2 September 2017
ABSTRAK
Keluarga Berencana merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Perencanaan jumlah keluarga
melalui pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi baik
kontrasepsi hormonal atau kontrasepsi non hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemilihan
kontrasepsi hormonal dan non hormonal di Wilayah Puskesmas Majalaya Kabupaten
Bandung. Desain penelitian ini menggunakan desain studi korelasi (Corelation Study)
dengan rancangan operasional silang (Cross Sectional). Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh akseptor yang menggunakan KB baru di Puskesmas Majalaya Kabupaten
Bandung sebanyak 236 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
Probability sampling dengan Stratified Random Sampling, sampel yang digunakan
sebanyak 148 responden. Uji analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi Chi square (x2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 148
responden sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan cukuptentang pemilihan
alat kontrasepsi sebanyak 91 (61.5%) dan untuk pemilihan metode kontrasepsi hormonal
dan non hormonal sebagian besar responden menggunakan kontrasepsi hormonal
sebanyak 177 orang (79.1%). Hasil uji statistic chi square menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu mengenai metode kontrasepsi
dengan pemilihan kontrasepsi Hormonal dan Non Hormonal di Wilayah Puskesmas
Majalaya Kabupaten Bandung dengan p-value 0,423 > 0,05. Saran bagi puskesmas
diharapkan dapat memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang
pengetahuan pemilihan metode kontrasepsi secara tepat dan benar dalam upaya
meningkatkan pengetahuan pada akseptor KB atau masyarakat.
ABSTRACT
Family Planning is a government program designed to balance needs and populations.
Planning the number of families through restrictions that can be done using
contraceptives either hormonal contraceptives or non hormonal contraceptives. This
study aims to determine the relationship between maternal knowledge about
contraceptive methods with choice of hormonal contraception and non Hormon in
Majalaya Regency Bandung Regency. The design of this study used the design of
correlation studies with cross sectional design. Population in this research are all
acceptors who use new KB at Majalaya Health Center Bandung Regency as many as 236
people. Sampling technique in this study is Probability sampling with Stratified Random
Sampling, the sample used as many as 148 respondents. Test of data analysis in this
research is done by using Chi Square correlation test x2. The results showed that of 148
respondents most of respondents who have enough knowledge about the choice of
contraception were 91 (61,5%) and for the selection of hormonal and non hormonal
contraception method, most of respondent use hormonal contraception counted 177
people (79,7%). The result of chi square statistic test shows that there is no significant
correlation between mother knowledge about contraception method with hormonal and
non hormonal contraception choice in Majalaya Regency Bandung with p value 0,423>
0,05. Suggestion for puskesmas is expected to give health education to public about
knowledge about choosing contraception method appropriately and correctly in an effort
to increase knowledge about KB acceptor or community.
Metode alat kontrasepsi yang digunakan di efek samping, dari 10 responden tersebut
Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu metode 7 orang ibu menggunakan KB hormonal
Kontrasepsi Hormonal dan Metode (suntik dan pil) dan 3 orang lainya
Kontrasepsi Non-hormonal. Metode menggunakan KB Non-Hormonal (IUD).
kontrasepsi hormonal merupakan 2) Ibu yang tidak tahu mengenai jenis-jenis
kontrasepsi dimana estrogen dan metode kontrasepsi sebanyak 6 orang, 4
progesteron memberikan umpan balik orang tahu mengenai jenis-jenis metode
terhadap kelenjar hipofisis melalu kontrasepsi. 3) Ibu yang tidak tahu
hipotalamus sehingga terjadi hambatan mengenai siapa saja yang dapat
terhadap folikel dan proses ovulasi yang menggunakan kontrasepsi sebanyak 5
bertujuan untuk mencegah kehamilan, orang, dan 5 orang lainnya mengetahui.
dengan cara menghambat terjadinya Sedangkan studi pendahualuan yang
ovulasi, mengentalkan ledir serviks, dan dilakukan di Wilayah Puskesmas Ciparay
mencegah terjadinya implantasi. Jenis dengan 10 responden dengan cara
Kontrasepsi Hormonal terdiri dari Implan wawancara didapatkan hasil: 1) Ibu yang
atau susuk, Suntik KB dan KB Pil tidak tahu mengenai efek samping yang
(Manuaba, 2010; Marmi, 2016). timbul dari penggunaan kontrasepsi
Sedangkan Metode Kontrasepsi Non- sebanyak 3 orang, 7 orang tahu mengenai
hormonal adalah berbagai macam atau efek samping, dari 10 responden tersebut
metode untuk mencegah terjadinya 4 orang ibu menggunakan KB hormonal
kehamilan dengan cara mencegah sperma (suntik dan pil) dan 6 orang lainya
masuk ke saluran reproduksi wanita dan menggunakan KB Non-Hormonal (IUD).
mencegah terjadinya implantasi. Metode 2) Ibu yang tidak tahu mengenai jenis-jenis
ini dibagi menjadi 3 yaitu 1) Kontrasepsi metode kontrasepsi sebanyak 3 orang, 7
Teknik yang terdiri dari Senggama orang tahu mengenai jenis-jenis metode
Terputus (Coitus Interuptus), Metode kontrasepsi. 3) Ibu yang tidak tahu
Kalender, dan MAL (Metode Amenora mengenai siapa saja yang dapat
Laktasi). 2) Kontrasepsi Mekanik yang menggunakan kontrasepsi sebanyak 4
terdiri dari Kondom, Diagfragma dan orang, dan 6 orang lainnya mengetahui.
IUD(Intra Uterin Device) atau Alat Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). 3) melakukan penelitian mengenai
Kontrasepsi Sterilisasi yang terdiri dari “Hubungan Pengetahuan ibu dengan
Tubektomi atau Medis Operatif Wanita Pemilihan Kontrasepsi Hormonal dan Non
(MOW) dan Vasektomi atau Medis Hormonal di Wilayah Puskesmas Majalaya
Operatif Pria (MOP) (Anonim, 2011; Kabupaten Bandung.”
Marmi, 2016). Tujuan penelitian ini adalah untuk
Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu
terhadap suatu objek melalui panca indra tentang Metode Kontrasepsi dengan
manusia, terdiri dari pendengaran, Pemilihan Kontrasepsi Hormonal dan Non
penglihatan, penciuman, perasa dan Hormonal di Wilayah Puskesmas Majalaya
peraba. Sebagaian besar pengetahuan Kabupaten Bandung.
manusia diperoleh dari telinga dan mata.
Pengetahuan merupakan hal yang penting KAJIAN LITERATUR
untuk terbentuknya suatu tindakan Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang
seseorang dalam halnya perilaku terbuka terhadap suatu objek melalui panca indra
(overt behavior) (Notoatmodjo, 2012). manusia, terdiri dari pendengaran,
Berdasarkan hasil studi pendahualuan yang penglihatan, penciuman, perasa dan
dilakukan di wilayah puskesmas Majalaya peraba. Sebagaian besar pengetahuan
dengan 10 responden dengan cara manusia diperoleh dari telinga dan mata.
wawancara didapatkan hasil: 1) Ibu yang Pengetahuan merupakan hal yang penting
tidak tahu mengenai efek samping yang untuk terbentuknya suatu tindakan
timbul dari penggunaan kontrasepsi seseorang dalam halnya perilaku terbuka
sebanyak 8 orang, 2 orang tahu mengenai (overt behavior) (Notoatmodjo, 2012).
Hasil penelitian ini diketahui bahwa dari kecil responden yang menggunakan
148 responden, sebagian besar responden Kontrasepsi Non Hormonal sebanyak 31
yang menggunakan Kontrasepsi Hormonal orang (20.9%).
sebanyak 177 orang (79.1%), dan sebagian
Analisa Bivariat
Tabel 4
Berdasarkan Crosstabulasi Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Metode Kontrasepsi
Dengan Pemilihan Kontrasepsi Hormonal Dan Non Hormonal Di Wilayah Puskesmas
Majalaya Kabupaten Bandung.
Variabel Terikat
Variabel Bebas Metode Kontrasepsi Total
Hormonal Non Hormonal
Baik 22 5 27
Pengetahuan Cukup 69 22 91
Rendah 26 4 30
Total 117 31 148
Hasil uji bivariat didapatkan hasil bahwa nilai x2 hitung sebesar 1,719 dengan nilai
Ibu yang pengetahuan tentang metode p-value sebesar 0,423. Karena nilai p-value
kontrasepsi “Baik” dan menggunakan 0,423 > 0,05 maka H0 diterima, yang
kontrasepsi hormonal sebanyak 22 orang berarti tidak terdapat hubungan yang
dan yang menggunakan kontrasepsi non signifikan antara pengetahuan ibu dengan
hormonal sebanyak 5 orang, ibu yang pemilihan metode kontrasepsi hormonal
pengetahuan metode kontrasepsi “Cukup” dan non hormonal.
dan menggunakan kontrasepsi hormonal Pada dasarnya semakin baik pengetahuan
sebanyak 69 orang dan yang menggunakan ibu akseptor Keluarga Berencana maka
kontrasepsi non hormonal sebanyak 22 semakin rasional dalam menggunakan alat
orang, ibu yang pengetahuan tentang kontrasepsi, tetapi banyak faktor-faktor
metode kontrasepsi “Rendah” dan lain yang mempengaruhi seperti usia,
menggunakan kontrasepsi hormonal pekerjaan, pendidikan dan jumlah anak.
sebanyak 26 dan yang menggunakan Dalam penelitian ini 56,1% sebagian
kontrasepsi non hormonal sebanyak 4 responden berusia >30 tahun dan sebagian
orang. menunjukkan bahwa hasil nilai besar menggunakan kontrasepsi hormonal.
hitung chi square diperoleh nilai x2 hitung Menurut Kusumaningrum (2009) usia
sebesar 1,719 dengan nilai p-value sebesar dalam pengaruhnya dengan pamakaian KB
0,423 dengan taraf signifikan 5%, derajat berperan sebagai faktor intrinsik. Usia
kebebasan df=2, dan x2 tabel 5,991, yang berpengaruh dengan struktur organ,
berarti bahwa x2 hitung lebih kecil dari x2 komposisi biokimiawi dan sisitem
tabel dan nilai nilai p-value 0,423 > 0,05 hormonal, pada suatu periode usia
maka H0 diterima, yang berarti tidak menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi
terdapat hubungan yang signifikan antara yang dibutuhkan. Pada Fase mengakhiri
pengetahuan ibu dengan pemilihan metode Kehamilan periode usia di atas 30 tahun,
kontrasepsi hormonal dan non hormonal. sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah
mempunyai 2 orang anak, sehingga
PEMBAHASAN pemilihan metode yang dapat digunakan
Berdasarkan hasil analisis uji statistik pada periode ini adalah MOW, MOP, IUD.
dapat diketahui bahwa tidak terdapat Pada masa usia tua kelainan seperti
hubungan antara pengetahuan tentang penyakit jantung, darah tinggi, keganasan
meode ibu dengan pemilihan kontrasepsi dan metabolik biasanya meningkat, oleh
hormonal dan non hormonal diperoleh sebab itu sebaiknya tidak diberikan cara
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 160
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017
bahwa terdapat hubungan yang signifikan pemilihan kontrasepsi hormonal dan non
antara tingkat pengetahuan ibu tentang hormonal. Sebaiknya dengan subyek
metode kontrasepsi dengan pemakaian penelitian yang lebih luas sehingga
kontrasepsi hormonal dan non hormonal diharapkan dapat memberikan hasil yang
dengan nilai signifikan 0,026 < 0,05 maka lebih bervariasi. Selain itu
H0 ditolak, yang berarti terdapat hubungan mengkombinasikan metode pengumpulan
yang signifikan antara tingkat pengetahuan data, sehingga data yang diperoleh akan
ibu tentang metode kontrasepsi dengan lebih mendalam dan hasilnya lebih akurat.
pemakaian kontrasepsi hormonal dan non Hasil penelitian ini diharapkan dapat
hormonal. memberikan penyuluhan (informasi)
Kenyataan dilapangan responden yang kesehatan kepada masyarakat tentang
memilih alat kontrasepsi bukan karena dia metode kontrasepsi, keamanan dan cara
tahu tentang alat kontrasepsi secara umum pemakaian metode-metode tersebut, secara
melainkan karena responden tersebut tepat dan benar dalam upaya meningkatkan
mengikuti saudara atau teman terdekat pengetahuan pada akseptor KB agar
dalam mengunakan pemilihan alat meningkatkan NKKBS (Norma Keluarga
kontrasepsi. Selain itu kurangnya Kecil Bahagia Sejahtera).
sosialisasi dan informasi pendidikan
kesehatan Tentang KB dari petugas REFERENSI
kesehatan sehingga akseptor atau Agria, R.I. (2009). Hubungan tingkat
responden sangat terbatas dalam Pengetahuan Ibu tentang Metode
mendapatkan informasi tentang alat Kontrasepsi dengan Pemakaian
kontrasepsi. kontrasepsi hormonal dan non
hormonal di RW III Desa
PENUTUP Karangsri, Ngawi.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat
dirumuskan kesimpulkan bahwa sebagian Anonim (2011). Pusat Informasi Obat
besar responden memiliki pengetahuan Gadjah Mada.
cukup tentang pemilihan alat kontrasepsi http://piogama.ugm.ac.id,
sebanyak 91 (61.5%). Sebagian besar diperoleh 03 juni 2017).
responden menggunakan Kontrasepsi
Hormonal sebanyak 177 orang (79.1%). Badan Pusat statistik (2016). Estimasi
Tidak terdapat hubungan yang signifikan penduduk umur tunggal dan jenis
antara pengetahuan ibu tentang metode kelamin kabupaten/kota Kemenkes
kontrasepsi dengan pemilihan kontrasepsi RI.
Hormonal dan Non Hormonal di Wilayah
Puskesmas Majalaya Kabupaten Bandung BKKBN. (2014). Kebijakan Pengendalian
dengan p-Value = 0,423. Penduduk, Keluarga Berencana,
Saran dan Pembangunan Keluarga. http//
Hasil penelitian ini diharapkan mampu di www.bkkbn.go.id, diperoleh 18
memberikan informasi kepada akseptor April 2017).
KB mengenai metode kontrasepsi ynag
berupa: jenis-jenis metode pemilihan Fienalia, R.A. (2012). Faktor yang
kontrasepsi, efek samping yang timbul dari Berhubungan dengan Penggunaan
kontrasepsi dan mekanisme kerja Metode Kontrasepsi Jangka
kontrasepsi itu sendiri, agar memudahkan Panjang. Jurnal FKM UI. Vol.7
akseptor KB dalam memilih pemilihan No.1.
metode kontrasepsi sesuai dengan kondisi
akseptor KB bagi Akseptor KB. Handayani, S. (2010). Buku Ajaran
Bagi peneliti selanjutnya apabila hendak Pelayanan Keluarga Berencana,
melakukan penelitian sejenis tentang Yogyakarta: Pustaka Rihanna.
hubungan pengetahuan ibu mengenai
pemilihan metode kontrasepsi dengan