DIPUSKESMAS PEJUANG
TAHUN 2020
Dosen Pembimbing :
Rosita Syaripah,S.SiT,.M.Keb
Disusun Oleh:
(P17124018007)
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
DI PUSKESMAS PEJUANG
TAHUN 2020
Nim : P17124018007
Telah dikoreksi oleh dosen penanggung jawab dan telah dilakukan revisi oleh tim.
Rosita Syaripah,S.SiT,.M.Keb
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini yang
berjudul “LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS PEJUANG TAHUN
2020”. Dalam menyusun laporan ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami
alami namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga
kami mampu menyelesaikannya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Putri
Yuniartis, S.Tr.Keb , selaku pembimbing dalam pembuatan laporan ini.
Kami sangat berharap laporan ini dapat diterima dengan baik oleh pembaca
sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Jakarta, 06 Mei
2020
Penyusun
3
DAFTAR ISI
BAB 1
A.Latar Belakang............................................................................................................5
B.Tujuan..........................................................................................................................5
C.Manfaat........................................................................................................................6
BAB 2
Kesimpulan ....................................................................................................................25
Saran...............................................................................................................................25
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan laporan diatas oleh karna itu kami sebagai tenaga kesehatan harus
melakukan intervensi kepada ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
kehamilan
B. TUJUAN
5
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
C. MANFAAT
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
10. Jmlah kehamilan
11. Jumlah anak yang lahir hidup
12. Jumlah kelahiran premature
13. Jumlah Keguguran
14. Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, forsep, vakum)
15. Riwayat perdarahan pada persalian atau pasca persalinan
16. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi
17. Berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg
18. Masalah janin
IV. RIWAYAT KESEHATAN/PENYAKIT YG DIDERITA SEKARANG
&
19. Masalah kariovaskuler
20. Hipertensi
21. Diabetes
22. Malaria
23. Penyakit/kelamin HIV/Aids
24. Imuisasi toxoid tetanus (TT)
25. Lainnya
V. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
26. Status perkawinan
27. Respons ibu dan keluarga
28. Riwayat KB
29. Dukungan keluarga
30. Pengambil keputusan dalam keluarga
31. Gizi yag dikonsumsi dan kebisaan makan, vitamin A
32. Kebiasaan hidup sehat, merokok, minum minuman keras, mengkonsumsi
obat
33. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
8
34. Tempat dan Petugas Kesehatan yang diinginkan untuk membantu persalinan
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Meminta pasien untuk mengosongkn kandung kemih dan menampungnya di
bengkok (urine mead stream)
2. Mencuci tangan
3. Menjelaskan seluruh prosedur sambil melakukan pemeriksaan
4. Mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk klarifikasi sambil melakukan
pemeriksaan
A. TANDA-TANDA VITAL
5. Mengukur tinggi dan berat badan
6. Mengukur teknan darah, nadi dan suhu
7. Meminta pasien untuk melepaskan pakaian dan meawarkan kain linen untuk
menutup
tubuhnya (atau meminta pasien untuk melonggarkan
pakaiannya dan menggunakannya sebagai penutup tubuh
8. Membantu pasien berbaring di meja/tikar tempat tidur pemeriksaan yang
bersih
B.KEPALA DAN LEHER
9. Memeriksa apakah terjadi edema pada wajah
10. Memeriksa apakah
mata :
9
13. Inspeksi :
Massa
D. ABOMEN
21. Memeriksa apakah terdapat bekas luka operasi
22. Mengukur tiggi fundus uteri dengan meggunakan tangan (kalau > 12
minggu) atau pita ukuran (kalau > 22 minggu)
23. Mengatur posisi ibu hamil senyaman mungkin, Perhatikan dengan baik
privacy ibu,
tutupi bagian ekstremitas dan perut ibu dengan selimut
Melakukan pemeriksaan Leopold I :
10
Anjurkan ibu agar berbaring dengan santai, kedua kaki ibu ditekuk,
selimut di
kebawahkan sampai kira-kira berada di atas symphisis. Pemeriksaan
menghadap ke arah muka ibu, uterus diketengahkan terlenih dahulu, lalu
raba bagian tubuh janin yang berada di daerah fundus uteri
Masih dalam posisi yang sama, ambillah pita pengukur lalu raba daerah
symphisis letakkan pita pengukur pada pinggir atas symphisis kemudian
bentangkan mengikuti pembesaran perut ibu ke arah fundus uteri
Pita pengukur hendaknya dipasang terbalik (angka dalam cm menghadap
ke perut ibu) dan membaca angka pada pita pengukur. Dengan tujuan agar
hasil pemeriksaan lebih akurat
11
28. Memakai sarung tangan baru atau yang biasa dipakai lagi yang sudah
didesinfeksi
29. Menjelaskan tindkan yang dilakukan sambil terus melakukan pemeriksaan
30. Memisahkan labia mayora dan memeriksa labia minora, kemudian klitoris,
lubang
uretra dan introitus vagina untuk melihat adanya :
Pembengkakan
Massa atau kista
33. Sambil melakukan pemeriksaan selalu mengamati wajah ibu untuk
mengetahui
F. PANGGUL : PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN SPEKULUM
12
43. Meletakkan speculum yang sudah digunakan dalamseuah tempat unuk
didekontaminasi
G. PANGGUL : PEMERIKSAAN BIMANUAL
48. Menggunakan 2 tangan (satu tangan di atas abdomen, 2 jari di dalam vagina)
untuk
palpasi uterus (hanya
49.Melepaskan tanganpada trimestermelepaskan
pelan-pelan, saja) : sarung tagan dan meuaskannya
ke
50. Membantu ibu unuk bangun dari meja/tempat tidur/tikar pemeriksaan
51. Mengucapkan terima kasih atas kerjasama ibu dan meminta ibu untuk
mengenakan
52. Mencuci tangan dengan sabun dan air serta mengeringkan di udara terbuka
atau
H. TANGAN DAN KAKI
53. Memeriksa apakah tangan dan kaki : Edema dan pucat pada kuku jari
13
57. Inspeksi kesimetrisan bentuk dan gerak, warna kulit, luka
58. Perkusi bagian punggung secara sistematis
Nutrisi
Olah raga ringan
Istirahat
Kebersihan
Pemberian ASI
KB pasca salin
Tanda-tanda bahaya
58. Perkusi bagian punggung secara sistematis
VII. PEMBELAJARAN/PENDIDIKAN KESEHATAN
59. Memberitahukan kepada ibu hasil temuan dalam pemeriksaan
60. Memberithukan usia kehamilan
61. Megajari ibu megenai ketidaknyamanan yag mungkin akan dialami ibu
62. Sesuai dengan usia kehamilan :
Nutrisi
Olah raga ringan
Istirahat
Kebersihan
Pemberian ASI
KB pasca salin
Tanda-tanda bahaya
14
63. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
15
Perhatikan kemungkinan adanya panggul sempi t (terutama
pada ibu yang pendek). Melakukan pemeriksaan lingkar lengan kiri
dinyatakan kurang gizi bila kurang sama dengan 23,5 cm
(Mufdlilah, 2009).
b. Teori 2 :
c. Teori 3 :
Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan pe ngu
kuran li n gkar l en gan ata s (LLA) s eca ra terat ur mempunyai arti klinis
penting, karena ada hubungan yang erat antara pertambahan berat badan
selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi. Pertambahan berat badan
hanya sedikit menghasilkan rata-rata berat badan lahir bayi yang lebih rendah
dan risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya bayi BBLR dan kematian
bayi, pertambahan berat badan ibu selama kehamil an dapat digunakan
sebagai indikator pertumbuhan janin dalam rahim. Berdasarkan pengamatan
16
pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi berat badannya
sebelum hamil. Pertambahan yang optimal adalah kira-kira 20% dari berat
badan ibu sebelum hamil (Cunningham dkk., 1997), jika berat badan tida k
bertambah, L in gkar Lengan A tas <23 ,5c m menunjukkan ibu
mengalami kurang gizi Departemen Kesehatan RI (2003)
Penimbangan berat badan sama dengan teori yakni dilakukan setiap kali
kunjungan ANC dan melakukan pengukuran tinggi badan diawal pemeriksaan
ANC dan juga sesuai dengan teori yakni memerhatikan apakah ada indikasi
panggul sempit, pada saat pengukuran lila juga sesuai dengan teori normalnya
23,5 biasanya dipuskesmas lahan praktik bila terdapat lila dibawah normal di
indikasikan sebagai KEK dan biasanya diberi penkes mengenai gizi seimbang
dan diberi biskuit ibu hamil.
pengukuran tekanan darah haru s dil aku kan seca ra rutin dengan
tuj uan u ntuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya ti ga gejala
preeklamsi. Tekanan darah tinggi, protein urine positif, pandangan kabur
atau oedema pada ekstrimitas atas. Apabila pada kehamilan triwulan III terjadi
kenaikan berat badan lebih dari 1 kg, dalam waktu 1 minggu kemungkinan
disebabkan terjadinya oedema, apabila disertai dengan kenaikan tekanan
darah dan tekanan diastolic yang mencapai > 140/90 mmHg atau mengalami
kenaikan 15 mmHg dalam 2 kali pengukuran dengan jarak 1 jam. Ibu hamil
dikatakan dalam keadaan preeklampsi mempunyai 2 dari 3 gejala preeklampsi.
Apabila preeklampsi tidak dapat diatasi, maka akan berlanjut menjadi
eklampsi. Eklampsi merupakan salah satu faktor utama penyebab terjadinya
kematian maternal (Saefuddin, 2000).
17
Pelaksanaan dilahan praktik sesuai dengan teori yakni dilakukan tiap kali
kunjungan untuk memantau apakah tekanan darah berada dibatas normal atau
berada dibawah normal, bila tekanan darah tinggi yang menunjukkan ibu
preeklamsia ibu harus segera dirujuk kedokter untuk dilakukan penanganan lebih
lanjut dan biasanya ibu yang preeklamsia akan d periksa tekanan darahnya setiap
sekali seminggu.
18
Mulut klien, perhatikan : pucat pada bibir, pecah-pecah, stomatitis,
ginggivitis, gigi tanggal, gigi berlubang, caries gigi, dan bau mulut.
b. Pelaksanaan dilahan praktik.
Dilahan praktik untuk pemeriksaan mulut klienhanya inspeksi bibir
apakah pucat atau tidak, untuk pemeriksaan caries gigi sangat jarang dilakukan.
6. Langkah 12 : Pemeriksaan leher
a. Teori :
Leher (pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan kelenjar
tyroid).
19
b. Pelaksanaan dilahan praktik
Tindakan ini sudah dilakukan di lapangan sesuai dengan teori.
21
Cara pengukuran lain yaitu dengan meletakkan alal ukur di bagian tengah
abdomen dan diukur mulai batas atas simfisis pubis hingga batas atas fundus
tanpa mengikuti kurve atas fundus.
Untuk mendapatkan ketepa tan pengukuran digu nakan rumus Mc.
Donald’s. Pengukuran ti nggi fundus uteri ini dapat dilakukan pada saat usia
kehamilan memasuki trimester II dan III.
Rumus Mc. Donald’s
1 . Usia kehamilan (hitungan bulan) = Tinggi Fundus Uteri
(dalam cm) x 2/7
2 . Usia kehamilan (hitungan minggu) = Tinggi Fundus Uteri
(dalam cm) x 8/7
Sedangkan untuk memperkirakan/menafsi rkan berat janin digunakan rumus:
TBJ = Tinggi Fundus Uteri - (12 atau 13 atau 14) x 155 gram
1. Manuver I
Dilakukan untuk mengetahui bagian fundus uteri kepala atau bokong dan tinggi
dasar rahim, hasil temuan berupa presentasi.
Manuver ini mengidentifikasi bagian janin yang terdapat di atas pelvik. Umumnya
presentasi adalah kepala atau bokong.
Posisi janin hubungannya antara panjang aksis janin dengan panjang aksis ibu
juga dapat ditentukan dengan manuver ini. Posisi ini biasanya longitudinal atau
transversal, bisa juga obligue
Melakukan Manuver I
a. Pemeriksa menghadap ke kepala klien, gunakan ujung jari kedua tangan
untuk melakukan palpasi fundus uteri
22
b. Bila kepala bayi berada di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras,
rata. bulat, mudah bergerak. dan ballofable
c. Bila bokong bayi teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah lembut,
tidak beraturan/tidak rata, melingkar, dan sulit digerakkan.
2. Manuver II
Dilakukan untuk mengetahui letak punggung janin pada letak membujur dan
kepala janin di sebelah kanan atau kiri pada letak lintang, hasil temuan berupa
posisi janin.
Manuver ini untuk mengidentifikasi hubungan bagian tubuh janin ke depan,
belakang, atau sisi pelvis ibu.
Melakukan Manuver II
a. Pemeriksa menghadap ke kepala klien. letakkan kedua tangan p ada
kedua sis i abdomen. Pertahankan uterus dengan tangan yang satu, dan
palpasi sis i lain untuk menentukan lokasi punggung janin.
b . Bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku, tidak dapat
digerakkan
c. Bagian - bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil : bentuk/posisi
tidak jelas, dan menonjol dan mungkin dapat bergerak aktif atau pasif.
3. Manuver III
Di la kukan un tuk me ngetahu i bagia n apa y ang menjadi presentasi,
hasil temuan berupa bagian presentasi dan dapat menyimpulkan hal - hal sebagai
berikut:
a. Letak kepala : teraba bagian yang besar, bulat, keras, melenting
b . Letak sungsang : teraba bagian besar yang tidak bulat, tidak rata, tidak
melenting
c. Letak lintang : tidak teraba bagian besar (kosong) Manuver ini dapat
mengid entifikasi bagian janin yang paling tergantung, yaitu bagian yang
tertetak paling dekat dengan serviks. Bagian janin inilah yang pertama kontak
dengan jari pada saat pemeriksaan vagina, umumnya adalah kepala atau bokong.
Melakukan Manuver III
a. Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua si si abdomen klien
tepat di atas simfisis dan minta klien menarik
23
nafas dalam dan menghembuskan nafasnya. Pada saat klien menghembuskan nafas,
tekan jari tangan ke bawah secara berlahan dan dalam sekitar bagian presentasi. Catat
kontur, ukuran, dan konsistensi.
b . Bagian kepala akan teraba keras, rata. dan mudah digerakkan jika tidak terikat
atau tertahan, sulit digerakkan jika terikat atau tertahan.
c. Bagian bokong akan teraba lembut dan tidak rata.
4. Manuver IV
Dilakukan untuk mengetahui letak ujung kepala, hasil yang didapat dari manuver
ini adalah ujung kepala. Manuver ini mengidentifikasi bagian terbesar dari ujung
kepala janin yang dipalpasi bagian sisi atas pelvis. Apabila posisi kepala fleksi,
ujung kepala adalah bagian depan kepala. Apabila posisi kepala ekstensi, ujung
kepala adalah bagian oksiput.
Melakukan Manuver IV
a. Bidan menghadap ke kaki klien, secara perlahan gerakkan Jari tangan ke sisi
bawah abdomen ke atas pelvis sehingga ujung jari salah satu tangan menyentuh
tulang terakhir. Ini adalah bagian ujung kepala.
b . Jika bagian ujung terletak di bagian yang berlawanan dengan punggung, ini
adalah bagian pundak bayi, dan kepala pada posisi fleksi. Jika kepala pada posisi
ekstensi, ujung kepala akan terletak pada bagian yang sama dengan punggung dan
bagian oksiput menjadi ujung kepala.
c. Hasil:
1 ) Convergen : sebagian kecil kepala turun kedalam rongga panggul
2 ) Sejajar : separuh dari kepala masuk kedalam rongga panggul
3 ) Divergen : bagian terbesar dari kepala masuk kedalam rongga panggul dan
ukuran terbesar kepala s udah melewati PAP
24
Pergerakan janin biasanya dirasakan ibu di usia kehamilan
16 minggu (multigravida) atau 20 minggu (primigravida). Denyut jantung janin
dapat terdengar melalui doppler (12 minggu). fetoscope (18-20 Minggu ). atau
ultrasoun d stetoskope (awal timester). Pemeriksaan USG kehamilan dapat
lebih tepat memperkirakan usia kehamilan dan digunakan apabila tanggal
menstruasi terakhir tidak dapat dipastikan atau jika ukuran uterus tidak sesuai
dengan kepastian tanggal menstruasi terakhir. Lokasi untuk mendengar denyut
jantung janin berada sekitar garis tengah fundus uteri 2-3 cm di alas simfisis terus
ke arah kwadran kiri bawah.
Pastikan DJJ dengan cara membedakannya dari denyut nadi ibu melalui palpasi
nadi radial ibu, apabila telah yakin hitung DJJ, hitung frekuensi dalam satu menit.
b. Pelaksanaan dilahan praktik
Tindakan ini sudah dilakukan di lapangan sesuai dengan teori
10. Langkah 30 : pemeriksaan genetalia
a. Teori
Lakukan cuci tangan dan kenakan sarung tangan sebe lu m memeriksa
vul va. Pada vu lva mun gkin didapatkan cairan jernih atau sedikit berwarna
putih tidak berbau. Pada keadaan normal, tidak ada rasa gatal, lu ka, atau p
erdarah an, rab a kul it pada da erah
selangkangan, pada keadaan normal tidak teraba benjolan kelenjar. Perhatikan
adanya varises. Setelah selesai cuci tangan dengan sarung tangan yang masih
terpasang, lepaskan sarung tangan dan lakukan cuci tangan lagi dengan sabun.
b. Pelaksanaan dilahan praktik
Tindakan ini tidak dilakukan
11. Langkah 34 : pemeriksaan panggul secara keseluruhan
a. Teori
Pada ibu hamil terutama primigravida perlu dilakukan pemeriksaan untuk
menil ai keadaan dan bentuk panggul. Apakah terdapat kelainan atau keadaan
yang dapat menimbulkan penyulit persalinan. Cara melakukan pemeriksaan
panggul yaitu dengan :
1) Inspeksi yaitu dili hat apakah terdapat dugaan kesempitan panggul atau
kelainan panggul, misalnya. klien sangat pendek, berjalan pincang, terdapat
kelainan bentuk tulang belakang, belah ketupat michealis tidak simetris.
2 ) Palpasi, klien dapat diduga mempunyai kelainan atau kesempitan panggul atau
tidak bila pada primigravida pada kehamilan 36 minggu atau lebih kepala belum
25
masuk pintu atas panggul (PAP). Primigravida pada kehamilan aterm terdapat
kelainan letak.
3 ) Perasat Osborn positif.
4 ) Pemeriksaan dengan menggunakan pengukuran ukuran panggul l uar.
Alat yang pali ng s ering digunakan untuk mengukur ukuran luar panggul
adalah jangka panggul martin.
a) Distansia spinarum
Yaitu jarak antara spina iliaka anterior kanan dan kiri dengan ukuran panggul
normal 23-26 cm
b ) Distansia kristarum
Yaitu jarak terjauh antara Krista iliaka kanan dan kiri dengan ukuran sekitar 26-
29 cm. Bila selisih
antara distransia kristarum dan distansia spinarum kura ng dari 26 cm,
kemung kinan b esar kesempitan panggul
c) Distansia tuberum
Yaitu ukuran melintang dari pintu bawah panggul atau jarak antara tuber
ischiadikum kanan dan kiri dengan ukuran normal 10,5- 11 cm
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
27
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil
terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi (Mufdlilah, 2009).
B. SARAN
Saya sebagai penulis bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritiknya, agar menjadi lebih baik lagi, dan
kami harap pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
pengetahuan wawasan yang lebih luas mengenai ”PEMERIKSAAN PERSALINAN”
DAFTAR PUSTAKA
28
Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC : Jakarta.
WHO, 1992, Antenatal Care and Maternal Health, How Effective is it, by
Cleone Rooney Maternal and Child Epidermiology, Unit London School
at Hygeuiric and Tropical Medicine.
29