Jurnal Pharmascience, Vol 05, No. 02, Oktober 2018, hal: 143-152
ISSN-Print. 2355-5386
ISSN-Online. 2460-9560
http://jps.unlam.ac.id/
Research Article
ABSTRAK
Coptosapelta2tomentosasValeton5ex K.6Heyne merupakanwsalah satu
tumbuhanayang berasal dari Kotabaru,hKalimantanaSelatan yang berpotensi
sebagainantimalaria.fPenelitianHini bertujuan untuk menentukanSkandungan senyawa
kimiahdanSaktivitasopenghambatan polimerisasi hem dari fraksi n-heksana daun C.
tomentosa Valetona ex K. Heyne. Identifikasi kandungan senyawa kimia dilakukan dengan
metode uji tabung sedangkanaaktivitas penghambatanapolimerisasi hem secara in vitro
dilakukan dengan metode Basillico yang dimodifikasi. Hasil uji skrining fitokimia dan uji
Kromatografi Lapis Tipis pada fraksi n-heksana daun C. tomentosa Valeton ex K. Heyne
mengandung senyawa steroid, terpenoid, flavonoid, dan antrakuinon. Persentase
penghambatan polimerisasi yang didapatkan dari fraksi n-heksana daun C. tomentosa Valeton
ex K. Heyne dengan konsentrasi 20; 10; 5; 2,5; 1,25; 0,625; 0,3125 mg/mL secara beturut-
turut yaitu 98,267; 97,530; 96,001; 93,274; 89,036%; 80,965; 50,322%. Rerata IC50 fraksi n-
heksana daun C. tomentosa Valeton ex K. Heyne sebesar 0,196 ± 0,009
mg/mLadanaklorokuin difosfatasebesar 0,214 ± 0.012 mg/mL. Analisis dengan independent
sample t-test menyatakanwtidak terdapataperbedaan yangasignifikan antaraakeduanya
dengan nilai signifikansi sebesar 0,110. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi n-heksana daun C.
tomentosa Valeton ex K. memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi hem.
Kata Kunci : CoptosapeltaatomentosawValetonaexoK.iHeyne, Polimerisasi hem, fraksi n-
heksana, skrining fitokimia, KLT.
ABSTRACT
Coptosapelta2tomentosa1Valeton2ex K.hHeyne is one of the native plants Kotabaru,
Kalimantan Selatan which has potential as antimalarial. This study aimed to determine the
chemical content and heme polymerization inhibition activity of Manuran leaf n-hexane
fraction. Identification of these compound contents used tube test while the inhibitory activity
of heme polymerization in vitro did by Basillico modified method. The results of
phytochemical screening test and Thin Layer Chromatography test on the C. tomentosa
Valeton ex K. Heyne leaf n-hexane fraction in this study was positive steroid, terpenoid,
flavonoid, and anthraquinone compounds. Percentage polymerization inhibition obtained
from the C. tomentosa Valeton ex K. Heyne leaf n-hexane fraction with concentration 20; 10;
5; 2.5; 1.25; 0.625; 0.3125 mg/mL, respectively, i.e. 98.267; 97.530; 96.001; 93.274;
89.036%; 80.965; 50.322%. The average of IC50 on C. tomentosa Valeton ex K. Heyne n-
hexane fraction was 0.196 ± 0.009 mg /mL, and chloroquine diphosphate was 0.214 ± 0.012
mg/mL. Analysis with independent sample t-test declare, there is no difference between both
of them with a significance value is 0,110. This result showed C. tomentosa Valeton ex K.
Heyne leaf n-hexane fraction and chloroquine had heme polymerization inhibitory activity as
well.
Keywords: Coptosapelta tomentosa Valeton ex K. Heyne, Heme polymerization, n-hexane
fraction, phytochemical screening, TLC.
mL, ditambahkan DMSO 10% hingga 1 mL, sumuran, dilakukana3 kali replikasi dan
lalu digojok dan divortex hingga homogen. absorbansinyaadibacaadengan ELISA
Seri konsentrasi sampel dibuat dari readerapadaapanjang gelombang 405
konsentrasi 20; 10; 5; 2,5; 1,25; 0,625; nm.aNilai absorbansiayang diperolehadiplot
0,3125 mg/mL dengan pengenceran keapersamaanagaris regresialinear kurva
bertingkat menggunakan DMSO 10% baku sehinggaadapataditentukanikonsentrasi
(Ningsih, 2017). β-hematinibahan ujiapada setiapisumuran
Uji aktivitas penghambatan polimerisasi (Purwanto, 2011).
hem
Larutan hematin 1 mM sebanyak 200 µL III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dimasukkanikeidalamimikrotube, A. Ekstraksi dan Fraksinasi
ditambahkan bahaniuji sebanyak 100 µL dari Serbuk simplisia daun C. tomentosa Valeton
berbagai tingkatan kadar, yaitu 20; 10; 5; 2,5; ex K. Heyne sebanyak 193,73 gram yang
1,25; 0,625; dan 0,3125 mg/mL untuk fraksi telah dimaserasi menghasilkan ekstrak kental
n-heksana dan klorokuin difosfat. Larutan sebanyak 12,35 gram. Rendemen ekstrak
asam asetat glasial 100% sebanyak 100 µL etanol yang diperoleh yaitu 6,37%. Ekstrak
ditambahkan untuk memulai reaksi kental etanol ditimbang sebanyak 10 gram
polimerisasi hem, lalu di-vortex dan kemudian difraksinasi denganapelarut n-
diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam. heksana. Fraksi n-heksanaakental yang
Kontrol negatif adalah larutan DMSO 10% didapat sebesar 2,32 gram Rendemen fraksi
untuk fraksi n-heksana dan akuades sebagai n-heksana yang diperoleh sebesar 23,2 %.
kontrol negatif untukaklorokuin difosfat. B. Hasil SkriningiFitokimiaa
Setelah inkubasi berakhir mikrotube Skriningafitokimiaafraksi n-heksana
disentrifuse, supernatanaidibuang daun C. tomentosa Valeton ex K. Heyne
danaendapan yang terbentukadicuci dengan positif mengandung senyawa flavonoid,
400aµL DMSO 100% kemudian divortex steroid, terpenoid, dan antrakuinon,
menggunakan vortex mixer. Pencucian sedangkan alkaloid, tanin, dan saponin
dilakukan sebanyak 3 kali dengan cara menunjukkan hasil negatif (Tabel 1).
disentrifuse berkecepatan Penelitianaekstrakaetanol daun C.
8000arpmaselamaa10 menit.aEndapan tomentosaaValetonaexaK.aHeyne positif
yangidiperolehaditambahkan dengan 400 µL mengandungaisenyawaaiflavonoid,Atanin,as
NaOH 0,1aM, di-vortex sampai larutan aponin,aiantrakuinon,Adan terpenoid
homogen, larutan dipipet sebanyak 100 (Ningsih, 2017). Hal ini menunjukkan
µLadan dimasukkanakeidalamamikroplate 96 bahwa pelarut n-heksana menarik senyawa
yang bersifat non polar sesuai dengan sifat Senyawa Penampak Warna Kesimpulan
bercak Bercak
yang dimilikinya (Gritter et al., 1987).
Alkaloid Dragendorff - (-)
Tabel 1. Hasil skrining fitokimia dari fraksi Flavanoid Uap ammonia Jingga (+)
n-heksana daun C. tomentosa Valeton ex. K. Steroid Lieberman Hijau- (+)
burchard kebiruan
Heyne
Terpenoid Anisaldehid- Merah- (-)
Golongan
asam Sulfat ungu
Senyawa Jenis Pereaksi Hasil
Antrakuinon KOH- Merah (+)
Fitokimia
metanolik
Alkaloid Meyer -
Dragendorff -
Flavonoid Ammonia + D. Penghambatan Polimerisasi Hem
Lieberman Hasil absorbansi kurva baku hematin
Steroid +
Burchard
secara berturut-turut dari konsentrasi
Lieberman
Terpenoid +
Burchard terbesar, yaitu 3,553; 1,791; 0,923; 0,458;
Tanin FeCl3 - 0,231; 0,134; dan 0,086. Absorbansi yang
Saponin Tes busa -
tinggi menandakan banyaknya hemozoin
Antrakuinon KOH +
atau dalam hal ini kristal-hematin yang
Konsentrasi
0,012amg/mL. Nilai IC50 fraksi n-heksana
daun C. tomentosa Valeton ex K. Heyne
Gambar 1. Kurva baku hematin lebih kecil dari pada nilai IC50 klorokuin
difosfat. Berdasarkan literatur diketahui
Kadar β-hematin yang diperoleh
bahwa semakin kecil nilai IC50 menunjukkan
berbanding terbalik dengan konsentrasi fraksi
semakin besar aktivitas penghambatan
n-heksana daun C. tomentosa Valeton ex K.
polimerisasi hem (Salenussa et al., 2014).
Heyne, yaitu semakin tinggi konsentrasi
Nilai IC50 diuji Independent Sample t-test
fraksi n-heksana, semakin rendah kadar β-
denganItingkatIkepercayaan 95%. Nilai
hematin yang terbentuk (Tabel 3). Kadar β-
signifikansi pada uji t tersebut sebesar 0,110
hematin digunakan untuk menentukana
(> 0,05), berarti H0 diterima artinya tidak ada
persentase penghambatan polimerisasi hem.
perbedaan yang signifikan antara nilai IC50
Nilai persen penghambatan selanjutnya
fraksi n-heksana dengan klorokuin difosfat.
dianalisis probit untuk menentukan nilai IC50
Berdasarkan data tersebut menunjukkan
pada setiap perlakuan.aInhibition
bahwa nilai IC50 fraksi n-heksana daun C.
Consentration 50% (IC50) yaituakadar bahan
tomentosa Valeton ex K. Heyne memiliki
uji yangaImampu menghambat polimerisasi
aktivitas yang sebanding dengan klorokuin
hem hinggaa50%.
difosfat dalam menghambat polimerisasi
Nilai IC50 berbanding terbalik dengan
hem.
aktivitas penghambatan polimerisasi hem.
Tabel 3. Rerata kadar β-hematin,apersen penghambatan, dan IC50 dari bahan uji