Anda di halaman 1dari 1

Rasulullah SAW. Melarang Ummat Nya Minum Berdiri.

Dari Abu Hurairah r.a ia berkata :


Rasulullah saw bersabda: ”Janganlah salah
seorangpun dari kalian minum sambil
berdiri”. (HR. Muslim).

Ini dibuktikan dari segi kesehatan. Air


yang masuk dengan cara duduk akan
disaring oleh sfringer. Sfringer adalah
suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa
membuka (sehingga air kemih bisa lewat)
dan menutup. Setiap air yang kita minum
akan disalurkan pada ‘pos-pos’
penyaringan yang berada di ginjal. Nah,
jika kita minum berdiri. Air yang kita
minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung
menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit
kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu
penyebabnya.

Dari Anas RA. dari Nabi SAW.: “Bahwa ia melarang seseorang untuk minum
sambil berdiri.” Qatadah berkata, “Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang
makan. Ia menjawab bahwa itu lebih buruk.”

Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan
pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri,
maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus,
menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama
maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan
disfungsi pencernaan.

Mengutamakan minum dengan cara duduk, dan Nabi Muhammad menghardik


seorang yang minum dengan cara berdiri(HR. Muslim no: 2024), namun dibolehkan
minum secara berdiri berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas RA menceritakan
bahwa dia memberi minum kepada Rasulullah dari air zamzam, lalu beliau
meminumnya, sementara beliau tetap berdiri. (Bukhari no: 1637)

Dimakruhkan bernafas dan meniup di dalam bejana (tempat minum). (Bukhari no:
5630)
Al-Hafiz berkata di dalam kitabnya: Fathul Bari 10/80: Larangan tentang meniup di
dalam bejana didasarkan pada beberapa hadits, begitu juga dengan larangan
bernafas padanya, sebab bisa saja saat bernafasnya terjadi perubahan pada mulutnya
karena pengaruh makanan atau karena jarang bersiwak dan berkumur, atau karena
nafas tersebut naik bersama dengan gas yang terdapat di dalam lambung, dalam
masalah ini meniup lebih keras dari sekedar bernafas.

Anda mungkin juga menyukai