Anda di halaman 1dari 6

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH1

Oleh
Lizza Suzanti2

A. Pendahuluan menurut jenis pemakaiannya dalam


Membuat sebuah karya tulis bidang kegiatan. Sesuai dengan sifat
ilmiah tidaklah mudah. Hal ini keilmuan, bahasa Indonesia ragam
disebabkan oleh beberapa faktor ilmiah harus memenuhi syarat
diantaranya adalah (a) kurangnya diantaranya sesuai dengan kaidah
pengetahuan tentang metodologi bahasa baku, logis, kuantitatif,
penelitian, (b) kurangnya pengalaman denotatif, dan tepat.
terutama dalam praktek penelitian Karya ilmiah merupakan hasil
secara benar, dan (c) minimnya waktu atau keluaran dari suatu kegiatan
dan dana penelitian. Mungkin tidaklah penelitian ilmiah. Karya ilmiah inilah
berlebihan jika dikatakan bahwa bagi yang nantinya akan dipublikasi dalam
para pemula, membuat karya tulis bentuk karya tulis ilmiah. Tulisan ilmiah
ilmiah masih dirasakan sebagai tugas merupakan tulisan yang didasari oleh
yang sukar. Namun, persepsi ini akan hasil pengamatan, peninjauan,
menjadi sebaliknya bila kita memahami penelitian dalam bidang tertentu,
dengan baik prosedurnya. disusun menurut metode tertentu
Pada dasarnya, tujuan karya dengan sistematika penulisan yang
tulis ilmiah adalah melaporkan hasil bersantun bahasa dan isinya dapat
kegiatan/penelitian ilmiah secara dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
sistematis, jelas, padat, dan benar. Sebuah tulisan disebut sebagai karya
Tentunya, di dalam penyampaian tulis ilmiah apabila :
pokok-pokok pikiran secara jelas a. disertakan fakta dan data yang
tersebut memerlukan medium berupa bukan merupakan khayalan
kalimat-kalimat yang jelas, lugas, dan ataupun pendapat pribadi.
benar jika dipandang dari segi tata b. disajikan dengan bentuk ilmiah,
bahasa. Oleh sebab itu dalam proses obyektif atau apa adanya.
penyusunan karya tulis ilmiah c. menggunakan bahasa baku
(ilmiah), lugas, dan jelas.
diperlukan syarat kebahasaan. Bahasa
yang digunakan dalam menulis karya B. Penelitian Ilmiah
ilmiah adalah bahasa ragam ilmiah. Pada dasarnya penelitian
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam (research) muncul sebagai upaya
bahasa berdasarkan pengelompokan manusia untuk (a) mencari kebenaran

1
atau (b) mencari solusi dari masalah mencari atau menemukan “issue”
yang dihadapinya. Sedangkan usaha penelitian atau pertanyaan yang
mencari kebenaran dapat ditempuh relevan dengan bidang studi atau
dengan berbagai cara diantaranya bidang yang dikuasainya. Tidak
penemuan secara kebetulan, trial and disarankan dengan memilih atau
error, spekulasi, pengalaman, maupun menentukan judul penelitiannya.
melalui penelitian ilmiah. Pertanyaan penelitian harus sederhana
Penelitian ilmiah adalah agar researchable. Contoh issue di
penelitian yang dilakukan secara bidang ekonomi: “mengapa tingkat
sistematis dengan metode ilmiah. tabungan masyarakat dewasa ini masih
Adapun langkah-langkah metode ilmiah rendah?” atau contoh issue di bidang
adalah : pendidikan : “mengapa hasil belajar
1. Mencari, merumuskan, dan siswa mengalami penurunan?” atau
mengidentifikasi masalah contoh issue di bidang koperasi :
2. Menyusun kerangka pemikiran “mengapa terdapat perbedaan
(Logical Construct) keberhasilan usaha pada koperasi unit
3. Merumuskan hipotesis desa?” dsb.
4. Menguji hipotesis secara empirik Dengan issue-issue seperti
5. Menarik kesimpulan contoh di atas, sadar ataupun tidak
seseorang yang mengajukan
Gambar 1 pertanyaan tersebut akan mencoba
Prosedur Penelitian Ilmiah mendapatkan jawaban-jawaban yang
sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
pengalamannya. Bila anda sebagai
mahasiswa memiliki landasan
pengetahuan atas pertanyaan-
pertanyaan tersebut, maka anda akan
memulai mencoba menjawab dengan
berbagai kemungkinan jawaban satu
persatu sesuai dengan tingkat ilmu dan
pengetahuan yang telah dikuasaiya.
Melalui proses tanya jawab tersebut
secara grafis anda akan dapat
mengamati kebenaran dugaannya
secara lebih teliti.
Langkah selanjutnya adalah
C. Menentukan Masalah membuat judul untuk model yang telah
Untuk memulai suatu penelitian dirumuskan. Dalam merumuskan judul
empiris dalam rangka menulis karya hendaknya judul tersebut harus sudah
ilmiah, sebaiknya dimulai dengan dapat memberikan gambaran kepada

2
para pembaca tentang apa yang dan operasional, maka kita tidak lagi
dibahas di dalamnya. memerlukan indikator untuk variabel
tersebut. Contoh. Mengukur berat
D. Variabel Penelitian badan seseorang, maka cukuplah
Variabel adalah besaran- ditimbang.
besaran yang dapat diukur dan
E. Kerangka Berfikir
dikuantifisir. Secara umum, variabel
Pada dasarnya, kerangka berfikir
dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
adalah mengalirkan jalan pikiran
a. Variabel Tidak Bebas
menurut kerangka logis (logical
(dependent/criterion variable)
construct) atau kerangka teoritis yang
yaitu variabel yang dipengaruhi
relevan untuk menjawab penyebab
oleh variabel lain
terjadinya fenomena/masalah.
b. Variabel Bebas
Keberhasilan dalam merumuskan
(independent/predictor variable)
kerangka berfikir tercermin oleh
yaitu variabel yang mempengaruhi,
teridentifikasinya hubungan variabel
baik secara positif maupun negatif
yang diteliti dan adanya argumentasi
terhadap variabel tidak bebas
teoretis mengenai hubungan
c. Variabel antara (intervening
antarvariabel yang diteliti.
variable) yaitu variabel yang
Adapun prosedur yang harus
berfungsi sebagai perantara
dilakukan dalam merumuskan kerangka
terjadinya pengaruh / hubungan
berfikir adalah :
antarvariabel bebas dengan
1. menentukan paradigma penelitian
variabel tidak bebas
yang akan digunakan sebagai
d. Variabel moderator (moderating
acuan untuk menjawab masalah
variable) yaitu variabel yang dapat
penelitian
mempengaruhi hubungan atau
2. secara deduktif, menentukan
pengaruh variabel bebas terhadap
hubungan antarvariabel penelitian
variabel tidak bebas
3. secara teoritis, memberikan
Satu konsep lain yang sangat
penjelasan dan argumen mengenai
penting dan pasti berhubungan dengan
pola hubungan antarvaribel
variabel adalah “Indikator”, yaitu
penelitian
sesuatu yang diteliti atau diukur, sama
4. merumuskan model penelitian,
dengan variabel. Perbedaannnya
secara matematis atau dalam
adalah pada derajat empiriknya. Jika
bentuk gambar
variabel terletak pada derajat yang
abstrak dan konseptual, maka indikator
F. Hipotesis Penelitian
terletak pada derajat empirik dan
Hipotesis merupakan jawaban
operasional. Indikator harus diturunkan
sementara terhadap masalah
dari variabel, akan tetapi apabila suatu
penelitian. Jawaban sementara
variabel sudah cukup bersifat empiris

3
tersebut diperoleh melalui kerangka untuk diterima. Perumusannya
berpikir yang didasarkan pada kajian dalam bentuk “ada… antara….
secara analisis dan konklusif. dengan …”
Jika dalam kajian teoritik
G. Populasi dan Sampel
diambil teori-teori yang sudah mapan,
Populasi adalah keseluruhan
maka peneliti memiliki landasan
(toyality) objek psikologis
berpijak yang kuat untuk menyusun
(physchological objects) yang dibatasi
kerangka berpikir bagi perumusan
oleh kriteria tertentu. Objek psikologis
hipotesis. Hipotesis seperti ini disebut
bisa merupakan objek yang
hipotesis asumsi yaitu hipotesis yang
diraba/konkret (tangible) maupun
dapat dirumuskan sebelum data
objek abstrak (untangible). Sebagai
terkumpul. Jika teori-teori mengenai
contohnya kursi dan orang adalah
variabel penelitian masih baru atau
objek yang bisa diraba; pernyataan
belum mapan maka peneliti belum
adalah objek yang bisa dilihat; motivasi
memiliki dasar yang kuat untuk
kerja adalah objek untangible.
menyusun kerangka berpikir bagi
Apabila seorang peneliti
perumusan hipotesis.
melakukan penelitian secara
Jenis-jenis Hipotesis menyeluruh terhadap sebuah populasi
a. Hipotesis Hubungan dan tertentu (complete enumeration) maka
Perbedaan penelitian tersebut dikategorikan
Hipotesis hubungan adalah sebagai penelitian sensus. Pada suatu
pernyataan rekaan yang saat sensus tidak mungkin dilakukan
menyatakan tentang saling maka satu-satunya jalan adalah
hubungan antara dua variabel atau melakukan penelitian secara sampel.
lebih yang mendasari teknik Ada beberapa teknik dalam
korelasi ataupun regresi sedangkan menarik sampel, diantaranya :
hipotesis perbedaan adalah 1. Random sampling/sampling acak
hipotesis yang menyatakan - Sampling acak sederhana yaitu
perbedaan atau ketidaksamaan dengan menggunakan lotre/
antarvariabel tertentu yang undian terhadap populasi
disebabkan oleh adanya pengaruh - Sampling acak beraturan (ordinal
variabel yang berbeda – beda. sampling) dengan mengambil
nomor subjek dengan jarak yang
b. Hipotesis Nol dan Alternative/Kerja sama. Contohnya dengan
Hipotesis Nol (H0) diformulasikan kelipatan 3,5,10 dst.
untuk ditolak sesudah pengujian. - Sampling acak dengan bilangan
Perumusannya dalam bentuk “tidak random yaitu dengan membuat
ada…antara… dengan …” sedangkan tabel yang disusun dengan urutan
Hipotesis Alternative/Kerja (Ha) diuji tertentu dari subjek.

4
2. Sampling kelompok / cluster c. Angket Gabungan (terbuka dan
sampling, yaitu mengambil sampel tertutup).
dengan membuat ciri dari kelompok
populasi. Contohnya kls 1 SMP I. Analisis Data
dengan latar belakang pekerjaan Sama halnya dengan teknik
atau pendidikan orang tua mengumpulkan data, maka teknik dan
3. Sampling berstrata atau bertingkat, prosedur analisis data yang digunakan
yaitu apabila dalam populasi peneliti beserta alasannya juga perlu
terdapat strata. dijelaskan.
Yang perlu diperhatikan dalam Analisis data dilakukan sesuai
menentukan jumlah sampel dari dengan kebutuhan penelitian dan
sebuah populasi adalah bahwa metode penelitian apakah memerlukan
penarikan sampel harus dapat mewakili normalitas data, linieritas data,
populasi. deskripsi data, dan sejenisnya sebelum
melakukan analisis (Chi Kuadrat,
H. Teknik Pengumpulan Data Korelasi, Regresi, dsb).
Pengumpulan data adalah Analisis data dapat dilakukan
prosedur sistematik dan standar untuk secara manual maupun komputer
memperoleh data yang diperlukan. dengan program-program statistik yang
Metode/teknik yang digunakan dalam telah diakui, baik skala nasional
pengumpulan data disertai alasannya maupun internasional.
perlu dijelaskan. Demikian pula, data
J. Sistematika Laporan Hasil
yang terkumpul dari setiap variabel
Penelitian
harus jelas skala pengukurannya,
Secara umum, sistematika
sehingga dapat membantu
laporan hasil penelitian terdiri dari :
pendeteksian kecocokan skala data
Bab I Pendahuluan
dengan teknik analisis.
1.1 Latar Belakang Masalah
Instrumen Pengumpulan data dengan 1.2 Identifikasi dan Rumusan
menggunakan angket Masalah
Angket merupakan daftar 1.3 Tujuan Penelitian
pertanyaan yang diberikan kepada 1.4 Kegunaan Penelitian
orang lain dengan tujuan agar
responden dapat memberikan respons Bab II Kajian Teori, Kerangka Pemikiran,
sesuai dengan permintaan pengguna. dan Hipotesis
Angket dibedakan menjadi 3 Jenis, 2.1 Kajian Teori
yaitu : 2.2 Kerangka Pemikiran
a. Angket Terbuka; 2.3 Hipotesis
b. Angket Tertutup

5
Bab III Metode Penelitian Masri Singarimbun & Sofyan Effendi.
3.1 Objek dan Subjek Penelitian (2003). Metode Penelitian Survey.
3.2 Metode Penelitian Jakarta: LP3ES.
3.3 Definisi Operasional Variabel Moch. Nazir. (2002). Metode Penelitian.
3.4 Populasi dan Sampel Jakarta: Ghalia Indonesia.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan
Data Sudjana. (1993). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.
3.6 Teknik Analisis Data
Tim TPPS Program Studi Pendidikan
Bab IV Hasil Penelitian dan Ekonomi dan Koperasi. 2008.
Pembahasan Pedoman Operasional Penulisan
4.1 Hasil Penelitian Usulan Penelitian dan Skripsi.
4.1.1 Deskripsi Subjek Bandung : Jurusan Pendidikan
Penelitian Ekonomi FPIPS UPI
4.1.2 Deskripsi Objek Penelitian Winarno Surachman. Dasar-Dasar dan
4.1.3 Analisis Data dan Teknik Research. Bandung: Tarsito.
Pengujian Hipotesis
1
4.2 Pembahasan

Bab V Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-saran

Daftar Kepustakaan
Bambang Suwarno. (2009). ”Pengantar
Metode Penelitian Kuantitatif”.
Makalah pada Diskusi Ilmiah
Metodologi Penelitian Pada Program
Studi Pendidikan Ekonomi dan
Koperasi FPEB UPI, Bandung.

Harun Al Rasyid. (1993). Teknik Penarikan


Sampel dan Penyusunan Skala.
Bandung : Universitas Padjadjaran.

Kusnendi. (2003) ”Masalah, Kerangka


Berfikir, dan Hipotesis Penelitian”.
Makalah pada Diskusi Ilmiah
Metodologi Penelitian pada Program
1
Studi Pendidikan Ekonomi dan Disampaikan dalam Pelatihan Karya Tulis
Ilmiah Mahapropesi Tanggal 17 Oktober 2009
Koperasi UPI, Bandung. 2
Dosen pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI

Anda mungkin juga menyukai