Ny. Y 51 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya dalam kondisi lemas setelah beberapa hari
merasakan nyeri dada dan sesak. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan suara nafas
crackles, RR 32 x/menit, TD 96/60 mmHg, Nadi 108 x/menit teraba lemah, akral dingin,
SpO2 86% (dengan oksigen 10 lpm NRM). Ditemukan pitting edema pada kedua kaki.
Pasien terlihat bingung dan gelisah. Setelah dilakukan rekam jantung, didapatkan gambaran
EKG seperti dibawah. Analisa gas darah (AGD) menunjukkan PaO2 52, PaCO2 28, pH 7,18
dan laktat 18.
PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 51 tahun
Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jakarta
Tanggal/ jam masuk RS : 19 September 2020 / jam 08.00
Tanggal/ jam pengkajian : 19 September 2020 / jam 11.00
Diagnose medis : Syok Kardiogenik dengan AMI
b. Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Umur : 53 tahun
Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jakarta
Hub.dengan pasien : Suami
2. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada dada dan terasa sesak
3. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Klien tidak ada penyakit jantung bawaan
b. Riwayat penyakit dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit
c. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit jantung bawaan
4. Primary survey
a. Airway :
Klien masih dapat berbicara, tidak terdapat lidah jatuh, tidak terdapat secret, tidak
ada edema,
b. Breathing
Klien bernapas dibantu dengan NRM 10 lpm, RR 32 x/menit, SpO2 86%, tidak
ada deformitas, tidak ada deviasi
c. Circulation
Nadi 108 x/menit teraba lemah, akral dingin, TD 96/60 mmHg
d. Disability
E4V4M6 , GCS 14, pupil normal
e. Exposure
Suhu 36,3°c
5. Secondary Survey
a. S: Ny. Y datang dengan keluhan dalam kondisi lemas setelah beberapa hari
merasakan nyeri dada dan sesak, suara nafas crackles. Ditemukan pitting edema
pada kedua kaki. Pasien terlihat bingung dan gelisah.
A : klien tidak memiliki alergi
M : klien tidak dalam masa pengobatan
P : klien tidak memiliki riwayat penyakit jantung bawaan
L : makanan yang terakhir dimakan yaitu bubur ayam
E : klien tinggal di lingkungan yang ramai penduduk
b. Head to toe Assessment
Head and face Tidak ada ekimosis, tidak ada deformitas, hidung simetris,
pupil bereaksi
Pada saat palpasi tidak ada nyeri, tidak ada krepitus, tidak
ada deformitas
Neck Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada nyeri, tidak ada
krepitus, tidak ada emfisema, posisi trakea normal
Chest Klien mengeluh sesak, tidak deformitas, tidak ada DCAB
BLS TIC, hasil pemeriksaan fisik didapatkan suara nafas
crackles pada lapang dada.
Abdomen and Tidak ada distensi abdomen
flanks
Pelvis and Tidak ada deformitas, tidak ada darah dalam urin
perineum
Extremities Ditemukan pitting edema pada kedua kaki.
6. Examination Support
Analisis gas darah (AGD) menunjukan PaO2 52, PaCO2 28, pH 7.18, dan laktat 18.
7. Therapy
Tidak dalam masa pengobatan atau diet
Data Analysis
Nadi 108
x/menit teraba Asidosis
lemah
Ditemukan Peningkatan asam
pada kedua
kaki. Infark miokard
Hasil EKG
menunjukkan
terjadinya
infrak miokard
Nadi 108
x/menit teraba Terdapat bendungan di
lemah vena pulmonal
Akral dingin
SpO2 86% Cairan berpindah ke
Analisis gas darah ruang interstisial dan
(AGD) menunjukan alveoli
PaO2 52
Terjadi penumpukan
PaCO2 28
cairan di paru-paru
pH 7.18
laktat 18
Edema paru
Gangguan pertukaran
gas
3. 19 Ds: Penurunan Risiko perfusi Pompa jantung
Sept Tidak terkaji kinerja serebral tidak menurun
Do: ventrikel kiri efektif
Klien dalam (SDKI, D.0017, Ventrikel dan atrium
kondisi lemas hal 51) kiri membesar
Pasien terlihat
bingung dan Suplai darah menurun
gelisah
GCS 11 Pitting edema pada
Asidosis
metabolik
Nursing Diagnosis
R/ untuk mengetahui
keadekuatan oksigen yang ada
dalam tubuh pasien
4. Monitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
R/ untuk memaksimalkan
ventilasi
6. Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
R/ untuk membantu
mengefektifkan jalan napas
pasien
3. 19 Setelah dilakukan Pemantauan Tekanan Intrakranial Indah
Sept tindakan keperawatan 1. Monitor tekanan peningkatan
masalah resiko perfusi tekanan darah
serebral tidak efektif R/memonitor faktor risiko terjadinya
teratasi dengan kriteria peningkatan TIK
hasil: 2. Monitor penurunan tingkat kesadaran
Perfusi serebral (SLKI, R/memonitor tanda dan gejalan
L.02014 hal 86) peningkatan TIK
1. TIK menurun 3. Monitor perlambatan atau
2. Gelisah menurun ketidaksimetrisan respon pupil
3. MAP 70-100 R/ memonitor tanda dan gejalan
mmHg peningkatan TIK
Pemberian Obat