Anda di halaman 1dari 15

Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

ARTIKEL PENELITIAN

Uji Efektivitas Pemberian Minyak Jintan Hitam (Nigella sativa l.)


terhadap Kadar Gula Darah Mencit Diabetes Mellitus yang Diberi
Aloksan

Yenita

Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera


Utara, Medan

Email: yenitadjas@yahoo.co.id

Abstrak: Minyak jintan hitam diduga mempunyai efek hipoglikemi karena


mengandung thymoquinone serta asam lemak tak jenuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas pemberian minyak jintan hitam terhadap kadar glukosa darah
pada mencit diabetes melitus yang diberi aloksan. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental dengan rancangan post test with control group design. Penelitian ini
menggunakan mencit jantan (Mus musculus L.) strein DD Webster dewasa sebanyak 25
ekor yang dibagi ke dalam 5 kelompok secara random. Kelompok K-, diberi diet
standar selama 18 hari; K+, disuntikkan aloksan 100ml/kgBB; P1, P2, dan P3
disuntikkan alloxan 100ml/kgBB dan minyak jintan hitam pada hari ke 5 dengan dosis
0,0117ml/20grBB/hari; 0,0234ml/20grBB/hari; dan 0,0468ml/20grBB/hari.Kadar gula
darah pada hari ke 12 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok K-
dengan K+, P1, P2, dan P3. Pada hari ke-11 tidak ditemukan perbedaan yang signifikan
antara kelompok perlakuan. Sedangkan pada hari ke-18, kadar gula darah pada
kelompok K+, P2 dan P3 lebih tinggi dibandingkan dengan kadar gula darah kelompok
K- dan P1. Terdapat perbedaan kadar gula darah antar kelompok yang ditunjukkan
pada uji Kruskal Wallis. Terdapat perbedaan signifikan antarkelompok K- dengan K+
dan P3 yang ditunjukkan dengan test Mann-Whitney. Minyak jintan hitam yang
diberikan pada mencit diabetes melitus berpengaruh terhadap penurunan kadar gula
darah.
Kata kunci: diabetes, glukosa darah, mencit, minyak jintan hitam,

The Effect of Black Cumin Oil in Male Mice’s Blood Glucose with
induced by Alloksan.

Abstract. Black cumin oil is expected has hypoglychemic effect due to the
thymoquinone and unsaturated/monosaturated fatty acid. This research objected to find
out the effect of giving black cumin oil to the male mice’s level of blood glucose given

Buletin Farmatera 101


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

alloksan. This research was an experimental research with post-test control group
design. This research used 25 male mice (Mus musculus L.) strein DD Webster divided
randomly into 5 groups. Groups K-, was given a 18 days diet; K+, was given alloxan
100ml/kg weight; P1, P2, and P3 was given alloxan 100ml/weight and 0,0117ml/20gr
weight/day; 0,0234 ml/20gr weight/day; and 0,0468 ml/20grBB/day black cumin oil on
the 5th day.On the 4th day, the blood glucose level showed a significant difference
intergroup K- with K+, P1, P2, and P3. On the 11th day, significant differences
couldn’t be found among the treated group. While on the 18th day, the blood glucose
level of group K+, P2 and P3 was higher than the blood level glucose of group K- and
P1. There was a significant difference of blood glucose level intergroups shown at the
Kruskal Wallis test. There was a significant differences intergroup of K- with K+ and
P3 shown by applying Mann Whitney test. There was a significant differences
intergroup of K- with K+ and P3 shown by applying Mann Whitney test. Black cumin
oil given to the mice suffer from diabetes mellitus affected the lowering of the blood
glucose level.
Key words: black cumin oil, blood glucose, mice, diabetes

PENDAHULUAN Indonesia.3
Di antara penyakit degeneratif, Meningkatnya prevalensi
Diabetes Melitus (DM) adalah salah penderita DM di beberapa Negara
satu penyakit dengan jumlah berkembang, akibat peningkatan
penderitanya setiap tahun mengalami kemakmuran di Negara bersangkutan,
1
peningkatan. Berdasarkan penelitian akhir-akhir ini banyak disoroti.
WHO pada tahun 2000 diperkirakan Peningkatan pendapatan per kapita dan
2,1% penduduk dunia menderita DM, perubahan gaya hidup terutama di kota-
sekitar 60% terdapat di Asia.2 Laporan kota besar, menyebabkan peningkatan
statistik dari International Diabetes prevalensi penyakit degeneratif, salah
Federation (IDF) menyebutkan bahwa satunya adalah DM.1 Di Indonesia
sekarang sudah ada sekitar 230 juta diperkirakan 1,2-2,3% jumlah
penderita diabetes di dunia. Angka ini penduduk Indonesia yang berusia 15
terus bertambah hingga 3% atau sekitar tahun ke atas menderita diabetes.2 Pada
7 juta orang setiap tahunnya. Dengan tahun 2000, terdapat sekitar 5,6 juta
demikian, jumlah penderita Diabetes penduduk Indonesia yang mengidap
melitus diperkirakan akan mencapai diabetes, sehingga menempatkan
350 juta pada tahun 2025 dan setengah Indonesia pada urutan ke-4 terbesar
dari angka tersebut berada di Asia, dalam jumlah penderita DM di dunia.4
terutama India, Cina, Pakistan, dan

Buletin Farmatera 102


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

Diabetes Melitus merupakan terjadinya hipoglikemia pada dosis


suatu kelompok penyakit metabolik yang tidak tepat atau diet terlalu ketat).
dengan karakteristik hiperglikemia Golongan sulfonilurea tidak dianjurkan
yang terjadi karena kelainan sekresi pada pasien usia lanjut, gangguan
insulin, kerja insulin atau kedua- fungsi hati dan ginjal.8
duanya.5 Penyakit ini tidak hanya dapat Seiring dengan perkembangan
menyerang pada usia tua, tetapi juga zaman, ketika pengobatan konvensional
dapat menyerang mereka yang masih mulai menunjukkan efek samping
muda. Yang lebih menakutkan lagi, negatif, pengobatan herbal sedikit demi
penyakit ini bisa mengakibatkan sedikit mulai dicari dan dijadikan
komplikasi pada mata, jantung, ginjal, solusi. Meskipun awalnya kurang
saraf, atau kemungkinan dilakukannya diperhitungkan, tapi setelah menjalani
amputasi.3,4 Dengan banyaknya proses yang cukup lama, herbal mulai
komplikasi yang disebabkan oleh DM, dilirik dan kini sedang naik daun.
penyakit ini mendapat julukan Herbal kini bukan lagi sebagai alternatif
“pembunuh diam-diam yang jahat”(the tapi sebagai solusi utama.9 Walaupun
silent killer).6 demikian bukan berarti tanaman obat
Penanganan utama DM, atau obat tradisional tidak memiliki
khususnya DM tipe 2, terfokus pada efek samping yang merugikan, bila
masalah yang melatarbelakanginya, penggunaannya kurang tepat.10
yaitu melalui olahraga dan diet. Obat Berdasarkan hasil riset
Antidiabetik Oral (ADO) baru boleh HealthFocus International sebuah
ditelan manakala kedua pendekatan ini perusahan riset prilaku konsumen
tidak membuahkan hasil yang terhadap gizi dan kesehatan,
diharapkan. Obat antidiabetik oral tidak menemukan jintan hitam (Nigella sativa
terlepas dengan efek yang tidak L.) sebagai salah satu tanaman obat
diinginkan. Di samping itu, tidak yang sangat bermanfaat dalam
seluruh DM tipe 2 boleh menelan mengatasi beragam penyakit seperti
preparat ini.7 Salah satu contohnya kanker, hipertensi, dan DM.11,12
adalah sulfonilurea yang memiliki efek Menurut beberapa peneliti, belum
samping gangguan saluran cerna dan pernah ada tanaman yang memiliki
sakit kepala (di samping memudahkan khasiat sedemikian lengkap.

Buletin Farmatera 103


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

Keberadaan tanaman yang sudah lebih toleransi glukosa dan insensitivitas


2000 tahun ini menyiratkan bahwa insulin.13
Allah SWT, memang memberi solusi Selain itu, penelitian lainnya
kepada manusia tentang bagaimana menguji minyak esensial dari jintan
mengobati sebuah penyakit. hitam dan memperoleh senyawa
Sebagaimana hadits Rasulullah saw, carvacrol, t-anethole, 4-terpineol, dan
“Hendaklah kalian mengonsumsi thymoquinone sebagai antioksidan yang
habbatussauda (jintan hitam). Karena berperan sebagai penangkal radikal
jintan hitam mengandung obat untuk bebas hingga antitumor.11 Radikal
segala jenis penyakit kecuali kematian.” bebas adalah molekul yang memiliki
9
(HR. Bukhari-Muslim). elektron yang tidak berpasangan yang
Hasil penelitian A Al-Hader, menandai adanya stress oksidatif.
peneliti dari Faculty of Medicine Jordan Aloksan yang digunakan untuk
University of Science and Technology, menginduksi diabetes pada binatang,
Yordania, menunjukkan adanya jintan mengahancurkan pankreas melalui
hitam terhadap penurunan kadar gula proses stress oksidatif.14,15
darah puasa kelinci yang diberi asupan Olehkarena itupeneliti mencoba
aloksan. Dalam penelitian tersebut tidak melakukanpenelitianuji efektivitas
terjadi peningkatan kadar insulin. pemberian minyak jintan hitam (Nigella
Artinya mekanisme penurunan gula sativa L.) secara oral terhadap
darah diduga bukan disebabkan oleh penurunan kadar gula darah mencit
peningkatan jumlah insulin. Turunnya diabetes melitus yang diberi aloksan.
kadar gula darah berkat kemampuan
jintan hitam menghambat aktivitas METODE
enzim glukosa-6-phospatase. Enzim ini Rancangan penelitian adalah
berperan dalam metabolisme produksi penelitian eksperimental dengan
glukosa dalam darah.11 Jintan hitam pendekatanpost test only control group
juga mengandung asam lemak tak jenuh design.Penelitian dilakukan di
ganda (PUFA) hingga 58,1%.9 Pada Laboratorium FMIPA Biologi USU
penelitian sebelumnya menyatakan n-3 Medan.
PUFA terbukti mempunyai efek Mencit (Mus musculus L.) strein
perlindungan terhadap gangguan dari DD Webster dewasa, jenis kelamin

Buletin Farmatera 104


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

jantan yang sehat, umur ± 3 bulan, diberi aloksan 100 mg/kg BB secara
belum pernah digunakan untuk intravena.
percobaan lain dan mempunyai berat c) Kelompok III (P1) = terdiri dari 5
badan antara 25 - 35 gram yang ekor mencit jantan dewasa diberi
diperoleh dari FMIPA Biologi USU aloksan 100 mg/kg BB secara
Medan. Pemilihan sampel dilakukan intravena pada hari ke 8, kemudian
dengan tehnik acak sederhana “Sample pada hari ke 16 diberi minyak nigela
Random Sampling”. Jumlah hewan sativa 0,0117 ml/20grBB selama 14
uji perkelompok ditentukan dengan hari.
rumus (t-1) (n-1) ≥ 15. Jika t adalah d) Kelompok IV (P2) = terdiri dari 5
perlakuan (dalam penelitian ini ada 5 ekor mencit jantan dewasa diberi
kelompok perlakuan) dan n adalah aloksan 100 mg/kg BB secara
jumlah ulangan perkelompok, maka intravena pada hari ke 8, kemudian
jumlah n yang diharapkan (teoritis) pada hari ke 16 diberi minyak nigela
adalah 5 (Federer, 1963).30 Sehingga sativa 0,0234 ml/20grBB selama 14
jumlah hewan coba yang diperlukan hari.
dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 e) Kelompok V (P3) = terdiri dari 5
ekor dan untuk menjaga adanya ekor mencit jantan dewasa diberi
kematian dalam penelitian hewan yang aloksan 100 mg/kg BB secara
digunakan ditambahkan 3 ekor setiap intravena pada hari ke 8, kemudian
kelompok sehingga jumlah total mencit pada hari ke 16 diberi minyak nigela
yang dibutuhkan sebanyak 40 ekor. sativa 0,0468 ml/20grBB selama 14
Jenis penelitian ini adalah hari.
penelitian eksperimental yang didesain Sebelum percobaan, mencit
mengikuti Rancangan Acak Lengkap jantan ditimbang dan di tempatkan
(RAL). Penelitian ini terdiri atas 5 dalam kandang tersendiri di dalam
kelompok perlakuan, yaitu: ruangan laboratorium (aklimatisasi).
a) Kelompok I (K-) = terdiri dari 5 Mencit dibagi secara acak ke dalam 5
ekor mencit jantan dewasa diberi kelompok perlakuan, seperti yang
pakan dan minum adlibitum. ditunjukan pada prosedur pelaksanaan
b) Kelompok II (K+) = terdiri dari uji efektivitas pemberian jintan hitam.
5 ekor mencit jantan dewasa (Gambar 1).

Buletin Farmatera 105


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

Hari
0 7 8 12
26
AKLIMATISASI PERLAKUAN PADA
HEWAN PENELITIAN

Gambar 1. Prosedur pelaksanaan Uji Efektivitas Pemberian Minyak Jintan


Hitam

25 ekor mencit

Hari ke 1-7 Aklimatisasi

n:5 20 ekor mencit


K-

Hari ke 8 Minum 100 mg/kg BB aloksan


adlibitum

Hari ke 12 Pemeriksaan KGD 1

n: 5 n: 5 n: 5 n: 5

K+ P1 P2 P3
0,0117 0,0234 0,0468
ml/20grBB/hari ml/20grBB/hari ml/20grBB/hari
Hari ke 13 Minyak Nigella Minyak Nigella Minyak Nigella
sativa sativa sativa

Hari ke 19 Pemeriksaan KGD 2

Pemeriksaan KGD 3
Hari ke 26

Gambar 2. Alur penelitian

HASIL data hasil analisis dari penelitian yang


Hasil penelitian tunjukkan dilakukaan selama 29 hari. Urutan
beberapa grafik histogram dari rata-rata tampilan hasil dan pembahasan dari

Buletin Farmatera 106


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

penelitian ini adalah; (1) Pemeriksaan (2) Pemeriksaan kadar gula darah 7 hari
kadar gula darah setelah di beri aloksan;
setelah perlakuan; dan (3) dilakukan transformasi data. Setelah
Pemeriksaan kadar gula darah 14 hari dilakukan transformasi data, hasil yang
setelah perlakuan. diperoleh data kadar gula darah
terdistribusi normal dan variansi
Hasil Pemeriksaan Kadar Gula datanya homogen. Sehingga dapat
Darah Setelah diberi Aloksan dilakukan uji anova satu arah taraf 5%.
Rata-rata hasil analisis data Dari hasil uji Anova satu arah taraf 5%,
kadar gula darah mencit jantan (Mus ternyata ditemukan perbedaan kadar
musculus L.) strain DD Webster yang gula darah yang nyata antara masing-
ditunjukkan pada (Gambar 3). Hasil masing perlakuan penelitian (p<0,05;
analisis distribusi data dan homogenitas Lampiran 3.). Oleh karena itu
variansi adalah sebagai berikut; semua dilanjutkan dengan uji post hoc untuk
data kadar gula darah tidak terdistribusi melihat perbedaan masing-masing
normal dan variansi datanya tidak kelompok perlakuan yang ada.
homogen (p<0,05). Sehingga harus

Gambar 3. Kadar Gula Darah Setelah Penyuntikan Aloksan

Grafik histogram pada perlakuan P1 = Perlakuan dengan pemberian


berbeda yang diikuti oleh huruf kecil minyak Jintan hitam 0,0117 ml/gBB
yang sama berbeda tidak nyata pada mencit selama 14 hari ; P2 = Perlakuan
tarif uji 5%. K- = Makan dan minum dengan pemberian minyak jintan hitam
adlibitum ; K+ = aloksan 100mg/kgBB; 0,0234 ml/gBB mencit selama 14 hari;

Buletin Farmatera 107


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

P3 = Perlakuan dengan pemberian variansi adalah sebagai berikut; data


minyak jintan hitam 0,0468 ml/20grBB kadar gula darah terdistribusi tidak
mencit selama 14 hari. normal dan variansi datanya tidak
homogen. Sehingga harus dilakukan
Hasil Pemeriksaan Kadar Gula transformasi data. Setelah dilakukan
Darah Setelah 7 Hari Pemberian trasformasi data, distribusi data tetap
Minyak Jintan Hitam tidak normal dan variansi data tidak
Rata-rata hasil analisis data homogen. Sehingga dilakukan Kruskal
kadar gula darah mencit jantan (Mus Wallis Test. Dengan uji Kruskal Wallis,
musculus L.) strain DD Webster yang diperoleh nilai 0,023 (p<0,05), maka
ditunjukkan pada (Gambar 4). Pada dapat di ambil kesimpulan bahwa
pengujian normalitas dan homogenitas paling tidak terdapat perbedaan kadar
data, ternyata data terdistribusi normal glukosa darah pada setiap kelompok
dan varian data homogen. Maka dari perlakuan. Maka dilanjutkan dengan uji
itu, dapat dilanjutkan dengan uji Anova. Mann Whitney untuk membandingkan
Setelah dilakukan uji Anova satu arah antara 2 kelompok perlakuan.
taraf 5%, ternyata tidak ditemukan Grafik histogram pada
perbedaan kadar gula darah yang nyata perlakuan berbeda yang diikuti oleh
antara masing-masing perlakuan huruf kecil yang sama berbeda tidak
penelitian (p>0,05.). Oleh karena itu nyata pada tarif uji 5%. K- = Makan
tidak diperlukan uji lanjut untuk dan minum adlibitum ; K+ = aloksan
melihat perbedaan masing-masing 100mg/kgBB; P1 = Perlakuan dengan
kelompok perlakuan yang ada. pemberian minyak Jintan hitam 0,0117
ml/gBB mencit selama 14 hari ; P2 =
Kadar Glukosa Darah 14 hari setelah Perlakuan dengan pemberian minyak
perlakuan jintan hitam 0,0234 ml/gBB mencit
Rata-rata hasil analisis data selama 14 hari; P3 = Perlakuan dengan
kadar gula darah mencit jantan (Mus pemberian minyak jintan hitam 0,0468
musculus L.) strain DD Webster yang ml/20grBB mencit selama 14 hari.
ditunjukkan pada (Gambar 5). Hasil
analisis distribusi data dan homogenitas

Buletin Farmatera 108


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

Gambar 4. Kadar Gula Darah 7 hari setelah pemberian minyak jintan hitam
K- = Makan dan minum adlibitum ; K+ = aloksan 100mg/kgBB; P1 = Perlakuan
dengan pemberian minyak Jintan hitam 0,0117 ml/gBB mencit selama 14 hari ; P2
= Perlakuan dengan pemberian minyak jintan hitam 0,0234 ml/gBB mencit
selama 14 hari; P3 = Perlakuan dengan pemberian minyak jintan hitam 0,0468
ml/20grBB mencit selama 14 hari.

Gambar 5. Kadar Gula Darah


DISKUSI Hasil ini menunjukkan adanya
Pada pemeriksaan Kadar peningkatan kadar gula darah pada
Glukosa Darah Setelah diberi Aloksan kelompok perlakuan K+, P1, P2, dan
berdasarkan Gambar 3 di atas dapat P3, 4 hari setelah diberikan aloksan
dijelaskan terdapat perbedaan yang 100mg/kgBB. Hal ini dikarenakan
nyata antara perlakuan K- dengan K+, aloksan merusak sel β dari pulau
P1, P2, P3 yang mempunyai kadar Langerhans melalui pembentukan
glukosa darah lebih dari 200 mg/dL. oksigen reaktif.14,15 Sel β dari pulau

Buletin Farmatera 109


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

Langerhans ini berfungsi memproduksi Pemeriksaan Kadar Glukosa


hormon insulin.12 Gangguan sekresi Darah Setelah 14 hari Perlakuan
insulin akan menyebabkan berdasarkan gambar 5 di atas, dapat
hiperglikemia.22 dijelaskan terdapat perbedaan yang
Pemeriksaan Kadar Glukosa nyata antara perlakuan K- dengan
Darah Setelah 7 hari Perlakuan perlakuan yang K+. Ini menandakan
berdasarkan gambar 4 menunjukkan masih ada pengaruh aloksan
tidak adanya perbedaan yang nyata 100mg/kgBB yang diberikan pada
antara semua kelompok perlakuan mencit perlakuan. Sebagaimana
(p>0,05). Hasil ini menandakan belum penelitian sebelumnya bahwa masih
telihat secara jelas pengaruh pemberian terlihat adanya pengaruh aloksan
minyak jintan hitam 0.0117ml/20grBB, terhadap kadar glukosa darah pada hari
0.0234ml/20grBB, dan ke 14.33Pada gambar 5, tidak terdapat
0.0468ml/20grBB terhadap kadar perbedaan yang nyata antara kelompok
glukosa darah mencit setelah 7 hari perlakuan kontrol dan perlakuan yang
perlakuan. Hal ini kemungkinan karena diberi minyak jintan hitam
kurangnya waktu pemberian minyak 0,0117ml/20grBB dan
jintan hitam, sehingga penurunan kadar 0,0234ml/20grBB, terdapat juga
glukosa darah tidak terlihat dengan perbedaan yang nyata antara perlakuan
jelas. Sesuai penelitian sebelumnya, kontrol dan perlakuan mencit diabetes
efek pemberian minyak jintan hitam yang diberi minyak jintan hitam
pada tikus yang diabetes dengan 0,0468ml/20grBB (p<0,05) . Hal ini
pemeriksaan kadar gula darah pada membuktikan bahwa dosis yang
minggu ke-1, ke-2, ke-4 dan ke-6, diberikan pada kelompok P1 dan P2
menunjukkan penurunan kadar gula dapat menurunkan kadar gula darah
darah yang signifikan pada minggu ke- hingga mendekati kadar gula darah
2, ke-4, dan ke-6.36 Hal ini juga normal. Dari Gambar 4.3 pada
didasarkan pada penelitian sebelumnya perlakuan P1 yag diberikan dosis
dimana efek jintan hitam dalam minyak jintan hitam 0,0117ml/20grBB
memperbaiki jumlah sel pulau merupakan dosis yang paling optimal
Langerhans terjadi setelah 30 hari dalam menurunkan kadar glukosa darah
perlakuan.37,38 sehingga penambahan dosis 2 kali dan 4

Buletin Farmatera 110


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

kali dari dosi awal tidak berpengaruh tersebut adalah diena terkonjugasi,
terhadap penurunan kadar glukosa termasuk didalamnya hidroperoksida,
darah mencit. aldehid, maupun alkana. Bentuk
Hal ini mengindikasikan adanya hidrokperoksida agak stabil, tetapi akan
pengaruh minyak zat lain dalam minyak menjadi labil jika bertemu ion logam.
jintan hitam atau komposisi zat-zat Salah satu bentuk senyawa aldehid
dalam minyak jintan hitam yang meliputi melondialdehid (MDA) yang
mempengaruhi efek penurunan kadar secara luas banyak digunakan sebagai
glukosa darah pada dosis yang lebih indikator stres oksidatif.40
tinggi.Salah satu kemungkinan tersebut
KESIMPULAN
ialah pengaruh n-3 polyunsaturated
Minyak jintan hitam dapat
fatty acid (n-3 PUFA) yang terbukti
menurunkan kadar glukosa darah pada
memiliki efek protektif terhadap
mencit diabetes yang diberi
gangguan toleransi glukosa dan
aloksan.Pemberian minyak jintan hitam
insensitivitas insulin.13 Kadar n-6
dengan waktu 14 hari lebih efektif
PUFA didalam minyak jintan hitam
dibandingkan 7 hari, dalam
yang tinggi dapat menghambat
menurunkan kadar gula darah mencit
desaturasi n-3 PUFA sehingga dapat
(Mus musculus L.) DM yang diberi
mempengaruhi rasio n-6/n-3 PUFA.
aloksan.Pemberian minyak jintan hitam
Hal ini menyebabkan fluiditas memdran
0,0117ml/20grBB/hari (P1) merupakan
sel berkurang sehingga penggunaan
dosis yang paling efektif dibandingakan
glukosa oleh sel terhambat.39Selain itu,
dengan minyak jintan hitam
kemungkinan penyebab lain adalah
0,0234ml/20grBB (P2) dan
karena teroksidasinya asam lemak tak
0,0468ml/20grBB (P3) dalam
jenuh ganda (PUFA) yang membentuk
menurunkan kadar glukosa darah
peroksidasi lipid. PUFA lebih rentan
mencit (Mus musculus L.) DM yang
terhadap radikal bebas dibandingkan
diberi aloksan.
asam lemak jenuh. Jembatan metilen
Dengan mempertimbangkan hasil
yang dimiliki PUFA merupakan sasaran
penelitian ini, penulis memberi saran
utama radikal bebas, yang akan
agar dilakukan penelitian lebih lanjut
membentuk radikal alkil, peroksil, dan
mengenai kadar zat-zat yang
alkoksil. Bentuk radikal asam lemak
terkandung di dalam minyak jintan
Buletin Farmatera 111
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

hitam yang berfungsi sebagai Didalam : Sudoyo AW, Setiyohadi


antidiabetik. Diharapkan penelitian B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S,
yang lebih lanjut mengenai dosis dan editor. Buku Ajar : Ilmu Penyakit
waktu pemberian yang lebih bervariasi Dalam. Ed. 4. Jil 3. Jakarta: Interna
dalam pemberian minyak jintan hitam Publishing; 2007 : 1857-59.
dalam menurunkan kadar glukosa darah 6. Nabyl RA. Cara Mudah Mencegah
mencit DM. dan Mengobati DIABETES
MELLITUS. Cetakan Pertama.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta : Aulia Publishing,
1. Sudoyo S. Diabetes melitus di 2009. 12-23
Indonesia. Di dalam : Sudoyo AW, 7. Arisman. Obesitas, Diabetes
Setiohadi B, Alwi I, SImadibrata Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta :
M, Setiati S, editor. Buku Ajar : Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 4. Jil. 3. 2010.
Jakarta : Interna Publishing; 2007 : 8. Sukandar EY, Andrajati R, I. Sigit
1852-53. J, Adnyana IK, Setiadi AP,
2. Waluyo S. 100 Questions and Kusnandar. ISO
Answers Diabetes. Jakarta: PT FARMAKOTERAPI. Cetakan
Elex Media Komputindo, 2009. Pertama. Jakarta : Penerbit PT.
3. Tandra H. Segala Sesuatu Yang ISFI Penerbitan; 2008: 26 -9.
Harus Anda Ketahui Tentang 9. Khanza A. Fit ‘n Fresh Through
DIABETES. Cetakan Kedua. Habbatussauda. Cetakan Pertama.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Jakarta : Cicero Publishing, 2010.
Utama, 2008. 8-20 43-59.
4. Utaminingsih WR. Mengenal dan 10. Katno, Pramono S. Tingkat
Mencegah Penyakit Diabetes, Manfaat dan Keamanan Tanaman
Hipertensi, Jantung dan Stroke obat dan Obat Tradisional. Balai
Untuk Hidup Lebih Berkualitas. Penelitian Tanaman Obat
Yogyakarta: Media Ilmu; 2009: 1- Tawangmangu. Fakultas Farmasi,
10. UGM. (online),
5. Gustaviani R. diagnosis dan (http://obtrando.files.wordpress.co
Klasifikasi Diabetes Melitus. m/2010/07/manfaat-dan-keamanan-

Buletin Farmatera 112


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

ot.pdf), diambil 06 Mei 2011. (online),


2010. (http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/
11. Redaksi Trubus. Trio herbal, My D/D0704/D070415.pdf), diambil03
Healthy Life. Jakarta: Trubus April 2011. 2006.
Swadaya; 2010. 15. Suharmiati. Pengujian Bioaktivitas
12. Gilani AH, Jabeen Q, Khan MAU. Anti Diabetes Mellitus Tumbuhan
A Review of Medicinal Uses and Obat. Cermin Dunia Kedokteran.
Pharmacological Activities of No.140. (online),
Nigella sativa. Pakistan : (http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fi
Departement of Biological and les/cdk_140_bunga_rampai_penya
Biomedical Sciences, The Aga kit_dalam.pdf), diambil 03 April
Khan University Medical College. 2011. 2003.
(online)(http://www.docsdrive.com 16. Murray MK, Granner DK, Mayes
/pdfs/ansinet/pjbs/2004/441- PA, Rodwell VW. Biokimia
451.pdf), diambil 3 april 2011. Harper. Edisi 25. Jakarta : EGC;
2004. 2003 : 619.
13. Alsaif MA. Effect of Dietary fats in 17. Silbernagl S, Lang F. Teks & Atlas
Glucose Tolerance, Insulin Berwarna Patofisiologi. Cetakan
Sensitivity and Membrane Free Pertama. Jakarta : Penerbit Buku
Fatty Acids in Rats. Pakistan kedokteran EGC, 2006.
Journal of Nutrition. 3(1) (online) 18. Krisnansari D. Jinten hitam
(http://www.pjbs.org/pjnonline/fin1 (Nigella sativa L) inovasi Tanaman
77.pdf) diambil 22 Januari 2012. Tradisional Sebagai
2004. Imunostimulator. Mandala of
14. Nugroho AE. Hewan Percobaan Health, 2007; 3: 59-70.
Diabetes Mellitus : Patologi dan 19. Jintan hitam (Nigella sativa).
Mekanisme Aksi Diabetogenik. (online),
Volume 7. Nomor 4. Yogyakarta : (http://nata03111990.blogspot.com/
Laboratorium Farmakologi da 2011/05/jintan-hitam-nigella-
Toksikologi, Bagian farmakologi sativa.html) diambil 22 Mei 2011.
dan Farmasi Klinik, Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Buletin Farmatera 113


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

20. Wikipedia. Jintan hitam. (online), Diabetes Terpadu : sebagai


(http://id.wikipedia.org/wiki/Jintan panduan penatalaksanaan diabetes
_hitam) diambil 21 Juni 2011. melitus bagi dokter maupun
21. Patel R, Hardeniya SS, Pandey J. edukator. Ed. 2. Jakarta : Balai
Evaluation and Phytochemical Penerbit FKUI; 2011.hal. 31-45
Screening of Seed Oil of Nigella 27. Gale EAM, Anderson JV. Diabetes
sativa Linn. India; Dept. of Pharm. mellitus and other disorders of
Chemictry, College of Pharmacy, metabolism. In : Kumar P, Clark
IPS, Indore, M.P. M, eds. Kumar & Clark’s Clinical
22. Despopoulos A, Silbernagl S. Atlas Medicine. 7th ed. Edinbergh :
Berwarna & Teks Fisiologi. Edisi 4 Elsevier Saunders; 2009 : 1029 –
rev. Jakarta : Hipokrates, 2000. 73.
23. Sari MI. Reaksi-Reaksi Biokimia 28. Sherwood L. Fisiologi manusia :
Sebagai Sumber Glukosa Darah. dari sel ke sistem. Terjemahan oleh
Fakultas Kedokteran Universitas Brahm U. Pendit, Nella Yesdelita.
Sumatera utara, (online), Ed. 6. 2011. Jakarta : EGC; 2007.
(http://repository.usu.ac.id/bitstrea hal. 776-83.
m/12356789/1934/1/09E01867.pdf 29. Wikipedia. Alloxan. (online),
4) diambil 13 Juni 2011. 2007. (http://en.wikipedia.org/wiki/Allox
24. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar an) diambil 22 Juni 2011.
Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. 30. Federer, W. Experimental design,
Jakarta: EGC, 2007. theory and application. New York,
25. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Mac Millan; 1963.
: Konsep Klinik Proses-Proses 31. Slack JMW. Review article :
Penyakit. Vol 2, Ed 6. Jakarta : Developmental Biology of the
Penerbit Buku kedokteran EGC, Pancreas.Development 121, 1995;
2005: 1259-64. 1569-80.
26. Waspadji S. Diabetes melitus : 32. Anonim.Kriteria Terbaru Diagnosis
mekanisme dasar dan Diabetes 2010. CDK, 2010;37(3):
pengelolaannya yang rasional. Di 20
dalam : Soegondo S, Soewondo P, 33. Waisbren BA. Alloxan Diabetes in
Subekti I, editor. Penatalaksanaan Mice.

Buletin Farmatera 114


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017

E-ISSN: 2528-410X

(online)(http://ebm.rsmjournals.co 37. Kanter M, MeralI, Yener Z, Ozbek


m/, diakses 2 oktober 2011); 2008. H and Demir H. Partial
34. Laurance dan Bacharach. Asas regenerationproliferation of _-cells
Umum Uji Toksikologi, Dalam in islets of Langerhans by Nigella
Petunjuk Praktikum Toksikologi. sativa L instreptozotocin induced
Editor Imono Agro Donatus. diabetic rates. Tohoko JExp
Yogyakarta : Laboratorium Med,2003; 201: 213-9.
Farmakologi dan Toksikologi 38. Abdelmeguid NE, Fakhoury R,
UGM, 1964; 32. Kamal SM,AlWafai RJ. Effect of
35. Nadzifa I. Pengaruh Air Perasan Nigella Sativa L. and
Bawang Lanang (Allium sarivum) Thymoquinon on Streptozotocin
Terhadap Kadar Glukosa Darah Induced Cellular Damage in
dan Gambaran Histologi Pankreas Pancreatic Islets of Rats. Asian
pada Mencit (Mus musculus) Journal of Cell Biology, 2011;
Diabetes Melitus. Jurusan Biologi 6(1): 1-21.
Fakultas Sains dan Teknologi 39. Broadhurst LC. Nutrition and Non-
Universitas Islam Negeri (UIN) Insulin Dependent Diabetes
Maulana Malik Ibrahim Malang. Mellitus from an Anthropological
2010. Perspective.Alternative Medicine
36. El-Dakhakhny M, Mady N, Review. Vol 2, No 5. (online)
Lembert N, Ammon HPT. The (http://www.anaturalhealingcenter.
Hypoglycemic Effect of Nigella com/documents/Thorne/articles/Di
sativa Oil is Mediated by abetesMellitis.pdf) diambil 22
Extrapancreatic Actions. (online) januari 2012. 1997.
(http://ad-teaching.informatik.uni- 40. Winarsi H. Antioksidan Alami &
freiburg.de/zbmed/Thieme/plantam Radikal Bebas. Yogyakarta:
edica/2002/05/10.1055-s-2002- KANISIUS; 2007: 53-55.
32084.pdf) diambil 26 Januari
2012. 2002; 68: 465-466.

Buletin Farmatera 115


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera

Anda mungkin juga menyukai