Anda di halaman 1dari 5

Sistem hukum Common law dimulai saat Inggris ditaklukan oleh Hortog Nertog Normandia

dalam pertempuran di Hasting pada tahun 1066 ketika sistem pemerintahan di Inggris bersifat
feodalistis. Kekuasaan lord yang semakin besar menyebabkan ia dapat membentuk
pengadilan sendiri yang dinamakan dengan minoral court. Pengadilan ini menjalankan
tugasnya berdasarkan hukum kebiasaan setempat dan hukum yang ditetapkan oleh lord
sendiri. Akibatnya muncul kesewenangan dan berbagai penyelewengan yang juga melahirkan
pemberontakan-pemberontakan hingga akhirnya tercium oleh Raja Henry II (1154-
1180).Kerajaan Inggris lantas berinisiatif mengambil beberapa kebijaksanaan,yaitu
disusunnya suatu kitab yang memuat hukum Inggris pada waktu itu. Agar mendapatkan
kepastian hukum, kitab tersebut ditulis dalam bahasa latin oleh Glanvild chief justitior dari
Henry II dengan judul Legibus Angliae; diberlakukannya writ system, yakni surat perintah dari
raja kepada tergugat agarmembuktikan bahwa hak-hak dari penggugat itu tidak benar.
Dengan demikian tergugat mendapat kesempatan untuk membela diri; diadakannya
sentralisasi pengadilan (Royal Court) yang tidak lagi mendasarkan pada hukum kebiasaan
setempat melainkan pada Common Law, yang merupakansuatu unifikasi hukum kebiasaan
yang sudah diputus oleh hakim (yurisprudensi). Hal ini menjadi langkah besar bagi kemajuan
hukum di Inggris pada masa itu.Akibat banyaknya perkara dan keterbatasan Royal Court dan
sistem Writ dalam mengadili, maka penduduk Inggris kemudian mencari keadilan kepada
pimpinan gereja atau Lord of Chancellor .Pengadilan yang dilakukan oleh pimpinan gereja
menurut sistem hukumInggris tidaklah bertentangan, karena pada saat itu pengadilan Royal
Court didasarkan pada common law dan hakim-hakimnya bertindak atas nama raja
( fonsiustitiae atau raja selaku sumber keadilan dan kelayakan). Sedangkan pengadilan Court
of Chancery didasarkan pada hukum gereja atau hukum kanonik dan hakimnya adalah
seorang rohaniawan. Sistem penyelesaian perkara di pengadilan ini dikenal sebagai sistem
equity, yakni sistem penyelesaian perkara yang didasarkan pada hukum alam (ketuhanan)
atau keadilan. Dengan semakin banyaknya minat dari masyarakat untuk mencari keadilan
kepada Lord of Chancellor menyebabkan terbentuknya pengadilan tersendiri yaitu Court of
Chancerry di samping Royal Court yang telah ada.Untuk keselarasan, maka pengadilan
Inggris melakukan reorganisasi (judicature act) pada tahun 1873-1875, yaitu meletakkan satu
atap pengadilan RoyalCourt dan Court of Chancerry. Penyelesaian-penyelesaian perkara
tidak lagi berbeda, yakni perkara-perkara Common Law (cases at Common Law) maupun
perkara-perkara Equity (cases at Equity) sama-sama diajukan ke salah satu pengadilan
tersebut. Juri di dalam perkara-perkara hukum baru terbentuk sebagai akibat sederetan
tindakan untuk menghindari apa yang disebut “godsoordelen” atau putusan-putusan
kehendak Tuhan atau setidak-tidaknya menghapuskannya. Pada tahun 1166 raja misalnya
telah mengeluarkan writ baru, ialah writ of novel disseisin, dimana ia memerintahkan sherrif
untuk mengumpulkan dua belas orang dari daerah tertentu untuk menerangkan di bawah
sumpah apakah pemegang kekuasaan atas sebidang tanah secara keliru dan tanpa vonis
telah mengeluarkan pihak penggugat dari tanah tersebut. Dengan demikian telah dicegah
atau dikurangi terjadi duel peradilan di dalam kebanyakan proses di sana.

 
Sebutkan sumber hukum yang terdapat di Common Law System!
···/10
1. Yurisprudensi (judicial decisions) , yakni hakim mempunyai wewenang yang luas untuk
menafsirkan peraturan-peraturan hukum dan menciptakan prinsip- prinsip hukum baru yang
berguna sebagai pegangan bagi hakim – hakim lain dalam memutuskan perkara sejenis
(hukum hakim, rechterrecht, judge made law ). Dalam hal ini hakim terikat pada prinsip hukum
dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis (asas doctrine of
precedent ). 2. Statute Law yakni peraturan yang dibuat oleh parlemen Inggris seperti
layaknya undang-undang dalam sistem kontinental. Statute Law merupakan sumber hukum
kedua setelah yurisprudensi. Fungsi Statute Law sebatas pelengkap common law yang
terkadang memiliki celah-celah, dan tidak ditujukan untuk mengatur suatu permasalahan
secara menyeluruh. 3. Custom yakni kebiasaan yang sudah berlaku selama berabad-abad di
Inggris sehingga menjadi sumber nilai-nilai. Dari nilai-nilai ini hakim menggali serta
membentuk norma-norma hukum. Custom ini kemudian dituangkan dalam putusan
pengadilan. Di Inggris dikenal dua macam custom, yaitu local custom (kebiasaan setempat)
dan commercial custom (kebiasaan yang menyangkut perdagangan). 4. Legal Writing
(Doctrine), merupakan salah satu sumber hukum berupa tulisan-tulisan para sarjana yang
mempunyai pengaruh terhadap perkembangan hukum pada umumnya. Tulisan-tulisan
tersebut merupakan alat bantu diperlukan untuk melakukan kritik atau untuk mengadakan
perubahan hukum dan juga memberikan pengetahuan tentang berbagai peraturan bagi Hakim
maupun bagi kepentingan Pembentukan Undang-Undang. Dapat dikatakan Legal Writing
merupakan sumber hukum tertulis yang merupakan faktor membantu terbentuknya hukum,
karena Inggris kedudukan legal writing bertugas untuk melengkapi dan mengoreksi hukum
yang berlaku. 5. Reason Reason atau common senses berfungsi sebagai sumber hukum jika
sumber hukum yang lain tidak memberikan penyelesaian terhadap perkara yang sedang
ditangani oleh hakim, artinya tidak didapatkan normahukum yang mampu memberikan
penyelesaian mengenai perkara yang sedang diperiksa. Reason merupakan cara penemuan
hukum dalam sistem common law ketika menghadapi masalah-masalah hukum yang tidak
ditemukan norma-norma hukumnya dari sumber-sumber hukum yang lain. Dengan reason,
para hakim dibantu untuk menemukan norma-norma hukum untuk memberikan keputusan.

 
Jelaskan apa yang saudara pahami tentang case law!
···/10

Case-law mengacu kepada penciptaan dan penyempurnaan hukum dalam merumuskan


putusan pengadilan. Karena berorientasi kasus-kasus konkrit, dimana diantara serangkaian
kasus tersebut kemudian disarikan kaidah hukum yang kemudian menjadi norma yang
diterapkan dan diikuti dalam berbagai kasus serupa. Dalam sistem common law dapat
dikatakan bahwa logika hukum hakim bersifat induksi karena kaidah-kaidah hukum
dikembangkan dari kasus-kasus konkrit melalui case-law sehingga dikenal istilah judge made
law. Hakim berfungsi tidak hanya sebagai pihak yang bertugas menetapkan dan menafsirkan
peraturan-peraturan hukum saja. Hakim juga berperan besar dalam membentuk seluruh tata
kehidupan masyarakat . Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas untuk menafsirkan
peraturan hukum yang berlaku. Selain itu, bisa menciptakan hukum baru yang akan menjadi
pegangan bagi hakim-hakim lain untuk menyelesaikan perkara sejenis. Yurisprudensi
merupakan sumber hukum yang utama dan terpenting dalam sistem common law. Hakim
harus berpedoman pada putusan- putusan pengadilan terdahulu apabila dihadapkan pada
suatu kasus. Oleh karenanya di sini hakim berpikir secara induktif. Asas keterikatan hakim
pada precedent disebut staredecisis et quieta non movere (pengadilan yang tingkatannya
lebih rendah harus mengikuti keputusan yang lebih tinggi), yang lazimnya disingkat stare
decisis atau disebut juga the binding force of precedent (perkara yang sama harus diproses
dengan cara yang mirip atau sama). Hakim hanya terikat pada isi putusan pengadilan yang
esensial atau disebut ratio decidendi, yakni berhubungan langsung dengan pokok perkara.

 
Jelaskan apa yang saudara pahami tentang judicial precedent
···/10

Menurut precedent judicial , hakim terikat pada putusan hakim terdahulu jika menghadapi
kasus yang sama atau mirip. Dalam sistem hukum Inggris dikenal beberapa pengertian
tentang precedent. Jika hakim menerapkan precedent pada kasus yang dihadapinya tanpa
memperluas precedent tersebut, maka putusan Hakim tersebut disebut a declaratory
precedent. Jika kasus yang telah diputus oleh hakim tidak mempergunakan precedent atau
belum pernah ada precedent untuk kasus semacam itu, maka putusan hakim yang
bersangkutan disebut original precedent. Namun, banyak yang berpendapat bahwa hal itu
dapat menghilangkan independensi hakim dan juga membatasi kemampuan hakim untuk
tetap mengikuti perkembangan masyarakat. Sekalipun di Inggris dianut doktrin precedent,
namun dalam kenyataan praktek peradilan Inggris, hakim dapat menolak mempergunakan
doktrin precedent, jika hakim yakin bahwa penggunan precedent akan menimbulkan
ketidakadilan dalam kasus yang dihadapi. Penolakan pemakaian precedent semacam ini
disebut dengan “ overruling” atau “distinguishing” precedent

 
Sebutkan dan jelaskan tentang bentuk-bentuk precedent
···/20

“Binding Precedent: A precedent that a court must follow. For example, a lower court as
bound by an applicable holding of a higher court in the same jurisdiction.” Yaitu preseden
yang harus diikuti oleh pengadilan. Misalnya, pengadilan di tingkat bawah terikat pada
putusan pengadilan di atasnya dalam satu yurisdiksi yang sama. Contohnya, preseden yang
dibuat oleh Mahkamah Agung (Supreme Court) di Australia mengikat pengadilan-pengadilan
negeri atau tinggi di Australia. “Persuasive precedent: A precedent that a court may either
follow or reject, but that is entitled to respect and careful consideration. For example, if the
case was decided in a neighboring jurisdiction, the court might evaluate the earlier court’s
reasoning without being bound to decide the same way.” Yaitu preseden yang boleh diikuti
atau ditolak oleh pengadilan, tetapi bisa dihormati dan digunakan secara hati-hati sebagai
pertimbangan. Contohnya, jika ada kasus yang diputus di sebuah negara Anglo-Saxon,
pengadilan di negara Anglo-Saxon lain yang memiliki sistem hukum yang sama bisa
mengevaluasi dasar putusan itu tanpa harus terikat. Misalnya, preseden yang dibuat oleh
Mahkamah Agung di Inggris, bisa bersifat persuasif untuk diikuti oleh pengadilan-pengadilan
yang memiliki yurisdiksi ‘tetangga’ dengannya, seperti pengadilan di Australia. Ini disebabkan
karena konsep negara mereka yang masih menganut negara persemakmuran. Binding
precedent di negara Amerika Serikat berasal dan dihasilkan oleh suatu binding authority.
Termasuk ke dalam binding authority ini adalah putusan dari Pengadilan yang lebih tinggi
dalam satu yurisdiksi atau putusan dari pengadilan yang memiliki kedudukan hukum yang
sama. Persuasive binding di Amerika Serikat berasal dan dihasilkan oleh persuasive authority
. Termasuk ke dalam persuasive authority ini adalah pengadilan-pengadilan dalam satu
yurisdiksi atau pengadilan dari yurisdiksi yang lain ( negara-negara bagian ). Sifat persuasive
dari putusan pengadilan tertentu tergatung dari apakah putusan pengadilan dimaksud
memperoleh dukungan dari pengadilan (negara bagian) yang lain. Sifat persuasive inipun
juga tergantung pada kewibawaan pengadilan yang mengeluarkan putusan tersebut dan pada
hakim yang memutuskan.

 
Sebutkan dan jelaskan tentang kelebihan dan kekurangan case law
···/20

Kelebihannya antara lain: 1. Certainty yaitu warga negara akan mengetahui hukumnya dan
bagaimana hal itu akan diterapkan dalam kasus mereka 2. Consistency yaitu bahwa kasus-
kasus serupa harus diputuskan dengan cara yang sama 3. Precision yaitu prinsip hukum
ditetapkan dalam kasus hukum, sehingga menjadi sangat tepat dan dapat diandalkan 4. time
saving yaitu proses peradilan menjadi lebih cepat dan evisien. Sedangkan kelemahannya
meliputi: 1. rigid yaitu Fakta bahwa pengadilan yang lebih rendah dalam hirarki terikat pada
pengadilan yang lebih tinggi 2. complex yaitu putusan sangat panjang dan sulit untuk
memisahkan antara pertimbangan hukum dan pernyataan obiter 3. Illogical decisions atau
sulit membedakan fakta-fakta 4. Slowness of growth yaitu terdapat ratusan kasus setiap
tahun yang berarti ini sangat menyulitkan doctrine of precedentyang relevan untuk diterapkan
kepada kasus yang tepat

 
Jelaskan bagaimana kedudukan perundang-undangan dalam common law system
···/5

Istilah UU dalam sistem continental atau civil law disebut statute law di negara inggris. Yakni
hukum undang- undang yang dikeluarkan oleh pembuat undang- undang. Statute Law
merupakan sumber hukum kedua setelah yurisprudensi. Untuk melaksanakan Statute Law
dibuat perangkat peraturan pelaksanaan oleh instansi-instansi pemerintah yang
bersangkutan. Fungsi Statute Law sebatas pelengkap common law yang terkadang memiliki
celah-celah, dan tidak ditujukan untuk mengatur suatu permasalahan secara menyeluruh.
Pembentukan hukum melalui statuta law menjadi penting setelah Perang Dunia II akibat
desakan perubahan peraturan-peraturan secara cepat, dibandingkan dengan yurisprudensi
yang dirasakan lamban. Pembentukan statute law oleh Parlemen sebenarnya merupakan
bentuk penyimpangan sistem common law, yakni bentuknya yang berupa undang-undang
(written law),dan dapat merubah putusan pengadilan (yurisprudensi) dengan suatu undang-
undang baru. Namun tindakan parlemen untuk mengubah yurisprudensi ini dibatasi oleh
pendapat umum serta pendapat para sarjana hukum. Sehingga meski memiliki hukum tertulis,
masih dibatasi pendapat-pendapat umum maupun para sarjana hukum secara obyektif yang
didasarkan pada pengetahuan atas kebiasaan atau common law yang telah ada. Menurut
sistem Common Law, menempatkan undang-undang sebagai acuan utama merupakan suatu
perbuatan yang berbahaya karena aturan undang-undang itu merupakan hasil karya kaum
teoretisi yang bukan tidak mungkin berbeda dengan kenyataan dan tidak sinkron dengan
kebutuhan. Lagi pula dengan berjalannya waktu, undang-undang itu sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan yang ada, sehingga memerlukan intrepretasi pengadilan.

 
Terdapat aturan penafsiran hukum dalam common law system. jelaskan apa yang
dimaksud dengan "the literal rule"; "the golden rule"; "The mischief rule"
···/15

a. The literal rule adalah penafsiran dengan menggunakan makna sebenarnya (literal) tanpa
melihat apakah makna tersebut masuk akal atau tidak b. The golden rule adalah mencari
makna lain atas sebuah unsur dimana seharusnya menggunakan makna sebenarnya (literal),
akan tetapi penafsiran tersebut menimbulkan kebingungan (ketidaknyamanan atau
ketidakpastian) c. The mischief rule disampaikan oleh the Barons of the Court of Exchequer
dalam Heydon’s case yaitu apa yang diatur oleh hukum kebiasan sebelum dibentuknya
undang-undang; Kejahatan apa yang tidak diatur oleh hukum kebiasaan; Solusi apa yang
diberikan oleh Parlemen untuk menyelesaikan permasalahan di Negara-negara
persemakmuran; Makna sebenarnya dari solusi yang disampaikan, dan pengadilan selalu
membuat konstruksi yang harus menekan pelanggaran, dan mengedepankan pemulihan dan
disesuaikan dengan maksud yang ingin dicapai oleh pembentuk undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai