Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA


DI MAJALAYA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga


yang diampu oleh Ibu Wini Hadiyani., M.Kep

oleh:
Kelompok 4
Asep Rizki Maulana 043315161036
Dessy Fauzi Yanti 043315161040
Firda Annisa Rossandi 043315161045
Mutiarawati 043315161053
Nursiva Indrawati 043315161056
Wylma Dwilestari 043315151065

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

BANDUNG

2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Usia : 44 tahun
3. Pendidikan : STM
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Kp. Loasari RT.01 RW.03 Desa
Mekarsari Kec. Ciparay
6. Komposisi Anggota Keluarga:
Jenis Hub dgn
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
No Kelamin KK
1. Ny. T P Istri 39 th PT IRT
2. An. D P Anak 20 th SMK Mahasiswa
3. An. M P Anak 17 th SMA Pelajar

Genogram:

   
     

 

2
Keterangan:
Simbol Keterangan

 Laki-laki

 Perempuan

Meninggal
×
  Garis pernikahan

Garis keturunan
Tinggal serumah

7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A tipe keluarga inti, karena keluarga Tn. A terdiri
dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada
masalah salam keluarga Tn. A
8. Suku bangsa
Tn. A mengatakan bahwa keluarganya berasal dari suku sunda dan
berbangsa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga Tn. A
menggunakan bahasa daerah dan Bahasa Indonesia dalam
berkomunikasi.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. A adalah kepala keluarga dan seorang pergawai wiraswasta
dengan penghasilan ± Rp. 3.000.000,-/bulan. Penghasilan
dibutuhkan pada pembiayaan kebutuhan sehari-hari dan dibutuhkan
untuk biaya sekolah anak-anaknya.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi yaitu menonton
TV, makan bersama di luar. Kadang-kadang berkumpul dengan
sanak saudara saat ada acara keluarga dan lebaran.
An. M mengatakan jika merasa bosan dia sering keluar malam untuk

3
sekedar nongkrong bersama temannya. An. M juga mengatakan
bahwa dia pernah keluar malam dan pulang jam 3 subuh. Namun,
sekarang dia mengatakan hanya keluar pada malam minggu dan
pulang jam 12 malam. An. M mengatakan bahwa dia sangat
menyukai otomotif sehingga terkadang dia menghibur diri dengan
memodifikasi motornya atau bahkan menonton dan ikut
berpartisipasi dalam balapan motor.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn. A memiliki 2 orang anak, 1 perempuan dan 1 laki-laki. Saat ini
anak pertama keluarga Tn. A (An. D) berumur 20 tahun, belum
berkeluarga dan masih kuliah. Dan anak ke-2 (An. M) berumur 17
tahun, masih sekolah SMA.
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Tn. A masih belum terpenuhi karena
Tn. A harus membiayai 2 orang anaknya. Anak pertama masih dalam
tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja, yang saat ini
anak pertama (An. D) kuliah semester 7, anak kedua (An. M)
sekolah kelas 3 SMA.
14. Riwayat keluarga inti
Tn. A sering mengeluh pusing dan lemas, ketika diperiksa keadaan
Tn. A tekanan darah Tn. A yaitu 80/70 mmHg. Tn. A tidak pernah
memeriksakan dirinya ke dokter, dia beranggapan bahwa penyakit
tersebut akan sembuh sendiri. Biasanya jika TD Tn. A turun, dia
meminum susu cair. Ny. T juga beranggapan bahwa sakit Tn. A
hanya sakit biasa dan tidak terlalu serius.
Ny. T menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah
melahirkan anak kedua. Ny. T mengatakan bahwa dia biasa
mengkonsumsi obat yang dibelinya di apotek. Dia juga mengatakan
bahwa obat tersebut tidak pernah diresepkan oleh Dokter pada saat

4
penyakitnya kambuh, sehingga Ny. T tidak lagi berobat ke Dokter
dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi apabila dia merasa
tekanan darahnya naik. Ny. T juga mengatakan dia tidak
mengkonsumsi obat hipertensi setiap hari, hanya jika sangat
diperlukan saja. Ny. A mengatakan bahwa dia baisa meminum obat
herbal setiap hari untuk menstabilkan tekanan darah. Nt. T juga
sering memodifikasi obat herbalnya dengan obat lain yaitu air
rebusan daun alpukat. Ny. A mengatakan bahwa resep tersebut
didapatkan dari temannya yang juga menderita hipertensi.
An. D menderita gastritis, An. D mengatakan bila dia merasa sakit,
An. D mengkonsumsi obat penurun asam lambung. Namun, bila
penyakit dirasa cukup serius, An. D pergi ke Puskesmas atau Dokter.
Karena pendidikan yang dia dapatkan di bangku kuliah yang sedang
dia jalani, An. D banyak mengetahui tentang gejala-gejala penyakit
yang sering timbul di rumahnya, dan juga tahu cara pencegahan agar
penyakit tersebut tidak datang kembali. Sehingga, sampai saat ini
penyakitnya sudah jarang kambuh.
An. M juga menderita gastritis, An. M lebih memilih periksa ke
Dokter langganan daripada Puskesmas ketika sakit. Dia beranggapan
bahwa obat dari Puskesmas tidak ampuh untuk menyembuhkan
penyakitnya. An. M juga mengatakan bahwa dia jarang makan
teratur, sering begadang dan keluar malam. Bahkan dia sering
merasakan pusing dan mata berkunang-kunang apabila sehabis
begadang. An. M juga mengatakan bila maagnya kambuh, maka dia
akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. An. M
mengatakan bahwa akhir-akhir ini dia tidak nafsu makan karena
sering mual dan sakit perut.
15. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit yang cukup serius.
Namun, Ayah dari Ny. T memiliki riwayat hipertensi dan DM. Ny.T
merupakan ibu yang siaga. Dia tanggap terhadap kondisi
keluarganya yang sakit.

5
C. Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Tempat tinggal Tn. A memiliki luas 114,75 m, Tipe rumah 45, milik
sendiri. Rumah Tn. A memiliki kamar/ruangan sebanyak 10 ruangan,
Ventilasi/penerangan cukup, dengan pemanfaatan ruangan: 1 ruang
tamu, 4 kamar tidur, 1 ruang serbaguna, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 2
kamar mandi. Rumah Tn. A memiliki 1 Septik tenk, jarak
pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air ± 10m. Keluarga
Tn. A menggunakan sumber air minum dari PDAM. tersedia tempat
sampah, untuk limbah rumah tangga ada di depan rumah dan
biasanya di bakar 3 hari sekali. Lingkungan rumah Tn. A cukup
bersih, jarak rumah dengan jalan raya cukup jauh.
Denah rumah :

Gudang Ruang Ruang


Tamu Serbagun
a
Kamar 1

Ruang
Serbagun
a
Ruang
Kamar 2 Keluarga
Kamar 3

WC Dap W
ur C

17. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Tn. A tinggal di daerah perumahan, tetangga yang ada di
sekitar rumah semuanya ramah dan saling tolong-menolong satu
sama lain. Warga sekitar khususnya ibu-ibu memiliki kebiasaan
mengadakan pengajian rutin setiap hari kamis. Pengajian diadakan di

6
masjid dekat rumah. Warga di sekitar juga sering mengadakan kerja
bakti membersihkan lingkungan setiap 1 bulan sekali. Apalagi jika
sudah memasuki musim penghujan.
18. Mobilitas geografis keluarga
Setelah menikah Tn. A dan Ny. T tinggal di Majalaya. Tn. A dan Ny.
T sudah menempati rumah itu sejak 26 Desember 2005 sampai
sekarang. Kebanyakan anggota keluarga Tn. A dan Ny. T berjauhan
dan jarang berkunjung ke rumah. Tn. A memiliki 1 saudara yang
dekat (masih 1 kota).
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat
Biasanya Ny. T ikut arisan RT sebulan sekali, dan arisan kelurahan
sebulan sekali sedangkan Tn. A selalu ikut serta bila ada acara kerja
bakti RT maupun RW.
An. M mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai
tingkatan sosial, mulai dari penjual koran, tukang tambal ban,
mahasiswa, genk motor dan mobil dll. An. M juga mengatakan
bahwa hampir semua temannya merokok, beberapa ada yang suka
minum alkohol, ada juga yang memakai narkoba dan ada yang
pernah di penjara karena mencuri. Namun, An. M berusaha untuk
tidak mengikuti tindakan negatif teman-temannya, karena An. M
mengerti bahaya dari tindakan tersebut. An. M juga mengatakan
bahwa Ibunya Ny. T sering memberikan wejangan kepadanya.
An. D jarang bersosialisasi dengan tetangga disekitar rumah karena
jadwal kuliah yang cukup padat dan jarak rumah-kmpus yang sangat
jauh. Namun, An. D mengatakan jika ada kegiatan remaja masjid di
hari libur, maka dia berusaha untuk meluangkan waktu.
20. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota
keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga
Tn. A memiliki fasilitas: Televisi, MCK, tempat tidur yang nyaman,
sumber air bersih, motor dan mobil sebagai sarana transportasi dan
untuk masalah kesehatan, keluarga Tn. A memiliki askes untuk

7
membantu biaya pengobatan.

D. Struktur Keluarga
21. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. A dalam kesehariannya baik berkomunikasi
langsung/tidak langsung menggunakan bahasa daerah, dalam
keadaan emosi keluarga Tn.H menggunakan kalimat yang positif.
Ny. T selalu berusaha membangun komunikasi yang baik dengan
anak-anaknya terutama An. M, karena dia rentan dengan perilaku
menyimpang jika dilihat dari teman-temannya. An. D dekat dengan
adiknya, biasanya An. D selalu dijadikan tempat curhat oleh adiknya.
22. Struktur kekuatan keluarga
Saudara-saudara dari Ny. T dan Tn. A selalu siap membantu apabila
keluarga Tn. A membutuhkan pertolongan. Mereka tidak
memikirkan jarak yang harus dilalui, bagi mereka saudara tetaplah
saudara dan saudara harus saling tolong menolong.
23. Struktur peran keluarga
a. Tn. A
Peran formal: sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga,
ayah, pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai
anggota masyarakat.
Peran informal: pengambil keputusan tertinggi di rumah.
b. Ny. T
Peran formal: sebagai istri dari suami, ibu, mengurus rumah
tangga, mendidik anak-anak, bendahara PKK di RT.
Peran informal: sebagai pendamai antar anggota keluarga.
c. An. D
Peran formal: menjadi anak, pengurus remaja masjid di RT,
mahasiswa
Peran informal: sebagai penyelaras dan sebagai tempat bercerita
adiknya.
d. An. M

8
Peran formal: menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar
Peran informal : sebagai pelindung kakaknya.
24. Nilai dan norma budaya
Tn. A menganut agama Islam dan norma norma kesopanan, norma
agama, norma kesusilaan. Keluarga Tn. A sangat mematuhi
peraturan yang ada di rumah, seperti anak perempuannya tidak boleh
keluar setelah magrib tanpa di dampingi keluarga laki-laki. Tn. A
dan Ny. T juga mengajarkan pentingnya bersikap/sopan santun
dengan orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini
adalah cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat.
Keluarga selalu berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah
apapun.

E. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afektif
Keluarga Tn. A dan Ny. T selalu menyayangi dan perhatian kepada
anak-anaknya, Ny. T dan Tn. A juga selalu mendukung dan
mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anaknya
selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma dan etika
sopan santun.
26. Fungsi sosialisasi
Interaksi Tn. A dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik,
saling mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.A
memiliki peran yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.
A selalu adil kepada keluarganya.
Masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan
menerapkan sopan santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan
dan menanamkan prilaku sosial yang baik, keluarga cukup aktif di
dalam masyarakat. Di waktu senggang biasanya keluarga berkumpul.
27. Fungsi perawatan keluarga

9
a. Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Ny. T mengatakan tahu/mengerti dengan penyakit yang sering
diderita dirinya serta anak-anaknya. Baik itu mengenai
pengertian, tanda gejala, etiologi maupun pencegahan dan
perawatannya. Ny. T mengatakan bahwa dirinya belajar banyak
dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah
dilakukan. Anak-anak dari Tn. A dan Ny. T juga sedikit
mengenal penyakit yang sering mereka derita. An. D tahu betul
tentang penyakitnya, baik itu pengertian, etiologi, tanda dan
gejala maupun pencegahan dan perawatan. Namun, An. M
mengatakan sering tidak mendengarkan nasihat dari orang
tuanya, sehingga penyakit sering kembali. Sedangkan Tn. A
mengetahui jika tekanan darahnya selalu rendah. Tn. A langsung
beristirahat jika merasa kepalanya pusing
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Keluarga mengetahui tentang masing-masing penyakit yang
pernah mereka derita, sehingga apabila mereka mulai merasakan
tanda dan gejala, mereka langsung mengkonsumsi obat yang
biasa mereka konsumsi. Apabila sakit tak kunjung sembuh,
mereka segera pergi ke puskesmas atau dokter.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. T mengatakan bila kepalanya terasa pusing, maka Ny. T
langsung meminum obat antihipertensi dan langsung
beristirahat. An. D juga melakukan hal yang sama jika perutnya
terasa mual dan sakit. Namun, An. M akan melaporkan gejala
yang mereka rasakan kepada Ny. T dan Ny. T langsung
memberikan obat. Ny. T juga mengatakan bahwa dia selalu
berusaha mengontrol jadwal makan anak-anaknya apalagi jika
sedang dirumah. Tn. A mengatakan jika dia mulai merasa pusing
dan kliyengan, maka dia tahu jika tekanan darahnya turun. Tn. A

10
langsung minta dibelikan susu encer dan Ny. T menyuruh Tn. A
untuk istirahat.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn. A menyadari pentingnya kebersihan ligkungan,
oleh sebab itu keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya
dengan membersihkan lingkungan rumah, seperti menyapu,
mengepel dan menguras bak mandi agar tidak menjadi sumber
penyebaran penyakit.
e. Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang
ada di masyarakat
Tn. A dan Ny. T mengatakan sudah mengetahui fasilitas
pelayanan kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan
yang baik oleh puskesmas. Keluarga juga percaya dengan
informasi yang di berikan oleh puskesmas.

F. Stress dan Koping Keluarga


28. Stressor jangka panjang
Tn. A dan Ny. T memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi
anak-anaknya.
29. Stressor jangka pendek
Tn. A takut kondisi tekanan darahnya yang sering rendah dapat
mempengaruhi kerjanya di kantor. Ny. T juga khawatir dengan
kondisi An. M yang sering begadang dan keluar malam sehingga
gastritisnya sering kambuh. Tn. A dan Ny. T khawatir dengan
pergaulan An. M. Tn. A dan Ny. T takut anaknya salah dalam
bergaul dan terjerumus ke pergaulan yang negatif.
30. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Untuk stress jangka panjang Tn. A berusaha untuk mencukupi
kebutuhan sekolah anak-anaknya dengan bekerja keras. Sedangkan
Ny. T berusaha membantu Tn. A mencari uang untuk memenuhi
keperluan lain yang mendadak.
Untuk stress jangka pendek, Tn. A berusaha untuk tidak stress dan

11
beristirahat agar tekanan darahnya tetap stabil. Sedangkan Ny. T
selalu mengontrol keadaan An. M walaupun sedang di luar rumah
untuk mengingatkannya makan dan pulang cepat. Ny. T sering
memberikan pengertian dan wejangan kepada An. M bahwa mana
yang baik untuk dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny. T juga
sering mengontrol An. M dari teman-teman yang dikenalnya. Ny. T
juga selalu mengontrol anak-anaknya lewat telpon jika sedang berada
diluar. Tn. A dan Ny. T juga membangun hubungan yang harmonis
dirumah agar anak-anaknya tetap betah walau berada dirumah.
31. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan Tn. A dan Ny. T baik, Bila ada
permasalahan, Tn. A dan Ny. T berusaha untuk selalu
menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam
berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn. A
sebagai kepala rumah tangga.
32. Strategi adaptasi disfungsiona
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam
kepada anak ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-
ancaman dalam menyelesaikan masalah.

12
G. Pemeriksaan fisik

PEMERIKSAAN FISIK Tn. A Ny. T An. D An. M


UMUM
Penampilan Umum Baik Baik Baik Baik
Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis
Dapat berpakaian Dapat berpakaian Dapat berpakaian Dapat berpakaian
rapih, dapat rapih, dapat rapih, dapat rapih, dapat
Cara berpakaian mengancingkan baju mengancingkan baju mengancingkan baju mengancingkan baju
dengan sesuai. dengan sesuai. dengan sesuai. dengan sesuai.

Mandi 2x sehari Mandi 2x sehari Mandi 2x sehari Mandi 2x sehari


Keramas 2hari 1x terkadang hanya 1x terkadang hanya 1x terkadang hanya 1x
Gosok gigi setiap sehari sehari sehari
mandi Keramas 2hari 1x Keramas 2x sehari Keramas 2x sehari
Kebersihan personal
terkadang 3hari 1x Gosok gigi setiap Gosok gigi setiap
Gosok gigi setiap pagi, mandi mandi
saat mandi, dan saat
malam.
Postur dan cara berjalan Postur dan cara Postur dan cara Postur dan cara Postur dan cara
berjalan normal. berjalan normal. berjalan normal. berjalan normal.

13
Besar Cukup Cukup Besar
Bentuk dan ukuran tubuh

Tanda-tanda vital
 TD 80/70 mmHg 140/90 mmHg 90/70 mmHg 80/60 mmHg
 N 80x/menit 84x/menit 74x/menit 78x/menit
 RR 18x/menit 22x/menit 16x/menit 19x/menit
 S 36 oC 36 oC 36,5 oC 36,4 oC
Cara berbicara normal Cara berbicara normal Cara berbicara normal Cara berbicara normal
Status mental dan cara
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
berbicara:
gangguan. gangguan. gangguan. gangguan.
Status emosi Stabil Stabil Stabil Stabil
PEMERIKASAAN KULIT
Kuku Bersih, tidak panjang Bersih, tidak panjang Bersih, tidak panjang Bersih, tidak panjang
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk Bentuk kepala simetris Bentuk kepala simetris Bentuk kepala simetris Bentuk kepala simetris
Distribusi rambut Distribusi rambut Distribusi rambut Distribusi rambut
merata, tidak terdapat merata, tidak terdapat merata, tidak terdapat merata, tidak terdapat
Rambut alopesia, kulit kepala alopesia, kulit kepala alopesia, kulit kepala alopesia, kulit kepala
bersih, rambut tidak bersih, rambut rotok, bersih, rambut tidak bersih, rambut tidak
rotok, tidak bercabang tidak bercabang rotok, tidak bercabang rotok, tidak bercabang
Mata Kedua mata simetris, Kedua mata simetris, Kedua mata simetris, Kedua mata simetris,
konjungtiva an- konjungtiva an- konjungtiva anemis, konjungtiva anemis,

14
anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak sklera tidak ikterik, sklera tidak ikterik,
ikterik, penglihatan ikterik, penglihatan penglihatan baik, penglihatan baik,
baik, apabila membaca baik, apabila membaca apabila membaca reflek pupil positif (+).
harus menggunakan tidak menggunakan menggunakan
kacamata. (+3). kacamata. kacamata (-2).
Hidung simetris, tidak Hidung simetris, tidak Hidung simetris, tidak Hidung simetris, tidak
ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, tidak
Hidung
sinusitis, penciuman sinusitis, penciuman sinusitis, penciuman sinusitis, penciuman
baik. baik. baik. baik.
Pendengaran baik, Pendengaran baik, Pendengaran baik, Pendengaran baik,
Telinga
tidak terdapat serumen tidak terdapat serumen tidak terdapat serumen tidak terdapat serumen
Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
Mulut
ekspresi muka sesuai ekspresi muka sesuai ekspresi muka sesuai ekspresi muka sesuai
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Leher
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Normal, tidak terdapat Normal, tidak terdapat Normal, tidak terdapat Normal, tidak terdapat
retraksi dada, tidak retraksi dada, tidak retraksi dada, tidak retraksi dada, tidak
menggunakan bantuan menggunakan bantuan menggunakan bantuan menggunakan bantuan
Dada (Pernafasan)
otot napas tambahan, otot napas tambahan, otot napas tambahan, otot napas tambahan,
bentuk dada simetris, bentuk dada simetris, bentuk dada simetris, bentuk dada simetris,
pernafasan reguler. pernafasan reguler. pernafasan reguler. pernafasan reguler.

15
Dada (Cardiovaskuler) Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Simetris, Refluk Simetris, Refluk Simetris, Refluk Simetris, Refluk
Perut 15x/mnt, Tidak ada 15x/mnt, Tidak ada 15x/mnt, Tidak ada 15x/mnt, Tidak ada
nyeri tekan, Timpani nyeri tekan, Timpani nyeri tekan, Timpani nyeri tekan, Timpani
Tidak terpasang Tidak terpasang Tidak terpasang Tidak terpasang
Genetalia dan anus kateter, tidak terdapat kateter, tidak terdapat kateter, tidak terdapat kateter, tidak terdapat
hemoroid hemoroid hemoroid hemoroid
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pada pembengkakan pada pembengkakan pada pembengkakan pada
Ektremitas Atas dan bawah ekstremitas atas dan ekstremitas atas dan ekstremitas atas dan ekstremitas atas dan
ekstremitas bawah, ekstremitas bawah, ekstremitas bawah, ekstremitas bawah,
tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka

H. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Tn. A berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat, dan keluarga juga berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang
baik, tepat, dan cepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam memberikan pelayanan
kesehatan, miskin maupun kaya.

16
II. Analisa Data

No Data Problem Etiologi


1. DS : Kurangnya Ketidakmampuan
 Tn. A mengatakan kepalanya pengetahuan keluarga
sering pusing jika kecapean Keluarga tentang mengenali dan
 Ny. T mengatakan bahwa Tn. A penyakit Tn. A memahami
tidak pernah memeriksakan penyakit Tn. A
dirinya ke dokter atau
puskesmas jika sakit
 Ny. T mengatakan bahwa
penyakit Tn. A hanya karena
kelelahan saja dan tidak terlalu
serius.
 Tn. A mengatakan dia sering
meminum susu encer jika mulai
kliyengan.
 Skala nyeri yang dirasakan Tn.
A yaitu 4

DO :
 TTV :
TD : 80/90 mmHg
RR : 18X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
 Wajah tampak pucat
 Tn. A terlihat lemah
2. DS : Gangguan pola Ketidakmampuan
 An. M mengatakan bahwa dia tidur An. M pada keluarga dalam
sering pulang malam dan Keluarga Tn. A merawat dan
begadang mengontrol
 An. M mengatakan bahwa dia aktivitas anggota

17
sering kelelahan keluarganya
 An. M juga mengatakan bahwa
kepalanya sering terasa pusing
dan matanya berkunang-kunang
sewaktu bangun tidur.

DO :
 An. M tampak pucat
 Konjungtiva anemis
 TTV An. M :
TD : 80/60 mmHg
RR : 19X / menit
N : 78X / menit
S :36,4 oC
3. DS: Gangguan Ketidakmampuan
 Mual dan muntah dirasakan pemenuhan keluarga merawat
oleh An. D dan An. M kebutuhan nutrisi anggota keluarga
 An. D dan An. M mengatakan keluarga Tn. A yang sakit
bahwa mereka tidak nafsu
makan jika mulai merasakan
mual
 An. M mengatakan jika
kelelahan dia langsung tidur
 Jadwal makan An. M tidak
teratur
 An. M terkadang makan diluar
jika lapar

DO:
 An. M tampak pucat
 BB : 50kg
 TB : 177cm

18
 Nyeri pada saat perut atas
ditekan
4. DS: Resiko terjadi Ketidakmampuan
 An. M mengatakan bahwa jika penyimpangan keluarga dalam
merasa bosan dan stress dia perilaku oleh An. memodifikasi
sering keluar malam untuk M lingkungan
nongkrong bersama teman- pergaulan An. M
temannya. yang rentan
 An. M mengatakan bahwa dia dengan perilaku
memiliki banyak teman dari menyimpang
berbagai tingkatan sosial
(penjual koran, tukang tambal
ban, mahasiswa, anggota club
mobil dan motor serta anak
pengusaha)
 An. M mengatakan hampir
semua temannya merokok,
beberapa ada yang suka minum
alkohol, ada juga yang memakai
narkoba bahkan ada yang
pernah di penjara karena
mencuri.

DO :
-

19
III. Prioritas Masalah
Diagnosa Keperawatan:
1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn. A b.d
Ketidakmampuan keluarga mengenali dan memahami penyakit Tn. A
No Kriteria Skor Angka Bobot Perhitungan
tertinggi
1. Sifat Masalah : 2 3 1 2/3x1 = 0.7
1. Aktual
2. Ancaman
kesehatan
3. Keadaan
sejahtera
2. Kemungkinan 1 2 2 1/2x2 = 1
masalah dapat
diubah :
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
3. Potensial masalah 1 3 1 1/3x1 = 0.3
dapat dicegah :
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah

4. Menonjolnya 2 2 1 2/2x1 = 1
masalah:
1. Masalah berat,
harus segera
ditangani
2. Ada masalah,
tetapi tidak
perlu segera

20
ditangani
3. Masalah tidak
dirasakan
Total 3

Diagnosa Keperawatan:
2. Gangguan pola tidur An. M pada Keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan
keluarga dalam mengenali dan mengontrol aktivitas anggota keluarganya
No Kriteria Skor Angka Bobot Perhitungan
tertinggi
1. Sifat Masalah : 2 3 1 2/3x1 = 0.7
1. Aktual
2. Ancaman
kesehatan
3. Keadaan
sejahtera
2. Kemungkinan 1 2 2 1/2x2 = 1
masalah dapat
diubah :
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
3. Potensial masalah 2 3 1 2/3x1 = 0.7
dapat dicegah :
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah

4. Menonjolnya 1 2 1 1/2x1 = 0.5


masalah:
1. Masalah berat,
harus segera

21
ditangani
2. Ada masalah,
tetapi tidak
perlu segera
ditangani
3. Masalah tidak
dirasakan
Total 2.9

Diagnosa Keperawatan:
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn. A b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
No Kriteria Skor Angka Bobot Perhitungan
tertinggi
1. Sifat Masalah : 1 3 1 1/3x1 = 0.3
1. Aktual
2. Ancaman
kesehatan
3. Keadaan
sejahtera
2. Kemungkinan 1 2 2 1/2x2 = 1
masalah dapat
diubah :
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
3. Potensial masalah 1 3 1 1/3x1 = 0.3
dapat dicegah :
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
4. Menonjolnya 1 2 1 1/2x1 = 0.5

22
masalah:
1. Masalah berat,
harus segera
ditangani
2. Ada masalah,
tetapi tidak
perlu segera
ditangani
3. Masalah tidak
dirasakan
Total 2.1

Diagnosa Keperawatan:
4. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An. M b.d Ketidakmampuan
keluarga dalam memodifikasi lingkungan pergaulan An. M yang rentan
dengan perilaku menyimpang
No Kriteria Skor Angka Bobot Perhitungan
tertinggi
1. Sifat Masalah : 2 3 1 2/3x1 = 0.7
1. Aktual
2. Ancaman
kesehatan
3. Keadaan
sejahtera
2. Kemungkinan 1 2 2 1/2x2 = 1
masalah dapat
diubah :
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
3. Potensial masalah 1 3 1 1/3x1 = 0.3
dapat dicegah :

23
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
4. Menonjolnya 3 2 1 3/2x1 = 1.5
masalah:
1. Masalah berat,
harus segera
ditangani
2. Ada masalah,
tetapi tidak
perlu segera
ditangani
3. Masalah tidak
dirasakan
Total 3.5

24
IV. Rencana Keperawatan
No Data Diagnosa NOC NIC
1. DS :
 Tn. A mengatakan kepalanya
sering pusing jika kecapean
 Ny. T mengatakan bahwa Tn.
A tidak pernah memeriksakan
dirinya ke dokter atau
puskesmas jika sakit
 Ny. T mengatakan bahwa
penyakit Tn. A hanya karena
kelelahan saja dan tidak terlalu
serius.
 Tn. A mengatakan dia sering
meminum susu encer jika
mulai kliyengan.
 Skala nyeri yang dirasakan Tn.
A yaitu 4

DO :

25
 TTV :
TD : 80/90 mmHg
RR : 18X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
 Wajah tampak pucat
 Tn. A terlihat lemah
2. DS :
 An. M mengatakan bahwa dia
sering pulang malam dan
begadang
 An. M mengatakan bahwa dia
sering kelelahan
 An. M juga mengatakan bahwa
kepalanya sering terasa pusing
dan matanya berkunang-
kunang sewaktu bangun tidur.

DO :
 An. M tampak pucat

26
 Konjungtiva anemis
 TTV An. M :
TD : 80/60 mmHg
RR : 19X / menit
N : 78X / menit
S :36,4 oC
3. DS:
 Mual dan muntah dirasakan
oleh An. D dan An. M
 An. D dan An. M mengatakan
bahwa mereka tidak nafsu
makan jika mulai merasakan
mual
 An. M mengatakan jika
kelelahan dia langsung tidur
 Jadwal makan An. M tidak
teratur
 An. M terkadang makan diluar
jika lapar

27
DO:
 An. M tampak pucat
 BB : 50kg
 TB : 177cm
 Nyeri pada saat perut atas
ditekan
4. DS:
 An. M mengatakan bahwa jika
merasa bosan dan stress dia
sering keluar malam untuk
nongkrong bersama teman-
temannya.
 An. M mengatakan bahwa dia
memiliki banyak teman dari
berbagai tingkatan sosial
(penjual koran, tukang tambal
ban, mahasiswa, anggota club
mobil dan motor serta anak
pengusaha)
 An. M mengatakan hampir

28
semua temannya merokok,
beberapa ada yang suka minum
alkohol, ada juga yang
memakai narkoba bahkan ada
yang pernah di penjara karena
mencuri.

DO :
-

29

Anda mungkin juga menyukai