Ny. R, 48 tahun, diantar keluarganya ke IGD karena lemas setelah 5 hari mual muntah dan
panas. Diketahui bahwa pasien sering pipis dan haus sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
didiagnosa diabetes melitus tipe 2 sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengakui bahwa hanya
meminum obat 1 bulan pertama setelah didiagnosa lalu tidak melanjutkan pengobatan. Dari
pemeriksaan fisik diketahui RR 36x/ menit, SpO2 oximetri 97%, TD 98/64 mmHg, Nadi 136
x/menit, suhu 37,5°C. Tercium bau keton yang kuat dalam ruang pemeriksaan. Pasien
berkeringat dingin. Pada pemeriksaan abdomen diketahui adanya nyeri tekan epigastrik. BMI
pasien adalah 40 kg/m2. Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui pH 7,12, pCO2 17
mmHg, HCO3 5,6 mEq/l. Urinalisis menunjukan glukosa 4+, keton 3+. Kimia darah
menunjukan kadar glukosa 420 mg/dl, BUN 16 mg/dl , kreatinin 1,3 mg/dl, sodium 139
mEq/l (), klorida 112 mEq/l, potassium 5 mEq/l.
Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 48 tahun
Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Depok
Tanggal/jam masuk RS : 15 September 2020
Tanggal/jam pengkajian : 18 September 2020
Diagnose Medis : Ketoasidosis Diabetik
b. Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Age : 50 tahun
Kelamin : Laki-laki
Religion : Islam
Alamat : Depok
Hub. Dengan pasien : Suami
2. Keluhan utama
Pasien datang ke IGD karena lemas setelah 5 hari mual muntah dan panas, sering
pipis dan haus sejak 2 minggu yang lalu
3. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mual dan muntah
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengalami diabetes mellitus tipe 2 sejak 2 tahun yang lalu
c. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
4. Primary survey
a. Airway
Tidak ada sumbatan pada jalan napas, tidak ada secret, tidak ada hambatan bicara
b. Breathing
RR 3 x/menit, SpO2 oximetri 97%, tercium bau keton
c. Circulation
TD 98/64 mmHg, Nadi 136 x/menit, glukosa 420 mg/dl
d. Disability
Pasien mampu berbicara dengan baik saat dilakukan pengkajian. Pasien dapat
menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan. GCS 15
e. Exposure
Pasien tampak keringat dingin, suhu 37,5°c
5. Secondary survey
a. SAMPLE
S: pasien lemas setalah 5 hari mual muntah dan panas, sering pipis dan haus sejak
2 minggu lalu, pasien berkeringat dingin
A : tidak ada alergi obat
M : pasien mengonsumsi obat DM setelah 1 bulan didiagnosa penyakit DM ,
pasien tidak melanjutkan minum obat
P : pasien memiliki riwayat penyakit DM tipe 2 sejak 2 tahun yang lalu
L : 3 jam sebelum masuk RS pasien mengonsumsi ½ porsi bubur
E : pasien sebelumnya pernah mendapatkan perawatan mengenai penyakitnya
diabetes mellitus tipe 2 pada 2 tahun yang lalu
b. Head to toe
Head and face Tidak tampak adanya lesi pada wajah, bentuk mata
simetris, konjungtiva anemis, sklera ikterik, reflek
cahaya bagus, hidung simetris dan tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pernafasan cuping hidung, telinga
simetris dan bersih
Neck Tidak tampak ada pembesaran vena jugularis, tidak
ada ekimosis, tidak ada deformitas, tidak ada krepitus
Chest Suara napas vesikuler, tidak menggunakan otot bantu
napas, dada tampak simetris saat bernapas, tidak ada
luka pada dada
Abdomen and flanks Tidak ada distensi abdomen, tidak ada ekimosis,
terdapat nyeri tekan pada epigastrik
Pelvis and perineum Tidak terdapat luka, tidak ditemukan perdarahan pada
urin maupun perineal, tidak ada nyeri pelvis
Extremities Tidak terdapat gangguanpada ekstremitas atas atau
bawah
6. Examination support
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui Ph 7,12 p CO2 17 mmHg, HCO3 5,6
mEq/l. Urinalisis menunjukkan glukosa 4+, keton 3+. Kimia darah menunjukkan
kadar glukosa 420 mg/dl, BUN 16 mg/dl, kreatinin 1,3 mg/dl, sodium 139 mEq/l
klorida 112 mEq/l, potassium 5 mEq/l.
7. Therapy
Pasien tidak menjalani diet atau mengonsumsi obat
Data analysis
Intervention