Anda di halaman 1dari 9

Inovasi Model KIE dalam suasana Pandemi Corona

SILAGA
(Simulasi Langkah Keluarga)
Apa Itu SILAGA ?
SILAGA singkatan dari Simulasi Langkah Keluarga yang dimainkan menggunakan ASILAGA atau
Alat Simulasi Langkah Keluarga, adalah sebuah permainan edukatif berbentuk beberan berisi materi
KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) yang dimainkan oleh 5 orang dan peserta 25 0rang serta nara
sumber. Dalam situasi pandemi Virus Corona dimana ada kebijakan Social Distancing maka peserta 25
orang mengikuti secara nir kabel.

ASILAGA berawal dari inspirasi buah APEL yang juga kependekan dari Alat Peraga Latihan. Buah
Apel yang tergambar dalam beberan simulasi bermakna edukasi sebagai buah yang mengandung
banyak vitamin dan sangat berguna bagi kesehatan. Apel juga sering untuk lambang cinta kasih. Itulah
yang melatarbelakangi gambaran bahwa keluarga itu harus sehat dan penuh cinta kasih sehingga
mampu manangkal virus apapun termasuk Corona.

Model KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) SILAGA merupakan sebuah tehnik bermain untuk
menyampaikan pesan, membahas, meminta penjelasan nara sumber, dan mengirimkan pesan edukasi
kepada sasaran yang terhubung melalui nir kabel maupun hadir langsung sebagai peninjau dan
penonton

Model simulasi ini efektif juga dalam penyampaian program Sekolah Siaga Pendidikan (SSK), diskusi
dalam Forum Genre, Forum Anak, PIK Remaja serta kelompok Tri Bina, Pokja Kampung KB, Saka
Kencana, TP-PKK. Materi yang akan dibahas dapat disusun terlebih dahulu sebelum permainan
dilaksanakan. Demikian pula para pemainnya dan peserta yang akan bergabung baik secara langsung
maupun secara nir kabel di saat Social Distancing.

Tujuan permainan SILAGA ?


Menyikapi situasi kondisi Social Distancing di saat pandemi Corona, maka Asilaga merupakan inovasi
cara sosialisasi program Bangga Kencana dan sarana edukasi kepada masyarakat melalui segmen
tertentu yang mendukung kebijakan Social Distancing

Tujuannya adalah :

1. Meningkatkan jangkauan sosialisasi program Bangga Kencana baik secara nir kabel maupun
kehadiran langsung sebagai penonton dan peninjau.
2. Meningkatkan kreatifitas dan seni dalam mengutarakan pendapat.
3. Melatih keberanian berdiskusi dan berdebat untuk mencapai kesepakatan.
4. Melatih berfikir cepat dan cerdas
5. Mengembangkan bentuk sosialisasi dan edukasi dengan model gembira, membangkitkan jiwa
seni peserta dan mendorong tumbuhnya ide-ide kreatif dalam menangani suatu masalah.

1
Siapa saja sasaran Silaga ?
Simulasi Langkah Keluarga memiliki sasaran membentuk opini tentang pelaksanaan program Bangga
Kencana melalui segmen tertentu. Oleh karena itu sasaran Silaga ada dua macam yaitu pemain dan
peserta.

Sasaran Pemain / Pelaku Silaga adalah :

1. Guru pelaksana Sekolah Siaga Kependudukan di SMA / SMK / MAN dan SMP / MTS baik
negeri maupun swasta
2. Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) seperti PPKBD, Sub PPKBD, Kader Posyandu, TP-PKK,
Pengurus Muslimat, Germas, Poktan, RT/RW.
3. Penyuluh Keluarga Berencana, Penyuluh Kesehatan, Penyuluh Agama, Promkes, dan kader-
kader pembangunan desa
4. Pengurus kelompom Tri Bina (BKB, BKL, BKR) dan kelompok UPPKS
5. Pokja Kampung KB, Pengurus PIK Remaja, Duta Genre
6. Pengurus Saka Kencana

Sasaran Peserta Silaga adalah :

1. Siswa SMA / SMK / MAN dan SMP / MTS baik negeri maupun swasta yang dipandu
permainannya oleh guru pelaksana SSK
2. Anggota kelompok Tri Bina (Anggota BKB, BKL, BKR) dan anggota UPPKS
3. Kelompok Dasa Wisma, karang taruna, PIK Remaja
4. Anggota Pokja – pokja PKK
5. Anggota Pokja Kampung KB, Anggota PIK Remaja, Duta Genre
6. Anggota Saka Kencana

Apa saja alat permainan SILAGA ?


Alat permainan Silaga atau ASILAGA terdiri dari :

1. Beberan berukuran empat persegi panjang yang memuat 55 nomor kartu pesan dan gambar-
gambar yang mengarahkan materi edukatif lainnya.
2. Peralatan Audio visual berupa komputer / Laptop, sound system, LCD Projector
3. Alat Pemutar Nomor Acak berisi nomor 1 sampai 55
4. Kartu Pesan yang berisi materi yang akan dibahas, gambar-gambar lucu, perintah melakukan
suatu tindakan, perintah bernyanyi, maupun isian lain yang dapat menimbulkan suasana
kegembiraan.
5. Dalam hal Silaga seluruhnya dimainkan secara elektronik, maka mulai dari beberan simulasi,
sampai isian materi pesan pada 55 kartu pesan dibuat
dalam bentuk slide untuk ditayangkan di layar.
6. Buku catatan notulen kegiatan didukung dengan resume hasil diskusi yang ditulis dan disimpan
dalam komputer dalam folder Resume hasil Silaga
7. Alat-alat untuk koneksi internet yang memungkinkan dapat tersambung dengan peserta yang
mengikuti secara nir kabel, baik melalui Whats App Web (WA Web). Dalam kondisi
memungkinkan dapat menggunakan aplikasi meeting converence yang tersedia di google.

2
Siapa saja yang bermain Silaga ?
Untuk melaksanakan Silaga dibutuhkan personil sebagai berikut :

1. Moderator.
2. Notulis.
3. Nara Sumber sesuai tema dan pejabat wilayah
4. Pemain simulasi yang hadir langsung 5 orang.
5. Peserta secara on line 25 orang, dengan asumsi masing-masing pemain mengajak peserta 5
orang.
6. Seluruh pemain dan 25 peserta dimasukkan dalam WA Group Silaga

Bagaimana Persiapan Bermain Silaga ?


Sebelum memulai permainan dengan Asilaga, harus dipersiapkan dulu hal-hal sebagai berikut :

1. Siapkan tempat di ruang tertentu secara lesehan atau dengan meja kursi
2. Siapkan sarana komunikasi berupa alat-alat komputer, internet, Projector dan layarnya, dan
lakukan uji coba atau cek kesiapan alat
3. Siapkan beberan simulasi di atas meja atau digelar di lantai apabila permainan dilakukan secara
manual atau terpadu antara manual dan elektronik. Apabila seluruh permainan menggunakan
cara elektronik maka beberan ditayangkan di layar Projector.
4. Pastikan materi yang akan dibahas dalam simulasi sudah tertulis dalam slide untuk ditayangkan
di layar LCD atau termuat dalam kartun pesan apabila akan dimainkan secara manual
5. Pastikan peserta simulasi terhubung melalui koneksi yang tersedia
6. Catat semua peserta dalam daftar hadir pemain dan peserta Silaga
7. Pastikan moderator, Notulis dan nara sumber serta 25 peserta on line terhubung aktif dalam
WA Group Silaga siap melaksanakan kegiatan Silaga.

Bagaimana Cara Bermain Silaga ?


Setelah semua peralatan yang dibutuhkan siap dalam suatu ruangan, maka langkah permainan dapat
dilakukan sebagai berikut :

1. Moderator membuka permainan Asilaga. Notulis mengirim voice kata-kata pembukaan di


share ke WA Group Silaga
2. Sambutan Nara Sumber atau pimpinan wilayah selama 5 menit menyam- paikan inti materi
yang akan dibahas dan sasaran yang ingin dicapai.
3. Acak Nomor (ke-Satu) kemudian ambil kartu pesannya atau slidenya untuk dibacakan oleh
moderator. Masalah ditanggapi oleh 5 pemain secara bergantian dan di kirim ke 25 peserta
melalui WA Group Silaga untuk ditanggapi dengan pendapat masing-masing secara tertulis di
WA atau bisa menggunakan WA Voice.
4. Moderator mengarahkan pada kesimpulan untuk dicatat oleh Notulis apabila pendapat yang
diajukan dinilai cukup
5. Acak Nomor (ke-Dua) kemudian ambil kartu pesannya. Moderator menyampaikan dan
meminta pendapat pemain maupun peserta dengan cara menunjuk pemain untuk berbicara,
menghubungi peserta yang tergabung dalam Group WA Silaga.
6. Acak Nomor (ke-Tiga) dan seterusnya dengan cara yang menarik, mengandung unsur seni agar
tidak membosankan suasana, dan mendorong keaktifan berpendapat
3
7. Apabila jatuh pada pesan yang sudah dibahas maka dilakukan nomor acak lagi hingga
mendapatkan pesan yang belum dibahas
8. Apabila waktu sudah mencapai kesepakatan yang ditentukan ( misalnya 1 jam permainan)
maka moderator menutup kegiatan dengan membacakan kesimpulan.
9. Notulis mengirimkan kesimpulan ke group WA Silaga dalam bentuk teks, dan sejumlah 25
peserta on line wajib mengirim kesimpulan itu kepada 5 temannya melalui WA. Dengan
demikian setiap kali permainan akan menjangkau sedikitnya 125 orang sasaran edukasi.

Seperti apa contoh Kartu Pesan ?

Model kartu pesan bisa dibuat sesuai kehendak penyusun materi dengan memperhatikan unsur
keindahan seni, bobot materi yang up to date, serta bahasa sederhana yang mudah dipahami.

Contoh : 1

Contoh : 2

Mencuci tangan pakai sabun


adalah salah satu cara mencegah
infeksi dan penularan penyakit.
Bagaimana Cara Cuci tangan yang
Baik ?

4
Silakan kirim saran perbaikan
Demikian petunjuk teknis Bermain Silaga ini dibuat sebagai inovasi tehnik penyuluhan, sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat pada segmen tertentu, agar dapat menjangkau sasaran meskipun dalam
suasana Social Distancing.

Saran perbaikan inovasi ini dapat dikirim ke Bidang Dalduk Dinas PPKBPPPA Kabupaten
Temanggung, Jalan Jenderal Sudirman 130 Temanggung, Provinsi Jawa Tengah melalui email:

dalduktemanggung@gmail.com

cc : bkbpptemanggung2@gmail.com

Disusun oleh :

Kasi Advokasi & Penyuluhan

Contoh : Beberan Asilaga

5
Gambar suasana diskusi dalam SILAGA :

Tata urutan bermain SILAGA :


1. Moderator membuka permainan Silaga
2. Berdoa
3. Moderator memperkenalkan para nara sumber, notulis, pemain dan peninjau yang hadir
4. Mengucapkan 8 Fungsi Keluarga yang dilakukan secara berurutan dari pemain 1 membaca
fungsi 1, pemain 2 membaca fungsi 2, dan seterusnya
5. Sambutan pejabat wilayah atau nara sumber atau pejabat teknis yang hadir
6. Moderator menentukan nomor kartu pesan yang akan dibahas. Penentuan nomor pesan ini bisa
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya menggunakan pemutar nomor random, menunjuk
angka di kalender dengan mata tertutup, meminta pemain menyebutkan nomor yang disukai,
meminta tanggal kelahiran peserta, dan sebagainya.
7. Pemain membacakan isi pesan, kemudian memberikan pendapatnya
8. Notulis mengirim pesan ke Grup WA dan mempersilakan peserta yang terhubung secara on line
untuk menulis pendapatnya di Grup WA
9. Moderator meminta pendapat dari peserta lainnya, bisa juga meminta penonton atau peninjau
untuk mengutarakan pendapat.
10. Jika dirasa cukup, moderator meminta penjelasan singkat kepada nara sumber
11. Kesimpulan pembahasan dikirim kepada seluruh peserta melalui Grup WA
12. Moderator menutup kegiatan dan meminta kesepakatan kapan meneruskan bermain lagi hingga
55 pesan terbahas seluruhnya
13. Notulis menghapus Grup WA dalam waktu 2 x 24 jam sehingga peserta dapat melanjutkan
bertukar pikiran melalui Grup WA

6
TATA TEMPAT DENGAN MEMPERHATIKAN SOCIAL DISTANCING

LAYAR LAYLAAR
LAYAR PROJECTOR
LCD Group
WA
PROJECTOR

Pemain 2 Pemain 1

2 1 Peninjau

Pemain 4 Pemain 3

4 3
Peninjau
Notulis Pemain 5

Pejabat Wilayah/ Guru SSK Moderator Nara Sumber

Keterangan :

a. Pemain 5 orang dan masing-masing mengajak 5 orang untuk mengikuti secara


online dari rumah melalui WA Grup.
b. Peninjau dapat berasal dari Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP)
c. Nara Sumber dari Instansi Pemerintah, Tokoh Masyarakat, Duta Genre,
Penyuluh Keluarga Berencana dan Lembaga Lainnya.

SILAGA
SIMULASI LANGKAH KELUARGA

7
8 FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Agama

Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan. Disini,
orangtua berperan menanamkan nilai agama sekaligus memberi identitas agama kepada
anak. Keluarga yang berhasil menerapkan nilai-nilai agama melalui contoh dalam kehidupan
sehari-hari mampu memberikan fondasi yang kuat bagi setiap anggota keluarganya.

2. Fungsi Kasih Sayang

Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi sangat
penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang mampu
menyayangi pula. Hal ini akan menjadi modal bagi semua anggota keluarga untuk
menumbuhkan rasa kasih sayang dalam konteks yang lebih luas dan mampu mengurangi
munculnya bibit permusuhan dan anarkisme dalam masyarakat.

3. Fungsi Perlindungan

Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan
tentram. Karena itu, seburuk apapun konflik yang terjadi di dalam keluarga, hindari terjadinya
tindak kekerasan verbal maupun fisik, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.

4. Fungsi Sosial Budaya

Keluarga juga punya peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial
budaya yang ada di masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat dijunjung
tinggi, dengan berbagai macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di
masyarakat. Dari anggota keluarga yang lebih tua lah anak bisa belajar bagaimana harus
bersikap terhadap orang yang lebih tua.

5. Fungsi Reproduksi

Salah satu tujuan sebagian besar umat manusia untuk berkeluarga adalah untuk
mendapatkan keturunan. Melalui pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang
mampu menghasilkan generasi penerus. Pengetahuan kesehatan reproduksi perlu
ditanamkan sejak dini.

6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain,
yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses pendidikan untuk
pertama kalinya diterima oleh anak.

7. Fungsi Ekonomi

Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Karena


itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat
mereka kelak dapat cerdas secara finansial.

8. Fungsi Pembinaan Lingkungan

Gaya hidup ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam keluarga.
Begitu juga dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar seperti tetangga dan
masyarakat secara umum.Tanamkan sifat cinta lingkungan, tidak memboroskan listrik, air
bersih, makanan, juga membiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya sedari dini,
karena hanya dari alam lah kita dapat hidup.

Anda mungkin juga menyukai