Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRA.

TEKNIK FISIKA

NAMA :APIKA MARIYANI ( 1040191003)

Dosen mata kuliah :

 Drs. H. Sediarso, M Farm,, Apt.


 Hj. Sutrotul Auladiyah S,SI,, M Farm.
 Elvera rissa sogan, AMAF. S Farm.

Jl.Raya Pd.Gede No.23-25,RT.2/RW.1,Dukuh,Kec.Kramat jati,Kota Jakarta Timur,DKI


Jakarta 13550

thamrin.ac.id
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur atas rahmat Allah SWT karena berkat ridho dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya sehingga saya dapat menyusun makalah
Fisika Dasar mengenai pokok bahasan Vikositas. Semoga penulisan makalah ini dapat
memenuhi syarat untuk tugas pada Mata Kuliah Fisika Dasar oleh dosen Arina Swastika
Maulita, S.Farm,Apt di Program Study S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.

Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan
khususnya pada Fisika Dasar. Makalah ini memuat tentang “Vikositas dalam kehidupan
sehari-hari” yang menjelaskan tentang  viskositas dalam sehari-hari yang saya sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber media.

Saya menyadari sepenuhnya dalam penyusunannya makalah ini masih jauh dari kata


sempurna, itu semua tidak luput dari kodrat kami sebagai manusia biasa yang tidak luput pula
dari suatu kesalahan dan kekeliruan, Sehingga kritikan dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca merupakan sesuatu yang berharga demi perbaikan kedepannya
Semoga makalah ini

 bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya saya menyampaikan terima kasih.


DAFTAR ISI

Judul-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kata pengantar------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang---------------------------------------------------------------------------------------------

B. Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian viskositas--------------------------------------------------------------------------------------

B. Faktor fsktor yang mempengaruhi viskositas----------------------------------------------------------

C. Pengukuran viskositas------------------------------------------------------------------------------------

D. Konsep viskositas-----------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

E. Perbedaan viskositas cair dan viskositas ga------------------------------------------------------------

F. Manfaat viskositas----------------------------------------------------------------------------------------

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN--------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar pustaka------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I

PENDAHULUAN

 1 . Latar Belakang

Pada kehidupan sehari-hari kita kerap kali menjumpai zat-zat cair yang selalu ada di
sekeliling kita, dan pada setiap orang menyadari bahwa ada beberapa cara yang dapat
menyebabkan suatu cairan bisa mengalir lebih mudah dari pada zat -zat yang lainnya. Di
dalam proses pengukuran sifat zat cair dan kekentalannya maka sering dikaitkan dengan
metode  dari Viskositas. Metode viskositas sendiri, berkaitan dengan suatu keadaan atau fase
viskeus, yakni fase yang berada di antara zat padat dan zat cair yang terjadi sewaktu bahan
padat menjadi lembek dan sebelum menjadi cair sewaktu dipanaskan. Namun, tidak semua
bahan dapat mengalami fase viskeus sebelum menjadi cair. Karena dalam fase viskeus ini,
mengalirnya suatu bahan tidak leluasa seperti cairan karena adanya hambatan diantara bagian
– bagiannya atau diantara lapisan – lapisan dalam gerakan alirannya.

Viskositas juga membicarakan tentang masalah gesekan yang terjadi antara bagian-bagian
atau lapisan-lapisan pada suatu cairan atau fluida pada umumnya, yang bergerak antara satu
dengan yang lain. Tentunya gesekan atau hambatan tersebut ditimbulkanoleh gaya tarik-
menarik antara molekul-molekul disatu lapisan dengan molekul-molekul dilapisan lain. Gaya
interaktif itu terutama ialah gaya elektrostatika, yaitu gaya antara muatan-muatan listrik.
Selain itu pada viskositas kita dapat menentukan jumlah kekentalan dalam suatu zat padat,
yang dalam kemanfaatna ini nantinya kita dapat mengaplikasikan di dalam bidang
kefarmasian. Oleh sebab itu kita dengan mengadakan praktik serta pembelajaran terhadap
materi viskositas ini sangantlah diperlukan karena nantinya kita dapat menentukan suatu
konsentrasi kekentalan yang baik di dalam suatu sediaan obat.

 
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian viskositas ( kekentalan )


Kekentalan atau keofisien kekentalan adalah hambatan dorongan relatif 2 lapisan
cairan yang berdekatan , dinyatakan dalam satuan cp . kekentalan merupakan fungsi
suhu, umumnya makin tinggi suhu kekentalan makin turun.

SUHU KEKENTALAN AIR


Ƞ DALAM CP

0° 1,7931
10° 1,3077
20° 1,0050
30° 0,8007
40° 0,6560
50° 0,5493
60° 0,4688
70° 0,4061
80° 0,3565
90° 0,3165
100° 0,2838

Kekentalan ditetapkan dengan viskometer oswald- ubbelohde secara tidak langsung


menggunakan cairan pembanding yang telah diketahiu, dihitung dengan rumus

t air x d air
Ƞ cairan = Ƞ air t cairan x d cairan

Ƞ air adalah kekentalan air pada suhu penetapan, t air adalah waktu air dalam detik,
t cairanadalah bobot per ml cairan dengan g per ml. ( FI EDISI 3)
Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sebagai berikut : system
Newton dan system Non-Newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya Viskositas
dipengaruhi oleh :

1. Besar dan bentuk molekul


2. Viskositas cairan semakin berkurang dengan bertambahnya suhu tapi tak cukup
banyak dipengaruhi oleh perubahan tekanan.
3. Adanya koloid dapat memperbesar viskositas sedang adanya elektrolit akan sedikit
menurunkan viskositas dari cairan.

Metode yang umum digunakan untuk pengukuran kekentalan meliputi penetapan waktubyang
dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan untuk mengalir melalui kapiler. Banyak
viscometer tabung kapiler telah dirancang, tetapi viskkometer Ostwald dan ubbelohde adalah
yang paling sring digunakan. Dalam mengkalibrasi viscometer tipe kapiler, perlu dihitung
konstanta viscometer k, dengan rumus :

                                              v = kekentalan cairan yang diketahui ( centipoises / cp )

v
                     k =
d.t
       d = bobot jenis cairan uji ( gram / liter )

                                              t = waktu alir cairan ( detik ), dari batas atas hingga batas

                                                    bawah dalam tabung kapiler.

            Kekentalan dinamik ditetapkan memakai viscometer kapiler, misalnya viscometer


Ostwald. Karena penetapan secara langsung sukar dilakukan, penetapan kekentalan dinamik
pada umumnya dilakukan dengan pertolongan cairan pembanding yang kekentalan
mutlaknya telah diketahui yaitu digunakan air. Kekentalan dinamik suatu cairan dapat
dihitung :

ηair . t x . ρ x
                       ηx = t air . ρ
air

                             

ηx         : Kekentalan cairan x

ηair       : Kekentalan air pada suhu tetap (poise)


tair        : Waktu alir air (detik)

tair        : Waktu alir cairan x (detik)

ρair       : Bobot jenis air (g/l)

ρx         : Bobot jenis cairan x (g/l)

Gejala viskositas juga dapat diamati ketika menjatuhkan sebutir kelereng ke dalam gelas
kacayang berisi minyak goreng, maka kelereng tersebut akan mengalami perlambatan dalam
geraknya. Ini terlihat ketika kelereng jatuh lebih lambat saat berada di dalam minyak goreng
dibandingkan saat masih di udara (sebelum masuk minyak goreng). Perlambatan yang terjadi
itu karena adanya gesekan di dalam fluida. Ketika kelereng dijatuhkan ke dalam minyak
goreng,kelereng mengalami kecepatan yang suatu saat paling besar dan tetap untuk selang
waktu tertentu. Kecepatan itu disebut kecepatan batas. Saat kelereng di dalam minyak
goreng, kelereng mengalami tiga gaya, yaitu gaya berat, gaya ke atas fluida, dan gaya
gesekan fluida.Perubahan Kekentalan dengan Suhu ,Suhu mempunyai pengaruh yang besar
dan tekanan mempunyai pengaruh sedang terhadap kekentalan. Kekentalan gas dan
kebanyakan zat cair naik perlahan-lahan dengan meningkatnya tekanan. Air menunjukkan
gejala anomali; dibawah 300 C kekentalannya berkurang sedikit sekali dengan naiknya
tekanan. Karena perubahan itu hanya beberapa persen sampai dengan tekanan 100 atm.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VISKOSITAS


1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan
turun, dan begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel
cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun kekentalanny
2. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan
menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak
partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl semakin tinggi dan viskositasnya semakin
tinggi pula.

3. Berat molekul solute


Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena dengan adanya
solute yang berat akan menghambat atau member beban yang berat pada cairan sehingga
manaikkan viskositas.
4. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan

C. PENGUKURAN VISKOSITAS
Peralatan untuk mengukur viskositas disebut viscometer. Terdapat berbagai jenis
viscometer yang berbeda.
1. viscometer Ostwald
Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah
tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh
berat cairan itu sendiri.
2. Viscometer cup dan Bob
Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar Bob dan dinding
dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengan-tengah.
3. Viscometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya adalah sampek yang ditempatkan di tengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut.

D. KONSEP VISKOSITAS
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki
tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida.
Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek
ketika fluida fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas
disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul
sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan
antara molekul (Bird, 1993).
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir,
contohnya minyak goreng, oli, madu, dan lain-lain. Hal ini bias dibuktikan
dengan menuangkan air dan minyak goreng diatas lanyai yang permukaannya
miring. Pasti hasilnya air lebih cepat mengalir dari pada minya goreng atau
oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin
tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya
ketika ibu menggoreng ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya kental,
berubah menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi
suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut.
Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida rill
(rill = nyata). Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya.
Fluida rill berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada
dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk
membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita
pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis) (Bird, 1993).
Satuan system internasional (SI) untuk koifisien viskositas adalah Ns/m2 =
Pa.S (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien
viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan
dalam sentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p. satuan poise digunakan untuk
mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie Poiseuille.
1 poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2
Fluida adalah gugusan molukel yang jarak pisahnya besar, dan kecil untuk
zat cair. Jarak antar molukelnya itu besar jika dibandingkan dengan garis
tengah molukel itu. Molekul-molekul itu tidak terikat pada suatu kisi,
melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain. Jadi kecepatan
fluida atau massanya kecapatan volume tidak mempunyai makna yang tepat
sebab jumlah molekul yang menempati volume tertentu terus menerus berubah
(while, 1988).
Fluida dapat digolongkan kedalam cairan atau gas. Perbedaan-perbedaan utama
antara cair dan gas adalah :
a) Cairan praktis tidak kompersible, sedangkan gas kompersible dan
seringkali harus diperlakukan demikian.
b) Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan
bebas, sedangkan agar dengan massa tertentu mengembang sampai
mengisi seluruh bagian wadah tempatnya (While, 1988).

1869, Paris), dokter Prancis dan fisiologi yang merumuskan ekspresi


matematika untuk laju aliran untuk laminar (nonturbulent) aliran cairan
dalam tabung melingkar. Ditemukan secara independen oleh Gotthilf Hagen,
seorang insinyur hidrolik Jerman, hubungan ini juga dikenal sebagai
persamaan Hagen-Poiseuille.

Poiseuille menerima gelar medisnya pada tahun 1828 dan mendirikan praktek
di Paris. Minatnya dalam sirkulasi darah membuatnya melakukan serangkaian
percobaan pada aliran cairan dalam tabung sempit, dari mana ia menentukan
hukum yang menyandang namanya. Persamaan ini menyatakan bahwa laju aliran
ditentukan oleh viskositas fluida, penurunan tekanan sepanjang tabung, dan
diameter tabung. Ia juga diyakini menjadi yang pertama untuk menggunakan
manometer merkuri untuk mengukur tekanan darah.
E. Perbedaan antara viskositas cairan dengan viskositas gas :
Jenis Perbedaan Viskositas Cairan Viskositas Gas
Gaya gesek Lebih besar untuk Lebih kecil disbanding
mengalir viskositas cairan

Koefisien viskositas Lebih besar Lebih kecil


Temperatur Temperatur Temperatur naik,viskositas
naik,viskositas turun naik
Tekanan Tekanan naik,viskositas Tidak tergantung tekanan
naik

F. Manfaat Viskositas
Memahami viskositas suatu fluida dapat memberikan manfaat dalam bidang kehidupan
seperti berikut:
 Viskositas adalah sifat kritis oli hidrolik. Performa dan efisiensi sistem yang lengkap
adalah parameter utama oli hidrolik. Kedua parameter ini dipengaruhi oleh viskositas.
Juga untuk menggunakan viskositas katup dan pompa adalah elemen penting.
 Dalam pelumasan, viskositas adalah karakteristik minyak pelumas yang paling
dibutuhkan. Untuk berjalan lancar, viskositas juga merupakan elemen penting.
 Jika suhu fluida rendah maka viskositasnya tinggi, pada saat itu oli tidak dapat dipompa.
Di sisi lain, jika suhunya tinggi maka kecepatan oli akan berlebihan, itu berarti
viskositasnya sangat rendah dan ini bisa menyebabkan gesekan tinggi pada pipa mana
pun kemudian aus.
 Viskositas adalah ukuran apakah alirannya laminar atau turbulen.
 Dengan bantuan Viskositas, kita dapat mengetahui perilaku viskositas yang membantu
merancang mesin dalam teknik mesin, membangun kapal, bekerja dalam kondisi laut.
 Karena viskositasnya tinggi, beberapa cairan tetap dalam kondisi stabil. Jika tidak ada
cairan viskositas maka tidak akan memiliki hambatan internal sehingga akan mengalir
selamanya sebelum menghadapi penghalang apa pun.
 Dari perilaku viskositas terhadap suhu, kita dapat menemukan apakah fluida itu cair atau
gas. Saat suhu meningkat, viskositas akan meningkat untuk gas. Di sisi lain,
meningkatkan suhu akan menurunkan Viskositas untuk Cairan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Kekentalan atau keofisien kekentalan adalah hambatan dorongan relatif 2 lapisan
cairan yang berdekatan , dinyatakan dalam satuan cp . kekentalan merupakan
fungsi suhu, umumnya makin tinggi suhu kekentalan makin turun.
 Ƞ air adalah kekentalan air pada suhu penetapan, t air adalah waktu air dalam detik,
t cairanadalah bobot per ml cairan dengan g per ml.
 Faktor –faktor yang mempengaruhi viskositas adalah Suhu ,Konsentrasi
larutan,Berat molekul solute,Tekanan
 Pengukuran viskositas yaitu ada beberapa macam ,viscometer Ostwald,Viscometer
cup dan Bob, Viscometer Cone dan Plate
DAFTAR PUSTKA

FARMAKOPE INDONESIA edisi ketiga ( pengertian viskositas )


https://dokumen.tips/documents/makalah-viskositas-5698bbc0d7d81.html

http://www.laporanpraktikum.com/2017/11/makalah-viskositas.html

Anda mungkin juga menyukai