Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Nengah Bela Ariyanti

Kelas : A
Nim : 018.06.0007

1. Pengertian upawasa secara etimiologi dan terminilogi hindu

Upawasa secara etimiologi merupakan bagian brata, dan brata bagian dari brata-yoga-tapa-
samadi, yang menjadi satu kesatuan dalam konsep Nyama Brata. Kewajiban warga Hindu
menggelar bratayoga-tapa-samadi diisyaratkan dalam kakawin Arjuna Wiwaha sebagai
berikut.
“Hana mara janma tan pamihutang brata-yoga-tapa-samadi angetul aminta wiryya suka ning
Widhi sahasaika, binalikaken purih nika lewih tinemuiya lara, sinakitaning rajah tamah
inandehaning prihatin.”
Artinya:
Ada orang yang tidak pernah melaksanakan brata-yoga-tapa-samadi, dengan lancang ia
memohon kesenangan kepada Widhi (dengan memaksa) maka ditolaklah harapannya itu
sehingga akhirnya ia menemui penderitaan dan kesedihan, disakiti oleh sifat-sifat rajah
(angkara murka/ambisius) dan tamah (malas dan loba), ditindih oleh rasa sakit hati.
Tegasnya, bila ada orang yang tidak pernah menggelar brata-yoga-tapa-samadi lalu
memohon sesuatu kepada Hyang Widhi maka permohonannya itu akan ditolak bahkan akan
mendatangkan penderitaan baginya. Yang dimaksud dengan brata adalah mengekang hawa
nafsu pancaindra, yoga adalah tepekur merenungi kebesaran Hyang Widhi; tapa adalah
pengendalian diri; samadi adalah mengosongkan pikiran dan penyerahan diri total
sepenuhnya pada kehendak Hyang Widhi.
Jadi berpuasa yang baik senantiasa disertai dengan kegiatan lainnya seperti di atas, tidak
dapat berdiri sendiri
Upawasa berdarkan terminology, iPuasa ada di setiap ajaran agama, puasa di dalam ajaran
Hindu bernama upawasa. Upa artinya dekat, wasa artinya Tuhan. Upawasa artinya mendekat
pada Tuhan. Kata wasa juga dipakai untuk Bahasa Bali mengganti kata Tuhan, yaitu Hyang
Widhi Wasa. Hyang adalah suci, Widhi berasal dari kata wid (vid) yang artinya sinar suci,
Wasa ya Tuhan
2. Menurut bhagawad gita

  Sarwadharma partityaja, mam ekam saranamwraja”


Artinya
lakukanlah kewajibanmu dengan sungguh-sungguh, anggaplah itu sebagai bentuk
pemujaan terhadap Tuhan

 Kita sering kali terjebak dalam rakusnya kehidupan. Terperosok bahwa uang dan materi
merupakan satu-satunya jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan. Kita terpedaya oleh
keinginan yang tak terbatas. Kita hidup dalam mimpi dan melupakan kesadaran tertinggi
( Paratattva).
Keinginan dalam hidup sebenarnya adalah penjara ( ikatan duniawi) yang menjauhkan
kita dari kebahagiaan. Hal inilah menajdi tujuan daru upawasa untuk mengontrol diri dari
sad ipu Upawa uasa adalah salah satu cara yang efektif untuk mengatasi sad ripu . Puasa
untuk terapi spiritual kerap dapat mengatasi kelemahan manusia karena egoisme. Puasa
yang baik menurut Hindu yaitu pada saat Purnama dan tilem dimana terjadi perubahan
gravitasi bumi akibat gravitasi bulan dan itu sering mengganggu manusia secara
emosional.

Selain itu puasa sering diyakini untuk mengistirahatkan tubuh dan mengeluarkan racun,
Jadi dapat pula dilihat dari aspek kesehatan.
Akhirnya apapun yang dilakukan dan diyakini terhadap puasa itu, akan menjadi
bermakna tinggi jika berpuasa adalah sebagai pemujaan kepada Hyang Widhi
(`saranamwraja ), bukan dengan embel-embel menghapus dosa apalagi untuk publisitas

3. Jenis-jenis puasa dalam agama Hindu:

a. Puasa (Upawasa) yang wajib (diharuskan)

1. Siwaratri jatuh setiap panglong ping 14 Tilem kapitu atau Prawaning Tilem


Kapitu, yaitu sehari sebelum tilem. Puasa total tidak makan dan minum apapun
dimulai sejak matahari terbit sampai dengan matahari terbenam.
2. Nyepi jatuh pada penanggal ping pisan sasih kedasa (lihat kalender ketika libur
nasional). Puasa total tidak makan dan minum apapun dimulaiketika fajar hari itu
sampai fajar keesokan harinya (ngembak gni).
3. Purnama dan tilem, puasa tidak makan atau minum apapun dimulai sejak fajar
hari itu hingga fajar keesokan harinya.
4. Puasa untuk menebus dosa dinamakan dalam Veda Smrti untuk Kaliyuga:
Parasara Dharmasastra, sebagai “Tapta krcchra vratam” adalah puasa selama tiga
hari dengan tingkatan puasa: minum air hangat saja, susu hangat saja, mentega
murni saja tanpa makan dan minum sama sekali.

Pilihan ditentukan oleh jenis dosa yang dilakukan: membunuh binatang, membunuh/
mencederai sapi, hubungan kelamin terlarang (zina), makan makanan terlarang,
membunuh manusia, dll.

b. Puasa yang tidak wajib

adalah puasa yang dilaksanakan di luar ketentuan di atas, misalnya pada hari-hari
suci: odalan, anggara kasih, dan buda kliwon. Puasa ini diserahkan pada kebijakan
masing-masing, apakah mau siang hari saja atau satu hari penuh. Ingat bahwa
pergantian hari menurut Hindu adalah sejak fajar sampai fajar besoknya; bukan jam
00 atau jam 12 tengah malam.

c. Puasa berkaitan dengan upacara tertentu

misalnya setelah mawinten atau mediksa, puasa selama tiga hari hanya dengan makan
nasi kepel dan air kelungah nyuhgading.

d. Puasa berkaitan dengan hal-hal tertentu

sedang bersamadhi, meditasi, sedang memohon petunjuk kepada Hyang Widhi, setiap
saat (tidak berhubungan dengan hari rerainan) dan jenis puasa tentukan sendiri
apakah total (tidak makan dan minum sama sekali) selama 1 hari 1 malam atau
seberapa mampunya.
4. puasa yang baik menurut Hindu yaitu pada saat Purnama dan tilem dimana terjadi
perubahan gravitasi bumi akibat gravitasi bulan dan itu sering mengganggu manusia
secara emosional.

Anda mungkin juga menyukai