[3] Corwin, J. Elizabet. Buku Saku Patifisologi edisi 3. Jakarta : ECG, 2008.
[4] Depkes, RI. Penderita Hipertensi Di Indonesia Cenderung Meningkat tahun 2014.
Jakarta : s.n., 2014.
[5] —. Riskesdas. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI, 2013.
[6] Brunner, & Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC, 2013.
[7] Dinkes, Jabar. Profi kesehatan Propinsi Jawa Barat Tahun 2016. Dinkes Jabar : s.n.,
2016.
[8] Dinkes, Cimahi. Profil kesehatan tahun 2019. Cimahi : Dinas Kesehatan Cimahi,
2019.
[9] Eppy Setiyowati, H Zuhrotul Ilmiyah. Intervensi Latihan Range Of Motion (Rom)
Aktif Pada Ekstremitas Atas Terhadap Perubahan Emosional Pada Pasien Pasca Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Islam Surabaya. Surabaya : s.n., 2016.
[10] Hidayat, A Aziz Alimul. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika, 2010.
[11] Hendri Budi, Netti, Yossi Suryarinilsih. Pengaruh Latihan Range Of Motion
(Rom) Menggenggam Bola Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pasien Stroke
Iskemik. 2019.
[12] Intan, Diah. Pengaruh Range Of Motion (ROM) Aktif Terhadap Kekuatan Otot
Pada Penderita Stroke Non Hemoragik Studi di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum
Daerah Jombang. Jombang : s.n., 2018.
[13] Irfan, Muhammad. Fisioterapi bagi insan stroke non hemoragik. Yogyakarta :
Graha Ilmu, 2010.
[15] Listiana, Basuki. Penerapan rom (range of motion) pada asuhan keperawatan
pasien stroke dengan gangguan mobilitas fisik di rsud wates kulon progo. 2018.
[16] Lapau, B. Metode Penelitian Kesehatan Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis,
Dan Disertasi. Jakarta : IKPI, 2013.
37
[17] Lumantobing. Stroke, Bencana Peredaran Darah di Otak. Jakarta : FKUI, 2018.
[18] Lukman, Ningsih. Asuhan Keperawtan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika, 2009.
[19] Mulyatsih, E. & Ahmad, A.A. Stroke : Petunjuk perawatan pasien pasca stroke di
rumah. Cetakan 2. Jakarta : FKUI, 2010.
[20] Muhammad Arif, Gusni Hanila. Efektifitas Rom Aktif Asistif Spherical Grip
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pasien Stroke Di Ruangan
Neurologi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit tinggi Tahun 2015. Bukit Tinggi : s.n.,
2015.
[21] Muttaqin, Arif. Metode Pengkajian Keseatan Paradigma Kuntitatif. Health Books
Pulishing. Jakarta : Helath Books, 2013.
[25] Moza, Suzana. Hubungan Terapi Rom Aktif Dengan Pemenuhan Activity Of Daily
Living (Adl) Pasien Pasca Stroke Di Poli Syaraf Rsu Mayjen H.A Thalib Kerinci Tahun
2018. Kerinci : s.n., 2018.
[26] Wahdaniyah Eka Pratiwi Syahrim, Maria Ulfah Azhar, Risnah. Efektifitas
Latihan ROM Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke: Study
Systematic Review. 2019.
[27] WHO. Non communicable Disease Country Profil Indonesia. [Online] 2014.
[29] Perry, & Potter. Fundamental Of Nursing. Buku ke-3. Edisi 7. Jakarta : Salemba
Medika, 2010.
[31] Smeltzer, Suzanne C & Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Jakarta : EGC, 2011.
[32] Susanti, Difran Nobel Bastara. Pengaruh Range of Motion terhadap Kekuatan
Otot pada Pasien Stroke. 2019.
[33] Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif kualitatif R & D. Bandung : Alfabeta, 2013.
38
[34] Sujarweni, W.,. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Gava Media,
2014.
[35] Tarwoto. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Persyarafan edisi II.
Jakarta : Rineka Cipta, 2014.
39