Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nyalah kami boleh menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu

Makalah dengan judul ” Teori Dorothea Orem” dibuat guna meningkatkan pengetahuan Model
Teori Keperawatan. Kami menyadari makalah ini tidak sempurna, oleh sebab itu kami memohon
maaf dan siap menerima kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan  makalah ini .

Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan para pembaca.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikan makalah ini, semoga bermanfaat.

Tanjungpinang, 08 Oktober 2020

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................3

2.1 Definisi Keperawatan Menurut Florence Nightingale...................................................4


2.2 Paradigma dan Kerangka Konsep..................................................................................4
2.2 Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan................................5
2.3 Model Konsep Keperawatan Berdasarkan Dorothea Orem.........................................6
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Selfcare............................................................................7
2.5 Tingkat Kebutuhan Selfcare..........................................................................................7
2.6 Tujuan Keperawatan Model Orem ................................................................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................9

3.2 Saran................................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan adalah pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang bersifat
humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standar 
profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan
keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari
keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi
oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi, kehangatan, cahaya, diet,
kebersihan, dan ketenangan. Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam
praktik keperawatan  profesional menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yang
disebut dengan  paradigma keperawatan, yakni :

1.      Orang yang menerima asuhan keperawatan


2.      Lingkungan
3.      Kesehatan
4.      Keperawatan

Teori Keperawatan Nightingale sangat bermanfaat bagi dunia keperawatan, yang


meletakan dasar teori keperawatan melalui filosofi keperawatan yakni dengan
mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta
pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal dengan teori

1
lingkungannya. Selain itu Florence juga membuat standar  pelaksanaan asuhan keperawatan
yang efisien.
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,
dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada
setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses
keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan
kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan
pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi situasi
klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan
yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan
aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang
melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.

Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang
diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan
ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing Conceps
of Practice Self Care”. Model ini pada awalnya berfokus pada individu, kemudian edisi
kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person’s unit (keluarga, kelompok dan
komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang
meliputi :

1. Teori self care


2. Teori self care deficit, dan
3. Teori nursing system

1.2 Rumusan Masalah

2
Berdasarkan latar belakang adapun rumusan masalah yaitu “ Bagaimanakah Teori Konsep
Keperawatan Berdasarkan Teori Florence Nightingale dan Model Dorothea Orem?”.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Teori Konsep Keperawatan Berdasarkan Teori Florence Nightingale
dan Model Dorothea Orem
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Definisi Keperawatan Menurut Florence Nightingale
2. Untuk mengetahui  Paradigma dan Kerangka Konsep
3. Untuk mengetahui Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses
Keperawatan
4. Untuk mengetahui Model Konsep Keperawatan Orem
5. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Selfcare
6. Untuk mengetahui Tingkat Kebutuhan Selfcare
7. Untuk mengetahui Tujuan Keperawatan Model Orem

1.4 Manfaat
Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Florence Nightingale dan Dorothea
Orem dalam memahami konsep teori keperawatan dan teori self care sehingga bisa lebih
mengerti terhadap pasian dengan kebutuhan-kebutuhan yang khusus.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

 2.1 Definisi Keperawatan Menurut Florence Nightingale


Teori   Evironmental   Nightingale   dicetuskan   oleh   Florence   Nightingale “Ibu dari
keperawatan modern”. Meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi
oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet,
kebersihan, dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat sebagai
upaya menghindari penyakit yang berasal   dari   factor   kesehatan   lingkungan.  
Wabah   penyakit   adalah   proses penyebaran secara alami karena adanya sesuatu yang
kurang diperhatikan

2.2  Paradigma dan Kerangka Konsep


1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual.
Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang dikemukakan
Nightingale tentang seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih
besar daripada mereka yang sehat, sebenarnya terkait dengan dimensi psikologis dari
manusia.
2. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang
mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen
lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi udara
bersih, air yang bersih, pemeliharaan yang efisien kebersihan, serta
penerangan  atau pencahayaan.

4
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan
psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap
lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah
kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara
hidup seseorang daripada mengkaji fisik atau tubuhnya.
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan
semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil
kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan
meliputi:
1)   Kebersihan,
2)    Minuman,
3)    Nutrisi,
4)    Kelembaban,
5)   Jalan udara,
6)   Saluran air.
Yang mempengaruhi kesehatan menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai
melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit merupakan proses
perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah. Juga merupakan suatu kesempatan
untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu, Nightingale sangat menekankan
bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga
komunitas.
4.      Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan
keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik,
sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk
memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk
membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan
komunitas yang pada dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit.

2.3 Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan

5
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang
diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam
menentukan penyembuhan pasien.
a. Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan
prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang
harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh
karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
c. Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya,
jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien
secara efisien.
d. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan
kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien
menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat
dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
e. Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari.
Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi kesehatan klien.
Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar
matahari selama tidak terdapat Kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

2.3 Model Konsep Keperawatan Orem


Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model Self Care
ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan
tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan
sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun 1959-2001.

6
Menurut Orem (2001), perawatan merupakan fokus khusus pada manusia yang
membedakan keperawatan dari pelayanan masyarakat lainnya. Dari sudut pandang ini, peran
keperawatan dalam masyarakat untuk memampukan individu dalam mengembangkan dan
melatih kemampuan perawatan diri mereka agar mereka dapat memenuhi kebutuhan
perawatan yang berkualitas dan memadahi pada diri mereka sendiri. Menurut teori ini,
individu yang mempunyai kebutuhan perawatan diri melebihi kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut disebut defisit perawatan diri dan mengindikasikan bahwa orang tersebut
membutuhkan keperawatan.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdaarkan tindakan atas keampuan. Self Care
didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman
dalam tindakan. Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan
mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang
terdiri dari:
1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
6. Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial): pemeliharaan dalam
keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.
7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada
kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
8. Promotion of Normality.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Selfcare


Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal (dari
dalam diri individu) dan eksternal (dari luar diri individu), faktor internal meliputi usia,
tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status perkawinan, agama, pendidikan dan pekerjaan.
Adapun faktor luar meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakan dimana klien
tinggal.

7
2.5 Tingkat Kebutuhan Selfcare
Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinun atau
berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang sejahtera. Klien
membutuhkan tiga kebutuhan self care berdasarkan teori Orem yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri secara menyeluruh) kondisi yang
seimbang.
2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan) fungsi klien
sesuai dengan fungsi perannya. Perubahan fisik pada klien dengan Diabetes Melitus antara
lain menimbulkan peningkatan dalam rasa haus, peningkatan selera makan, keletihan,
kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya, infeksi vagina atau pandangan
pada mata berakibat mata kabur.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan)
penyimpangan kesehatan seperti adanya Sindrom Hipergilkemik (kumpulan penyakit
akibat peningkatan kadar gula dalam darah) yang dapat menimbulkan kehilangan cairan
dan elektrolit (dehidrasi), hipotensi (tekanan darah rendah) ,perubahan sensorik (perubahan
pada indera perasa), kejang-kejang, takikardi (frekuensi jantung yang meningkat)
dan hemiparesis (kelumpuhan separu badan). Klien Diabetes Melitus akan mengalami
penurunan pola makan dan adanya komplikasi yang dapat mengurangi kerharmonisan
pasangan dalam melakukan hubungan intim (misal infeksi vagina dan bagian tubuh
lainnya).
Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang di alami oleh klien dengan
Diabetes Melitus menurut Orem disebut dengan self care-deficit. Menurut Orem peran
perawat dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien mampu untuk  merawat
dirinya sendiri dan mengklasifisikannya sesuai dengan klafisikasi kemampuan klien.

2.6 Tujuan Keperawatan Model Orem


Tujuan keperawatan pada model Orem secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti
menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.

8
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan.
Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.Tujuan keperawatan pada model Orem's yang
diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik.
2) Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri.
3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami
gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan
pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
a. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga Aspek social : hubungan keluarga
dengan masyarakat disekitarnya.
b. Aspek procedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi
Aspek tekhnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di
rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar
 

9
BAB III
PENUTUP

 
3.1 Kesimpulan
Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit,
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan
konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga
dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan
lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan
pada pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara
sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak
untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang
yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam
proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk
menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik,
psikologis, social pasien sembuh.

10
Dengan mempelajari Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai
makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka
mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan
demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri
pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan. Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah : "Suatu pelaksanaan
kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi
kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai
dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980). Ada tiga macam teory self
care .serta Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga
diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.

3.2 Saran
Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-harinya terutama dalam praktik keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html

BIK_Vol_2_No_2_9_Abi_Muhlisin.pdf

Nursalam.(2001).Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek.Jakarta: Salemba


Medika

Orem, DE. (2001).Nursing Concept of Pratical.St. Louis: The CV Mosby Company

12

Anda mungkin juga menyukai