Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR KASUS KEP.

MEDIKAL BEDAH 1

CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Oleh :
Arjiani nurcahya arief 144201921
Elma safitri 14420192121
Hadijah 14420192161

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Congestive heart failure adalah syndrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai dengan sesak napas
dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelaianan struktur atau fungsi jantung.
Penyebab CHF menurut wajan juni udjianti (2010) ada dua faktro penyabab CHF yaitu
a. Faktro eksternal (dari luar jantung); hipertensi rental, hipertiroid, dan anemia kronis atau akut
b. Faktor internal ; disfungsi katup, distrimia, kerusakan miokard, infeksi: endocarditis bacterial sub-akut
Pemeriksaan Penunjang
c. Hitung sel darah lengkap
d. Hitung sel darah putih
e. AGD
f. Fraksi lemak
g. Tes fungsi ginjal hati
Penatalaksanaa
h. Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen
i. Memperbaiki kontraktilitas otot jantung
j. Terapi lain ; posisi setengah duduk, diet, aktivitas fisik
DATA UMUM

DATA UMUM
Identitas Klien
Nama : Tn. T
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku : Bugis
Tanggal Lahir : 07 april 1959
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk RS : 06 oktober 2019 JAM : 19.10 WITA
Tanggal Pengkajian : 06 oktober 2019
Identitas Penanggung Jawab
-
RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Keluhan Utama
Nyeri dada
Alasan masuk RS
Sesak napas sejak 3 hari SMRS, tiba-tiba karena aktivitas berat. Pasien pernah dirawat di RS karena
penyakit jantung
Riwayat penyakit
P : nyeri dada saat beraktivitas.
Q : sakit tumpul
R : dada kiri
S:4
T : tidak tentu
Data medik
Dikirim oleh : RS X
Diagnose medik
Saat masuk : CHF
Saat pengkajian : CHF
KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif Data Objektif
1. Klien mengatakan sesak napas saat 1. Terpasang nasal kanul
beraktivitas 2. TTV
2. Klien mengatakan nyeri dada TD : 100/70 mmHg.
3. Skala nyeri 4 N : 80x/menit
P : nyeri dada saat beraktivitas. S : 36°C
Q : sakit tumpul RR : 20x/menit
R : dada kiri 3. Sesak saat beraktivitas (perubahan pola
napas).
S:4 4. pH : 7,439
T : tidak tentu 5. pCO2 : 27,7
  6. pO2 : 140,1
  7. ADL partial care
8. Hb : 13
 
 
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan

Ds :
 Klien mengatakan sesak napas saat CHF
beraktivitas  
Do : Gagal pompa ventrikel kiri
 Terpasang nasal kanul  
 TTV Backward failure
TD : 100/70 mmHg.  
N : 80x/menit LVED ( left ventricular end diastolic) naik
S : 36°C  
1 RR : 20x/menit Tekanan vena pulmonalis Gangguang petukaran gas
 pH : 7,439  
 pCO2 : 27,7
Tekanan kapiler paru
 pO2 : 140,1
 
 
Oedema paru
 
 
Cairan masuk dalam alveoli
 
Gangguang pertukaran gas
Ds : CHF
 Klien mengatakan nyeri dada  
 Skala nyeri 4 curah jantung
P : nyeri dada saat beraktivitas.  
Q : sakit tumpul hipertropi ventrikel
R : dada kiri  
S:4 pemendekan miokard
T : tidak tentu  
Do :  pengisian LV
 Sesak saat beraktivitas (perubahan ( LVEDP )
pola napas).
 
 TTV
Aliran tidak adekuat ke jantung dan otak
TD : 100/70 mmHg.
 
2 N : 80x/menit Nyeri Akut
Resiko penurunan curah jantung
  S : 36°C  
 
RR : 20x/menit
Penurunan suplay O2 ke miokardium
 
 
 
Prningkatan hipoksia jaringan
 
miokardium
 
Perubahan metabolism miokardium
 
Nyeri akut
3 Ds : CHF Intoleransi
 Klien mengatakan   aktivitas
sesak napas saat Gagal pompa ventrikel
beraktivitas kiri
Do :  
 ADL partial care Forward failure
 TTV  
TD : 100/70 mmHg. Cardiac output menurun
N : 80x/menit  
S : 36°C Suplai darah ke jaringan
RR : 20x/menit  
 Hb : 13
  Nutrisi
   
  Metabolism sel
 
 
 
  Lemah
   
 
Intoleransi aktivitas
 
   
   
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.Gangguang pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi ditandai dengan dyspnea,
pH arteri meningkat, PCO2 menurun, PO2 meningkat
b.Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai
dengan mengeluh nyeri, pola napas berubah,
c.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan sesak
napas saat beraktivitas, ADL partial care, Hb : 13
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan / Sasaran Intervensi Rasional

1 Gangguang pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor frekuensi, irama, 1. penggunaan otot bantu pernapasan
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam kedalaman dan upaya napas mengindikasikan klien
ketidakseimbangan diharapkan pertukaran gas 2. Atur interval pemantauan respirasi menunjukkan usaha untuk
ventilasi-perfusi meningkat dengan kriteria hasil : sesuai kondisi pasien memenuhi kebutuhan oksigen
3. Jelaskan tujuan dan proses yang tidak dapat terpenuhi
1. Dyspnea menurun
pemantauan dengan usaha bernafas biasa.
2. Bunyi napas tambahan menurun
3. PCO2 membaik
Pernafasan bising, ronki, mengi

4. PO2 membaik menunjukkan tertahannya


5. pH arteri membaik secret/obstruksi jalan napas.

2. ketersediaan oksigen sedikit atau


tidak ada sama sekali dalam
tubuh, maka tubuh akan
mengalami gangguang dan
bahkan bias menyebabkan
Lanjutan rasional

ketersediaan oksigen sedikit atau tidak ada sama sekali dalam


tubuh, maka tubuh akan mengalami gangguang dan bahkan bias
menyebabkan kematian, karena oksigen salah satunya
dibutuhkan dalam proses pernafasan.
3. Memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan
klien tentang respirasi.
Nyeri akut berhubungan
dengan agen cedera 1. Nyeri merupakan pengalaman
biologis subyektif dan harus dijelaskan

Setelah dilakukan tindakan oleh pasien. Identifikasi

keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Kaji keluhan dan intensitas nyeri, karekteristik nyeri dan factor yang

diharapkan tingkat nyeri menurun., catat faktor-faktor yang mempercepat berhubungan merupakan suatu hal

dengan kriteria : dan tanda-tanda rasa sakit non verbal yang amat penting untuk
1. Kontrol lingkungan yang mengevaluasi keefektifan dari
2  Keluhan nyeri menurun memperberat rasa nyeri terapi yang diberikan
 Pola napas membaik 2. Jelaskan penyebab, periode, dan 2. Lingkungan yang asing, tingkat
pemicu nyeri kebisingan yang tinggi,
 Kemampuan menuntaskan
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pencahayaan, dan aktivitas yang
aktivitas meningkat
pemberiaon obat analgetik tinggi dilingkungan tersebut dapat
memperberat nyeri. Rangsangan
yang berlebihan dari lingkungan
akan memperberat nyeri.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberiaon obat analgetik 3. Memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan klien
tentang nyeri. Sehingga klien mampu mengontrol nyeri
4. Analgetik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akut
berkurang. Ketorolac 30 mg/8 jam untuk pengolahan nyeri
kronis atau akut sedang dalam jangka panjang.
1. Dengan mengetahui penyebab,
dapat ditentukan asuhan
keperawatan yang sesuai.
Setelah dilakukan tindakan
2. Aktivitas adalah suatu energy atau
keperawatan selama 3 x 24 jam
1. Identifikasi deficit tingkat aktivitas keadaan bergerak dimana manusia
diharapkan toleransi aktivitas
2. Fasilitas fokus pada kemampuan, bukan memerlukan untuk dapat
Intoleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil : deficit yang dialami memenuhi kebutuhan hidup.
berhubungan dengan 3. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang Namun kemampuan seseorang
3  Dyspnea saat/setelah aktivitas
ketidakseimbangan antara dipilih dalam melakukan aktivitas
suplai dan kebutuhan oksigen menurun
4. Kolaborasi dengan terapis okupasi seseorang tidak terlepas dari
 Kemudahan dalam melakukan
dalam merencanakan dan memonitor keadekuatan system persayarafan
aktivitas sehari-hari meningkat
program aktivitas kolaborasi dan muskuluskeletal makanya
 Saturasi oksigen meningkat
diperlukan aktivitas yang sesuai
kemampuan.
3. Aktivitas yang berlebihan akan
memperburuk keadaan klien
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai