Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENGARUH FREKUENSI TERHADAP PERILAKU LAMPU LED PADA

PENCACAH IC 74393 4-BIT


Siti Nur Asiyah1, Siska Kurniawati 2 , Syarifudin Almu’afi3
1
Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia
2
Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia
3
Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia

*Email: snurasiyah53@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan percobaan Analisis Pengaruh Frekuensi Terhadap Perilaku Lampu
LED Pada Pencacah IC 74393 4-Bit di Laboratorium Fisika Universitas Negeri Malang
pada hari Jumat, 01 November 2019. Pada percobaan ini memiliki tujuan agar dapat
mengetahui suatu pengaplikasian IC 74393 sebagai pencacah yang dapat menganalisis
adanya pengaruh frekuensi pada perilaku led, dan mengetahui hubungan frekuensi
dengan periode pada tiap –tiap led. Dalam percobaan digunakan metode dengan
memvariasi besar frekuensi untuk input, dan menggunakan tegangan 5 V. Pengambilan
data secara kualitatif dengan cara mengamati yang terjadi pada led, dan secara
kuantitatif dengan melihat pada data osiloskop. Dari hasil data percobaan dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi frekuensinya maka nyala LED semakin cepat atau
kedip lampu sulit untuk diamati (semakin lambat kedipannya). Fenomena tersebut
dikarenakan periode pada gelombang yang besar dan outpu dari nyala LED dengan
panjang gelombang ( λ) yang saling berhubungan.

Kata Kunci: IC 74393, Bit, Led Universal Lab Interface.

1. Pendahuluan

Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronika aktif yang terdiri
dari gabungan transstor, dioda, resistor, dan kapasitor yang diintegrasikan menjadi
suatu rangakaian elektronika. IC salah satunya memiliki manfaat sebagai counter.
Contohnya IC 74393. Yang memiliki fungsi tiap kaki sebagai berikut:

Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika


sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada
bagian masukan. Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi
sedemikian rupa dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk
dapat dihitung sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas
semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut.
Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up
Counter) dan pencacah turun (Down Counter).
Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu: Syncronus Counter dan
Asyncronous counter. Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pada pemicuannya.
Pada Syncronous counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak (dipicu oleh satu
sumber clock) susunan flip-flopnya paralel. Sedangkan pada Asyncronous counter,
minimal ada salah satu flip-flop yang clock-nya dipicu oleh keluaran flip-flop lain
atau dari sumber clock lain, dan susunan flip-flopnya seri. Dengan memanipulasi
koneksi flip-flop berdasarkan peta karnough atau timing diagram dapat dihasilkan
counter acak, shift counter (counter sebagai fungsi register) atau juga up-down
counter.
Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan
susunan flip-flopnya adalah paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri terdapat
perbedaan penempatan atau manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan
perbadaan waktu tunda yang di sebut carry propagation delay. Penerapan counter
dalam aplikasinya adalah berupa chip IC baik IC TTL, maupun CMOS, antara lain
adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193, (CMOS)
4017,4029,4042,dan lain-lain.
Asyncronous counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri dan
pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-
flop MSB-nya. Karena itulah Asyncronous counter sering disebut juga sebagai ripple-
through counter.
Pada percobaan ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui suatu
pengaplikasian IC 74393 sebagai pencacah yang dapat menganalisis adanya pengaruh
frekuensi pada perilaku led, dan mengetahui hubungan frekuensi dengan periode pada
tiap –tiap led.
2. Metode Penelitian
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini, meliputi :
1. Project board
2. Power supply/baterai 5 V
3. AFG
4. Kabel konektor
5. Osiloskop
Bahan yang digunakan, meliputi :
1. 4 buah resistor 220 Ω
2. 4 buah LED
3. IC 74393
4. Dioda
2.2 Prosedur Percobaan

Gambar 1. (Rangkaian)
Sebelum melakukan percobaan, menyiapkan alat dan bahan diatas, kemudian
merangkai seperti pada Gambar 1 diatas. Jika rangkaian sudah sesuai maka kemudian
menyiapkan AFG dengan mengkalibrasi terlebih dahulu. Memastikan semua
rangkaian telah tersambung maka menyalakan power supply dengan tegangan sebesar
5V DC dan AFG. Untuk mendapatkan data dengan memvariasi frekuensi pada AFG
pada bagian clock dengan frekuensi sebesar 100 Hz, 1000 Hz, 10000 HZ. Kemudian
mengganti posisi clock dengan Q1, Q2, Q3, dan Q4 dengan cara memvariasi
frekuensi yang sama pada percobaan clock.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Data Hasil Percobaan
No. Frekuensi Periode T Nyala LED (ms)
(Hz) Clock Q1 Q2 Q3 Q4
1. 100 10 20 40 60 100
2. 1000 1 6,8 8,2 10 14,2
3. 10000 0,1 0,7 0,8 1,4 2,2

Tabel 1. Data Hasil Percobaan


3.2 Pembahasan
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial
yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian
masukan. Pada praktikum ini digunakan IC 74393 yang memiliki masukan untuk
cacahan naik dan turun. Dari tabel 1 diketahui bahwa semakin besar frekuensi maka
semakin kecil periode, Pada tabel ini diketahui bahwa periodenya semakin besar
mulai dari Q1, Q2, Q3, dan Q4 untuk setiap frekuensinya.

Berikut grafik hubungan antara frekuensi dan periode:


1. Hubungan grafik antara frekuensi dan periode pada clock

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN PERIODE PADA CLOCK


12
10
Periode (ms)

8
6
4
2
0 0.1
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Frekuensi (Hz)

2. Hubungan grafik antara frekuensi dan periode pada Q1

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN PERIODE PADA Q1


25

20
Periode (ms)

15

10

0 0.7
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Frekuensi (Hz)

3. Hubungan grafik antara frekuensi dan periode pada Q2

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN PERIODE PADA Q2


45
40
35
Periode (ms)

30
25
20
15
10
5
0 0.8
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Frekuensi (Hz)
4. Hubungan grafik antara frekuensi dan periode pada Q3

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN PERIODE PADA Q3


70

60

50
Periode (ms)
40

30

20

10

0 1.4
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Frekuensi (Hz)

5. Hubungan grafik antara frekuensi dan periode pada Q4

HUBUNGAN ANATARA FREKUENSI DAN PERIODE PADA Q4


120

100

80
Periode (ms)

60

40

20

0 2.2
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Frekuensi (Hz)

4. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi frekuensinya maka nyala
LED semakin cepat atau kedip lampu sulit untuk diamati (semakin lambat kedipannya).
Fenomena tersebut dikarenakan periode pada gelombang yang besar dan output dari nyala
LED dengan panjang gelombang ( λ) yang saling berhubungan. Dari hal tersebut diketahui
juga bahwa frekuensi memiliki hubungan berbanding terbalik dengan periode.
5. Ucapan Terima Kasih
Dengan terselesaikannya praktikum dan laporan ini, praktikan ucapkan terimakasih
banyak kepada semua pihak, yaitu kepada Bapak Heriyanto selaku dosen pembimbing
praktikum, anggota kelompok, serta teman-teman praktikan semua yang telah mendukung
praktikan dalam melakukan penelitian maupun penyelesaian laporan. Karena laporan ini tidak
akan selesai jika tanpa adanya dukungan dari semua pihak.
Daftar Rujukan

https://adityarizki.net/tutorial-teknik-digital-rangkaian-pencacah-counter/

https://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/

https://www.academia.edu/33004642/makalah_pencacah_sinkron_dan_asinkron?auto=download

http://www.ijlemr.com/papers/volume3-issue2/4-IJLEMR-33046.pdf

Widjanarka, Wijaya. 2006. IC Counter. Jakarta : Erlangga.

LAMPIRAN
Gambar rangkaian ketika praktikum

Anda mungkin juga menyukai