Anda di halaman 1dari 50

KASIYATI

LABORATORIUM BIOLOGI STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN


DEPARTEMEN BIOLOGI, FSM UNDIP 1
• Osmoregulasi
.
• Ekskresi
waste
products
2
• Hewan-hewan air tawar

• Hewan-hewan gurun

• dan lautan m

3
Osmoregulasi menyeimbangkan pengambilan dan
hilangnya air dan zat terlarut

Kerja Osmoregulasi sebagian besar


didasarkan pada kontrol pergerakan
zat terlarut antara cairan internal
dan lingkungan eksternal

4
• Osmolaritas, konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan,
menentukan pergerakan air melintasi membran selektif
permeabel

5
Selectively permeable
membrane
Solutes Water

Hyperosmotic side: Hypoosmotic side:


• Higher solute • Lower solute
concentration concentration
• Lower free H2O • Higher free H2O
concentration concentration

Net water flow

6
TANTANGAN PERBEDAAN OSMOTIK
• Osmokonformer, dapat dijumpai pada beberapa hewan laut,
cairan tubuh bersifat isoosmotik dengan lingkungannya dan
tidak mengatur osmolaritas cairan tubuh.
• Osmoregulator, membutuhkan energi untuk mengontrol
pengambilan dan kehilangan air dalam lingkungan
hiperosmotik atau hipoosmotik.
• Stenohalin, hewan perairan yang tidak dapat mentolerir
perubahan substansial osmolaritas lingkungan eksternal.
• Euryhaline, hewan yang dapat bertahan dari fluktuasi besar
dalam osmolaritas lingkungan eksternal.
7
8
(a) Osmoregulation in a marine fish
Gain of water Excretion Osmotic water
and salt ions of salt ions loss through gills
from food from gills and other parts
of body surface
Cl-, Na+

Ca2+ , Mg2+ ,SO42-


Gain of water Excretion of salt ions and Key
and salt ions small amounts of water in
from drinking scanty urine from kidneys Water
seawater Salt
9
• Hewan air tawar secara konstan mengambil air melalui
osmosis dari lingkungan hipoosmotik mereka.
• Hewan air tawar kehilangan garam melalui difusi dan
menjaga keseimbangan air dengan mengeluarkan urin
encer dalam jumlah besar
• Garam yang hilang karena difusi diganti dalam makanan
dan sebagian diperoleh dari penyerapan di insang

10
(b) Osmoregulation in a freshwater fish
Gain of water Uptake of Osmotic water
and some ions salt ions gain through
in food by gills gills and other
parts of body
surface

Key Excretion of salt ions and


large amounts of water in
Water dilute urine from kidneys
Salt
11
Hewan yang Hidup Temporer di Dalam Air
• Beberapa invertebrata air yang hidup di genangan atau kolam
akan kehilangan hampir semua air tubuh dan bertahan hidup
dalam keadaan tidak aktif/dorman
• Adaptasi ini disebut anhydrobiosis
100 µm

100 µm

(a) Hydrated tardigrade (b) Dehydrated tardigrade


12
Hewan Darat
• Adaptasi untuk mengurangi kehilangan air merupakan kunci
keberlangsungan hidup di darat.
• Penutup tubuh (bulu, rambut, fur, kulit) sebagian besar
hewan darat membantu mencegah dehidrasi.
• Hewan gurun menghemat air dalam jumlah besar melalui
anatomi tubuh sederhana dan perilaku harian nokturnal.
• Hewan darat menjaga keseimbangan air dengan memakan makanan
lembab, memproduksi air secara metabolik melalui respirasi
sel, dan menggunakan air secara efisien.

13
Figure 44.6
Water balance in Water balance in
a kangaroo rat a human
(2 mL/day) (2,500 mL/day)

Ingested Ingested
in food (0.2) in food (750)
Ingested
in liquid
Water (1,500)
gain
(mL)
Derived from Derived from
metabolism (1.8) metabolism (250)

Feces (0.09) Feces (100)

Water Urine Urine


loss (0.45) (1,500)
(mL)

Evaporation (1.46) Evaporation (900)


14
Hewan Gurun
EXPERIMENT Knut and Bodil Schmidt-Nielsen and their colleagues from Duke University observed that the
fur of camels exposed to full sun in the Sahara Desert could reach temperatures of over 70°C, while the
animals’ skin remained more than 30°C cooler. The Schmidt-Nielsens reasoned that insulation of the skin
by fur may substantially reduce the need for evaporative cooling by sweating. To test this hypothesis, they
compared the water loss rates of unclipped and clipped camels.

RESULTS Removing the fur of a camel increased the rate


of water loss through sweating by up to 50%.
4

(L/100 kg body mass)


Water lost per day
3

CONCLUSION The fur of camels plays a critical role in 0


their conserving water in the hot desert Control group Experimental group
environments where they live. (Unclipped fur) (Clipped fur)

15
16
Figure 44.7

Secretory cell Lumen of


Vein Artery of transport secretory
Nasal salt epithelium tubule
gland
(a) An albatross’s salt glands Ducts
empty via a duct into the
nostrils, and the salty Nasal gland
solution either drips off the
tip of the beak or is Salt
exhaled in a fine mist. Capillary ions
Secretory tubule
Transport
Nostril with salt
epithelium
secretions

(a) Location of nasal glands (b) Secretory


in a marine bird tubules
Blood flow Salt secretion
Key (c) Countercurrent
(b) One of several thousand
exchange
Salt movement secretory tubules in a salt-
Blood flow excreting gland. Each tubule (c) The secretory cells actively transport salt from
is lined by a transport the blood into the tubules. Blood flows counter
epithelium surrounded by Central duct to the flow of salt secretion. By maintaining a
capillaries, and drains into concentration gradient of salt in the tubule
a central duct. (aqua), this countercurrent system enhances
salt transfer from the blood to the lumen of
the tubule.

17
“Sampah nitrogen” hewan merefleksikan filogeni
dan habitat

ü Jenis dan jumlah produk sampah hewan dapat


mempengaruhi keseimbangan air
ü Di antara limbah yang paling signifikan adalah produk
pemecahan nitrogen berasal dari protein dan asam
nukleat
ü Beberapa hewan mengubah amonia beracun (NH3) menjadi
senyawa yang lebih tidak beracun sebelum
diekskresikan
18
Proteins Nucleic acids

Amino Nitrogenous
acids bases

—NH2
Amino groups

Most aquatic Mammals, most Many reptiles


animals, including amphibians, sharks, (including birds),
most bony fishes some bony fishes insects, land snails

Ammonia Urea Uric acid 19


• Hewan mengekskresikan sampah nitrogen dalam
berbagai bentuk: ammonia, urea, atau asam
urat
• Terdapat perbedaan toksisitas dan energi
yang diperlukan untuk memproduksi sampah-
sampah tersebut
• Jenis sampah nitrogen bergantung pada evolusi
dan habitatnya
20
Ammonia Urea Asam urat
• Hewan yang • Hepar mamalia dan • Insekta, keong darat,
mengekskresikan sampah amfibi dapat reptil, dan burung
metabolik berupa amonia mengkonversi ammonia mengekskresikan asam
memerlukan jumlah besar menajdi urea yang urat
air atau langsung sedikit tokisk • Asam urat relatif tidak
memiliki akses dg air • Sistem sirkulasi toksik dan tidak larut
• Hewan-hewan ini akan membawa urea ke ginjal dalam air dengan mudah
melepaskan ammonia untuk diekskresikan • Dapat diekskresikan
melalui permukaan tubuh • Konversi ammonia dalam bentuk pasta
atau insang menjadi urea memerlukan dengan sedikit
biaya yang maham kehilangan air
(energetically • Asam urat memerlukan
expensive); ekskresi energi yang lebih mahal
urea memerlukan sedikit daripada memproduksi
air daripada ammonia urea

21
22
• Sistem ekskresi mengatur pergerakan zat terlarut antara
cairan internal dan lingkungan eksternal
• Kebanyakan sistem ekskresi menghasilkan urin dengan
memurnikan filtrat yang berasal dari cairan tubuh
• Fungsi penting pada sistem ekskresi
Ø Filtrasi: Penyaringan cairan tubuh
Ø Reabsorpsi: Memperoleh kembali cairan tubuh yang masih berguna
Ø Sekresi: Menambahkan zat terlarut dan limbah yang tidak penting
dari cairan tubuh ke filtrat
Ø Ekskresi: Filtrat olahan yang mengandung limbah nitrogen
dikeluarkan dari tubuh

23
Figure 44.10

1 Filtration. The excretory tubule collects a filtrate from the


Capillary blood. Water and solutes are forced by blood pressure
across the selectively permeable membranes of a cluster

Filtrate
of capillaries and into the excretory tubule
Excretory
tubule

2 Reabsorption. The transport epithelium reclaims valuable


substances from the filtrate and returns them to the body fluids.

3 Secretion. Other substances, such as toxins and excess ions,


are extracted from body fluids and added to the contents of the
excretory tubule.

Urine

4 Excretion. The filtrate leaves the system and the body.


24
• Sistem yang melakukan fungsi ekskresi dasar sangat
bervariasi di antara kelompok hewan.
• Sistem ini melibatkan jaringan tubulus yang
kompleks.

« Protonephridium (Flame-Bulb Systems) sistem


tubulus buntu yang tidak memiliki bukaan
internal
« Tubulus akan mengekskresikan cairan encer dan
berfungsi sebagai osmoregulasi
25
Figure 44.11

Nucleus
of cap cell
Flame Cilia
bulb

Interstitial
Tubule fluid flow
Tubules of Opening in
protonephridia body wall
Tubule
cell

26
Metanephridia

metanephridia
Coelom

Capillary
network

Bladder

Collecting
tubule

Nephridio-
pore
Nephrostome Metanephridia

27
Digestive tract

Rectum
Malpighi Intestine
Hindgut

Midgut Malpighian
(stomach) tubules

Salt, water, and Feces and urine


Anus
nitrogenous
wastes

Malpighian
tubule

Rectum

Reabsorption of H2O,
ions, and valuable
organic molecules
HEMOLYMPH

28
29
Figure 44.14-a

Excretory Organs Kidney Structure Nephron Types


Cortical Juxtamedullary
Renal nephron nephron
Posterior cortex
vena cava Renal
medulla
Renal artery
Renal Kidney
artery
and vein Renal vein
Renal
cortex
Aorta
Ureter Ureter
Renal
Urinary medulla
bladder
Urethra Renal pelvis

30
Figure 44.14-b
Nephron Organization
Afferent arteriole
from renal artery Glomerulus
Bowman’s
capsule
Proximal
tubule

Peritubular
Distal
capillaries
tubule

Efferent
arteriole
from
glomerulus

Branch of
renal vein
Descending
limb
Loop
Vasa
of
Collecting recta
Henle

200 m
duct
Ascending
limb Blood vessels from a human
kidney. Arterioles and peritubular
capillaries appear pink; glomeruli
appear yellow. 31
• Nefron diatur untuk memfitrasi darah secara bertahap
• Filtrat dihasilkan oleh kapsula Bowman,

Filtrat Darah menjadi Urin


• Reabsorpsi ion, air,dan nutrien terjadi di dalam tubulus
proksimal

• Molekul diangkut secara aktif dan pasif dari filtrat ke dalam


cairan interstisial dan kemudian kapiler
• Beberapa bahan beracun secara aktif disekresikan ke dalam
filtrat
• Saat filtrat melewati tubulus proksimal, bahan yang akan
dikeluarkan menjadi terkonsentrasi
32
Figure 44.15

Proximal tubule Distal tubule


NaCl Nutrients H2O
HCO3 H2O K NaCl HCO3

H NH3 K H
Filtrate
CORTEX

Loop of
Henle
NaCl
H2O
OUTER NaCl
MEDULLA
Collecting
duct
Key Urea

Active transport NaCl H2O


Passive transport
INNER
MEDULLA

33
Loop of Henle Descending
• Reabsorpsi air berlanjut melalui saluran yang dibentuk oleh
protein aquaporin
• Gerakan di dalam loop of Henle didorong oleh osmolaritas tinggi
dari cairan interstisial, yang bersifat hiperosmotik terhadap
filtrat
• Filtrat menjadi semakin terkonsentrasi

Loop of Henle Ascending


• Di bagian lengkung Henle ascending, garam dapat
berdifusi dari tubulus ke dalam cairan
interstisial.
• Filtrat menjadi semakin encer 34
Tubulus Distal
• Tubulus distal mengatur konsentrasi ion K+ dan NaCl dari cairan
tubuh
• Pergerakan ion yang terkontrol berkontribusi pada regulasi pH

Duktus Kolektivus (Duktus Pengumpul)

35
• Sistem countercurrent Loop of
Henle untuk mempertahankan garam pada konsentrasi
tinggi di dalam ginjal
• Sistem ini mengikuti vasa recta yang menyediakan
nutrien bagi ginajal tanpa interfensi gradient
osmolaritas
• Energi yang cukup besar dikeluarkan untuk
mempertahankan gradien osmotik antara medula dan
korteks
36
• Saluran pengumpul menghantarkan filtrat
melalui gradien osmolaritas, dan lebih
banyak air keluar dari filtrat melalui
osmosis
• Urea berdifusi keluar dari duktus pengumpul
saat melewati medula bagian dalam
• Urea dan NaCl membentuk gradien osmotik yang
memungkinkan ginjal menghasilkan urin yang
hiperosmotik
37
Figure 44.16-3

Osmolarity
of interstitial
fluid
300 (mOsm/L)
300 100
300
100 300 300

H2O NaCl H2O


CORTEX
400 200 400 400
H2O NaCl H2O
NaCl
H2O NaCl H2O
NaCl

OUTER H2O NaCl H2O


600 400 600 600
MEDULLA
H2O NaCl H2O
Urea
H2O NaCl H2O
900 700 900
Urea
Key H2O NaCl H2O
INNER Urea
Active MEDULLA 1,200
1,200
transport
1,200
Passive
transport
38
Mamalia

39
“vampire bat

40
Burung & Reptilia

• Burung memiliki loops of


Henle pendek tetapi
menghemat air melalui
ekskresi asam urat untuk
mengganti urea
• Reptilia hanya memiliki
nefron cortical yang dapat
mengekskresikan sampah
metabolik berupa asam urat
41
Regulasi Hormonal Fungsi Ginajal, Keseimbangan air,
dan Tekanan Darah

Antidiuretic Hormone (ADH)/ Vasopresin


sistem saraf & kontrol
hormonal
• Antidiuretic hormone (ADH) membuat epitel saluran
pengumpul lebih permeabel terhadap air
• Peningkatan osmolaritas memicu pelepasan ADH, yang
membantu menghemat air

42
Figure 44.19-2
Osmoreceptors in
hypothalamus trigger
release of ADH.
Thirst
Hypothalamus

Drinking reduces
blood osmolarity ADH
to set point.
Increased Pituitary
permeability gland

Distal STIMULUS:
tubule Increase in blood
osmolarity (for
instance, after
sweating profusely)

H2O reab-
sorption helps
prevent further
osmolarity
increase.
Collecting duct

Homeostasis:
Blood osmolarity
(300 mOsm/L)
43
Pengikatan ADH dengan molekul reseptor
menyebabkan peningkatan sementara jumlah
protein aquaporin pada membran sel saluran
pengumpul (tubulus kolektivus)

• Mutasi produksi ADH menyebabkan dehidrasi yang


parahdan menghasilkan diabetes insipidus
• Alkohol bersifat diuretik karena menghambat pelepasan
ADH
44
Figure 44.20
ADH
Collecting receptor LUMEN
duct COLLECTING
DUCT CELL
ADH

cAMP

Second-messenger
signaling molecule

Storage
vesicle

Exocytosis
Aquaporin
water H2O
channel
H2O

45
Renin-Angiotensin-Aldosterone System(RAAS)
►Sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS)
adalah bagian dari rangkaian umpan balik
kompleks yang berfungsi dalam homeostasis
►Penurunan tekanan darah di dekat
glomerulus menyebabkan juxtaglomerular
apparatus (JGA) melepaskan enzim renin.
►Renin memicu pembentukan peptida
angiotensin II.
►Angiotensin II:
► Meningkatkan tekanan darah dan menurunkan
aliran darah ke ginjal
► Merangsang pelepasan hormon aldosteron, yang
meningkatkan volume dan tekanan darah
46
Figure 44.22-3
Liver Angiotensinogen

JGA
releases Distal
renin. tubule
Renin

Angiotensin I
ACE

Angiotensin II Juxtaglomerular
apparatus (JGA)

STIMULUS:
Low blood volume
or blood pressure
Adrenal gland (for example, due
to dehydration or
blood loss)
Aldosterone Arterioles
constrict,
increasing
More Na and H2O blood
are reabsorbed in pressure.
distal tubules,
increasing blood volume. Homeostasis:
Blood pressure,
volume
47
Regulasi Homeostatis di Ginjal
• ADH dan RAAS keduanya meningkatkan reabsorpsi air,
tetapi hanya RAAS yang akan merespons berkurangnya
volume darah
• Hormon lain, atrial natriuretic peptide (ANP),
berlawanan kerjanya dengan RAAS
• ANP dilepaskan sebagai respons terhadap peningkatan
volume dan tekanan darah serta menghambat pelepasan
renin

48
Figure 44.UN01
Animal Inflow/Outflow Urine

Freshwater Does not drink water Large volume


fish. Lives in Salt in H2O in of urine
water less (active trans-
concentrated port by gills) Urine is less
than body concentrated
fluids; fish than body
tends to gain fluids
water, lose salt

Salt out

Marine bony Drinks water Small volume


fish. Lives in Salt in H2O out of urine
water more
concentrated Urine is
than body slightly less
fluids; fish concentrated
tends to lose than body
water, gain salt fluids
Salt out (active
transport by gills)

Terrestrial Drinks water Moderate


vertebrate. Salt in volume
Terrestrial (by mouth) of urine
environment;
tends to lose Urine is
body water more
to air concentrated
than body
H2O and fluids
salt out
49
Terima kasih....
Tetap sehat, bahagia, konsumsi makanan
sehat,& jaga jarak ♥ ♥ ❤
Insert Image

50

Anda mungkin juga menyukai