Anda di halaman 1dari 8

TUJUAN DAN MANFAAT KONSEP DASAR PROSES

KEPERAWATAN TERHADAP ASUHAN


KEPERAWATAN
Fadillah Syafridayani / 181101020

Syafridayanifadillah@gmail.com

ABSTRAK
kajian ini dibuat untuk memberi informasi mengenai tujuan dan manfaat konsep dasar
keperawatan terhadap asuhan keperawatan. Dalam kajian ini menggunakan metode
pengumpulan data dan menganalisis data atau yang dikenal dengan sebutan literature review.
pengumpulan data pada kajian ini diambil dari sumber data, adapun sumber data tersebut
dalam kajian ini adalah subjek dari mana data diperoleh teks book, e-book dan jurnal.
Berdasarkan pencarian literatus atau sumber data dapat disimpulkan bahwa tujuan konsep
dasar proses keperawatan terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus serta
manfaat konsep dasar keperawatan terbagi menjadi tiga yaitu manfaat umum, manfaat klien
dan manfaat perawat. Perawat harus memiliki dan mengetahui konsep dasar proses
keperawatan agar dalam menjalankan tugasnya dapat memberikan asuhan keperawatan yang
benar,tepat dan sigap. Karena konsep dasar proses keperawatan merupakan ilmu dasar yang
sangat penting untuk dimiliki oleh seorang perawat.

Kata kunci : Tujuan , Manfaat, Keperawatan


PENDAHULUAN
Menurut Sugiharto, Keliat, & Sri, 2012 Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas-
tugasnya. Salah satu unsur tenaga kerja kesehatan yang dibutuhkan adalah perawat karena
berperan langsung terhadap pasien dalam memenuhi kebutuhan pasien baik yang dirawat
inap maupun rawat jalan (Potter &

Perry, 2005). Pengelolaan pelayanan keperawatan membutuhkan sistem mana-jerial


keperawatan yang tepat untuk meng-arahkan seluruh sumber daya keperawatan dalam
menghasilkan pelayanan keperawa-tan yang prima dan berkualitas (

Yani 2017 mengatakan bahwa Perawat merupakan sumber daya manusia di rumah
sakit karena jumlahnya dominan (55-65%) serta merupakan profesi yang memberikan
pelayanan terus menerus selama 24 jam kepada pasien. Pelayanan keperawatan bagian
integral dari pelayanan kesehatan mempunyai kontribusi menentukan kualitas pelayanan di
rumah sakit. Setiap upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit harus disertai
upaya untuk mening-katkan kualitas pelayanan keperawatan

Nursalam 2008 menyatakan bahwa Keperawatan adalah salah satu profesi pelaku
pemberi pelayanan kesehat-an, memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
kesehatan secara keseluruhan. Pelayanan keperawatan me-rupakan pelayanan profesional
sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan ilmu dan kiat keperawat-
an. Sedangkan menurut DepKes RI, 2005 mengatakan bahwa, tenaga perawat mempunyai
kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehat-an dirumah sakit, karena
pelayanan yang di berikannya berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual merupakan
pelayan-an yang unik dan dilaksanakan selama 24 jam dan berkesinambungan, hal ini
merupakan kelebihan tersendiri dibanding profesi kesehatan lainnya

Nursalam, 2008 mengatakan Mutu asuhan keperawatan sangat dipengaruhi oleh


kualitas pelayanan kesehatan dan bahkan sering menjadi salah satu faktor penentu citra
institusi palayanan di mata masyarakat. Untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan
diperlukan adanya standarpraktik kepera-watan yang merupakan pedoman bagi perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang diwujudkan dalam bentuk proses
keperawatan baik dari pengkajian sampai evaluasi. Sedangkan Anwar, 2000, menga-takan
Standar asuhan keperawatan berfungsi sebagai pedoman maupun tolak ukur dalam
pelaksanaan praktek ke-perawatan agar sesuai dengan nilai-nilai profesional, etika dan
tanggung jawab

(DepKes RI, 2005), Kebutuhan adanya standar asuhan keperawatan sebagai pedoman
dan sebagai dasar evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan, telah dipenuhi oleh pemerintah
dengan keputusan menteri kesehatan RI No. 660/Menkes/SK/IX/1987 yang dilengkapi oleh
Surat Edaran Direktur Jendral pelayanan medik No. 105/Yan.Med/Raw /1/1988, tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan bagi perawat kesehatan dan Surat Keputusan
Direktorat Jendral Pelayan Medik No. YM00.032.6.7637 tertanggal 18 agustus 1993 tentang
berlakunya standar asuhan keperawatan di rumah sakit. Namun pada saatini penerapan
standar proses keperawatan masih belum optimal

Menurut Carpenito dan Moyet (2007) Proses keperawatan adalah teknik pemecahan
masalah yang meliputi: pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Menurut Potter dan Perry (1997): Proses keperawatan adalah suatu pendekatan untuk
pemecahan masalah yang membuat perawat dapat merencana-kan dan memberikan asuhan
keperawatan. Tahapannya meliputi: pengkajian diag-nosis keperawatan, perencanaan
(termasuk identifikasi hasil yang diperkirakan), implementasi, dan evaluasi. Menurut Gordon
(1994): Proses keperawatan ada-lah suatu metode yang digunakan untuk mengidentifi-kasi
dan me-mecahkan masalah. Menurut Yura Walsh (1983) : Proses kepe-rawatan adalah suatu
tahapan desain tindakan untuk memenuhi tujuan kepe-rawatan. Tahapannya meliputi
tindakan memper-tahankan kesehatan klien dalam keadaan optimal. Menurut Depkes RI dan
JICA (1982) : Proses keperawatan adalah suatu proses penilaian masalah yang dinamis dalam
usaha memperbaiki atau memelihara pasien (klien) sampai ke taraf optimum melalui suatu
pen-dekatan yang sistematik untuk mengenal dan membantu peme-nuhan kebutuhan khusus
klien.

Dapat disimpulkan bahwa proses keperawatan merupakan suatu tindakan pendekatan


perawat dengan pasien untuk memecahkan suatu masalah dengan tahapan yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi susunan tahapan proses keperawatan harus
dilakukan secara berurutan agar tercapai-nya asuhan keperawatan yang tepat. Konsep dasar
asuhan keperawatan memiliki tujuan dan manfaat terhadap asuhan keperawatan oleh sebab
itu perawat harus memperhatikan dan mempelajari konsep dasar proses asuhan keperawatan
agar dalam menjalankan profesinya dapat berjalan dengan benar, tepat dan ligat.

TUJUAN
Tujuan dibuatnya kajian ini adalah untuk memberi informasi mengenai tujuan dan
manfaat konsep dasar keperawatan terhadap asuhan keperawatan.

METODE
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode Literature review
pengumpulan data dan menganalisis data. Adapun pengumpulan data pada kajian ini diambil
dari sumber data, yang dimaksut sumber data dalam kajian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh seperti buku referensi, e-book dan jurnal.

HASIL
Berdasarkan pencarian literatus tujuan konsep dasar proses keperawatan terbagi
menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus serta manfaat konsep dasar keperawatan
terbagi menjadi tiga yaitu manfaat umum, manfaat klien dan manfaat perawat.
PEMBAHASAN
Tujuan konsep dasar proses keperawatan terhadap asuhan keperawatan terbagi
menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, penjabaran tentang tujuan tersebut antara
lain sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Konsep dasar proses keperawatan bertujuan untuk memberikan suatu kerang-ka kerja
berdasarkan kebutuhan klien, ke-luarga dan masyarakat, sehingga kebutuh-an keperawatan
kesehatan klien, keluarga dan masyarakat dapat terpenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan klien
haruslah sesuai dengan konsep dasar proses keperawatan agar asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan benar sesuai standar asuhan keperawatan. Oleh sebab itu perawat haruslah
menguasai konsep dasar asuhan keperawatan agar dapat menjalakan pro-fesinya dengan tepat
dan benar sehingga asuhan keperawatan dapat berjalan sesuai standar asuhan keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus proses keperawatan terbagi menjadi lima antara lain sebagai berikut:
Mempraktekkan metode pemecah-an masalah dalam praktek keperawatan (problem solving),
menggunakan standart dalam praktek keperawatan, memperoleh metode yang baku,
sistematis dan rasional, memperoleh metode yang dapat digunakan dalam segala macam
situasi, memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi,

Mempraktekkan metode pemecahan masalah dalam praktek keperawatan (problem


solving) dalam asuhan ke-perawatan tentunya akan ditemukan masalah-masalah disetiap
praktek kepera-watan , ketika dihadapkan dengan masalah perawat tidak boleh asal
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan penyelesaian masalah, disinilah
pembelajaran tentang konsep dasar proses keperawatan dapat diterapkan. Perawat dapat
mempraktekkan metode pemecahan masalah dalam keperawatan sesuai dengan standart
asuhan keperawatan agar tidak saya ketidakpuasan klien terhadap perawatn serta perawat
juga mendapatkan keamanan atas apa yang di kerjakannya itulah mengapa pentingnya belajar
konsep dasar proses keperawatan bagi perawat.

Menggunakan standart dalam prak-tek keperawatan tujuan khusus yang kedua adalah
menggunakan standart dalam praktek keperawatan dimana setiap prosedur asuhan
keperawatan haruslah berdasarkan standart asuhan keperawatan, perawat haruslah memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan asuhan keperawatan bukan hanya sekedar
kebiasaan untuk melakukannya. Segala sesuatu yang dilakukan perawat terhadap asuhan
keperawatan klien sudah diatur sesuai dengan standart asuhan kepera-watan mempelajari
konsep dasar proses keperawatan akan mempermudah perawat untuk dapat menggunakan
standart asuhan keperawatan karena sudah memiliki pengetahuan dasar untuk melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai dengan standart asuhan yang berlaku.

Memperoleh metode yang baku, sistematis dan rasional ketika perawat mempelajari
konsep dasar proses keperawatan perawat akan mengerti tantang asuhan keperawatan yang
telah diatur sesuai standard asuhan keperawatan, semua asuhan keperawatan yang sudah
diatur bersifat baku, sistematis dan rasional, perawat dapat mengikuti aturan tersubut dalam
pemberian asuhan keperawatn di rumah sakit terhadap pasien dan keluarga pasien.

Memperoleh metode yang dapat digunakan dalam segala macam situasi ketika
seorang perawat sudah memiliki dasar untuk melakukan asuhan keperawatan maka perawat
akan dengan mudah mengembangkan kemampuan untuk melakukan asuhan-asuhan kepera-
watan sehingga ketika dihadapkan dalam suatu masalah perawat akan mempunyai ide-ide
berupa metode yang dapat digunakan dalam segala situasi untuk melaksanakan asuhan
keperawatan.

Memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi ilmu dasar yang dimiliki
oleh seorang perawat akan berkembang menjadi kemampuan dan pengetahuan yang tinggi
karena ketika seseorang sudah mengetahui dasar maka orang tersebut akan berusaha
menggali lebih dalam pengetahuaannya yang diikuti dengan meningkatnya kemampuannya
ketika pengetahuan dan kemampuan meningkat maka asuhan keperawatan yang berkualitas
tinggi dapat diberikan oleh perawat terhadap pasien.

Manfaat proses keperawatan terbagi menjadi tiga bagian yaitu : manfaat umum,
manfaat pasien dan manfaat perawat. Ketiga manfaat tersebut akan didapatkan ketika perawat
mempelajari, memahami dan mempraktikkan konsep dasar proses asuhan keperawatan.

1. Manfaat Umum

Manfaat umum yang didapatkan antara lain yaitu untuk mengembangkan status
kesehatan klien, untuk menilai efektifitas, efesiensi dan prokdutifitas asuhan kepera-watan
yang diberikan, untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan, sebagai
umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan serta
me-nunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam proses keperawatan.

2. Manfaat Pasien

Asuhan yang diterima bermutu dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan


perawatan yang sistematis dan berdasar ilmiah, sehingga asuhan keperawatan yang diterima
oleh klien akan memiliki standar mutu yang baik karena memiliki standar standar ilmiah
yang dapat dipertanggung jawabkan. Partisipasi meningkat dalam menuju perawatan mandiri
(independen care). Dengan dilakukannya proses keperawatan pada klien, sehingga
klien/keluarga dapat melakukan perawatan mandiri dirumah. Terhindar dari mal-
praktik,dengan proses keperawatan yang berdasarkan sifat ilmiah dan sistematis,
kecerobohan/kesalahan-kesalahan dalam proses perawatan tidak akan terjadi, sehingga tidak
akan terjadi malpraktik yang merugikan klien

3. Manfaat Perawat

Peningkatan otonomi, percaya diri dalam memberikan asuhan kepera-watan.


a. Peningkatan otonomi asuhan kepera-watan terjadi apabila asuhan keperawatan yang
diberikan dengan suatu metode yang didasari oleh tanggung jawab dan tanggung gugat
berdasarkan kode etik profesi dan standar praktek keperawatan yang sudah ditetapkan
sehingga dapat meningkatkan otonomi asuhan keperawatan.

b. Percaya diri, semakin sering seorang perawat melakukan proses keperawatan maka
perawat akan semakin percaya diri dalam memberikan asuhan pada klien, karena kebiasaan
akan mempengaruhi kepercayaan diri semakin sering melakukan makan akan semakin
berpenga-laman, semakin berpengalaman maka akan semakin tinggi tingkat kemampuannya,
ketika perawat memiliki tingkat kemampuan yang tinggi maka akan semakin percaya diri
untuk melakukan asuhan keperawatan.

Tersedia pola pikir/kerja yang logis, ilmiah, sistematis, dan ter-organisasi. Perawat
dapat menerapkan pengetahuan berupa konsep / teori, model dan ilmu-ilmu lain untuk
menguji kebenarannya saat melaksanakan kete-rampilan profess-sional dalam situasi
nyata.Perawat dapat mengembangkan daya kreativitasnya, karena dengan meng-gunakan
proses keperawatan, perawat selalu berfikir kritis, sistematis/ berurutan saat menerapkan
ketrampilan dalam menyelesaikan masalah kepera-watan klien.Perawat dapat menggunakan
pengetahuan dan daya kreativitas-nya dengan cara mensintesa pengetahuan, pengalaman dan
informasi yang bisa di-peroleh dari anggota kelompok kepera-watan, nasihat para pakar
/sesama rekan / anggota organisasi profesi, dari pengalam-an kerja dan kelompok studi.
(Budiono, 2016)

Pendokumentasian dalam proses keperawatan memperlihatkan bahwa perawat


bertanggung jawab dan ber-tanggung gugat. Ketika seorang perawat telah menyelesaikan
asuhan kepera-watannya perawat harus mendokumen-tasikan yang nantinya dapat dijadikan
bukti ketika ada tuntutan dari pasien atau keluarga pasien. Dokumentasi juga
menggambarkan bawa perawat dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap
pasien.

Peningkatan kepuasan kerja. Asuhan keperawatan yang bermutu dapat meningkatkan


asuhan keperawatan dan kepuasan terhadap pasien dan keluarga pasien. Ketika pasien puas
akan pelayanan asuhan keperawatan maka kepuasan bekerja akan tercapai karena berhasil
memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan keluarga.

Pengembangan karier, melalui pola pikir penelitian. Dengan mengem-bangkan pola


piker pemelitian maka perawat akan dapat mengembangkan pembaruan- pembaruan didunia
kepera-watan yang dapat meningkatkan ataupun menaikkan karier perawat dibidang
kesehatan, banyak sekali perawat yang mengembangkan pola piker penelitian sehingga
perawat dapat berkembang lebih luas lagi, bukan hanya sekedar merawat pasien dirumah
sakit namun mampu berprestasi dibidang akademis.

KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pengkajian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tujuan
konsep dasar proses keperawatan terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
serta manfaat konsep dasar keperawatan terbagi menjadi tiga yaitu manfaat umum, manfaat
klien dan manfaat keperawatan. Pengetahuan me-ngenai konsep dasar proses keperawatan
haruslah dikuasai oleh perawat agar dalam melaksanakan asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan benar, tepat dan memuasskan klien / pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Anggarawati, T., & Sari, W. N. (2016). Kepentingan Kebersamaan Perawat-Dokter Dengan
Kualitas Pelayanan Kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol.12 No.2 ,
44-54.

Anggeria, E., & Maria. (2018). Hubungan Supervisi Dengan Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Lantai 10 Rumah Sakit Umum Royal Prima
Medan Tahun 2017. Jurnal Jumantik Vol.3 No.2 , 78-97.

Anggraini, Y., Purwaningsih, & Misbahatul, E. (2010). Analisis Faktor Penyebab


Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Berdasarkan Balanced
Scorecard. Jurnal Ners Vol.5 No.1 , 93-106.

Arikuntoro, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: PT.Rineke


Citra.

Asmadi. (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia.

Christenses, P. J., & Kenney, J. W. (2009). Proses Keperawatan Aplikasi Model Konseptual.
Jakarta: EGC.

M, B., & B, S. (2014). Hubungan Motivasi Perawat Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian


Di Ruang Rawat Inap RSUD Pasar Rebo. Jurnal Health Quality Vol.5 No.1 , 1-66.

Nursalam. (2007). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Rahayu, S., & Dewi, E. (2009). Hubungan Antara Sistem Reward Dengan Kinerja Perawat
Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di RSUD Sragen. Berita
Ilmu Keperawatan ISSN 1976-2697 Vol.2 No.2 , 51-56.

Simamora, R.H. (2019). Menjadi Perawat Yang CIH’HUY. Surakarta : Kekata Publisher

Tampubolon, A.E. (2019, September 27). Pemikiran Kritis Perawat Dalam Melakukan
Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit. https://doi.org/10.31227/ osf.io/9fj8g

Tarwoto, & Wartonas. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia Dari Proses Keperawatan.
Yogyakarta: Salemba Medika.

Wahid, A. (2912). Dokumentasi Proses Keperawatan. Yogyakarta: PT.Nuha Medika.


Wahyudi, A. S., & Wahid, A. (2016). Buku Ajar Ilmu Dasar Keperawatan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.

Yulianingsih. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai