Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN OJT

TERKAIT KUK
4.1.1 AKTIVITAS MANAJEMEN RESIKO

Disusun oleh :

DIKA DEWI PRATIWI


1910/PLM/71/D3-SIP/51390

PT.PLN (PERSERO) AREA CIKARANG 2020


Evidence
PLN UP3 Cikarang
Distribusi Jawa Barat

EVIDENCE KUK AKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO

Kode Unit :
RNC 3213.02.009

Nama Unit :
Aktivitas Manajemen Resiko

Elemen Kompetensi :
Mempelajari proses Manajemen Risiko meliputi penetapan konteks, asesmen risiko, penanganan
risiko, pemantauan, review dan pelaporan manajemen risiko serta komunikasi dan konsultasi
disetiap tahapan proses manajemen risiko

Kriteria Unjuk Kerja (KUK) :


Mempelajari pembuatan dokumen kajian risiko dalam program strategis perusahaan sesuai
standar perusahaan

Workplan :
Kegiatan Mempelajari Pembuatan Dokumen Kajian Risiko
Waktu Pelaksanaan Minggu ke-1 Juni 2020
Sasaran Memahami cara membuat dokumen Kajian Risiko
Tempat Kantor UP3 Cikarang

Pembahasan:
Risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu
keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Manajemen Risiko (Risk Management) adalah aktivitas terkoordinasi untuk mengarahkan
dan mengendalikan organisasi dalam kaitannya dengan risiko dan merupakan proses terstruktur
untuk mengelola risiko yang dihadapi perusahaan dalam mencapai sasaran, berupa proses
sistematis dan berkesinambungan untuk mengidentifikasi dan mengukur Tingkat Risiko-risiko,
serta menentukan tindakan terbaik dalam mengurangi kemungkinan terjadinya risiko,
memperkecil dampak yang ditimbulkannya (atau kedua-duanya), maupun langkah lainnya guna
memastikan/menciptakan keyakinan bahwa sasaran perusahaan dapat dicapai.
Penerapan manajemen risiko pada proses pencapaian sasaran kegiatan/proyek/inisiatif
dimulai dengan penyusunan kajian risiko oleh pemilik risiko. program penanganan risiko yang
tertuang dalam dokumen kajian risiko tersebut harus ditindaklanjuti, dipantau kemajuan dan
efektivitasnya oleh pemilik risiko terkait.
Manajemen Risiko diatur didalam Peratura Direksi PT PLN No. 0117.P/DIR/2019
tentang Pedoman Umum Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan PT PLN (Persero).
Proses Manajemen Risiko merupakan serangkaian langkah sistematis untuk membantu
para pemilik sasaran mengelola peluang dan ancaman bagi ketercapaian sasaran secara terukur
dan terkendali. Proses Manajemen Risiko dilaksanakan secara berulang (iteratif) mencakup
penerapan yang sistematis dari kebijakan, prosedur, dan berbagai pendekatan untuk menjalankan
komunikasi dan konsultasi, membangun konteks dan menilai risiko, memberi perlakuan,
memantau, meninjau ulang, mencatat dan melaporkan kepada para pihak yang berkepentingan.
Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan bertujuan untuk:
1. Menciptakan dan melindungi nilai di dalam Perusahaan dengan mengoptimalkan
peluang dan mengurangi potensi kerugian, mengambil keputusan, menetapkan dan
mencapai sasaran, serta meningkatkan kinerja.
2. Meningkatkan kesiapan Perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian yang semakin
tinggi di lingkungan global, regional, maupun lokal yang berpotensi mengancam
sumber daya dan bahkan kelangsungan Perusahaan.
3. Menjaga agar Perusahaan tetap dalam koridor pengelolaan usaha yang berkehati-
hatian dalam setiap aktivitas yang dilakukannya, sebagai bentuk tata kelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) guna meningkatkan nilai
tambah bagi Perusahaan.
Prinsip penyusunan kajian risiko sebagai berikut:
a. Pada prinsipnya setiap kegiatan dan rancangan keputusan harus mempertimbangkan
risiko positif dan negatif yang ada
b. Kegiatan dan rancangan keputusan yang harus dilengkapi kajian risiko adalah pekerjaan
yang membutuhkan persetujuan pengambil keputusan sesuai dengan Tata Laksana Kerja
Direksi Dan Dewan Komisaris (Board Manual), batasan kewenangan pengambilan
keputusan, dan ketentuan lain yang berlaku dengan batas bawah nilai finansial yang
setara dengan dampak risiko medium pada organisasi masing-masing.
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko merupakan proses untuk menemukenali, menguraikan, dan mencatat
ketidakpastian yang dapat menunjang atau sebaliknya menghambat kemampuan
perusahaan dalam mencapai sasaran.
2. Analisis Risiko
Analisis risiko merupakan suatu proses dalam penilaian risiko guna menentukan
Tingkat Risiko, yang dilakukan dengan mengukur tingkat kemungkinan kejadian dan
dampak yang ditimbulkannya. Pengelolaan risiko yang dihadapi Perusahaan dilaksanakan
dengan memperhatikan skala prioritas yang didasarkan pada Tingkat Risikonya.
Skala tingkat kemungkinan kejadian yang digunakan dalam analisis risiko Perusahaan
ditetapkan dalam 5 (lima) skala sebagai berikut:
a. Sangat Kecil (A).
b. Kecil (B).
c. Sedang (C).
d. Besar (D).
e. Sangat Besar (E).
Skala tingkat dampak yang digunakan dalam analisis risiko Perusahaan ditetapkan
dalam 5 (lima) skala sebagai berikut:
a. Tidak Signifikan (1).
b. Minor (2).
c. Medium (3).
d. Signifikan (4).
e. Sangat Signifikan (5).
Tingkat Risiko yang dihasilkan dari analisis risiko Perusahaan ditetapkan dalam 4
(empat) tingkat sebagai berikut:
a. Risiko Rendah (standar warna Hijau).
b. Risiko Moderat (standar warna Biru Muda/Cyan).
c. Risiko Tinggi (standar warna Kuning).
d. Risiko Ekstrem (standar warna Merah).
3. Penanganan Risiko
Penanganan Risiko adalah segala tindakan yang diambil oleh manajemen untuk
mengelola risiko serta memberikan keyakinan (assurance) yang wajar terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Prioritas penanganan risiko dapat dilakukan
dengan mengukur Tingkat Kesulitan dan Tingkat Dampak pekerjaan, mengukur rasio
biaya/manfaat (cost/benefit ratio), atau metode lainnya sesuai kebutuhan.
4. Key Risk Indicators

Key Risk Indicator (KRI) atau Indikator Risiko Utama merupakan sebuah indikator yang
dapat mengindikasikan tingkat kemungkinan terjadinya risiko atau potensi dampak dari
sebuah peristiwa risiko.
Evidence:

Gambar 1. Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor: 0117.P/DIR/2019

Gambar 2. Dokumen Kajian Risiko Pemasangan SUTM untuk Gardu Sisipan


Gambar 3. Pemetaan tingkat Risiko

Anda mungkin juga menyukai