Oleh:
Elzha Tri Rahwanti (170322613083)
Eprilia Trikusuma Sari (170322613029)
Ersa Chika Putri Aulia (170322613043)
Farazhiniya Amalia (170322613045)
Irma Yumitha Ade Lesmana (170322613090)
M. Abid Wahyudi (170322613014)
Maya Nila Ardila (170322613071)
A. Pendahuluan
Menurut ilmu astronomi, bintang didefinisikan sebagai semua benda massif ( bermassa
antara 0,08 hingga 200 kali massa matahari) yang sedang atau pernah melakukan
pembangkitan energi melalui fusi nuklir. Bintang adalah benda langit luar angkasa yang
memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Menurut teori
pembentukan bintang dilahirkan sebagai gumpalan di dalam awan gas raksasa yang runtuh.
Bahan awan memanas saat jatuh ke dalam di bawah kekuatan gravitasinya sendiri.
Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet
tidak dapat menghasilkan cahayanya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Pada
tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional ( IAU ) mengesahkan sebuah resolusi resmi
yang mendefinisikan planet di Tata Surya. Secara umum, planet terbagi menjadi dua jenis
utama: raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Menurut
IAU ada delapan planet di Tata Surya, menurut jarak dari matahari ( dekat ke jauh ), ada
empat planet kebumian, Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, kemudian empat raksasa gas:
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Terang suatu bintang dalam astronomi dinyatakan dalam satuan magnitude. Semakin
terang sebuah bintang maka semakin kecil magnitudonya.
D. Data Pengamatan