding sel kelompok bakteri ini tersusun oleh sebagian besar Peptidoglikan, yang
mampu mengikat zat warna dan tidak rusak saat dicuci dengan alcohol. Sementara
itu, bakteri Gram negatif memiliki komposisi dinding sel yang sebagian besar
tersusun dari lapisan lipid, sehingga pada saat pewarnaan kurang dapat
mempertahankan zat warna utama terutama saat dicuci dengan alcohol (lipid
rusak saat dicuci dengan alcohol), akibatnya kelompok bakteri ini memberikan
11
kenampakan warna merah (warna dari zat warna ke dua : safranin atau air fuchsin)
tebal sehingga tidak bisa diwarnai dengan reaksi pewarnaan biasa, tetapi harus
dengan pewarnaan tahan asam.Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam
(BTA) karena dapat mempertahankan zat warna pertama sewaktu dicuci dengan
larutan pemucat.Bakteri tahan asam adalah jenis bakteri yang tidak dapat diwarnai
dengan pewarnaan anilin biasa kecuali dengan menggunakan fenol dan dengan
sedangkan fermentasi menghasilkan etanol dan gas. Adapun uji ini dilakukan
Motilitas adalah salah satu dari ciri mahluk hidup, begitu pula dengan
Beberapa protein kaya akan asam amino yang mengandung gugus sulfur seperti
sistein. Jika protein ini dihidrolisis oleh bakteri, asam amino akan dilepaskan.
Sistein dengan adanya sistein desulfurase, akan melepaskan atom sulfur yang
dengan adanya hydrogen dari air akan membentuk gas hydrogen sulfide (Noga,
2000).
Sebagai petunjuk adanya aktivitas motilitas ini dapat diamati daerah bekas
sulfur, yaitu natrium tiosulfat. Natrium tiosulfat ini akan bereaksi dengan ion
hidrogen dari air, dan dengan adanya enzim tiosulfat reduktase, maka akan
senyawa ini ditandai dengan terbentuknya logam sulfit yang berwarna hitam.Dan
dikatakan negatif apabila tidak terbentuk logam sulfit yang berwarna hitam karena
bakteri yang berada dalam medium tersebut tidak dapat menghidrolisis logam-
logam berat yang terkandung dalam medium (Tjay dan Raharja, 2007).
peroksida.
tepat ketika diinkubasi dalam NA agar miring kultur. Jika terdapat katalase, reaksi
oksigen bebas (O2).Jika tidak terdapat buih, maka menunjukkan hasil negatif
gejala keracunan, penyebab kematian, urutan proses kematian dan rentang dosis
yang mematikan hewan uji (Lethal dose 50% atau disingkat LD50) suatu bahan.
Tujuan uji ini adalah mendapatkan letal dosis yang dapat mematikan 50% ikan uji
antibiotic dalam pengobatan adalah patini LD 50. Uji toksisitas akut sangat penting
untuk mengukur dan mengevaluasi karakteristik toksik dari suatu bahan kimia.Uji
ini dapat menyediakan informasi tentang bahaya kesehatan manusia yang berasal
dari bahan kimia yang terpapar dalam tubuh pada waktu pendek melalui jalur
14
oral.Data uji akut juga dapat menjadi dasar klasifikasi dan pelabelan suatu bahan
Darah tersusun atas sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit) yang
bersirkulasi dalam cairan yang disebut plasma (Meyer & Harvey 2004). Jika darah
diberi antikoagulan dan dilakukan sentrifugasi, maka dapat terlihat darah terdiri
dari plasma 55% dan sel 45% yang terdiri dari leukosit, eritrosit dan trombosit.
Leukosit berasal dari bahasa Yunani yaitu leukos yang berarti putih dan
kytos yang berarti sel. Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan
tubuh yang terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit (Guyton
2008).
Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel
untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit (LIPI, 2009). Setelah
dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah menuju berbagai bagian tubuh untuk
digunakan.
15
fagositosis. Fungsi utama limfosit dan sel-sel plasma berhubungan dengan sistem
dengan inti dua gelambir atau bentuk inti tidak beraturan.Granul basofil
Sel mast dan basofil berperan pada beberapa tipe reaksi alergi, karena tipe
mempunyai kecenderungan khusus untuk melekat pada sel mast dan basofil
(Guyton 2008). Bukti keterlibatan basofil dalam reaksi alergi yaitu timbulnya
dananafilaksis akibat induksi obat atau induksi gigitan serangga (Casolaro et al.
1990).
16
Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum tercantum pada Tabel 1.
saring, mikropipet,
incubator, alat
penggiling, tube,
disk blank
Pengamatan Mikroskop, objek Ethanol 95%, akuades, giemsa,
Deferensiasi glass
Leukosit
III.3. Metode Praktikum
serta dipandu oleh beberapa asisten dosen mata kuliah Analisis Penyakit Ikan.
bakteri dengan tanda-tanda klinis.Lalu diamati bagian morfologi tubuh ikan patin
seperti kulit, mata, sirip, sisik, insang, anus dll.Setelah itu ikan dibunuh dengan
mengorek isi kepalanya.Lalu menyediakan lampu spiritus, jarum oase, media TSA
dan alkohol. Lalu diusapkan jarum oase yang sudah disterilkan di atas lampu
Bunsen pada hati ikan patin, kemudian diinokulasikan pada media TSA selama 24
jam.
Setelah itu jarum oase disterilkan diatas lampu bunsen sampai warna merah
menggunakan jarum oase dan diisolasikan pada cawan petri yang lain kemudian
Diambil satu kolom bakteri dengan jarum oase, lalu diletakkan diatas kaca
objek glass dan diteteskan sedikit akuades lalu dibuat preparat ulas kemudian
kering anginkan selanjutnya dilewatkan diatas api lampu Bunsen 3 kali, tujuan
untuk fiksasi. Lalu digenangi dengan zat warna kristal violet 1-2 menit. Buang
kelebihan warna dengan cara memberi larutan lugol selam 1 menit. Cuci dengan
alkohol absolut beberapa detik (5-10 detik), bilas dengan air kran
mengalir.Genangi sediaan dengan safranin selama 2-3 menit.Cuci dengan air kran
Membuat sediaan film atau sediaan ulas yang tipis. Lalu dikeringkan di
udara dan fiksasi dengan nyala api. Sediaan digenangi dengan larutan karbol
fuhsin dan dipanasi dengan nyala api hingga menguap tetapi tidak mendidih
selama 5 menit. Cuci dengan air.Larutkan dalam alcohol asam sampai tidak keluar
warna lagi selama 2 menit.Cuci dengan air.Genangi dengan larutan biru metilen
bakteri.Salah satu tabung diberi paraffin cair steril setebal 1 cm lalu diinkubasi
pada suhu kamar 24-48 jam dan yang lainnya tidak diberi.Amati warnanya.
TSB (Tryptone Soya Broth) dan ditambahkan 1 tetes aquades yang ditaruh pada
19
Pada uji produksi H2S, bakteri diinokulasi pada medium TSIA miring
dengan menggunakan jarum oase. Bakteri ditanam dengan cara menusukkan ose
lurus ke dalam medium sampai dasar tabung dan dengan menggunakan ose bulat
Ambil larutan H2O2 terdapat tetes dan letakkan pada objek glass. Ambil
kultur bakteri dengan jarum ose, kemudian campurkan pada larutan H 2O2 tersebut
dan amati.
pada disk blank pada media kultur bakteri dalam petri disk.
Biakan bakteri umur 24 jam digoreskan secara zigzag pada cawan petri
yang berisi media padat pada posisi yang rapat agar mendapatkan biakan koloni
20
yang padat dan lakukan secara aseptic. Antibiotik diencerkan dengan aquades
dengan perbandingan 1:1. Kertas saring digunting bulat-bulat dengan diameter 0,5
medium tersebut.
21
Ikan yang digunakan dalam praktikum analisis penyakit ikan adalah ikan
hasil budidaya di Jalan Taman Karya Ujung, Pekanbaru. Adapun gejala klinis
Pergerakan pasif
Bentuk batang
Tepiannya licin
Uji oksidase -
Berikut ini adalah hasil dari pengamatan gejala klinis dan uji LD50 tubuh
4.2. Pembahasan
patin (Pangasius pangasius) yang diduga terserang bakteri. Adapun ciri-ciri ikan
patin yang terserang penyakit bakterial adalah terdapat borok diujung tubuh, sirip
Isolasi bakteri ini dilakukan di ginjal karena organ ini merupakan organ
yang paling besar kemungkinan terdapat bakteri jika ikan tersebut benar-benar
jam.Hal ini karena pada 24 jam pertama merupakan fase logaritma dimana
praktikum ini adalah pewarnaan gram, acid fast, O/F, motility, H2S, katalase dan
oksidasi.
Pada pewarnaan gram bakteri yang diuji menghasilkan warna merah yang
menandakan bahwa bakteri tersebut bermuatan negatif. Sedangkan pada uji acid
fast, bakteri yang diuji latar belakangnya berwarna biru yang menandakan
glukosa. Dua buah tabung reaksi, salah satunya diberi paraffin cair kemudian
Pada uji motility, media yang digunakan adalah SIM (Sitrat Indole
Motility) dan bakteri ditusukkan dengan jarum ose arah tusukan garis lurus. Hasil
menunjukkan bakteri ini bersifat motil karena bakteri menyebar dari garis
tusukan.
Media TSIA untuk mengetahui produksi H2S dan gas oleh bakteri pada
media TSIA yang ditusukkan jarum ose yang telah diusapkan pada koloni bakteri.
Hasil menunjukkan tidak adanya warna kehitaman pada bekas tusukan yang
katalase pada bakteri dengan cara meneteskan satu tetes larutan hydrogen
24
peroksida 3% pada objek glass yang telah diberi koloni bakteri. Hasil
oksidase pada bakteri dengan cara meneteskan satu tetes konvack reagent pada
kertas saring yang telah diberi koloni bakteri. Hasil menunjukkan kertas saring
Uji patogenitas atau uji LD50 dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri
yang menginfeksi ikan tersebut betul-betul pathogen atau tidak. Caranya yaitu
dengan dosis 0,1 ml/ekor. Gejala ikan yang diinfeksi menunjukkan gejala yang
sama dengan ikan yang sakit dan menyebabkan kematian 50% setelah 24 jam.
Berarti bakteri yang diinfeksikan kedalam tubuh ikan patin tersebut bersifat
patogen yaitu dapat menyebabkan penyakit karena bakteri ini dapat menyebabkan
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil isolasi dan uji biokimia bakteri pada hati ikan patin
ruckeri .Gejala penyakit yang ditimbulkan berupa terdapat borok diujung tubuh,
sirip gripis, pada mulut terdapat bintik merah dan pergerakannya lambat. Untuk
uji patogenitas, bakteri yang dinfeksikan kembali kedalam tubuh ikan Patin
5.2.Saran
cermat agar bentuk-bentuk dan warna dari bakteri tersebut dapat dilihat dengan
jelas selain itu agar bakteri tidak terkontaminasi kepada pengamat. Selain itu
pelaksaan praktikum kedepannya sterilisasi alat dan bahan yang digunakan lebih
diperhatikan lagi sehingga uji-uji yang dilakukan didapatkan hasil yang real.
Sebaiknya asisten juga memakai masker dan sarung tangan ketika mempraktekkan
DAFTAR PUSTAKA
Angka, S.L. 2005. Kajian Penyakit Pseudomonas sp. pada Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy) Patologi, Pencegahan dan Pengobatannya dengan
Fitofarmaka.Doctoral Disertasi.Program pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Hardi, E.H. dan Pebrianto, C.B. 2012.Isolasi dan uji postulat Koch Aeromonas sp.
dan Pseudomonas sp. pada Gurami (Osphronemus gouramy) di Sentra
Budidaya Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. J. Ilmu Perikanan
Tropis. 16(2):35-39.
Hardi, E.H., Pebrianto, C.A., Hidayati, T., dan Handayani, R.T. 2014. Infeksi
Pseudomonas sp. melalui jalur yang berbeda pada ikan Gurami
(Osphronemus gouramy) di Loa Kulu Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Jurnal Kedokteran Hewan. Vol. 8, 130-133.
Ibrahim, M., Anwar, A., Yusuf, N.I. 2012.Uji lethal dose 50% (LD50) poliherbal
(Curcuma xanthorriza, Kleinhovia hospita, Nigella sativa, Arcangelisia
flava dan Ophiocephalus striatus) pada heparmin® terhadap mencit (Mus
Musculus). Research & Development Pt Royal Medicalink Pharmalab.
Noga, J.E. 2000.Fish Disease Diagnosis and Treatment. Lowa State Press, USA.
Tjay dan Raharja. 2007. Fish Deasease, Vol II, A. Baklema, Roterdam.
27
LAMPIRAN
Mikroskop Micropipet
Sarbet
Sarbet Nampan
Tabung Reaksi
Vortex
Pipet Tetes
Lugol Safranin
32
Akuades PBS
Minyak Emersi
Proses pewarnaan gram dan Acid fast gram negatif Hasil Zeihl neelsen acid fast