Tujuan: Mengevaluasi faktor-faktor penyebab potensial dari kecemasan gigi pada
anak perempuan usia 6 sampai 14 tahun di Almadinah Almunawwarah, KSA. Metode: Studi cross sectional dilakukan dengan sampel acak anak perempuan sekolah usia 6 sampai 14 tahun. Persepsi peserta ditangkap dengan menggunakan Skala Kecemasan Gigi Anak Abeer yang dikelola sendiri. Hasil: Ada 118 responden dan hasilnya menunjukkan 47,6% prevalensi kecemasan gigi. Dental ekstraksi dilaporkan sebagai penyebab paling umum ansietas gigi (18,6%), diikuti rasa kebal setelah aplikasi anestesi gigi (17,8%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecemasan gigi dan kognisi. Skor kecemasan gigi tertinggi ditemukan pada anak-anak berusia 7 sampai 9 tahun, dimana 35,6% (42/118) sebelumnya tidak pernah mengunjungi dokter gigi. Sebuah korelasi negatif antara skor kecemasan gigi dan usia dilaporkan dengan koefisien korelasi Pearson sebesar 0,026. Kesimpulan: Pencabutan gigi, anestesi, dan mati rasa merupakan faktor penyebab yang paling sering terjadi pada kecemasan gigi yang muncul menurun frekuensinya sebagaimana anak semakin tua. Namun, skor kecemasan gigi tertinggi dilaporkan pada anak perempuan usia 7-9 tahun.
Kata kunci: Kecemasan; Anak-anak; Pengartian; Takut; Gadis; Prevalensi