Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNOLOGI VOL. 16 NO.

3 SEPTEMBER 2017

PENGARUH PROSES CETAK TERHADAP KEKUATAN


KEMASAN KARTON GELOMBANG
Muryeti1, Wiwi Prastiwinarti dan Faisal Al Farizi
Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta
Jalan Prof. Dr. G. A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425
e-mail : 1yeti.tgp@gmail.com

ABSTRACT
Corrugated Board is one of the most widely used packaging materials. Packaging materials shall have
strength against impact or pressure when handling, transporting or storing. Corrugated board to be used
as packaging material must meet the required BCT and ECT values. The purpose of this research is to
know the value of Box Compression Test (BCT), Edge Crush Test (ECT), Flat Crush Test (FCT) and
Bursting Strength (BS) before and after printed and to know its influence of print process to BCT and
ECT value. The results show that there is decreasing values on the box after printing, which indicates
the effect of printing process on compressive strength of corrugated board. The correlated values before
printing are as follows: BCT value is 120.6 Kgf, ECT value is 1,961 Kgf, FCT value is 0.65 KgF, and BS
value is 6.75 Kgf. Meanwhile, the values after printing are as follows: BCT value is 88.25 Kgf, ECT
value 1,679 Kgf, FCT value is 0.12 KgF and BS value is 5.81 Kgf. The results show that there is
decreasing values on the box after printing, which indicates the effect of printing process on compressive
strength of corrugated board.

Key words: corrugated board, Box Compression Test, Edge Crush Test, Bursting Strength

ABSTRAK
Salah satu material yang banyak digunakan untuk kemasan adalah karton gelombang (Corrugated
board). Material kemasan harus memiliki kekuatan terhadap benturan atau tekanan saat penanganan,
pemindahan, maupun penyimpanan. Untuk dapat digunakan sebagai material kemasan, karton
gelombang harus memenuhi nilai BCT dan ECT yang telah dipersyaratkan. Dalam produksi kemasan,
sering terjadi permasalahan box kemasan rusak dan tidak mampu menahan beban, padahal karton
gelombang yang digunakan sudah memenuhi persyaratan nilai BCT dan ECT. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui nilai BCT, ECT, FCT dan BS sebelum dan sesudah dicetak serta mengetahui
pengaruh proses cetak terhadap nilai BCT dan ECT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai BCT
corrugated pada saat sebelum dicetak adalah 120,6 Kgf, sedangkan nilai ECT sesudah dicetak adalah
88,25 Kgf. Nilai ECT sebelum dicetak adalah 1,961 Kgf dan nilai ECT sesudah dicetak adalah 1.679
Kgf. Untuk nilai Flat crush Test sebelum dicetak adalah 0.65 KgF, sedangkan nilai FCT sesudah
dicetak adalah 0,12 KgF. Nilai Bursting strength box sebelum dicetak adalah 6.75 Kgf dan bursting
strength setelah dicetak sebesar 5.81 Kgf. Terjadi penurunan nilai BCT, ECT, FCT, dan BS pada box
setelah dicetak. Hal ini menunjukkan proses cetak mempengaruhi kekuatan kotak karton gelombang.

Kata Kunci: Karton gelombang, Box Compression Test, Edge Crush Test, Bursting Strength

PENDAHULUAN sebagai pelindung produk, tetapi juga


sebagai sarana komunikasi produsen
Pada perkembangannya, kemasan bukan kepada konsumen. Kemasan karton
saja menjadi kebutuhan industri akan gelombang (KKG) merupakan kemasan
tetapi berperan sebagai nilai tambah dari sekunder atau kemasan tersier yang
suatu produk ekonomi. Daya saing paling sering digunakan untuk
produk dipasaran dapat ditingkatkan melindungi isi dari produk tersebut agar
dengan penggunaan kemasan yang tidak rusak ataupun agar tetap steril dari
inovatif dan komunikatif, jadi fungsi ancaman debu ataupun kotoran lainnya.
kemasan pada saat ini tidak terbatas

211
Muryeti dkk, Pengaruh Proses Cetak...

Kekuatan atau kelemahan dari kemasan tumpuk kemasan seperti tumpukan


karton gelombang tergantung pada roboh atau penyok pada saat
bagian lapisan layer kraft atau medium penyimpanan di gudang atau didalam
bahan dari proses corrugated, yang container. Padahal hasil uji BCT dan
bervariasi dari 1 atau 2 ply sampai 9 ECT sudah memenuhi persyaratan yang
lapis, ketebalan kertas dan panjang serat. telah ditetapkan. Hal ini yang mendasari
Sifat kekuatan dibutuhkan untuk penulis untuk melakukan penelitian
melindungi produk didalamnya dari mengenai pengaruh proses cetak
benturan atau tekanan saat penanganan, terhadap kekuatan karton gelombang.
pemindahan, maupun penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Kotak karton gelombang harus mengetahui nilai BCT, ECT, FCT dan
memenuhi standar nilai Box BS sebelum dan sesudah dicetak serta
Compression Test (BCT) untuk mengetahui pengaruh proses cetak
menunjang penggunaan kemasan karton terhadap nilai BCT dan ECT.
gelombang tersebut. Syarat yang paling
penting dari Kotak Karton Gelombang
(KKG) sebagai kemasan adalah daya METODE PENELITIAN
muat (containability) dan kemampuan
untuk ditumpuk (stacking strength). Penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu:
Besarnya beban yang diperlukan untuk 1. Pembuatan Corrugated Sheet Board
menekan kemasan kotak hingga berubah flute B
bentuk (collapse) dan diukur pada
2. Proses pencetakan corrugated dengan
kondisi standard disebut Box
mesin Flexografi
Compression Test (BCT). BCT
diperlukan untuk menentukan seberapa 3. Pengukuran / pengujian nilai BCT,
besar daya tekan maksimal yang bisa ECT, FCT, dan BS
diberikan agar karton box tidak sampai Alat yang digunakan dalam penelitian ini
rusak. Dalam hal ini stacking atau adalah mesin Corrugator, mesin
tumpukan maksimal waktu fleksografi, Box Compression Tester,
penyimpanan barang yang dikemas Ring Crush Tester, Bursting Tester
dengan karton box harus memperhatikan
besarnya BCT tersebut. [1,2] Bahan yang digunakan adalah : kertas
liner, kertas medium, glue (sizing), tinta
Edge crush test (ECT) digunakan untuk fleksografi.
mengukur kekuatan penumpukan dari
sebuah karton box. Flat Crush Test 1. Proses Pembuatan Corrugated Board
(FCT) atau Uji Tekan Datar adalah Single Face
pengukuran ketahanan flute karton Proses pembuatan sheet corrugated
gelombang terhadap tekanan tegak lurus menggunakan menggunakan mesin
dengan permukaan karton. FCT corrugator. Pada proses pembuatan
bertujuan untuk memastikan barang sheet single wall diperlukan tiga
yang dikemas dalam kotak karton kertas roll, satu untuk dibentuk
gelombang aman terhadap tekanan dari menjadi corrugating medium dan dua
luar, terutama dari arah samping pada rol lainnya sebagai liner. Lapisan
saat barang disimpan di gudang. [2]. Hal board bagian atas disebut dengan
ini berbeda dengan BCT yang single face linerboard dan lapisan
mengutamakan keamanan KKG bawah disebut double face linerboard.
terhadap tekanan dari atas (stacking). Proses pembuatan corrugated sheet
Saat ini banyak ditemui masalah yang single wall diawali dengan proses
berkaitan dengan kekuatan/ketahanan melemahkan kertas medium dengan

212
POLITEKNOLOGI VOL. 16 NO. 3 SEPTEMBER 2017

uap (steam) dalam sebuah pre- Tabel 1. Material bahan yang digunakan
conditioner kemudian dibentuk No Ukuran Tebal
Material
menjadi gelombang (flute) dengan (cm) (mm)
cara menekan diantara dua Single wall corrugated
1 Box B Flute 74.3 x 24.1 0.3
corrugating roll. Setelah ditekan ( Sebelum Tercetak)
diantara dua corrugating roll, kertas Single wall corrugated
medium berubah bentuknya menjadi 2 box B Flute 74.3 x 24.1 0.2
( Sesudah Tercetak )
flute. Kemudian pada puncak –
puncak gelombang diberi lapisan glue Data hasil pengujian BCT menggunakan
yang terbuat dari bahan dasar tapioka. alat Box Compression
Flute yang sudah diberi glue Tester dapat dilihat pada Tabel.2
kemudian ditempelkan pada dibawah ini.
linerboard dan dipress dengan
Tabel 2. hasil pengujian BCT
pressroll menjadi single facer. Box 1 Box 2 Box 3 Box 4 Rata –
Sebelum ditempelkan dengan flute Material (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) Rata
kertas liner terlebih dahulu (Kgf)
Sebelum 125,5 122 114,5 120,5 120.6
dipanaskan dengan pre–heater. dicetak
Selanjutnya dilakukan penambahan Sesudah 83,5 84 86 99,5 88.25
lapisan linerboard kedua. Lapisan ini dicetak
sebelumnya juga dipanaskan dengan Berdasarkan hasil pengujian nilai BCT
pre heater dan glue yang diberikan pada setiap sampel box, nilai rata-rata
pada puncak flute bagian luar BCT corrugated sebelum tercetak yaitu
sehingga menempel dengan lapisan 120.6 KgF. Setelah dilakukan proses
liner kedua tersebut. pencetakan dengan menggunakan mesin
flexo, diperoleh nilai rata-rata BCT
2. Proses pencetakan corrugated Sheet sebesar 88.25 KgF. Terjadi penurunan
menggunakan mesin Flexo Chyan Jye nilai BCT, kemungkinan disebabkan
PS720. karena pengaruh tekanan yang
3. Pengujian Box Compresion Test digunakan pada saat proses pencetakan
(BCT) pada keempat sampel board berlangsung. Selain itu penurunan nilai
yang belum dicetak dan 4 sampel BCT juga dipengaruhi oleh tekanan pada
board yang sudah dicetak. Pengujian proses creasing yang terlalu dalam
Edge Crush Test (ECT) sehingga menyebabkan ke 4 sudut box
menggunakan mesin Ring Crush menjadi rapuh. Untuk mengatasi
Tester dengan ukuran 3 cm x 10 cm penurunan nilai BCT pada corrugated
pada setiap sampel, pengujian nilai sebaiknya dilakukan monitoring tekanan
Flat crush tester (FCT) menggunakan selama proses percetakan berlangsung.
mesin ring crush tester dengan ukuran Selain itu penggunaan tekanan pada saat
material test 5 cm x 5 cm, dan creasing juga perlu dilakukan
pengujian Bursting Strength (BS) pengawasan, untuk menghindari
menggunakan mesin Bursting penurunan nilai BCT yang terlalu tinggi.
Strength Tester dengan ukuran 21 x Penurunan nilai BCT yang terlalu tinggi
29.7 cm dari masing masing sampel. akan menyebabkan kemasan menjadi
mudah rusak, sehingga menyebabkan
yang seharusnya box corrugated bisa
HASIL DAN PEMBAHASAN ditumpuk sebanyak 10 tumpuk akan
mengalami penurunan. Contohnya
Proses pengujian kekuatan kemasan
hanya akan bisa ditumpuk sebanyak 5
menggunakan material Single wall
tumpukan box.
corrugated B flute dengan spesifikasi
sebagai berikut :

213
Muryeti dkk, Pengaruh Proses Cetak...

Tabel. 3 Hasil Pengujian ECT Tabel. 4. Hasil Pengujian FCT


Material Box 1 Box 2 Box 3 Box 4 Rata – Material Box 1 Box 2 Box 3 Box 4 Rata –
(Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) Rata (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) Rata
(Kgf) (Kgf)
Box Box 0.65
sebelum 1,843 2,127 1,896 1,978 1.961 sebelum 0,6 0,6 0,7 0,7
dicetak dicetak
Box Box 0.12
sesudah 1,683 1,536 1,696 1,631 1.679 sesudah 0,1 0,1 0,15 0,14
dicetak dicetak
Nilai rata-rata hasil pengujian Edge Hasil pengujian Bursting Strength
Crush Tester (ECT) pada box sebelum menggunakan alat Mullen Tester dapat
dicetak adalah 1.961 Kgf, sedangkan dilihat pada Tabel 5 dibawah ini.
pada sampel box sesudah dicetak sebesar Tabel. 5. Hasil Pengujian Bursting
1.679 Kgf, dapat dilihat pada Tabel 4. Strength (BS)
Terjadi penurunan nilai ECT pada box Material Rata –
Box 1 Box 2 Box 3 Box 4
corrugated yang sudah tercetak. (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf)
Rata
Penurunan nilai ECT ini kemungkinan (Kgf)
Box 6.75
disebabkan oleh tekanan pada saaat sebelum 6,75 7,25 6,5 6,5
proses pencetakan, serta jumlah warna dicetak
cetakan yang terlalu banyak. Nilai ECT Box
sesudah 6,5 5,5 6,5 4,75 5.81
merupakan salah satu faktor yang dicetak
mempengaruhi kekuatan BCT pada Berdasarkan hasil pengujian BS pada
sebuah corrugated box.[4] Penurunan setiap sampel box, didapatkan nilai rata
nilai ECT akan mempengaruhi kekuatan – rata BS sebelum tercetak adalah 6.75
tekanan tumpuk dari sebuah box Kgf, sedangkan pada sampel box
corrugated, selain itu juga akan sesudah tecetak sebesar 5.81 Kgf. hasil
mengakibatkan kemasan mudah pengujian BS pada box yang sudah
mengalami kerusakan, sehingga akan tercetak terjadi sedikit penurunan
mempengaruhi isi produk didalamnya. dibandingkan dengan box sebelum
Untuk mengatasi penurunan nilai ECT tercetak. Penurunan nilai BS ini
pada corrugated sebaiknya dilakukan kemungkinan disebabkan oleh tekanan
monitoring tekanan selama proses pada saaat proses pencetakan.
percetakan berlangsung, selain itu
pengunaan warna pada cetakan juga Untuk mengatasi penurunan nilai BS
tidak terlalu banyak. pada corrugated sebaiknya dilakukan
monitoring tekanan selama proses
Hasil pengujian Flate Crush Tester percetakan berlangsung,
(FCT) pada setiap sampel box,
didapatkan nilai rata–rata FCT sebelum Dari nilai BCT, ECT, FCT dan BS
tercetak adalah 0.65 Kgf. Sedangkan terjadi perubahan nilai sebelum dan
pada sampel box sesudah cetak sebesar sesudah dicetak. Tejadinya penurunan
0.12 Kgf. Nilai uji FCT pada box yang nilai BCT, ECT, FCT, dan BS
sudah tercetak lebih rendah kemungkinan terjadi karena tekanan
dibandingkan dengan box sebelum pada saat proses pencetakan
tercetak. Penurunan nilai FCT ini berlangsung, tekanan pada proses
kemungkinan disebabkan oleh tekanan creasing, jumlah warna yang digunakan
pada saaat proses pencetakan terlalu banyak, serta kemungkinan
penggunaan bahan baku kertas liner
yang kurang bagus kualitasnya. [5,6]
Nilai BCT memiliki korelasi dengan
nilai ECT, FCT dan BS yang akan
menentukan kualitas dari corrugated.

214
POLITEKNOLOGI VOL. 16 NO. 3 SEPTEMBER 2017

Apabila nilai BCT mengalami DAFTAR PUSTAKA


penurunan maka bisa dipastikan nilai
ECT, FCT dan BS juga akan mengalami [1] Han, J. and J. M. Park., 2007. “Finite
penurunan [6] Oleh karena itu untuk Element Analysis of Hand Hole
menghindari penurunan nilai BCT yang Designs for Corrugated Fiberboard
besar sebaiknya dilakukan monitoring Boxes, Packaging Technology and
tekanan selama proses percetakan Science”, Volume 20, Issue 1: 39-47.
berlangsung, selain itu pengaturan [2] Singh, E.Olsen., et al. 2008. “The
tekanan pada saat creasing juga perlu Effect of Ventilation and Hand Holes
dilakukan untuk menghindari penurunan on Loss of Compression Strength in
nilai BCT yang terlalu tinggi. Pengunaan Corrugated Boxes”. Journal of
warna pada cetakan juga tidak Applied Packaging Research, Vol. 2,
disarankan untuk terlalu banyak, yang No. 4.
akan mempengaruhi nilai BCT. Selain [3] Kwak, Wonho. 2010. Analysis of
itu nilai BCT, ECT, FCT, BST juga Compression Strength of Corrugated
dipengaruhi oleh kualitas bahan baku Shipping Containers with Different
kertas yang digunakan. Designed Hand Holes. Rochester
Institute of Technology: New York.
[4] Nordstrand, Tomas. 2003. Basic
Testing and Strength Design of
KESIMPULAN Corrugated Board and Containers.
Nilai rata- rata hasil pengujian BCT Sweden
sebelum dicetak sebesar 120.6 Kgf dan [5] Rina Masriani. 2007. Penelitian
sesudah tercetak sebesar 88.25 Kgf. Dampak Subsitusi Kertas Linier oleh
Nilai rata – rata hasil pengujian ECT Kertas Medium pada Karton
sebelum dicetak sebesar 1.961 Kgf dan Gelombang. BPPK. Bandung.
sesudah tercetak sebesar 1.679 Kgf. [6] W. Yuan et al., 2013. The Finite
Nilai rata – rata hasil pengujian FCT Element Study of the Compressive
sebelum dicetak sebesar 0.65 Kgf dan Strength of Typical Waveform
nilai sesudah tercetak sebesar 0.12 Kgf. Corrugated Box, Applied Mechanics
Nilai rata – rata hasil pengujian BST and Materials, Vol. 262, pp. 390-
sebelum di cetak sebesar 5.75 Kgf dan 394.
nilai sesudah tercetak sebesar 5.81 Kgf.
Terjadi penurunan hasil uji BCT, ECT,
FCT dan BS pada sample corugated
setelah dicetak. Beberapa faktor dalam
proses cetak yang mempengaruh nilai
BCT, ECT adalah tekanan selama proses
cetak berlangsung, proses tekanan
creasing, penggunaan jumlah warna
pada cetakan. Nilai BCT memiliki
hubungan antara nilai ECT, FCT, dan
BST. Semakin tinggi nilai BCT yang
didapatkan maka semakin tinggi pula
nilai ECT, FCT dan BS yang akan
diperoleh. Sedangkan apabila nilai BCT
mengalami penurunan, maka nilai ECT,
FCT dan BS juga akan mengalami
penurunan.

215
Muryeti dkk, Pengaruh Proses Cetak...

216

Anda mungkin juga menyukai