1. Sheet yang diisi pd saat penyusunan PROFIL RISIKO adalah sheet 1,2,3,4,5 dan 9 (Sheet 2 dan 3 diisi apabila terda
2. Sheet 6,7,8 (Output 1, Output 2 dan Output 3) akan terisi secara otomatis apabila butir 1 di atas telah diselesaika
3. Sheet 5 (Ringkasan Eksekutif) diisi setelah keseluruhan Asesmen telah diselesaikan.
4. Pada saat periode pemantauan, sheet yang diisi adalah sheet 10 (PEMENTAUAN).
5. Jika risiko baru teridentifikasi pada saat pemantauan, maka seluruh informasi risiko yang dibutuhkan diisi pada sh
6. Penamaan file Profil Risiko untuk Unit adalah sbb : [Nama Unit/AP] Profil Risiko [Tahun] - [Nama
PETUNJUK PENGISIAN
SHEET : KONTEKS
1. Tulis kolom Nama Unit Organisasinya, Nama Dokumennya (PROFIL RISIKO), Tahun Profil Risiko d
2. Lengkapi isian pak KONTEKS Profil Risiko tersebut.
3. Tandatanganan yg terdapat pada lembar KONTEKS merupakan tandatangan untuk keseluruhan
SHEET : PEMANTAUAN
29. Status KRI. Diisi dengan kondisi/ angka status KRI pada triwulan berjalan sesuai periode pe
30. Status/ Progres Pelaksanaan Penanganan Risiko. Diisi dengan status/ progres pelak
31. Efektifitas Kontrol dan Mitigasi. Diisi penilaian efektifitas kontrol dan mitigasi dalam men
32. Tingkat Kemungkinan (Residual Risk). Kolom berupa drop down list
33. Tingkat Dampak (Residual Risk). Kolom berupa drop down list (Tidak Signifikan, Minor,
34. Tingkat Risiko (Residua Risk). Terisi secara otomatis apabila tingkat kemungkinan (kolo
35. Penjelasan/ Justifikasi Perubahan Risiko terhadap Sebelumnya.
36. Daftar Eviden. Diisi dengan daftar eviden yang mendukung informasi pada kolom 29
eet 2 dan 3 diisi apabila terdapat perubahan KRITERIA kemungkinan dan/ atau dampak).
utir 1 di atas telah diselesaikan.
yang dibutuhkan diisi pada sheet4 risk register, termasuk kolom pemantauan periode terkait atas risiko tersebut. Kolom pema
fil Risiko [Tahun] - [Nama Bidang] --> Contoh : WILNTT Profil Risiko 2015 - Pembangkitan.xlsx
KO), Tahun Profil Risiko dan tanggal disetujuinya Profil Risiko oleh GM/ Kepala. Isian ini akan link ke banyak s
gorikan ke dalam 2 atau lebih kategori dalam Taksonomi Risiko, maka dipilih kategori yang paling dominan.
u adalah dampak risiko terhadap asoek Produk & Layanan, Pelanggan, Keuangan & Pasar, SDM, Bisnis Internal, Kepemimpin
an likelihood risiko inheren tersebut sesuai kriteria kemungkinan yang telah ditetapkan dalam Konteks.
na kolom 8 tersebut.
dengan membandingkan dampak utama pada kolom 7 dengan kriteria dampak yang telah ditetapkan dalam Konteks.
ncegahan maupun pengendalian. Apabila terdapat beberapa existing control maka ditulis dengan menggunakan nomor urut.
n efektifitas kontrol terdiri atas Efektif, Sebagian Efektif, dan Tidak Efektif.
arkan likelihood risiko saat ini (controlled risk), yaitu perubahan tingkat kemungkinan risiko pada kolom 8 dengan mempertimba
ed risk), yaitu perubahan tingkat dampak risiko pada kolom 10 dengan mempertimbangkan kontrol eksisting terkait.
yang dapat diterima. Rencana penanganan terdiri atas kegiatan yang bersifat pencegahan dan pemulihan.
enggambarkan likelihood risiko residual, yaitu perubahan tingkat kemungkinan risiko pada kolom 14 dengan mempertimbangka
l, yaitu perubahan tingkat dampak risiko pada kolom 15 dengan mempertimbangkan efektifitas penanganan tersebut pada kolo
eriode pelaporan.
menggambarkan likelihood risiko residual, yaitu perubahan tingkat kemungkinan risiko pada risk register kolom 14 pada periode
al, yaitu perubahan tingkat dampak risiko pada risk register kolom 15 pada periode ke depan dilihat dari triwulan berjalan.
pemulihan.
Konteks Eksternal. Konteks (perkiraan kondisi) eksternal tahun 2019 diantaranya adalah :
1. Asumsi RKAP 2019 nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar Rp13.800/US$.
2. Kebijakan Pemerintah pengurangan subisidi untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA.
3. Pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Barat 5,14 %.
4. Masalah perijinan masih menjadi tantangan untuk kelancaran proyek/pekerjaan investasi PLN.
5. Komitmen para pihak atas SLA PLN-Kementerian-Lembaga Pemerintah di tingkat lapangan belum berjalan dengan baik.
6. Peningkatan tuntutan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku seperti aspek lingkungan, aspek legal dan lain-lain.
7. Penyertaan Modal Pemerintah (PMN).
8. Adanya perusahaan pembangkitan baik IPP maupun milik swasta di wilayah usaha non PLN.
9. Kebijakan pemerintah mendorong pemanfaatan EBT
10. Pembangunan dan pengembangan GI dan Transmisi masih ada potensi keterlambatan, baik jangka pendek (yg direncanakan operasi tahun 2019), maupun
jangka panjang (operasi > 2019).
11. Penerapan PBR (Performance Based Regulatory).
12. Tingginya ekspektasi pelanggan premium/industri terhadap kualitas layanan
13. Potensi penyalahgunaan pemakaian tenaga listrik oleh pelanggan
Konteks Eksternal. Konteks (perkiraan kondisi) eksternal tahun 2020 diantaranya adalah :
1. Asumsi RKAP 2020 nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar Rp14.200/US$.
2. Pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Barat 5,14 %.
3. Masalah perijinan dan sewa lahan oleh PUPR dan Pemda masih menjadi tantangan untuk kelancaran proyek/pekerjaan investasi PLN.
4. Peningkatan tuntutan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku seperti aspek lingkungan, aspek legal dan lain-lain.
5. Penyertaan Modal Pemerintah (PMN).
6. Adanya badan usaha swasta yang bermohon IUPTL baru kepada DJK dan ESDM Provinsi di wilayah usaha PLN.
7. Kebijakan pemerintah mendorong pemanfaatan EBT.
8. Pembangunan dan pengembangan GI dan Transmisi masih ada potensi keterlambatan, baik jangka pendek (yg direncanakan operasi tahun 2020), maupun
jangka panjang (operasi > 2020).
9. Penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi pelanggan dan PLN
10. Tingginya ekspektasi pelanggan terhadap kualitas layanan.
11. Potensi penyalahgunaan pemakaian tenaga listrik oleh pelanggan.
12. Berkembangnya baterai sebagai suplai listrik selain PLN.
13. Permen ESDM No. 18 Tahun 2019 tentang TMP dan biaya yang terkait dengan penyaluran tenaga listrik oleh PLN.
F DOKUMEN REFERENSI
RJP Regional 2020-2024, Profil Risiko 2019, RKAP 2020, Laporan Manajemen Triwulanan 2019, LHA Internal Auditor 2019
Tenggat Waktu
No Aspek Pencapaian Sasaran Sub-Sasaran (Jika ada)
Risk
Parameter Deskripsi Insiden
Probabilitas
Tingkat/ Kualitatif Sebelumnya
Kemungkinan
1 KEPEMIMPINAN : Keluhan pegawai secara Ketidakpuasan sekelompok Protes pegawai yang Demo pegawai dengan Terjadi mogok kerja dalam
a. SDM individu pegawai melibatkan Serikat Pekerja. pemogokan terbatas skala luas
b. Insiden Insiden memerlukan Insiden memerlukan Insiden memerlukan Insiden membutuhkan Insiden menimbulkan
penanganan oleh atasan penanganan oleh pihak penyelidikan oleh pihak penjelasan ke pihak permasalahan/ tuntutan
langsung. manajemen (internal) independen (eksternal) berwajib/ Pemerintah hukum.
c. Citra / Reputasi Dampak tidak berarti, tidak Dampak minimum berupa Komplain, ketidakpuasan, Sorotan media yang luas di Sorotan secara nasional,
menimbulkan gangguan komplain atau demostrasi dan sorotan daerah, memicu tanggapan dibutuhkan kebijakan khusus
operasional permanen. ketidakpuasan, tidak media memicu tanggapan pemerintah, operasional pemerintah, ancaman
mengganggu operasional stakeholder, operasional bisnis terhenti beberapa terhadap bisnis jangka
bisnis. bisnis terganggu. saat, diperlukan penanganan panjang.
segera.
b. K-3 / Keselamatan Aset Kerusakan aset ringan. Kerusakan aset ringan. Kerusakan aset sedang, Aset rusak berat (perlu Aset rusak berat (tidak dapat
perbaikan). digunakan lagi).
d. Lingkungan Tidak ada teguran dari KLH Teguran dari KLH Peringatan keras dari KLH Denda / pembatasan Penutupan lokasi, atau
operasional dari KLH pemidanaan oleh KLH
Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran
lingkungan namun masih lingkungan namun masih lingkungan di luar ambang lingkungan di luar ambang lingkungan di luar ambang
dalam ambang batas KLH dalam ambang batas KLH batas KLH dan dampak batas KLH dan dampak batas KLH dan dampak
dan dampak terhadap dan dampak terhadap terhadap lingkungan dapat lingkungan bersifat lingkungan bersifat
lingkungan dapat diatasi lingkungan dapat diatasi < 1 diatasi (>1 bulan) permanen, tdk dapat diatasi permanen, tidak dapat
segera bulan segera diatasi
e. Kelangsungan Usaha Kegiatan perusahaan tidak Kegiatan perusahaan Kegiatan perusahaan Kegiatan perusahaan Kegiatan perusahaan
terganggu . terganggu pada 1 unit, tidak terganggu pada 1 unit, dan terganggu pada beberapa terganggu secara luas
mempengaruhi pelayanan mempengaruhi pelayanan unit (nasional).
f. Tuntutan Hukum Pihak Ketiga Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan
dilakukan melalui dilakukan melalui dilakukan melalui alternatif dilakukan melalui proses dilakukan melalui proses
musyawarah. musyawarah, dengan peran penyelesaian sengketa. peradilan, mulai dari Peninjauan Kembali
mediator. Pengadilan Negeri, Banding Mahkamah Agung RI.
Pengadilan Tinggi, dan
Kasasi Mahkamah Agung RI
g. Pencapaian Kinerja Operasional (untuk Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi thdp target ::
Kinerja Finansial mengacu pada Kategori < 1% 1% - 5% 5% - 10% 10% - 20% >20%
Keuangan dan Pasar)
3 PRODUK & LAYANAN : Cakupan pada beberapa Cakupan Cakupan beberapa Gardu Cakupan pada 1 sub-sistem Cakupan pada 1 Sistem
a. Luasan Area/Sistem Padam penyulang pada satu waktu pemadaman 1 Gardu Induk Induk atau sistem sedang besar pada satu waktu besar pada satu waktu /
atau sistem kecil pada satu waktu blackout sistem
b. Keluhan Pelanggan Keluhan pelanggan ke Keluhan pelanggan dengan Keluhan pelanggan melalui Keluhan pelanggan disorot Demonstrasi oleh
contact center mendatangi kantor PLN surat pembaca/ media sosial oleh media nasional/ pelanggan/ class action oleh
secara langsung tuntutan hukum oleh sekelompok pelanggan
pelanggan secara individu
4 KEUANGAN & PASAR : <0,1% dari pendapatan 0,1% - 0,5% dari 0,5% - 1% dari 1% - 2% dari >2% dari pendapatan
Kerugian atau Opportunity Loss Perusahaan satu tahun pendapatan pendapatan pendapatan Perusahaan satu tahun
Perusahaan satu tahun Perusahaan satu tahun Perusahaan satu tahun
RINCIAN PEMILIK
NO DESKRIP TAKSONOMI RISIKO
SASARAN RISIKO
SI RISIKO
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
DAMPAK
RISIKO
(Dampak pada
aspek EFEKTI
Tingka
Produk & FITAS
KONTROL EKSISTING t
PENYEBAB RISIKO Layanan, KONTR
(Kontrol Pencegahan Kemu
(Controllable & Uncontrollable) Pelanggan, OL
dan/ atau Pemulihan) ngkina
Keuangan & (Overall
n
Pasar, SDM, )
Controllable : Bisnis Internal,
1. Peningkatan Pencegahan : Kurang Besar
1. Petugas belum paham urgensi Kepemimpinan
kapasitas 1. Motivasi pegawai Efektif
pemasaran agresif ).
penjualan agar lebih agresif dalam
2. Petugas belum kompeten dalam rendah memasarkan melalui
pemasaran agresif 2. Potensi forum CoC
3. Belum Memiliki Rencana Kerja peningkatan
Pemasaran Agresif konsumsi TL Pemulihan :
4. Tidak Tersedia Sarana Mobilitas baru yang dapat 1. Membuat tim
Pemasaran Agresif mengkompensa gabungan/event
5. Belum ada Sistem Monitoring & si penurunan pemasaran pada
Evaluasi Pemasaran Agresif konsumsi TL moment tertentu
lama relatif
Uncontrollable : rendah
1. Tidak ada sistem insentif khusus
bagi pegawai untuk pemasaran
agresif
Controllable
2. Kekurangan : jumlah pegawai 1. Upaya Pencegahan : Kurang Sangat
1. kWh Exim antar penyulang belum penurunan 1. Pemetaan susut Efektif Besar
lengkap terpasang susut tidak tepat teknis dan non teknis
2. kWh MTD belum lengkap sasaran dan menggunakan data LTB
terpasang
Controllable : tidak efektif
1. Upaya dan Formula :Jogja
Pencegahan Kurang Besar
3.
1. kWh Jualtidak
Petugas belum terrekap per
melaksanakan 2.
pemeliharaanyg
Anggaran 1. Penugasan inspeksi Efektif
gardu secara konsisten
inspeksi tersedia habis
preventif tidak Pemulihan
jaringan :
kepada
2. Laporan inspeksi tidak sistematis terserap
tepat namun
sasaran -
petugas Yantek
Uncontrollable
3.
Controllable : : inspeksi tidak
Evaluasi hasil susut
dan
1. Upayabelum
tidak efektif 2. Mulai menerapkan
Pencegahan : Kurang Sedan
1. Tidak terpenuhi
konsisten
Petugas anggaran dalam
belum kompeten yg terpetakan
2. Anggarandgn
pemulihan yg aplikasi
1. ODK
Petugas utk
Yantek Efektif g
cukup
4. utkada
Belum
investigasi pemasangan
penyebab kWh Meter
Sistem Monitoring
gangguan & jelas terlebih
tersedia
padam habis
menjadi pengumpulan laporan
reguler
Antar Penyulang
Evaluasi
jaringan danrencana
yg utuh utk kWh Meter lagi belum
terserap
tidak namun
tepat hasil
2. inspeksi pada
PMFD/GFD
Gardu
2. Distribusi
pemeliharaan
Belum preventif
terpasang yg efektif
PMFD/GFD bergerakdan
tingkat
sasaran turun. 3. Evaluasi
sebagian reguler
titik
pada setiap percabangan utk gangguan
tidak efektiftetap terhadap hasil inspeksi
percabangan jaringan
Uncontrollable
membantu petugas : dalam proses tinggi.
2. Upaya 3. Piket pengawas
-investigasi penyebab gangguan pemulihan reguler
jaringan berrisiko gagal Pemulihan
4. :
Catatan gangguan
3. Piket pengawas belum berindak dan pelanggan 1. Pemeliharaan
dalam aplikasi APKT korektif
secara efektif sebagai konsultan mengalami jaringan distribusi
pengawas dalam proses investigasi padam Pemulihan :
penyebab gangguan jaringan berulang. 1. Apabila hasil
4. Belum ada sistem informasi yang investigasi tidak
membantu petugas dalam proses ditemukan penyebab
investigasi penyebab gangguan gangguan jaringan
jaringan selanjutnya diambil
tindakan spekulasi coba
Uncontrollable : masukan PMT
-
Controllable : Sasaran Pencegahan : Cukup Besar
1. Penyampaian praTUL Pelanggan penurunan rata- 1. Pelaksanaan praTUL Efektif
belum tepat sasaran rata rasio menggunakan ODK.
2. Pengumpulan nomor. HP tunggakan tidak 2. Program reguler
Pelanggan belum seluruh tercapai. untuk Migrasi dari listrik
pelanggan. pasca bayar ke
3. Petugas Billman kurang gigih, prabayar
kurang berani dan kurang efektif
komunikasinya dalam penagihan Pemulihan :
dan atau pemutusan. 1. Gempur tunggakan
4. Belum ada upaya petugas Billman dengan mengerahkan
pemetaan kesadaran dan perilaku pegawai UP3 sebanyak
bayar pelanggan. mungkin
5. Masih banyak pelanggan yang
selalu/sering menunggak namun
belum termigrasi ke listrik prabayar.
Uncontrollable :
1. Rumah Pelanggan posisi terkunci
saat pelaksanaan praTUL atau
penagihan piutang pelanggan
2. Rumah pelanggan posisi kosong.
3. Pemahaman/Kesadaran
pelanggan mengenai periode bayar
listrik masih rendah.
4. Terjadinya bencana atau kejadian
luar biasa
Pemulihan :
1. Membuat gerakan penuntasan
Sanga Realisasi susut Err:520 Pencegahan
Daftung TM &: TR Potensial MB
t distribusi masih 20- 1. Pendataan
sehingga nihil titik-titik manuver TEL
Signifi 30% tidak mencapai antar penyulang
kan target. 2. Perencanaan Kebutuhan kWh
Sanga Realisasi tingkat Err:520 Meter Antar Penyulang
Pencegahan : MB
t frekuensi gangguan 3. Penyusunan
1. Penugasan inspeksiJustifikasi dan
jaringan Jar
Signifi jaringan (SAIFI) Kajian Kelayakannya
kepada petugas Yantek dgn
kan masih >20% tidak 4. Membuat
disertai permohonan
KPI per petugas
Sanga memenuhitingkat
Realisasi target. Err:520 anggaran
2. Konsisten
Pencegahan danmenerapkan
: dikawal aplikasi
t durasi gangguan 5. Upskilling
ODK
1. Pengadaan
utk inspeksi
dankWh Metersession
disertai
sharing Exim
dgn
Signifi jaringan (SAIDI) Antar Penyulang
improvement
untuk meningkatkan kompetensi
kan masih >20% tidak 6. Laporan
3. Pemasangan
petugas evaluasi
Yantek kWhhasil
dalam Meter Exim
inspeksi
investigasi
memenuhi target. Antar Penyulang
secara
penyebab harian
gangguan jaringan
4.
2. Membuat
InventarisasiEvaluasi Efektifitas
titik-titik
Pemulihan
Sistem :
Inspeksi
percabangan segmen jaringan
1.
3. Membuat
Perencanaan gerakan penuntasan
Kebutuhan PMFD
penggantian
Pemulihan :SCADA
terintegrasi meter Glomet, KRN-1
dan
3. kWh Meter Justifikasi
1. Penyusunan
Pemeliharaan Rusak
korektif jaringan
dan
distribusi
Kajian Kelayakannya
2. Membuat permohonan
4. Gerakan RoW
Serentak dan dikawal
anggaran
5. Pengadaan PMFD terintegrasi
SCADA
6. Pemasangan PMFD terintegrasi
SCADA
Pemulihan :
1. Apabila hasil investigasi tidak
ditemukan penyebab gangguan
jaringan selanjutnya diambil
tindakan spekulasi coba masukan
PMT
Mediu Bila penagihan Err:520 Pencegahan : MB
m dilakukan tanpa 1. WO praTUL tepat sasaran Sar &
edukasi dan tanpa menggunakan aplikasi P3 yang PP
monitoring diimplementasikan menggantikan
perbillman aplikasi ODK
berpotensi Piutang 2. Mendapatkan nomor HP
tidak lunas pelanggan dari hasil pengolahan
sehingga data laporan APKT
menunggak 3. Upskilling petugas Billman
menjadi 2 lembar 4. Penandaan data pelanggan
pada aplikasi P3 untuk
mengidentifikasi pelanggan yang
sulit dalam proses penagihan
5. Program lanjutan yang dikawal
dengan 4DX untuk Migrasi dari
listrik pasca bayar ke prabayar
6. Penagihan on desk oleh
petugas BIllman menggunakan
nomor HP pelanggan untuk
pelanggan yang teridentifikasi
rumah kunci dan atau kosong
7. Edukasi pelanggan melalui
media spanduk, brosur, sms
gateway, wa blast. dan broadcast
media sosial.
8. Penagihan on desk
menggunakan nomer HP
pelanggan untuk pelanggan yang
terdampak/kejadian luar biasa.
Pemulihan :
1.Gempur tunggakan dengan
mengerahkan pegawai UP3
Signifi Bila penagihan #VALUE! sebanyak mungkin
Pencegahan : MB
kan berlangsung masif - Sar &
dan terus menerus PP
tanpa didukung Pemulihan :
dokumen yg Err:520 1. Menunjuk petugas khusus utk
lengkap berpotensi kelengkapan dokumen TS
berdampak keluhan 2. Membuat Ceklist per TS dan
pelanggan, disorot sistem monitoring progress
oleh media Err:520 3. Menuntaskan pemilahan TS yg
nasional/ tuntutan telah lengkap dokumennya
hukum oleh 4. Membuat dokumen
pelanggan secara komplementer yg dapat menutup
individu Err:520 bagian dari dokumen TS yg tidak
ada
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Err:520
Target
Target
Tingka Pertimbangan Target
Tingka
Target t Penentuan Tingka Indikator Risiko
t
Waktu Kemu Tingkat Risiko t (KRI)
Damp
ngkina Residual Risiko
ak
n
Desem Kecil Mediu Realisasi penjualan ### 1. Tanggal diterbitkannya surat
ber m TL seharusnya penugasan khusus
2020 dapat melampaui 2. Frekuensi event upskilling
target pemasaran agresif
3. Tanggal surat usulan
penambahan pegawai khusus
utk pemasaran agresif
4. Tanggal penetapan rencana
kerja pemasaran agresif
5. Jumlah mobil operasional
khusus pemasaran agresif yg
tersedia
6. Level efektifitas sistem
monitoring & evaluasi (Tidak
Efektif, Kurang Efektif, Cukup
Efektif, Efektif)
Desem Kecil Mediu Apabila susut telah ### 1. Tanggal penyelesaian
ber m terpetakan dgn pendataan titik-titik manuver
2020 jelas maka sumber antar penyulang
daya yg ada dapat 2. Tanggal penyelesaian
Desem Kecil Mediu dialokasikan
Apabila sistem scr ### perencanaan kebutuhan kWh
1. Tanggal penyelesaian
ber m efektif utk
inspeksi telah Meter antar penyulang
cascading & breakdown target
2020 penurunan
berjalan susut.
efektif 3. Tanggal
KPI penyelesaian
per petugas inspeksi
maka sumber daya justifikasi
2. Tingkatdan kajian
Σ (hari x petugas)
yg ada dapat
Desem Sangat Mediu Apabila investigasi ### kelayakannya
laporan
1. ODKevent upskilling dan
Frekuensi
ber Kecil m dialokasikan secara
penyebab 4. Tingkat
3. Tanggal
sharing surat permohonan
konsistensi
session evaluasi
2020 efektif utk jaringan
gangguan anggaran
hasil
2. inspeksi
Tanggal secara harian
penyelesaian
penurunan
telah tingkat
berjalan 5. Level
4. Lead Time sejaksistem
efektifitas
inventarisasi SKKI terbit
titik-titik
gangguan
efektif jaringan.
secara s/d kWh (Tidak
inspeksi
percabanganmetersegmen
antar
Efektif,penyulang
Kurang
jaringan
konsisten maka tersedia
Efektif, Cukup Efektif,
3. Tanggal penyelesaian Efektif)
upaya recovery 6. Jumlah penyulang
perencanaan kebutuhan yg telah
PMFD
akan berlangsung lengkap terpasang
terintegrasi SCADA kWh Meter
efektif dalam waktu Antar Penyulang
3. Tanggal penyelesaian
singkat sehingga justifikasi dan kajian
pada akhirnya kelayakannya
tingkat durasi 4. Tanggal surat permohonan
gangguan jaringan anggaran
akan menurun 5. Lead Time sejak SKKI terbit
s/d PMFD terintegrasi SCADA
tersedia
6. Jumlah penyulang yg telah
lengkap terpasang PMFD
terintegrasi SCADA
Desem Kecil Mediu Apabila sebagian ### 1. Tanggal implementasi WO
ber m besar data praTUL tidak tepat sasaran
2020 tunggakan telah dengan aplikasi P3
didukung dengan 2. Jumlah pelanggan yang
no telp dan berhasil diidentifikasi dari
pemetaan laporan APKT
pelanggan proses 3. Jumlah pelaksanaan upskilling
penagihan petugas Billman.
berpeluang untuk 4. Tanggal penyelesaian
berhasil dan saldo penandaan pelanggan pada
piutang tidak naik aplikasi P3
ke dua lembar. 5. Jumlah pelanggan termigrasi
prabayar
6. Persentase penagihan on
desk terhadap pelanggan rumah
kunci/kosong.
7. Jumlah edukasi pelanggan
8.Persentase penagihan on desk
terhadap pelanggan terdampak
Desem Kecil Mediu Apabila sebagian ### 1. Tanggal surat tugas khusus
ber m besar TS telah kelengkapan dokumen TS
2020 didukung dokumen
yg lengkap proses 2. Tanggal siap digunakannya
penagihan ### sistem checklist dan monitoring
berpeluang untuk
berhasil dan 3. Progress TS Prabayar yg
kemungkinan telah lengkap dokumennya
gagalnya pun ###
menjadi lebih kecil
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
Target Treshold
Status KRI Saat ini PIC KRI
KRI KRI
3. 100% 3. 95%
5.
4. 60 hari kalender
Efektif 5.
4. 75 hari Efektif
Cukup kalender
6. Februari
4. 25 penyulang
2019 6. Maret
4. 20 penyulang
2019
7. 15 penyulang 7. 10 penyulang
1. 31 Maret 2020 1. 10 April 2020 MB Sar & PP
2. 140.000 2. 100.000
pelanggan pelanggan
3. 1 kali/bulan 3. 1 kali/bulan
6. 100% 6. 80%
7. 3 kali/bulan 7. 2 kali/bulan
8. 80% 8.60%
3. 100% 3. 80%
RINGKASAN EKSEKUTIF PROFIL RISIKO TAHUN 2020
Konteks Internal. Konteks (perkiraan kondisi) internal tahun 2020 diantaranya adalah
:
1. Rencana pelaksanaan investasi distribusi sebesar Rp. 3,8 T.
2. Perkiraan kebutuhan subsidi sebesar Rp 6,5 T.
3. Target kenaikan volume penjualan sebesar 10,7 %.
4. Potensi pendapatan penjualan tenaga listrik menjadi sebesar Rp 62,1 T.
5. Potensi penambahan pelanggan dari target sebesar 741.862 pelanggan.
6. Implementasi pengawasan alihdaya untuk membantu dalam peningkatan kinerja
Unit.
7. Manajemen DJB berkomitmen menurunkan tingkat susut jaringan menjadi 6,37 %.
8. Implementasi Good Corporate Governance (GCG).
9. Komitmen kebijakan zero accident.
Pencegahan :
1. WO praTUL tepat sasaran menggunakan aplikasi P3
yang diimplementasikan menggantikan aplikasi ODK
5 Saldo rekening tidak 2. Mendapatkan nomor HP pelanggan dari hasil
nihil di akhir periode pengolahan data laporan APKT
3. Upskilling petugas Billman
4. Penandaan data pelanggan pada aplikasi P3 untuk
mengidentifikasi pelanggan yang sulit dalam proses
penagihan
5. Program lanjutan yang dikawal dengan 4DX untuk
Migrasi dari listrik pasca bayar ke prabayar
6. Penagihan on desk oleh petugas BIllman
menggunakan nomor HP pelanggan untuk pelanggan
yang teridentifikasi rumah kunci dan atau kosong
7. Edukasi pelanggan melalui media spanduk, brosur,
sms gateway, wa blast. dan broadcast media sosial.
8. Penagihan on desk menggunakan nomer HP
pelanggan untuk pelanggan yang terdampak/kejadian
luar biasa.
c. Rekomendasi
PT PLN (PERSERO) UID JAWA BARAT
A. IDENTIFIKASI RISIKO
INDIKATOR
NO DESKRIPSI RISIKO TAKSONOMI RISIKO PEMILIK RISIKO PENYEBAB DAMPAK TINGKAT RISIKO
(KRI)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pemasaran Tidak Cukup Agresif Risiko Pendapatan MB Sar & PP Controllable : 1. Peningkatan kapasitas penjualan rendah Err:520 1. Tanggal
Penjualan 1. Petugas belum paham urgensi pemasaran 2. Potensi peningkatan konsumsi TL baru yang diterbitkannya
agresif dapat mengkompensasi penurunan konsumsi TL surat penugasan
2. Petugas belum kompeten dalam pemasaran lama relatif rendah khusus
agresif 2. Frekuensi
3. Belum Memiliki Rencana Kerja Pemasaran event upskilling
Agresif pemasaran
4. Tidak Tersedia Sarana Mobilitas Pemasaran agresif
Agresif 3. Tanggal surat
5. Belum ada Sistem Monitoring & Evaluasi usulan
Pemasaran Agresif penambahan
pegawai khusus
Uncontrollable : utk pemasaran
1. Tidak ada sistem insentif khusus bagi pegawai agresif
2 Susut Distribusi Tidak Terpetakan Dengan Risiko Efisiensi Distribusi MB TEL untuk pemasaran
Controllable : agresif 1. Upaya penurunan susut tidak tepat sasaran Err:520 4. Tanggal
1.
Jelas 2. kWh
1. Kekurangan jumlah
Exim antar pegawaibelum lengkap
penyulang dan tidak efektif penetapan
penyelesaian
terpasang 2. Anggaran yg tersedia habis terserap namun rencana kerja
pendataan titik-
2. kWh MTD belum lengkap terpasang susut belum terpetakan dgn jelas terlebih lagi pemasaran
titik manuver
3. kWh Jual belum terrekap per gardu belum bergerak turun. agresifpenyulang
antar
5. Tanggal
2. Jumlah mobil
Uncontrollable : operasional
penyelesaian
1. Tidak terpenuhi anggaran yg cukup utk khusus
perencanaan
pemasangan kWh Meter Antar Penyulang dan pemasarankWh
kebutuhan
kWh Meter Gardu Distribusi agresifantar
Meter yg
tersedia
penyulang
3 Inspeksi Jaringan Tidak Efektif Risiko Keandalan Jaringan MB JAR Controllable : 1. Upaya pemeliharaan preventif tidak tepat Err:520 6. Tanggal
1.
3. Level
Distribusi 1. Petugas tidak melaksanakan inspeksi secara sasaran dan tidak efektif efektifitas sistem
penyelesaian
konsisten 2. Anggaran yg tersedia habis terserap namun monitoringdan
cascading
justifikasi &&
2. Laporan inspeksi tidak sistematis tingkat gangguan tetap tinggi. evaluasi (Tidak
breakdown
kajian
3. Evaluasi hasil inspeksi tidak konsisten Efektif,KPI
target Kurang
kelayakannya per
4. Belum ada Sistem Monitoring & Evaluasi yg Efektif,
petugas
4. Cukup
Tanggalinspeksi
surat
utuh utk rencana pemeliharaan preventif yg Efektif,
2. Tingkat
permohonanEfektif)
Σ
efektif (hari x petugas)
anggaran
laporan
5. Lead ODK
Time
Uncontrollable : 3. Tingkat
sejak SKKI terbit
- konsistensi
s/d kWh meter
evaluasi hasil
antar penyulang
inspeksi
tersedia secara
harian
6. Jumlah
4. Level yg
penyulang
efektifitas
telah lengkapsistem
inspeksi
terpasang (Tidak
kWh
Efektif, Kurang
Meter Antar
Efektif,
Penyulang Cukup
Efektif, Efektif)
A. IDENTIFIKASI RISIKO
INDIKATOR
NO DESKRIPSI RISIKO TAKSONOMI RISIKO PEMILIK RISIKO PENYEBAB DAMPAK TINGKAT RISIKO
(KRI)
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Investigasi penyebab gangguan jaringan Risiko Keandalan Jaringan MB JAR Controllable : 1. Upaya pemulihan padam menjadi tidak tepat Err:520 1. Frekuensi
tidak berlangsung cepat dan akurat Distribusi 1. Petugas belum kompeten dalam investigasi sasaran dan tidak efektif event upskilling
penyebab gangguan jaringan 2. Upaya pemulihan berrisiko gagal dan dan sharing
2. Belum terpasang PMFD/GFD pada setiap pelanggan mengalami padam berulang. session
percabangan utk membantu petugas dalam 2. Tanggal
proses investigasi penyebab gangguan jaringan penyelesaian
3. Piket pengawas belum berindak secara efektif inventarisasi
sebagai konsultan pengawas dalam proses titik-titik
investigasi penyebab gangguan jaringan percabangan
4. Belum ada sistem informasi yang membantu segmen jaringan
petugas dalam proses investigasi penyebab 3. Tanggal
gangguan jaringan penyelesaian
perencanaan
Uncontrollable : kebutuhan
- PMFD
terintegrasi
SCADA
3. Tanggal
penyelesaian
justifikasi dan
kajian
kelayakannya
4. Tanggal surat
permohonan
anggaran
5. Lead Time
sejak SKKI terbit
s/d PMFD
terintegrasi
SCADA tersedia
6. Jumlah
penyulang yg
telah lengkap
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! terpasang
#REF! PMFD
terintegrasi
SCADA
B. ANALISIS RISIKO
1 2 3 4 5 6 7
1 Pemasaran Tidak Cukup Agresif Pencegahan : Kurang Efektif Besar Medium Err:520
1. Motivasi pegawai agar lebih agresif dalam
memasarkan melalui forum CoC
Pemulihan :
1. Membuat tim gabungan/event pemasaran pada
moment tertentu
2 Susut Distribusi Tidak Terpetakan Dengan Pencegahan : Kurang Efektif Sangat Besar Sangat Err:520
Jelas 1. Pemetaan susut teknis dan non teknis Signifikan
menggunakan data LTB dan Formula Jogja
Pemulihan :
-
3 Inspeksi Jaringan Tidak Efektif Pencegahan : Kurang Efektif Besar Sangat Err:520
1. Penugasan inspeksi jaringan kepada petugas Signifikan
Yantek
2. Mulai menerapkan aplikasi ODK utk pengumpulan
laporan hasil inspeksi
3. Evaluasi reguler terhadap hasil inspeksi
Pemulihan :
1. Pemeliharaan korektif jaringan distribusi
4 Investigasi penyebab gangguan jaringan Pencegahan : Kurang Efektif Sedang Sangat Err:520
tidak berlangsung cepat dan akurat 1. Petugas Yantek reguler Signifikan
2. PMFD/GFD pada sebagian titik percabangan
jaringan
3. Piket pengawas reguler
4. Catatan gangguan dalam aplikasi APKT
Pemulihan :
1. Apabila hasil investigasi tidak ditemukan penyebab
gangguan jaringan selanjutnya diambil tindakan
spekulasi coba masukan PMT
486787850.xls 47
PT PLN (PERSERO) UID JAWA BARAT
C. PENANGANAN RISIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Pemasaran Tidak Cukup Agresif Err:520 Pencegahan : MB Sar & PP - Desember Kecil Medium Err:520 1. Tanggal 1. Januari 1. Februari 0
1. Penugasan khusus pegawai untuk 2020 diterbitkannya 2019 2019
Pemasaran Agresif surat
2. Sesi upskilling pemasaran agresif penugasan
3. Usulan penambahan pegawai khusus utk khusus 2. Max. 3 2. 4 bulan
pemasaran agresif 2. Frekuensi bulan sekali
4. Membuat Rencana Kerja Pemasaran Agresif event sekali
5. Menyediakan mobil operasional khusus utk upskilling
pemasaran agresif pemasaran 3. Januari 3. Februari
6. Membuat Sistem Monitoring & Evaluasi agresif 2019 2019
Pemasaran Agresif 3. Tanggal
surat usulan
Pemulihan : penambahan
1. Membuat gerakan penuntasan Daftung TM & pegawai
TR Potensial sehingga nihil khusus utk 4. Januari 4. Februari
pemasaran 2019 2019
agresif
4. Tanggal
penetapan
rencana kerja 5. Juni 5. Agustus
pemasaran 2019 2019
agresif
5. Jumlah
mobil
operasional 6. Efektif 6. Cukup
khusus Efektif
pemasaran
agresif yg
tersedia
6. Level
efektifitas
sistem
monitoring &
evaluasi
486787850.xls 48
PT PLN (PERSERO) UID JAWA BARAT
C. PENANGANAN RISIKO
486787850.xls 49
PT PLN (PERSERO) UID JAWA BARAT
C. PENANGANAN RISIKO
486787850.xls 50
PT PLN (PERSERO) UID JAWA BARAT
C. PENANGANAN RISIKO
486787850.xls 51
PT PLN (PERSERO) UID JAWA BARAT Pemetaan Tingkat Risiko Current Risk)
Sangat
Besar E 2
Besar D 1 5 3
TINGKAT KEMUNGKINAN
Sedang C 4
Kecil B 17 12 20
Sangat
Kecil A
TINGKAT DAMPAK
EVALUASI AKHIR
CURRENT RESIDUAL
NO DESKRIPSI RISIKO
RISK RISK
1 2 3 4
1 Pemasaran Tidak Cukup Agresif Err:520 Err:520
2 Susut Distribusi Tidak Terpetakan Dengan Jelas Err:520 Err:520
3 Inspeksi Jaringan Tidak Efektif Err:520 Err:520
4 Investigasi penyebab gangguan jaringan tidak berlangsung cepat dan akurat Err:520 Err:520
#REF! #REF! #REF! #REF!
PT PLN (PERSERO) UID JAWA BARAT
PROFIL RISIKO TAHUN 2020
PEMANTAUAN TRIWULAN 1
Status/ Progres Efektifitas ANALISIS RISIKO RESIDUAL Penjelasan/ Justifikasi
No Deskripsi Risiko Status KRI Pelaksanaan Kontrol & Tingkat Perubahan Risiko thdp
Penanganan Risiko Mitigasi Tingkat Dampak Tingkat Risiko sebelumnya
Kemungkinan
1 3 29 30 31 32 33 34 35
1 Pemasaran Tidak Cukup Pencegahan : 1. Terlaksana Tidak Efektif Besar Medium Moderat 1. Tanggal diterbitkannya surat
Agresif 1. Penugasan khusus pegawai 2. Belum Terlaksana penugasan khusus
untuk Pemasaran Agresif 3. Terlaksana 2. Frekuensi event upskilling
2. Sesi upskilling pemasaran agresif 4. Terlaksana pemasaran agresif
3. Usulan penambahan pegawai 5. Terlaksana 3. Tanggal surat usulan
khusus utk pemasaran agresif 6. Terlaksana penambahan pegawai khusus utk
4. Membuat Rencana Kerja pemasaran agresif
Pemasaran Agresif 4. Tanggal penetapan rencana
5. Menyediakan mobil operasional kerja pemasaran agresif
khusus utk pemasaran agresif 5. Jumlah mobil operasional
6. Membuat Sistem Monitoring & khusus pemasaran agresif yg
Evaluasi Pemasaran Agresif tersedia
6. Level efektifitas sistem
Pemulihan : monitoring & evaluasi (Tidak
1. Membuat gerakan penuntasan Efektif, Kurang Efektif, Cukup
Daftung TM & TR Potensial Efektif, Efektif)
sehingga nihil
### #REF! Pencegahan : 1. Terlaksana Efektif Sedang Medium Moderat 1. Tanggal surat tugas khusus
- 2. Terlaksana kelengkapan dokumen TS
3. Terlaksana 4.
Pemulihan : Terlaksana 2. Tanggal siap digunakannya
1. Menunjuk petugas khusus utk sistem checklist dan monitoring
kelengkapan dokumen TS
2. Membuat Ceklist per TS dan 3. Progress TS Prabayar yg telah
sistem monitoring progress lengkap dokumennya
3. Menuntaskan pemilahan TS yg
telah lengkap dokumennya
4. Membuat dokumen
komplementer yg dapat menutup
bagian dari dokumen TS yg tidak
ada
33 0 Err:520
34 0 Err:520
35 0 Err:520
36 0 Err:520
37 0 Err:520
38 0 Err:520
39 0 Err:520
40 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
0 0 Err:520
Daftar Eviden
36
1.MOM Probing
Pelanggan
Potensial
2.Belum Terlaksana
3.Pegawai OJT
4.Menentukan
pelanggan potensial
dan mengirimkan
marketing letter
5.Monitoring
progress
penyambungan
1. Laporan Harian
TS
Taksonomi Risiko
S.1.1 - Regulasi Pemerintah - Risiko Tarif Listrik
S.1.2 - Regulasi Pemerintah - Risiko Subsidi Listrik
S.1.3 - Regulasi Pemerintah - Risiko Regulasi, Peraturan & Perundangan
S.1.4 - Regulasi Pemerintah - Risiko Regulasi Sektor Ketenagalistrikan
S.2.1 - Reputasi - Risiko Reputasi Di Mata Pemerintah
S.2.2 - Reputasi - Risiko Reputasi Di Mata Investor
S.2.3 - Reputasi - Risiko Reputasi Di Mata Masyarakat
S.3.1 - Organisasi Korporat - Risiko Perubahan Organisasi
S.4.1 - Portofolio Bisnis - Risiko Anak Perusahaan
S.4.2 - Portofolio Bisnis - Risiko Kerjasama Strategis
S.5.1 - Business Continuity - Risiko Keberlangsungan Usaha
S.6.1 - Business Sustainability - Risiko Ekonomi Makro
S.6.2 - Business Sustainability - Risiko Pertumbuhan Konsumsi Energi Listrik
S.6.3 - Business Sustainability - Risiko Pendanaan Korporasi
S.6.4 - Business Sustainability - Risiko Wilayah Usaha
F.1.1 - Pasar - Risiko Perubahan Kurs Valas
F.1.2 - Pasar - Risiko Peningkatan Inflasi
F.1.3 - Pasar - Risiko Suku Bunga
F.1.4 - Pasar - Risiko Rating Perusahaan
F.2.1 - Harga Energi Primer - Risiko Harga Batubara
F.2.2 - Harga Energi Primer - Risiko Harga Gas
F.2.3 - Harga Energi Primer - Risiko Harga BBM
F.2.4 - Harga Energi Primer - Risiko Harga Panas Bumi
F.2.5 - Harga Energi Primer - Risiko Harga Energi Primer Lainnya
F.3.1 - Likuiditas - Risiko Ketersediaan Likuiditas
F.3.2 - Likuiditas - Risiko Pembayaran Kewajiban
F.3.3 - Likuiditas - Risiko Piutang Pelanggan / Non Pelanggan
F.4.1 - Pendapatan - Risiko Pendapatan Penjualan
F.4.2 - Pendapatan - Risiko Pendapatan Lain-lain
F.5.1 - Pajak - Risiko Risiko Pajak
F.6.1 - Aset - Risiko Impairment Aset
F.6.2 - Aset - Risiko Revaluasi Aset
O.1.1 - Energi Primer - Risiko Kontinuitas Pasokan Batubara
O.1.2 - Energi Primer - Risiko Kuantitas Batubara
O.1.3 - Energi Primer - Risiko Kualitas Batubara
O.1.4 - Energi Primer - Risiko Kontinuitas Pasokan Gas
O.1.5 - Energi Primer - Risiko Kuantitas Pasokan Gas
O.1.6 - Energi Primer - Risiko Kualitas Pasokan Gas
O.1.7 - Energi Primer - Risiko Penyaluran IGT (Independent Gas Tranporter)
O.1.8 - Energi Primer - Risiko Kontinuitas Pasokan BBM
O.1.9 - Energi Primer - Risiko Kuantitas Pasokan BBM
O.1.10 - Energi Primer - Risiko Kualitas Pasokan BBM
O.1.11 - Energi Primer - Risiko Bauran Energi (Fuelmix)
O.1.12 - Energi Primer - Risiko Kontinuitas Pasokan BBN
O.1.13 - Energi Primer - Risiko Kuantitas Pasokan BBN
O.1.14 - Energi Primer - Risiko Kualitas Pasokan BBN
O.2.1 - S D M - Risiko Kompetensi SDM
O.2.2 - S D M - Risiko Jumlah SDM
O.2.3 - S D M - Risiko Demografi/Komposisi SDM
O.2.4 - S D M - Risiko Keselamatan Kerja
O.2.5 - S D M - Risiko Kesejahteraan Pekerja
O.2.6 - S D M - Risiko Outsourcing
O.3.1 - Sistem Tenaga Listrik - Risiko Cadangan Daya Listrik
O.3.2 - Sistem Tenaga Listrik - Risiko Take or Pay
O.3.3 - Sistem Tenaga Listrik - Risiko Sistem Tenaga Listrik
O.4.1 - Pembangkitan - Risiko Ketersediaan Pembangkitan
O.4.2 - Pembangkitan - Risiko Keandalan Pembangkitan
O.4.3 - Pembangkitan - Risiko Efisiensi Pembangkitan
O.4.4 - Pembangkitan - Risiko Derating Pembangkitan
O.4.5 - Pembangkitan - Risiko Pembangkit IPP
O.5.1 - Penyaluran - Risiko Ketersediaan Penyaluran
O.5.2 - Penyaluran - Risiko Keandalan Penyaluran
O.5.3 - Penyaluran - Risiko Efisiensi Penyaluran
O.5.4 - Penyaluran - Risiko Penyaluran IPT (Independent Power Transporter)
O.6.1 - Distribusi - Risiko Ketersediaan Jaringan Distribusi
O.6.2 - Distribusi - Risiko Keandalan Jaringan Distribusi
O.6.3 - Distribusi - Risiko Efisiensi Distribusi
O.7.1 - Pelayanan Pelanggan - Risiko Kualitas Layanan Pelanggan
O.7.2 - Pelayanan Pelanggan - Risiko Penggunaan Listrik Ilegal
O.7.3 - Pelayanan Pelanggan - Risiko Ekspektasi Pelanggan
O.7.4 - Pelayanan Pelanggan - Risiko Perjanjian dengan Pelanggan
O.8.1 - Teknologi - Risiko Obsolete Teknologi
O.8.2 - Teknologi - Risiko Security Teknologi
O.9.1 - Riset & Enjiniring - Risiko Akurasi Hasil Penelitian/ Survei/ Studi
O.9.2 - Riset & Enjiniring - Risiko Pemanfaatan Hasil Penelitian/ Survei/ Studi
O.9.3 - Riset & Enjiniring - Risiko Standarisasi
O.10.1 - Bencana - Risiko Bencana Lokal
O.10.2 - Bencana - Risiko Bencana Nasional (Force Majeur)
O.10.3 - Bencana - Risiko Demostrasi / Terorisme / Sabotase
O.11.1 - Supply Chain Management - Risiko Retail
O.11.2 - Supply Chain Management - Risiko Distribusi
O.11.3 - Supply Chain Management - Risiko Manufaktur
O.11.4 - Supply Chain Management - Risiko Suplier
P.1.1 - Perencanaan & Desain - Risiko Kelayakan Proyek
P.1.2 - Perencanaan & Desain - Risiko Desain Proyek
P.1.3 - Perencanaan & Desain - Risiko Keselarasan Proyek Terkait
P.1.4 - Perencanaan & Desain - Risiko Pelaksanaan Proyek
P.1.5 - Perencanaan & Desain - Risiko Pembebasan Lahan
P.1.6 - Perencanaan & Desain - Risiko Perijinan
P.2.1. - Pendanaan Proyek - Risiko Sumber Pendanaan Proyek
P.2.2. - Pendanaan Proyek - Risiko Financial Closing (FC)
P.2.3. - Pendanaan Proyek - Risiko Disbursement
P.3.1 - Pengadaan - Risiko Persyaratan & Spesifikasi Pengadaan
P.3.2 - Pengadaan - Risiko Nilai Pengadaan (HPS)
P.3.3 - Pengadaan - Risiko Aspek Kontraktor (Ketersediaan, Kualifikasi dan Performance)
P.3.4 - Pengadaan - Risiko Proses Pengadaan
P.3.5 - Pengadaan - Risiko Kontrak/ Perjanjian
P.4.1 - Pelaksanaan Proyek/
P.4.2 - Pelaksanaan Proyek/
P.4.3 - Pelaksanaan Proyek/
Konstruksi
P.5.1 - Pasca- Risiko Biaya Total Proyek
Pelaksanaan/
P.5.2 - Pasca Pelaksanaan/
P.5.3 - Pasca Pelaksanaan/
P.5.4 - Pasca Pelaksanaan/
K.1.1 - Aspek Legal - Risiko Kerjasama Pihak Ketiga
K.1.2 - Aspek Legal - Risiko Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
K.1.3 - Aspek Legal - Risiko Tuntutan Hukum
K.1.4 - Aspek Legal - Risiko Perijinan
K.1.5 - Aspek Legal - Risiko Pembebasan Tanah
K.2.1 - Etika & Kecurangan - Risiko Etika / Kepatutan
K.2.2 - Etika & Kecurangan - Risiko Kecurangan (Fraud)
K.2.3 - Etika & Kecurangan - Risiko Kerahasiaan Informasi/ Data
K.3.1 - Lingkungan - Risiko Aspek Lingkungan
K.3.2 - Lingkungan - Risiko Sosial / Politik / Budaya
K.4.1 - Akunting & Pelaporan - Risiko Pengendalian Internal (Internal Control)
K.4.2 - Akunting & Pelaporan - Risiko Pelaporan Operasional
K.4.3 - Akunting & Pelaporan - Risiko Pelaporan Keuangan
K.5.1 - Audit - Risiko Perencanaan Audit
K.5.2 - Audit - Risiko Proses & Hasil Audit
K.5.3 - Audit - Risiko Benefit Akhir Audit
K.6.1 - Kecelakaan Kerja - Risiko Kecelakaan Kerja
K.6.2 - Kecelakaan Kerja - Risiko Kesehatan Kerja
K.6.3 - Kecelakaan Kerja - Risiko Lingkungan Kerja
K.6.3 - Kecelakaan Kerja - Risiko Lingkungan Kerja
Tingkat Kemungkinan
Sangat Kecil
Kecil
Sedang
Besar
Sangat Besar
Kategori Risiko
Produk & Layanan
Pelanggan
Keuangan & Pasar
SDM
Proses Bisnis Internal
Kepemimpinan
Frekuensi Pemantauan
Tiga Bulanan
Enam Bulanan
Tahunan
Efektifitas Kontrol
Sangat Efektif
Efektif
Sebagian Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
Trw 1
Trw 2
Trw 3
Trw 4
↑
↓
↔
Risiko Tarif Listrik
Risiko Subsidi Listrik
Risiko Regulasi, Peraturan & Perundangan
Risiko Regulasi Sektor Ketenagalistrikan
Risiko Reputasi Di Mata Pemerintah
Risiko Reputasi Di Mata Investor
Risiko Reputasi Di Mata Masyarakat
Risiko Perubahan Organisasi
Risiko Anak Perusahaan
Risiko Kerjasama Strategis
Risiko Keberlangsungan Usaha
Risiko Ekonomi Makro
Risiko Pertumbuhan Konsumsi Energi Listrik
Risiko Pendanaan Korporasi
Risiko Wilayah Usaha
Risiko Perubahan Kurs Valas
Risiko Peningkatan Inflasi
Risiko Suku Bunga
Risiko Rating Perusahaan
Risiko Harga Batubara
Risiko Harga Gas
Risiko Harga BBM
Risiko Harga Panas Bumi
Risiko Harga Energi Primer Lainnya
Risiko Ketersediaan Likuiditas
Risiko Pembayaran Kewajiban
Risiko Piutang Pelanggan / Non Pelanggan
Risiko Pendapatan Penjualan
Risiko Pendapatan Lain-lain
Risiko Risiko Pajak
Risiko Impairment Aset
Risiko Risiko Revaluasi Aset
Risiko Kontinuitas Pasokan Batubara
Risiko Kuantitas Batubara
Risiko Kualitas Batubara
Risiko Kontinuitas Pasokan Gas
Risiko Kuantitas Pasokan Gas
Risiko Kualitas Pasokan Gas
Risiko Penyaluran IGT (Independent Gas Tranporter)
Risiko Kontinuitas Pasokan BBM
Risiko Kuantitas Pasokan BBM
Risiko Kualitas Pasokan BBM
Risiko Bauran Energi (Fuelmix)
Risiko Kontinuitas Pasokan BBN
Risiko Kuantitas Pasokan BBN
Risiko Kualitas Pasokan BBN
Risiko Kompetensi SDM
Risiko Jumlah SDM
Risiko Demografi/Komposisi SDM
Risiko Keselamatan Kerja
Risiko Kesejahteraan Pekerja
Risiko Outsourcing
Risiko Cadangan Daya Listrik
Risiko Take or Pay
Risiko Sistem Tenaga Listrik
Risiko Ketersediaan Pembangkitan
Risiko Keandalan Pembangkitan
Risiko Efisiensi Pembangkitan
Risiko Derating Pembangkitan
Risiko Pembangkit IPP
Risiko Ketersediaan Penyaluran
Risiko Keandalan Penyaluran
Risiko Efisiensi Penyaluran
Risiko Penyaluran IPT (Independent Power Transporter)
Risiko Ketersediaan Jaringan Distribusi
Risiko Keandalan Jaringan Distribusi
Risiko Efisiensi Distribusi
Risiko Kualitas Layanan Pelanggan
Risiko Penggunaan Listrik Ilegal
Risiko Ekspektasi Pelanggan
Risiko Perjanjian dengan Pelanggan
Risiko Obsolete Teknologi
Risiko Security Teknologi
Risiko Akurasi Hasil Penelitian/ Survei/ Studi
Risiko Pemanfaatan Hasil Penelitian/ Survei/ Studi
Risiko Standarisasi
Risiko Bencana Lokal
Risiko Bencana Nasional (Force Majeur)
Risiko Demostrasi / Terorisme / Sabotase
Risiko Retail
Risiko Distribusi
Risiko Manufaktur
Risiko Suplier
Risiko Kelayakan Proyek
Risiko Desain Proyek
Risiko Keselarasan Proyek Terkait
Risiko Pelaksanaan Proyek
Risiko Pembebasan Lahan
Risiko Perijinan
Risiko Sumber Pendanaan Proyek
Risiko Financial Closing (FC)
Risiko Disbursement
Risiko Persyaratan & Spesifikasi Pengadaan
Risiko Nilai Pengadaan (HPS)
Risiko Aspek Kontraktor (Ketersediaan, Kualifikasi dan Performance)
Risiko Proses Pengadaan
Risiko Kontrak/ Perjanjian
Risiko Waktu Penyelesaian Proyek
Risiko Kualitas Pelaksanaan Proyek
Risiko Biaya Total Proyek
Risiko Serah Terima Proyek
Risiko Performance Pasca Proyek
Risiko Garansi Hasil Pekerjaan
Risiko Benefit Akhir Proyek
Risiko Kerjasama Pihak Ketiga
Risiko Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Risiko Tuntutan Hukum
Risiko Perijinan
Risiko Pembebasan Tanah
Risiko Etika / Kepatutan
Risiko Kecurangan (Fraud)
Risiko Kerahasiaan Informasi/ Data
Risiko Aspek Lingkungan
Risiko Sosial / Politik / Budaya
Risiko Pengendalian Internal (Internal Control)
Risiko Pelaporan Operasional
Risiko Pelaporan Keuangan
Risiko Perencanaan Audit
Risiko Proses & Hasil Audit
Risiko Benefit Akhir Audit
Risiko Kecelakaan Kerja
Risiko Kesehatan Kerja
Risiko Lingkungan Kerja
Risiko Lingkungan Kerja
Tingkat Dampak
Tidak SignA 1
Minor B 2
Medium C 3
Signifikan D 4
Sangat SigE 5
SASARAN ASPEK
MAN
MACHINE
METHOD
MATERIAL
MONEY
PENJUALAN
POLITIC
ECONOMY
SOCIAL
TECHNOLOGY
ENVIRONTMENT
LEGAL