E-ISSN: 2528-410X
ARTIKEL PENELITIAN
Yenita
Email: yenitadjas@yahoo.co.id
The Effect of Black Cumin Oil in Male Mice’s Blood Glucose with
induced by Alloksan.
Abstract. Black cumin oil is expected has hypoglychemic effect due to the
thymoquinone and unsaturated/monosaturated fatty acid. This research objected to find
out the effect of giving black cumin oil to the male mice’s level of blood glucose given
E-ISSN: 2528-410X
alloksan. This research was an experimental research with post-test control group
design. This research used 25 male mice (Mus musculus L.) strein DD Webster divided
randomly into 5 groups. Groups K-, was given a 18 days diet; K+, was given alloxan
100ml/kg weight; P1, P2, and P3 was given alloxan 100ml/weight and 0,0117ml/20gr
weight/day; 0,0234 ml/20gr weight/day; and 0,0468 ml/20grBB/day black cumin oil on
the 5th day.On the 4th day, the blood glucose level showed a significant difference
intergroup K- with K+, P1, P2, and P3. On the 11th day, significant differences
couldn’t be found among the treated group. While on the 18th day, the blood glucose
level of group K+, P2 and P3 was higher than the blood level glucose of group K- and
P1. There was a significant difference of blood glucose level intergroups shown at the
Kruskal Wallis test. There was a significant differences intergroup of K- with K+ and
P3 shown by applying Mann Whitney test. There was a significant differences
intergroup of K- with K+ and P3 shown by applying Mann Whitney test. Black cumin
oil given to the mice suffer from diabetes mellitus affected the lowering of the blood
glucose level.
Key words: black cumin oil, blood glucose, mice, diabetes
PENDAHULUAN Indonesia.3
Di antara penyakit degeneratif, Meningkatnya prevalensi
Diabetes Melitus (DM) adalah salah penderita DM di beberapa Negara
satu penyakit dengan jumlah berkembang, akibat peningkatan
penderitanya setiap tahun mengalami kemakmuran di Negara bersangkutan,
1
peningkatan. Berdasarkan penelitian akhir-akhir ini banyak disoroti.
WHO pada tahun 2000 diperkirakan Peningkatan pendapatan per kapita dan
2,1% penduduk dunia menderita DM, perubahan gaya hidup terutama di kota-
sekitar 60% terdapat di Asia.2 Laporan kota besar, menyebabkan peningkatan
statistik dari International Diabetes prevalensi penyakit degeneratif, salah
Federation (IDF) menyebutkan bahwa satunya adalah DM.1 Di Indonesia
sekarang sudah ada sekitar 230 juta diperkirakan 1,2-2,3% jumlah
penderita diabetes di dunia. Angka ini penduduk Indonesia yang berusia 15
terus bertambah hingga 3% atau sekitar tahun ke atas menderita diabetes.2 Pada
7 juta orang setiap tahunnya. Dengan tahun 2000, terdapat sekitar 5,6 juta
demikian, jumlah penderita Diabetes penduduk Indonesia yang mengidap
melitus diperkirakan akan mencapai diabetes, sehingga menempatkan
350 juta pada tahun 2025 dan setengah Indonesia pada urutan ke-4 terbesar
dari angka tersebut berada di Asia, dalam jumlah penderita DM di dunia.4
terutama India, Cina, Pakistan, dan
E-ISSN: 2528-410X
E-ISSN: 2528-410X
E-ISSN: 2528-410X
jantan yang sehat, umur ± 3 bulan, diberi aloksan 100 mg/kg BB secara
belum pernah digunakan untuk intravena.
percobaan lain dan mempunyai berat c) Kelompok III (P1) = terdiri dari 5
badan antara 25 - 35 gram yang ekor mencit jantan dewasa diberi
diperoleh dari FMIPA Biologi USU aloksan 100 mg/kg BB secara
Medan. Pemilihan sampel dilakukan intravena pada hari ke 8, kemudian
dengan tehnik acak sederhana “Sample pada hari ke 16 diberi minyak nigela
Random Sampling”. Jumlah hewan sativa 0,0117 ml/20grBB selama 14
uji perkelompok ditentukan dengan hari.
rumus (t-1) (n-1) ≥ 15. Jika t adalah d) Kelompok IV (P2) = terdiri dari 5
perlakuan (dalam penelitian ini ada 5 ekor mencit jantan dewasa diberi
kelompok perlakuan) dan n adalah aloksan 100 mg/kg BB secara
jumlah ulangan perkelompok, maka intravena pada hari ke 8, kemudian
jumlah n yang diharapkan (teoritis) pada hari ke 16 diberi minyak nigela
adalah 5 (Federer, 1963).30 Sehingga sativa 0,0234 ml/20grBB selama 14
jumlah hewan coba yang diperlukan hari.
dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 e) Kelompok V (P3) = terdiri dari 5
ekor dan untuk menjaga adanya ekor mencit jantan dewasa diberi
kematian dalam penelitian hewan yang aloksan 100 mg/kg BB secara
digunakan ditambahkan 3 ekor setiap intravena pada hari ke 8, kemudian
kelompok sehingga jumlah total mencit pada hari ke 16 diberi minyak nigela
yang dibutuhkan sebanyak 40 ekor. sativa 0,0468 ml/20grBB selama 14
Jenis penelitian ini adalah hari.
penelitian eksperimental yang didesain Sebelum percobaan, mencit
mengikuti Rancangan Acak Lengkap jantan ditimbang dan di tempatkan
(RAL). Penelitian ini terdiri atas 5 dalam kandang tersendiri di dalam
kelompok perlakuan, yaitu: ruangan laboratorium (aklimatisasi).
a) Kelompok I (K-) = terdiri dari 5 Mencit dibagi secara acak ke dalam 5
ekor mencit jantan dewasa diberi kelompok perlakuan, seperti yang
pakan dan minum adlibitum. ditunjukan pada prosedur pelaksanaan
b) Kelompok II (K+) = terdiri dari uji efektivitas pemberian jintan hitam.
5 ekor mencit jantan dewasa (Gambar 1).
E-ISSN: 2528-410X
Hari
0 7 8 12
26
AKLIMATISASI PERLAKUAN PADA
HEWAN PENELITIAN
25 ekor mencit
n: 5 n: 5 n: 5 n: 5
K+ P1 P2 P3
0,0117 0,0234 0,0468
ml/20grBB/hari ml/20grBB/hari ml/20grBB/hari
Hari ke 13 Minyak Nigella Minyak Nigella Minyak Nigella
sativa sativa sativa
Pemeriksaan KGD 3
Hari ke 26
E-ISSN: 2528-410X
penelitian ini adalah; (1) Pemeriksaan (2) Pemeriksaan kadar gula darah 7 hari
kadar gula darah setelah di beri aloksan;
setelah perlakuan; dan (3) dilakukan transformasi data. Setelah
Pemeriksaan kadar gula darah 14 hari dilakukan transformasi data, hasil yang
setelah perlakuan. diperoleh data kadar gula darah
terdistribusi normal dan variansi
Hasil Pemeriksaan Kadar Gula datanya homogen. Sehingga dapat
Darah Setelah diberi Aloksan dilakukan uji anova satu arah taraf 5%.
Rata-rata hasil analisis data Dari hasil uji Anova satu arah taraf 5%,
kadar gula darah mencit jantan (Mus ternyata ditemukan perbedaan kadar
musculus L.) strain DD Webster yang gula darah yang nyata antara masing-
ditunjukkan pada (Gambar 3). Hasil masing perlakuan penelitian (p<0,05;
analisis distribusi data dan homogenitas Lampiran 3.). Oleh karena itu
variansi adalah sebagai berikut; semua dilanjutkan dengan uji post hoc untuk
data kadar gula darah tidak terdistribusi melihat perbedaan masing-masing
normal dan variansi datanya tidak kelompok perlakuan yang ada.
homogen (p<0,05). Sehingga harus
E-ISSN: 2528-410X
E-ISSN: 2528-410X
Gambar 4. Kadar Gula Darah 7 hari setelah pemberian minyak jintan hitam
K- = Makan dan minum adlibitum ; K+ = aloksan 100mg/kgBB; P1 = Perlakuan
dengan pemberian minyak Jintan hitam 0,0117 ml/gBB mencit selama 14 hari ; P2
= Perlakuan dengan pemberian minyak jintan hitam 0,0234 ml/gBB mencit
selama 14 hari; P3 = Perlakuan dengan pemberian minyak jintan hitam 0,0468
ml/20grBB mencit selama 14 hari.
E-ISSN: 2528-410X
E-ISSN: 2528-410X
kali dari dosi awal tidak berpengaruh tersebut adalah diena terkonjugasi,
terhadap penurunan kadar glukosa termasuk didalamnya hidroperoksida,
darah mencit. aldehid, maupun alkana. Bentuk
Hal ini mengindikasikan adanya hidrokperoksida agak stabil, tetapi akan
pengaruh minyak zat lain dalam minyak menjadi labil jika bertemu ion logam.
jintan hitam atau komposisi zat-zat Salah satu bentuk senyawa aldehid
dalam minyak jintan hitam yang meliputi melondialdehid (MDA) yang
mempengaruhi efek penurunan kadar secara luas banyak digunakan sebagai
glukosa darah pada dosis yang lebih indikator stres oksidatif.40
tinggi.Salah satu kemungkinan tersebut
KESIMPULAN
ialah pengaruh n-3 polyunsaturated
Minyak jintan hitam dapat
fatty acid (n-3 PUFA) yang terbukti
menurunkan kadar glukosa darah pada
memiliki efek protektif terhadap
mencit diabetes yang diberi
gangguan toleransi glukosa dan
aloksan.Pemberian minyak jintan hitam
insensitivitas insulin.13 Kadar n-6
dengan waktu 14 hari lebih efektif
PUFA didalam minyak jintan hitam
dibandingkan 7 hari, dalam
yang tinggi dapat menghambat
menurunkan kadar gula darah mencit
desaturasi n-3 PUFA sehingga dapat
(Mus musculus L.) DM yang diberi
mempengaruhi rasio n-6/n-3 PUFA.
aloksan.Pemberian minyak jintan hitam
Hal ini menyebabkan fluiditas memdran
0,0117ml/20grBB/hari (P1) merupakan
sel berkurang sehingga penggunaan
dosis yang paling efektif dibandingakan
glukosa oleh sel terhambat.39Selain itu,
dengan minyak jintan hitam
kemungkinan penyebab lain adalah
0,0234ml/20grBB (P2) dan
karena teroksidasinya asam lemak tak
0,0468ml/20grBB (P3) dalam
jenuh ganda (PUFA) yang membentuk
menurunkan kadar glukosa darah
peroksidasi lipid. PUFA lebih rentan
mencit (Mus musculus L.) DM yang
terhadap radikal bebas dibandingkan
diberi aloksan.
asam lemak jenuh. Jembatan metilen
Dengan mempertimbangkan hasil
yang dimiliki PUFA merupakan sasaran
penelitian ini, penulis memberi saran
utama radikal bebas, yang akan
agar dilakukan penelitian lebih lanjut
membentuk radikal alkil, peroksil, dan
mengenai kadar zat-zat yang
alkoksil. Bentuk radikal asam lemak
terkandung di dalam minyak jintan
Buletin Farmatera 111
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017
E-ISSN: 2528-410X
E-ISSN: 2528-410X
E-ISSN: 2528-410X
E-ISSN: 2528-410X