Pen gkajlan
1. Dapatkan nwayat kesehatan.
2. Perhatikan adanya dan karakter nyeri abdominal dan rektal; pola eliminasi
yang lalu dan sekarang; terapi obat yang terbaru; nwayat medis yang lalu;
desknpsi warna, bau. konsistensi feses dan adanya darah atau mukus;
penurunan berat badan; kebiasaan diit termasuk pcnggunaan alkohol;
keletihan yang tidak lazim.
3. Auskultasi abdomen terhadap bising usus; palpasi terhadap area
nyeri tekan, distensi, massa padat; dan inspeksi terhadap darah dalam feses.
Masalah-Masalah Kolaboratif
1. Infeksi intrapentoncal.
2. Obstruksi usus besar komplet.
3. Perdarahan/hemoragi gastrointestinal.
4. Perforasi usus.
5. Peritonitislabscs/sepsis.
PENURUNAN ANSIETAS
I. Kaji tingkat ansictas pasien dan mekanisme koping untuk mengatasi stres.
2. Berikan privasi jika diinginkan; instruksikan dalam latihan reiaksasi dan umpan
balik biologis. dengarkan pasien yang ingin mcngekspresik an perasaannya.
3. Atur pcrtemuan dengan anggota rohaniawan jika diinginkan.
4. Atur pertemuan untuk pasien dan keluarga dengan dokter dan perawat untuk
membicarakan pengobatan dan prognosis; pertemuan dengan ahli terapi
enterostomal mungkin sangat bermanfaat.
5. Iingkatkan rasa nyaman pasien dengan bersikap relaks dan empati.
6. Jelaskan semua pemeriksaan dan prosedur dalam bahasa yang dim engerti
oleh pasien.
7. Kaji kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginañ pasien untuk
informasi.
A. Anatomi kolon
Panjang kolon adalah sekitar 5-6-kaki, bagian berbentuk U bagian dari seluruh
usus besar (saluran cerna bagian bawah). Secara definisi, caecum (dan appendix) dan
ano-rektum, yang juga merupakan bagian dari usus besar, tidak termasuk dalam kolon.
Secara embriologis, kolon berkembang sebagian dari midgut (kolon ascendens sampai
proksimal kolon transversum) dan sebagian dari hindgut (kolon transversum distal
sampai kolon sigmoid). Pada foto polos abdomen, kolon terlihat terisi dengan udara
dan feses. Kolon diidentifikasi dengan haustra (sakulasi irreguler incomplete).
Kolon ascendens
Kolon ascendens (kanan) terletak vertikal di bagian paling lateral kanan dari rongga
perut. Ujung proksimal yang buntuyang berbentuk dari kolon ascendens disebut
caecum. Kolon ascendens berbelok tepat di bawah hati membentuk flexura coli dextra
/ flexura hepatica dan menjadi kolon transversum, yang memiliki jalur horizontal dari
kanan ke kiri.
Kolon ascendens
Kolon ascendens (kanan) terletak vertikal di bagian paling lateral kanan dari rongga
perut. Ujung proksimal yang buntuyang berbentuk dari kolon ascendens disebut
caecum. Kolon ascendens berbelok tepat di bawah hati membentuk flexura coli dextra
/ flexura hepatica dan menjadi kolon transversum, yang memiliki jalur horizontal dari
kanan ke kiri.
Kolon Transversus
Kolon transversus kemudian berjalan terus ke kiri dan kemudian berbelok tepat di
bawah limpa membentuk flexura coli sinistra / flexura lienalis dan kemudian menjadi
kolon descendens (kiri) yang terletak vertikal di bagian lateral paling kiri dari rongga
perut. Kolon descendens mengarah ke kolon sigmoid yang berbentuk V terbalik, yang
kemudian menjadi rektum di setinggi Vertebra Sacralis III. Kolon sigmoid ini disebut
demikian karena bentuknya seperti huruf S.