Abstract
Pulmonary TB is one of the health problems in Sintang District where in 2016 Pulmo-
nary TB Case Notification Rate (CNR) is 100 / 100,000 population. An important step
that must be carried out by the Sintang District Health Office is to evaluate the Pulmo-
nary TB program. Based on preliminary studies, the evaluation of the Pulmonary TB
control program is still not working properly. This is because the data management
process is still done manually so that reports are often late. Therefore, the need for
an appropriate information system model and in accordance with the needs of TB
program users to support the evaluation of the Pulmonary TB program. The purpose
of this study was to design a web-based integrated pulmonary TB information system
model to support the evaluation of Pulmonary TB programs. This research is a qual-
itative research. Subjects in this study were all users of the TB information system
consisting of Head of Division, Section Head, TB Wasor, TB Staff in Health Service
and several managers of Pulmonary TB programs. The results of this study were ob-
tained a design model of integrated WEB-based TB information system based on the
needs and desires of system users. Sintang District Health Office is recommended to
build a system that has been designed based on the needs of system users so that the
problem of the TB information system can be overcome.
Pendahuluan Metode
Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan per- Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
masalahan kesehatan yang selalu ada di Kabupaten Pendekatan kualitatif pada penelitian ini digunakan
Sintang. Angka notifikasi kasus TB Paru di Kabupat- untuk membantu proses identifikasi permasalahan
en Sintang pada tahun 2015 sebesar 114/100.000 pen- dan kendala-kendala pada sistem yang sudah ber-
duduk. Angka ini jauh lebih tinggi dari pada angka jalan saat ini (sistem manual) serta membantu dalam
notifikasi kasus di Provinsi Kalimantan Barat yaitu perancangan model sistem informasi TB paru terin-
sebesar 103/100.000 penduduk. Kemudian pada tahun tegrasi berbasis web. Subjek dalam penelitian ini ada-
2016, angka notifikasi kasus TB Paru di Kabupaten lah semua orang yang berkaitan dalam perancangan
Sintang turun 12,28% menjadi sebesar 100/100.000 sistem informasi TB Paru Terintegrasi berbasis web
penduduk. Walaupun mengalami penurunan jumlah yang terdiri dari kepala dinas, kepala bidang, kepala
kasus, angka notifikasi kasus di Kabupaten Sintang seksi, dan pemegang program TB paru di puskesmas
ini tetap jauh lebih tinggi daripada angka notifika- yang berjumlah 9 orang.
si kasus di Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar Teknik pengumpulan data yang digunakan da-
93/100.000 penduduk (Dinkes Kabupaten Sintang, lam pendekatan kualitatif ini adalah dengan melaku-
2016). kan Focus Group Discussion (FGD) yang melibat-
Menyikapi kasus TB yang selalu tinggi, salah kan semua orang yang berkaitan dalam perancangan
satu peran penting yang harus dilakukan oleh Dinas sistem informasi TB Paru Terintegrasi berbasis web
Kesehatan Kabupaten Sintang adalah melakukan serta wawancara mendalam (indepth interview) kepa-
evaluasi program penanggulangan penyakit TB Paru. da pengguna sistem atau end user. Alur perancangan
Evaluasi merupakan kegiatan yang penting dalam sistem dengan mengikuti Metodologi FAST (Frame-
proses pembuatan kebijakan yang dapat membantu work for the Application of System Thinking) (Whit-
meningkatkan kinerja (Ersanti, 2016). Evaluasi pro- ten et al, 2004).
gram TB penting sekali dilakukan untuk mengetahui
trend perkembangan epidemik TB dan perkembangan Hasil dan Pembahasan
pengendalian TB (Kemenkes RI, 2014). Pelaksanaan
evaluasi program penanggulangan penyakit TB Paru Berdasarkan hasil wawancara dengan beber-
idealnya dilakukan minimal 3 bulan sekali oleh Pusk- apa responden, diketahui bahwa sistem informasi
esmas dan Dinas Kesehatan (Nugraini dkk, 2015). TB Terpadu (SITT) yang ada saat ini tidak berjalan
Akan tetapi, evaluasi program penanggulangan pen- sebagaimana mestinya. Kendala yang dihadapi oleh
yakit TB Paru masih belum berjalan sebagaimana pengguna dari sistem informasi TB Terpadu (SITT)
mestinya di Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang. saat ini disebabkan saat upgrading SITT ke versi
Hal ini disebabkan karena pengelolaan data yang 10.04. Semua petugas menyatakan SITT versi 10.04
dilakukan oleh petugas TB yang ada di tiap puskesmas tidak bisa beroperasi seperti pada versi sebelumya di
di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang laptop mereka. Bahkan informasi dari Kepala Seksi
masih dilakukan secara manual. Walaupun Kemente- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kes-
rian Kesehatan telah membuat aplikasi Sistem Infor- ehatan Kabupaten Sintang, semua petugas TB di
masi TB Terpadu (SITT), akan tetapi aplikasi ini tidak Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang
ada satupun yang bisa beroperasi di tiap puskesmas saat ini melakukan pengelolaan data TB secara man-
yang ada di Kabupaten Sintang. ual.
Hal inilah yang menyebabkan seringnya terjadi Semua petugas menyatakan bahwa mereka su-
keterlambatan data dalam pelaporan. Permasalahan dah tidak bisa menginput data sejak upgrading SITT
lainnya yang ditemukan adalah informasi yang di- versi 10.04 dan ada juga petugas yang menyatakan
hasilkan dari pengelolaan data TB saat ini masih be- bahwa laptop mereka gagal dalam proses instalasi
lum lengkap untuk menunjang evaluasi program TB program SITT yang terbaru yang disebabkan karena
Paru. Salah satu diantaranya adalah indikator proporsi program SITT versi 10.04 masih dalam perbaikan.
penderita TB BTA posistif (Ramadhani, 2018). Tu- Hal ini menyebabkan semua petugas TB mel-
juan penelitian ini adalah untuk merancang model sis- akukan pengelolaan data TB untuk pelaporan puskes-
tem informasi TB Paru terintegrasi berbasis web un- mas dengan cara manual. Sementara untuk pelaporan
tuk mendukung evaluasi program TB paru di wilayah ke dinas kesehatan, petugas TB harus membawa reg-
perbatasan Kabupaten Sintang. ister ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang. Hal ini
yang menimbulkan permasalahan baru dalam pelapo-
ran data TB.
41
Gandha Sunaryo Putra dkk, Perancangan Model Sistem Informasi Tuberkulosis Paru Terintegrasi Berbasis Web
Permasalahan yang timbul karena masalah menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi peru-
tersebut antara lain ketepatan waktu dalam pelapo- sahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sis-
ran. Walaupun pelaporan data TB sudah ditetapkan tem yang baik (Gulo & Simamora, 2018).
untuk diserahkan setiap tanggal 5 setiap triwulann- Tahap perancangan sistem ini merupakan ta-
ya, akan tetapi masih ada beberapa puskesmas yang hap analisis untuk merancang sistem informasi TB
masih sering terlambat dalam pengumpulan laporan. Terpadu (SITT) Terintegrasi Berbasis Web untuk
Sistem informasi kesehatan yang baik adalah sistem evaluasi program TB di Dinas Kesehatan Kabupaten
informasi yang mampu menghasilkan data/informasi Sintang. Tujuan pengembangan sistem adalah untuk
yang akurat dan tepat waktu (Isnaini, 2017). Hal ini mendukung evaluasi program TB di Dinas Kesehatan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sug- Kabupaten Sintang sehingga dapat menghasilkan in-
iarsi (2012) yang menyatakan bahwa sering terjadi formasi yang mudah diakses, lengkap, cepat, jelas,
keterlambatan laporan surveilans TB di Dinas Kese- dan tepat waktu untuk kepentingan tiap level manaje-
hatan Kabupaten Sukoharjo. men di Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.
Sistem Informasi pada versi sebelumnya juga Hasil perancangan yang dilakukan dalam pene-
belum cukup untuk menunjang evaluasi program TB. litian ini menggunakan langkah-langkah sebagai beri-
Menurut informasi dari Kepala Bidang Pencegahan kut :
dan Pengendalian Penyakit, SITT yang ada saat ini
masih belum bisa menampilkan data pasien TB yang Rancangan Model Sistem
HIV positif serta pasien TB dengan ibu hamil.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan informa- Diagram Konteks
si yang berkualitas, manajemen perlu didukung oleh Diagram konteks adalah diagram yang terdiri
suatu sistem yang dapat menunjang kinerja dari or- dari suatu proses dan menggambarkan ruang ling-
ganisasi. Hal ini dilakukan dalam rangka menduku- kup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
ng penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh in-
memerlukan data, informasi, dan indikator kesehatan put ke sistem atau output dari sistem (Muslihudin &
yang dikelola dalam sistem informasi kesehatan (Ke- Oktafianto, 2016). Alur diagram konteks Sistem In-
menkes RI, 2014). formasi TB Terpadu (SITT) sebelum dikembangkan
Perancangan adalah suatu kegiatan yang memi- dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini
liki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat
42
JVK 5 (1) (2019) hlm. 40 - 48
43
Gandha Sunaryo Putra dkk, Perancangan Model Sistem Informasi Tuberkulosis Paru Terintegrasi Berbasis Web
44
JVK 5 (1) (2019) hlm. 40 - 48
Gambar 4. menunjukkan kegiatan-kegiatan yang Kegiatan Input data pengobatan yang meliputi
terjadi pada input, dimana pada proses ini terdapat be- memasukkan data PMO, data pengobatan, dan data
berapa proses yaitu : hasil pengobatan, kemudian disimpan dalam bentuk
Kegiatan input data pasien yang meliputi file data pengobatan dan data hasil
memasukan data pasien dan data instansi, kemudi-
an disimpan dalam bentuk file instansi dan file data Diagram Alir Data (DAD) level 1 Evaluasi
pasien Diagram Alir Data (DAD) level 1 Evaluasi mer-
Kegiatan input data pencatatan pemeriksaan lab upakan rancangan detil dari proses evaluasi yang
yang meliputi memasukkan data puskesmas, data pe- didapatkan dari level 0. Detail rancangan evaluasi
meriksaan lab, dan data hasil pemeriksaan lab, kemu- dapat dilihat pada Gambar 5.
dian disimpan dalam bentuk file data periksa lab dan
data hasil periksa lab
46
JVK 5 (1) (2019) hlm. 40 - 48
47
Gandha Sunaryo Putra dkk, Perancangan Model Sistem Informasi Tuberkulosis Paru Terintegrasi Berbasis Web
48