Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan
kesehatan kepada kita semua, sehingga saya dapat membuat makalah ini.
Dalam makalah ini, membahas tentanga Polarimeter yang dapat kami sajikan yaitu
pengertian , jenis jenis alatnya dan pembahsannya. Makalah ini sangat sederhana dan masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, untuk membantu kesempurnaan makalah ini, maka
kami sangat mengharapkan kritik dan saran. Selain itu atas kekurangan-kekurangan yang ada
di dalam makalah ini maka saya juga memohon maaf yang sebesar- besarnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1  Latar Belakang
Menurut C. Huygen cahaya adalah gerak gelombang yang terpancar dari suatu sumber
dalam semua arah. Cahaya termasuk geombang transversal yaitu gelombang yang arah
rambatnya tegak lurus arah getaran, sehingga cahaya dapat terpolarisasi.
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar cahaya. Cahaya yang sebagian rah
getarnya terserap disebt cahaya terpolarisasi. Dan jika cahaya hanya memiliki satu arah getar
maka disebut sebagai cahaya terpolarisasi linear.
Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik yang terdiri dari berbagai panjang
gelombang yang dapat bervibrasi kesegala arah. Cahaya putih dapat diubah menjadi cahaya
monokromatik (hanya terdiri dari satu panjang gelombang) dengan menggunakan suatu filter
atau sumber cahaya yang khusus. Cahaya monokromatik ini disebut cahaya terpolarisasi.
Peristiwa polarisasi tidak dapat diamati secara langsung oleh mata manusia, sehingga
diperlukan suatu alat yang dapat membantu untuk menunjukan gejala polarisasi tersebut.
Melalui polarimeter gejala polarisasi dapat ditunjukan, selain itu melalui alat ini dapat dilihat
pula bagaimana larutan optic aktif seperti larutan gula dapat membelokan cahaya yang telah
dipolarisasi. Pengamatan-pengamatan yang dapat dilakukan melalui polarimeter ini lah yang
melatar belakangi dilakukanya percobaan polarimeter.
1 Dasar Teori
Polarimeter merupakan suatu alat yang tersusun atas polarisator dan analisator.
Polarimeter adalah Polaroid yang dapat mempolarisasi cahaya, sedangkan anlisator adalah
Polaroid yang dapat menganalisa/mempolarisasikan cahaya. Polarimetri adalah suatu metoda
analisa yang berdasarkan pada pengukuran daya putaran optis dari suatu larutan. Daya
putaran optis adalah kemampuan suatu zat untuk memutar bidang getar sinar terpolarisir.
Sinar terpolarisir merupakan suatu sinar yang mempunyai satu arah bidang getar dan arah
tersebut tegak lurus terhadap arah rambatannya. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang
dapat memutar bidang getar sinar terpolarisir. Zat yang optis ditandai dengan adanya atom
karbon asimetris atau atom C kiral dalam senyawa organik, contoh :kuarsa ( SiO2 ), fruktosa.
Polarimeter dapat digunakan untuk :
1.      Menganalisa zat yang optis aktif
2.      Mengukur kadar gula
3.      Penentuan antibiotic dan enzim
BAB II

PEMBAHASAN

A. POLARIMETER
Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik yang
dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadi polarimeter
ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis
aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi, sedangkan
yang dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam sinar atau
radiasi elektromagnetik yang lain.
Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif, maka
beesarnya perputaran itu bergantung pada beberapa faktor yakni :
 struktur molekul
 temperatur
 panjang gelombang
 banyaknya molekul pada jalan cahaya, jenis zat, ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut
Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang dari sumber
cahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi (polarizer),
kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasi
kedua (analizer).
Macam macam polarisasi antara lain, polarisasi dengan absorpsi selektif, polarisasi akibat
pemantulan, dan polarisasi akibat pembiasan ganda.

1. Polarisasi dengan absorpsi selektif, dengan menggunakan bahan yang akan


melewatkan (meneruskan) gelombang yang vektor medan listriknya sejajar dengan
arah tertentu dan menyerap hampir semua arah polarisasi yang lain.
2. Polarisasi akibat pemantulan, yaitu jika berkas cahaya tak terpolarisasi dipantulkan
oleh suatu permukaan, berkas cahya terpanyul dapat berupa cahaya tak terpolarisasi,
terpolarisasi sebagian, atau bahkan terpolarisasi sempurna.

3.      Polarisasi akibat pembiasan ganda, yaitu dimana cahaya yang melintasi medium isotropik
(misalnya air). Mempunyai kecepatan rambat sama kesegala arah. Sifat bahan isotropik yang
demikian dinyatakan oleh indeks biasnya yang berharga tunggal untuk panjang gelombang
tertentu.  Pada kristal – kristal tertentu misalnya kalsit dan kuartz, kecepatan cahaya
didalamnya tidak sama kesegala arah. Bahan yang demikian disebut bahan anisotropik ( tidak
isotropik). Sifat anisotropik ini dinyatakan dengan indeks bias ganda untuk panjang
gelombang tertentu. Sehingga bahan anisotropik juga disebut bahan pembias ganda.
Cara Kerja
1. Siapkan larutan sampel yang akan diuji.
2. Tabung porselin dibersihkan dengan air.
3.Tabung porselin diisi dengan aquades sampai penuh, diusahakan jangan sampai timbul
gelembung udara, kemudian tabung ditutup hingga rapat.
4.Tabung dimasukkan ke dalam polarimeter
5.Analizer diputar hingga medan pandang yang nampak pada teropong gelap semua.
6.Kedudukan sudut polarizer dapat dibaca pada skala polarimeter.
7.Kemdian atur cahaya hingga terlihat setengah terang, terang, setengah gelap dan
diukurPutaran optiknya.
8.Suhu aquades diukur dengan menggunakan thermometer.
9.Tabung porselin dicuci hingga bersih.

Komponen polarimeter
1.      Sumber cahaya monokromat
Yaitu sinar yang dapat memancarkan sinar monokromatis. Sumber cahaya yang digunakan
biasanya adalah lampu Natrium dengan panjang gelombang 589,3 nm. Selain itu juga dapat
digunakan lampu uap raksa dengan panjang gelombang 546 nm.
2.      Polisator dan analisator
Polarisator berfungsi untuk menghasilkan sinar terpolarisir. Sedangkan analisator berfungsi
untuk menganalisa sudut yang terpolarisasi. Yang digunakan sebagai polarisator dan
analisator adalah prisma nikol.
3.      Prisma setengah nikol
Merupakan alat untuk menghasilkan bayangan setengah yaitu bayangan gelap dan gelap
terang.
4.      Skala lingkar
Merupakan skala yang bentuknya melingkar dan pembacaan skalanya dilakukan jika telah
didapatkan pengamatan tepat baur-baur.
5.      Wadah sampel (tabung polarimeter)
Wadah sampel ini berbentuk silinder yang terbuat dari kaca yang tertutup dikedua ujungnya
berukuran besar dan yang lain berukuran kecil, biasanya mempunya
ukuran panjang 0,5 ; 1 ; 2 dm. Wadah sampel ini harus dibersihkan secara hari-hati dan tidak
boleh ada gelembung udara yang terperangkap didalamnya.
6.      Detektor
Pada polarimeter manual yang digunakan sebagai detektor adalah mata, sedangkan
polarimeter lain dapat digunakan detektor fotoelektrik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada penggunaan polarimeter, yaitu:

1. Larutan sampel harus jernih atau tidak mengandung partikel yang tersuspensi
di dalamnya. Partikel tersebut akan menghamburkan cahaya yang melewati larutan.
2. Tidak terdapat gelembung udara pada tabung sampel saat diisi larutan.
3. Selalu dimulai dengan menentukan keadaan nol untuk mengkoreksi pembacaan.
4. Pembacaan rotasi optik dilakukan beberapa kali, sampai didapat data yang
dapat dihitung rata-ratanya
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik
yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan.
 Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang dari sumber
cahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi (polarizer),
kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasi
kedua (analizer).

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Daftar pustaka

http://instrumentanalis.blogspot.com/2012/10/polarimeter_30.html
http://tugasinstrumen.blogspot.com/2012/10/polarimeter-merupakan-suatu-alat-yang.html

Anda mungkin juga menyukai