Alasannya : Kini, Terawan mengaku sedang beradaptasi dengan Kementerian Kesehatan setelah melepas jabatan dan posisinya sebagai Kepala RSPAD dan Letnan Jenderal di TNI Angkatan Darat. Di Kementerian Kesehatan, Terawan bakal memimpin 49.695 pegawai. Kini, Terawan mengaku sedang beradaptasi dengan Kementerian Kesehatan setelah melepas jabatan dan posisinya sebagai Kepala RSPAD dan Letnan Jenderal di TNI Angkatan Darat. Di Kementerian Kesehatan, Terawan bakal memimpin 49.695 pegawai.
2. Angka Kematian Ibu dan Bayi
Alasannya: Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia ( AIPI) terdorong untuk mencari penyebab kematian ibu dan bayi di Indonesia. Pasalnya, tingkat kasus kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan evaluasi Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih pada posisi 305 per 100.000 kelahiran. Padahal target yang dicanangkan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) adalah 102 per 100.000 kelahiran. 3. Perbaikan Pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional Alasannya: mekanisme rujukan dan antrian yang panjang di rumah sakit, rumitnya prosedur menjadi peserta JKN, petugas medis yang sering tidak siap di tempat tugas, sikap petugas yang ketus, panjangnya antrian obat, seringnya pasien rawat inap dialihkan ke kelas inap di atas yang menjadi hak pasien, dan pasien merasa dipersulit untuk mendapat perawatan di rumah sakit. “Karena itulah, dalam konteks kebijakan, evaluasi atas pelaksanaan program JKN ini menjadi penting untuk dilakukan. Agar di masa mendatang perbaikan-perbaikan untuk program JKN ini bisa dilakukan.
4. Penguatan Pelayanan Kesehatan
Alasannya : Dalam hal peningkatan akses pelayanan kesehatan diupayakan juga pengendalian harga obat dan penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri. Langkah-langkah Percepatan yang akan dilakukan adalah mendorong investasi, mempercepat lisensi wajib obat yang sangat dibutuhkan, membuka peluang investasi sebesar-besarnya dan deregulasi perizinan yang menghambat. “Langkah-langkah Percepatan tersebut dapat mengendalikan harga obat dan alkes bagi kebutuhan pelayanan kesehatan untuk mencapai target mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat dan alat kesehatan, mengurangi ketergantungan alat kesehatan impor, meningkatkan ketersediaan obat generik dan menderegulasikan perizinan yang menghambat” papar Menkes.
5. Harga alat kesehatan tinggi
Alasannya : biaya obat dan alat kesehatan yang tinggi ditengarai karena bahan baku yang berasal dari luar negeri. Pada periode Menteri Nila, produksi bahan baku obat berhasil dibuat dari tidak ada sama sekali menjadi 15 persen