Anda di halaman 1dari 5

Nama Program Kerja : Video / Media Edukasi Permainan Anak-Anak TK

Latar Belakang
Anak adalah individu yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki
karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa (Permendiknas NO.58 Thn 2009). Di
masa pandemi seperti ini pendidikan pada anak TK sangat dipengaruhi oleh pendidiknya. Di sekolah
RA Riyadlotul Uqul di Desa Permanu Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang ini hanya terdapat 2
tenaga pendidik saja. Untuk yang menjadwal wali kelas B sebagai Kepala Sekolah kemudian yang
menjadi wali kelas A sebagai operator juga. Di tahun 2020 ini total keseluruhan siswa 26 anak dengan
di setiap kelas berisi 13 anak.
Sistem pembelajaran online pun dilakukan selama pandemi ini masih berlangsung sejak
tanggal 2 juni 2020 secara fleksibel. Jika anak-anak diajak daring susah, karena orang tuanya ada
yang bekerja kemudian ada yang tidak memiliki jaringan di handphone. Sehingga dibuat setiap
harinya siswa yang masuk berjumlah 5 anak. Sekolah masuk pukul 07:00 WIB dan untuk jam pulang
sekolah disesuaikan dengan kemauan siswa, mereka masih ingin belajar atau bermain di sekolah atau
pulang. Paling lama pukul 10:00 sampai 11:00 baru pulang. Tetapi kadang kala pendidik kurang
memahami tentang pentingnya pengetahuan teknologi dalam sebuah proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran di masa pandemi ini pun guru hanya menyediakan lembar kerja saja dikarenakan
di ada beberapa siswa yang rumahnya tidak ada tempat ungtuk support flashdisk. Pada saat ujian pun
guru di sekolah sampai mendatangi rumah-rumah siswa nya untuk memberi soal dan dikerjakan oleh
mereka.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah diperlukannya media
pembelajaran edukatif untuk anak usia dini secara efektif. Salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan adalah media barang bekas. Salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru. Kami memutuskan untuk membuat beberapa program kerja yang dilaksanakan
di sekolah ini adalah pembuatan buku panduan dalam bentuk file dan cetak, video pembelajaran, dan
sebuah permainan yang melatih motoric anak dengan menggunakan bahan dasar barang bekas yang
diberi nama permainan estafet botol. Program kerja ini sengaja dibuat untuk mengasah kemampuan
motoric anak sejak usia dini dengan permainan botol estafet tersebut. Kemudian membuat inovasi
baru dalam pembelajaran agar tidak terkesan membosankan dengan cara membuat sebuah video
animasi menggunakan tokoh kartun yang terselip materi di dalam nya yaitu menyanyi, membaca,
berhitung dan berdoa, membuat boneka tangan menggunakan kain flannel lalu yang terakhir kita
membuat buku panduan.
Selain permainan botol estafet, video pembelajaran, dan boneka tangan kami juga membuat
sebuah buku panduan dari produk yang sudah kami buat. Jadi isi dar buku panduan tersebut adalah
mengenai pembelajaran edukatif yang telah kami buat mulai dari permainan botol estafet, permainan
boneka tangan, dan video pembelajaran. Kami mengemas sedemikian rupa isi buku panduan tersebut
mulai dari pengertian, cara bermain, manfaat, konteks dalam kehidupan dan tujuan dari semua produk
yang telah kami buat.
Adapun beberapa tujuan pendidikan anak usia dini secara khusus agar terciptanya tumbuh
kembang anak usia dini yang optimal melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
orangtua dalam upaya membina tumbub kembang anak secara optimal, mempersiapkan anak usia dini
yang kelak siap masuk pendidikan dasar. Dari tujuan tersebut, jelas bahwa pendidikan pada anak usia
dini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dalam pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan anak, diperlukan media pendukung. Salah satu nya dengan
memanfaatkan media barang bekas sebagai media pembelajaran. Bahan sisa adalah bahan/barang
bekas yang bukan baru yang masih bisa dimanfaatkan kembali, seperti kardus, kaleng, botol dan lain-
lain.
Bahan bekas dapat dimanfaatkan dalam mengajar karena di sekitar kita banyak sekali terdapat
barang bekas yang tidak terpakai. Namun, barang itu masih dapat kita gunakan lagi, diantaranya kita
ubah fungsi barang bekas itu sebagai media pembelajaran. Dari pembahasan tersebut menunjukkan
bahwa penggunaan bahan bekas dapat memberikan penjelasan kepada anak bahwa sampah yang
berlebihan mempengaruhi la-han, memperkenalkan praktek mengguna-kan kembali atau daur ulang
sebagai sarana untuk membantu mengurangi jumlah sam-pah yang dihasilkan, serta membantu anak-
anak belajar untuk memilah berbagai macam "sampah" dengan cara mereka mencocokkan tiap
label/jenis sampah untuk daur ulang.Salah satu barang bekas yang masih dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah, kertas bekas (majalah,koran, kantong bekas) dapat digunakan untuk alat
permainan untuk meningkatkan perkembangan kognitif dan motorik halus mereka.

Pembahasan
Produk program kerja media edukasi dapat terealisasikan. Alasan dapat terealisasi
karena produk yang kami buat berupa permainan edukatif. Selain itu permainan edukatif
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bermain sambil belajar. Permainan edukatif di
Masa Pandemi ini juga dapat membuat siswa senang dan tidak merasa bosan lagi, sehingga
menjadi semangat untuk belajar.

Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk


memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya,
termasuk Permainan tradisional dan “modern” yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran
(Adams, 1975). Dalam pembahasan kali ini permainan edukatif yang dipilih adalah
permainan botol estafet, boneka tangan, dan video pembelajaran.
Permainan botol estafet merupakan permainan lari atau lompat berantai yang media
utamanya menggunakan botol. Permainan ini sudah di modifikasi sedemikian rupa dengan
bahan kertas karton yang dibentuk seperti balok atau botol bekas yang di cat warna warni.
Permainan ini dimainkan secara berkelompok, yang mana setiap kelompok terdiri dari lima
orang. Lima orang masing-masing dari setiap kelompok berbaris lurus untuk mengoper botol
dan pada barisan yang paling terakhir membawa botol sampai ke finish dan memasukkannya
ke dalam kardus.
Boneka tangan adalah boneka yang ukurannya lebih besar dari boneka jari dan bisa
dimasukkan ke tangan. Jari tangan bisa dijadikan pendukung gerakan tangan dan kepala
boneka (Gunarti, 2015:5.20). Jadi pengertian boneka tangan adalah boneka yang ukurannya
lebih besar dari boneka jari dan dimasukkan ke tangan yang dijadikan sebagai media atau alat
peraga edukatif yang efektif yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan
membuat sebuah cerita menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang


menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep,
prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu
materi pembelajaran. Jadi, Video pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara
sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya
mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan
peserta didik mencemarti materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik.
Dari ketiga permainan edukatif yang dipilih dan digunakan sebagai proses media
pembelajaran untuk RA Riyadlotul Uqul yang sudah direncanakan dan dibuat dapat
direalisasikan dengan baik. Hal ini sesuai dengan respond yang positif dari guru RA/TK dan
siswanya.

Deskripsi realisasi :

Pada saat akan memainkan botol estafet siswa sangat antusias untuk mengikuti
permainan tersebut. Mereka sangat senang saat melaksanakan permainan sesuai dengan
aturan dan tata cara permainan. Dalam melaksanakan permainan tersebut siswa terbagi
menjadi 2 tim putera dan putri dimana satu tim beranggotakan 5-6 siswa. Perolehan botol
yang ada di dalam kardus akan dihitung dan perolehan botol yang paling sedikit oleh tim
akan di kenakan sanksi berupa hafalan doa-doa.
Selain bermain botol estafet, siswa juga memainkan boneka tangan (hand huppet).
Boneka tangan tersebut bertema “Keluarga Muslim” dimana karakternya memakai peci untuk
yang laki-laki dan memakai kerudung untuk yang perempuan. Pada saat bermain boneka
tangan siswa juga sangat senang dan mereka memainkannya secara bergantian bersama
teman-temannya. Mereka memainkannya dengan cara bermain peran sesuai dengan
kebiasannya.

Dan yang terakhir adalah video pembelajaran. Dalam video pembelajaran yang bertema
“Aktivitasku” yang berisi tentang lagu anak-anak makan apa, berdoa, membaca,
menyebutkan bahasa inggris, dan berhitung. Video tersebut ditontonkan kepada seluruh siswa
RA Riyadlotul Uqul dan semua siswa ikut bernyanyi sambil bertepuk tangan sesuai dengan
lagu yang ada di dalam video dan mengikuti semua materi yang ada di dalam video dengan
baik dan sangat senang.

Dalam membantu melaksanakan ketiga media permainan edukatif tersebut, agar mudah
dipahami dan dilaksanakan sesuai dengan aturan mainnya maka diberikan juga buku
panduan. Dimana buku panduan tersebut bertujuan untuk menunjukkan langkah-langkah
pelaksanaan dari setiap kegiatan permainan serta video pembelajaran dan manfaat dari setiap
permainan.

Pencapaian :

Media permainan edukatif yang sudah di realisasikan mendapatkan respond yang baik
dari guru TK/RA dan siswanya juga sangat senang. Siswa sangat senang karena mendapatkan
permainan baru dan mereka saling bergantian untuk memainkan permainan tersebut. Semua
permainan dapat diikuti dan dilaksankan dengan baik oleh seluruh siswa RA Riyadlotul Uqul.
Dari ketiga permainan edukatif tersebut pencapaiannya sudah mencapai 90%, 10% di video
pembelajaran karena tidak adanya proyektor sehingga seluruh siswa harus menonton di
laptop dan menjadi kurang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, D.M.1975. Simulation Games: An Approach to Learning. Ohio: Jones Publishing


Company
Gunarti, W. 2010. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Riana, Cheppy. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.

Rekomendasi
Dengan adanya pandemi covid-19, program kuliah kerja nyata atau disingkat KKN
tahun 2020 di Universitas Negeri Malang menggunakan sistem online. Ada kelebihan dan
kelemahan tersendiri menggunakan sistem online ini. Namun, tidak semua program kerja
yang dibuat dapat dilakukan secara online dan harus turun ke lapangan. Berikut beberapa
rekomendasi program kerja untuk KKN kedepannya :

1. Sebelum menentukan program kerja, sebaiknya survey terlebih dahulu tempat yang
digunakan untuk KKN agar tahu apa potensi yang lebih menonjol kemudian bisa
mengembangkannya dan dapat dimanfaatkan sampai nanti oleh masyarakat.
2. Pengenalan IT. Saat ini, teknologi yang digunakan sudah sangat berkembang. Dengan
minimnya teknologi yang ada di desa, bisa mengenalkan dan mengajarkan cara
penggunaan teknologi yang tepat.
3. Media pembelajaran untuk sekolah. Tidak semua siswa dapat menerima proses
pembelajaran dengan mudah apa yang diajarkan secara lisan dan tertulis, dengan
adanya media dan alat pembelajaran sebagai perantara untuk belajar agar siswa lebih
tertarik dan lebih mudah untuk belajar.
4. Taman sekolah atau taman desa. Selain untuk penghijauan, beberapa tanaman juga
dapat dimanfaatkan untuk olahan makanan. Tidak hanya itu, tanaman dapat
digunakan untuk media belajar dengan cara mengobservasinya secara bertahap pada
proses pertumbuhannya.
5. Olahraga. Meningkatkan stamina tubuh dapat dilakukan dengan senam. Biasanya,
penduduk desa sangat antusias dengan senam yang diikuti lagu yang energik.
6. Bersih desa. Menjaga kebersihan sekitar untuk mencegah penyakit adalah hal yang
sangat penting. Dengan mengajak penduduk untuk bersih-bersih di sekitar
sungai/selokan, musholla/masjid, dan tempat sekitar yang dapat menyebabkan
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai