Anda di halaman 1dari 11

TUJUAN

Bab ketiga ini difokuskan untuk mempelajari pengaruh medan listrik terhadap sifat-
sifat optis medium dalam percobaan C.A. Pockels yang dikenal sebagai Efek Pockels..
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. mendeskripsikan pengaruh medan listrik pada gejala modulasi amplitudo
2. mendeskripsikan pengaruh medan listrik pada gejala modulasi amplitudo mode
transversal
3. mendeskripsikan pengaruh medan listrik pada gejala modulasi fase
4. menurunkan indeks bias prinsipal dari medium biaksial

MATERI AJAR
1. Pendahuluan
Dalam bab pertama, kita telah mengetahui bahwa lapisan kristal anisotrop bertindak
sebagai suatu transformator polarisasi. Jika lapisan diletakkan diantara polarisator dan
analisator bersilangan, maka dengan menggunakan matrik Jones dapat ditunjukkan
bahwa intensitas yang ditransmisikan oleh sistem adalah :
I = I0 sin2 (/2)
dimana l(nl – nr) adalah keterlambatan fase relatif antara komponen lambat
dan cepat dan l adalah ketebalan lapisan kristal.
Akibat dari ini adalah perambatan dalam lapisan kristal mengubah intensitas
gelombang elektromagnetik. Jika kita bisa memodifikasi anisotrop lapisan ini, kita akan
dapat memodifikasi parameter-parameter gelombang elektromagnet yang melewatinya.
Modifikasi elipsoida dari indeks bias akibat efek medan listrik statik disebut efek
elektro-optik. Teori kuantum zat padat menunjukkan bahwa tensor impermeabilitas
elektrik  tergantung pada distribusi muatan secara merata. Pada saat medan listrik statik
E dikenakan, distribusi muatan mengalami deformasi yang mengarah pada suatu
modifikasi tensor impermeabilitas
ij = ij(E) - ij(0)
Jika deformasi-deformasi yang terinduksi oleh medan adalah kecil, kita dapat
menyatakan  sebagai deret kuasa medan listrik :
   rijk E k   s ijkl E k E
k k ,l

Suku linier (suku ke –1 di ruas kanan) berkaitan dengan efek Pockels, suku kuadrat
( suku ke-2 di ruas kanan) berkaitan dengan efek Kerr listrik . rijk adalah koefisien elektro-
optik linier ( tensor rang 3) dan sijkl adalah koefisien elektro-optik kuadrat ( tensor rang 4).
Di bawah efek dari suatu medan statik, elipsoida indeks dimodifikasi, secara khusus
sumbu-sumbu prinsipal seperti halnya indeks-indeks prinsipal medium berubah.
Persamaan cartesian dari elipsoida dengan kehadiran medan E adalah sebagai berikut :
ij (E) xi x j  1 (III-1)
i, j

Sifat-sifat tensor elektro-optik linier


 adalah suatu tensor simetri, maka rijk = rjik. Sifat ini memungkinkan
menyederhanakan notasi untuk pasangan indeks (ik) :
(11) = 1 (22) = 2 (33) = 3
(23) = (32) = 4 (13) = (31) = 5(12) = (21) = 6
contoh :
r1k = r11k r4k = r23k = r32k r5k = r13k =r31k

Tetragonal: 42m (2//x1) Trigonal Kubik: 23


KDP LiNbO3 BGO, BSO

 0 0 0  0  r22 r13   0 0 0
     
 0 0 0  0 r22 r13   0 0 0
 0 0  0  0 0

0
 0 r33  
0

 
 r41 0 0
 0 r51 0  r41 0 0
 0 0   0 0 
 r41  r 0 0   r41
 0 0 r63   51  0 0 r41 
  r 0 0  
 22

Tabel III-1. Contoh-contoh struktur tensor elektro-optik linier

Secara sepintas, r mempunyai 27 komponen bebas, tetapi dengan alasan


kesimetrian dari permutasi antar i dan j, hanya tinggal tidak lebih 18 komponen bebas,
jumlah ini dapat direduksi tergantung sifat-sifat simetri medium yang ditinjau. Sebagai
contoh, untuk suatu medium yang memiliki simetri inversi, artinya invarian terhadap aksi
perubahan r ke –r, tensor elektro-optik linier adalah nol. Dalam kasus umum, struktur
tensor r mencerminkan sifat-sifat simetri untuk suatu matiral tertentu. Sebagai fungsi
grup simetri dari kristal, tensor elektro-optik mempunyai lebih kurang elemenn-elemen
bebas atau nol. Struktur tensor r ( dalam bentuk matrik 6x3) diberikan dalam tabel III-1
untuk beberapa material yang biasa digunakan

2. Effet Pockels
Dalam paragraf ini dipelajari tentang deformasi elipsoida indeks pada saat medan
listrik E dikenakan pada suatu kristal elektro-optik. Ditinjau sebuah kristal KDP, kristal
KDP adalah kristal dari kelompok simeri 42m. Arah medan listrik searah 0z. Tanpa
adanya medan, elipsoida indeks suatu medium uniaxial dalam kerangka sumbu-sumpu
prinsipal diberikan oleh :
x2 y2 z 2
  1 (III-2)
n02 n02 ne2

Pada saat medan listrik dikenakan pada medium serah 0z, E = Ezuz, relasi (II-2) menjadi :
x2 y 2 z 2
   2r63 E z xy  1 (III-3)
n02 n02 ne2

Efek dari medan listrik adalah membuat munculnya suku-suku yang bersilangan dalam
elipsoida indeks yang menunjukkan bahwa sumbu-sumbu prinsipal tidak berimpti dengan
(0x,0y,0z). Bentuk kuadratik (III-3) dapat di letakkan dalam bentuk kanonik oleh suatu
rotasi koordinat. Sumbu-sumbu yang baru dan indeks prinsipal akan tergantung pada
orientasi dan amplitudo medan. Untuk menempatkan (III-3) dalam bentuk kanonik,
metode yang paling sederhana adalah mendiagonalisasi bentuk bilinier simetrik yang
berkaitan dengannya, yaitu ytensor impermiabilitas. Persamaan kartesian elipsoida
indeks diberikan oleh  r+.r = 1 :
 1 
 2 r63 Ez 0
 n0  x 
 1  
x y z   r63 Ez 0  y   1 (III-4)
 n02  
 1  z 
 0 0
ne2 

Matrik impermiabilitas adalah dapat didiagonalisasi. Dalam basis diagonal, ia berbentuk :

1 
 2  r63 Ez 0 0
 n0 
 1 
 0  r63 Ez 0 (III-5)
 n02 
 1
 0 0
 ne2 
E=0 E = Ezuz

x2 y 2 z 2 x2 y2 z 2
  1    2r63 xy  1
no2 no2 ne2 no2 no2 ne2
x '2 y '2 z '2
  1
nx2' n y2' nz2'

Tabel II-2. Efek Pockel dalam medium KDP

Vektor pribadi ternormalisasi yang membentang sumbu-sumbu prinsipal yang baru


adalah :
ux’ = (1/2)(ux + uy)
uy’ = (1/2)(uy – ux)
uz’ = uz
 Sumbu-sumbu prinsipal diperoleh lewat rotasi 45° sekitar 0z. Dalam kerangka yan
baru ini, elipsoida indeks berbentuk :
 1   1  1
 2  r63 E z  x'2  2  r63 E z  y '2  2 z '2  1 (III-6)
 n0   n0  ne

Indeks-indeks prinsipal baru dapat disimpulkan dari relasi sebelumnya :


1 1 1
2
 2  r63 E z  nx '  n0  n03r63 E z
nx ' n0 2
1 1 1
2
 2  r63 E z  n y '  n0  n03r63 E z (III-7)
n y ' n0 2
1 1
2
 2  nz '  ne
nz ' ne

Ekspresi disebelah kanan diperoleh dengan menganggap bahwa modifikasi indeks adalah
kecil (n02r63Ez << 1). Selanjutnya, kita akan menggunakan pendekatan ini. Hasil-hasil
yang diperoleh dapat diringkas sebagai berikut :
- Pada saat E = 0, KDP adalah medium uniaxial
- Pada saat E = Ezuz, KDP adalah biaxial
- Sumbu-sumbu prinsipal baru diperoleh melalui rotasi 45° sekitar 0z dan tidak
tergantung amplitudo medan yang dikenakan.
- Sumbu-sumbu prinsipal baru dinyatakan oleh relasi (III-7)
Aspek-aspek yang berbeda tersebut diilustrasikan dalam tabel III-2 yang menunjukkan
interseksi elipsoida indeks dengan bidang (0x,0y) dengan dan tanpa medan.
Untuk dapat menyelesaikan modul ini anda diharuskan membaca Materi Belajar
dalam e-Book Optik Nonlinier, yang meliputi:
1. Modulasi elektro-optik
2. Modulasi amplitudo
3. Modulasi fase
4. Modulasi amplitudo :mode tranversal

Contoh Aplikasi
Efek Elektro Optik Kristal LiNbO3
Ditinjau sebuah kristal LiNbO3 (simetri 3m) diletakkan tegak lurus sumbu optik (Oz).
Tanpa adanya medan, kristal ini adalah uniaksial, dengan indeks-indeks prinsipal no dan
ne. Kemudian kristal dikenai medan listrik E searah sumbu optiknya.
1. Tentukan sumbu baru dan indeks-indeks prinsipal. Nyatakan ekspresi untuk
sumbu-sumbu tersebut dengan pendekatan bahwa modifikasi indeks bias adalah
kecil.
2. Tentukan birefringence untuk sebuahb gelombang yang merambat searah sumbu
Ox. Jelaskan cara mengatasi birefringence natural.
3. Ditinjau sebuah kristal yang panjangnya l searah sumbu x dan d searah sumbu
optik Oz. Medan listrik static dikenakan searah Oz.
(i) Tentukan beda potensial Vo yang diperlukan untuk mengeliminasi
birefringence natural untuk gelombang yang merambat searah Ox.
(ii) Berapa tegangan V harus ditambahkan pada Vo agar kristal berfungsi
sebagai plat setengah gelombang.?
4. Apa yang terjadi dalam konfigurasi longitudinal untuk medan yang dikenakan
searah sumbu Oz?
Tensor elektro optik dinyatakan oleh matrik berikut:
 0  r22 r13 
 
 0 r22 r13 
 0 0 r33 
r  
 0 r51 0
 r 0 0 
 51
 r 0 0 
 22
Penyelesaian
1. Tanpa dikenai medan listrik, elipsoida indeks mempunyai ekspresi sebagai berikut:
x2 y 2 z 2
  1
no2 no2 ne2

Ketika medan listrik searah Oz dikenakan pada kristal, elipsoida indeks menjadi:
x2 y2 z 2
    rij 3 xi x j E  1
no2 no2 ne2 i , j
Dengan menggunakan tensor elektrik-optik di dalam yang dinyatakan di depan,
diperoleh
 1   1   1 
 2  r13 E  x 2   2  r13 E  y 2   2  r33 E  z 2  1
 no   no   ne 
Kita dapatkan persamaan elipsoida secara langsung dalam bentuk kanonik, artinya tidak
terdapat terdapat suku bersilangan. Sumbu-sumbu prinsipal tetap sama dengan tanpa
dikenai medan listrik. Indeks-indeks prinsipal baru dari medium diperoleh dengan
mengidentifikasi ekspresi umum berikut:
x2 y 2 z 2
  1
nx2 n y2 nz2

Dimana:
1 1 1 1 1 1
2
 2  r13 E 2
 2  r13 E 2
 2  r33 E
nx no ny no nz ne

Jika kita menganggap modifikasi indeks kecil. Kita dapat mengekspansi ekspresi di atas
menjadi
nx  no  12 no3r13 E
n y  no  12 no3r13 E
nz  ne  12 no3r33 E

Medium tetap uniaksial karena nx = ny.


2. Untuk sebuah gelombang yang merambat searah Ox, birefringence adalah:

nz  n y   ne  no   12 ne3r33  no3r113 E 
Suku pertama adalah tak gayut medan listrik dan berkaitan dengan birefringence natural
dan hal ini dapat diatasi menggunakan kompensator Babinet. Suku kedua adalah
birefringence terinduksi oleh medan listrik yang duikenakan.
3. (i) Birefringence natural dapat juga diatasi dengan efek elektro-optik. Sebenarnya
untuk sebuah kristal bertebal d searah medan listrik yang dikenakan, kita dapat
menentukan beda potensial Vo = Ed karena

 ne  no   12  ne2 r33  no3r13  Vo 0


d
2d  ne  no 
dimana: Vo 
ne3r33  no3r13
(ii) Tegangan setengah gelombang didefinisikan sebagai tegangan yang menyebabkan
suatu beda fase  antara dua sumbu netral dengan adanya medan listrik, untuk suatu
medium sepanjang l:
2l  1 3

 V 

  ne r33  no3r13    
 2 d 
d 
dimana V 
l no r13  ne3r33
3

5. Dalam konfigurasi, medan elektromagnet merambat dalam arah yang sama


dengan medan listrik yang dikenakan, artinya searah Oz. Sepanjang arah
perambatan ini, indeks menurut gelombang adalah nx apapun polarisasinya.

EVALUASI
1. Jelaskan pengaruh medan listrik pada gejala modulasi amplitudo
2. Jelaskan prinsip modulasi amplitudo mode transversal
3. Jelaskan pengaruh medan listrik pada gejala modulasi fase
4. Ditinjau sebuah kristal elektro-optik dari kelompok simetri tetragonal. Tanpa adanya
medan listrik luar, medium adalah uniaksial. Tensor impermeabilitas dan tensor
elktro-optik linier dalam basis sumbu-sumbu prinsipal medium (Ox, Oy, Oz):

1  0 0 r13 
 2 0 0  
 no  0 0  r13 
 1  0 0 0 
 ( 0)   0 0 r  
no2  r41  r51 0 
  r
0 1  51 r41 0 
 0
 ne2  0
 0 r63 

Bila kita kenakan pada kristal suatu medan listrik searah sumbu optik medium
E = Ez uz.
a. Turunkan persamaan kartesian elipsoida indeks dalam basis (0x, 0y, 0z).
b. Tuliskan tensor impermeabilitas kristal setelah kristal dikenai medan listrik.
2 2 2
c. Tentukan indeks-indeks prinsipal baru ( (1 nx ' 1 n y ' 1 nz ' ) . Tunjukkan bahwa
jika modifikasi indeks adalah lemah, indeks-indeks yang baru adalah:
nx '  no  12 no3 r132  r632 E z
n y '  no  12 no3 r132  r632 E z
nz '  ne

d. Tunjukkan bahwa sumbu-sumbu prinsipal yang baru diperoleh oleh suatu putaran
sudut  terhadap sumbu Oz sedemikian hingga tan 2 =r63//r13.

KUNCI
1. Dengan adanya medan listrik, elipsoida indeks dinyatakan oleh persamaan
x2 y2 z 2
    rij 3 xi x j E  1
no2 no2 ne2 i , j

Dengan menggunakan tensor elektro-optik kita peroleh


 1   1  z2
 2  r13 Ez  x 2   2  r13 Ez  y 2  2r63 Ez xy  2  1
 no   no  ne

Kemunculan suku kombinasi xy menunjukkan bahwa sumbu-sumbu principal telah


berubah.
2. Relasi sebelumnya memungkinkan menyatakan tensor permeabilitas listrik dengan
adanya medan:
1 
 2  r13 E z r63 E z 0
 no 
 1 
  E    r63 E z  r13 E z 0
 no2 
 1
 0 0
 ne2 
Persamaan Cartesian elipsoida indeks maka dinyatakan oleh relasi r    E  : r  1 ,

dimana r = ( x y z)+ dan + menyatakan vector adjoin.


3. Indeks bias principal baru diperoleh dengan menghitung harga pribadi tensor

permeabilitas. Ekspresi  menunjukkan bahwa 1 / ne2 adalah nilai pribadi dengan


vector pribadi uz. Kita dapat mendiagonalisasi dalam sub ruang (ux, uy):
1
 r13 E z   r63 E z
no2
0
1
r63 E z  r13 E z  
no2

1
Disimpulkan harga pribadi:   2
 r132  r632 E z
no

Indeks principal baru maka adalah


1 1
2
 2  r132  r632 E z
n x ' no
1 1
2
 2  r132  r632 E z
n x ' no
1 1
2
 2
n z ' ne

Jika variasi indeks terinduksi oleh medan listrik adalah lemah, kita dapat membuat
pengembangan terbatas;
n x '  no  12 no3 r132  r632 E z
n x '  no  12 no3 r132  r632 E z
n z '  ne

Medium menjadi biaksial dengan hadirnya medan listrik.


4. Sumbu-sumbu pribadi baru dibentang oleh vector-vektor pribadi dari tensor
impermeabilitas. Seperti halnya dalam pertanyaan 3, kita bekerja dalam sub ruang (ux,
uy). Tensor  adalah simetri real, maka vector-vektor pribadinya adalah orthogonal,

a
kita akan menghitung vector pribadi u x'   b  berkaitan dengan harga pribadi nx’:
 

 1 
  2 I u x'  0
 nx' 

r E  r2  r2 E r63 E z  a 
Dimana :     0
13 z 13 63 z
  
 r63 E z r13 E z  r13  r63 E z  b 
2 2

Kita dapatkan:

r13 
E z  r132  r632 E z a  r63 E z b  0

Kita dapat memilih sebagai vector pribadi (tak ternormalisasi):


 r63 
u x'   2 

 r13  r 2
63  r13 
Di lain pihak, sumbu-sumbu pribadi baru diperoleh melalui rotasi sudut  di sekitar Oz
karena uz adalah vector pribadi:
u x'  u x u x'  u y
cos  sin  
u x' u x'

Maka dapat disimpulkan

u x'  u y r132 r13


tg   1 
u x'  u x r632 r63
2tg
Akhirnya, dengan menggunakan relasi berikut : tg 2 
1  tg 2

Maka dapat ditentukan sudut rotasi sumbu-sumbu principal menggunakan persamaan


r63
tg 2 
r13

Kepustakaan
[1] A. Yariv and P. Yeh, Optical waves in crystals, John Wiley & Sons, New York, 1984.
[2] A. Yariv, Quantum electroniccs, John Wiley & Sons, New York, 1975.
[3] Ghatak and K. Thyagarajan, Optical electronics, Cambridge University Press, 1989.

Anda mungkin juga menyukai