Anda di halaman 1dari 12

KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH SEJARAH DAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu :
Made Agung Raharja.,M.Cs

Disusun Oleh:
I Putu Rama Anadya 1808561072 (D)

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya pajatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas
semua berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini.

Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
bagi saya maupun orang lain yang membaca, agar dapat menambah wawasan
serta informasi.

Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan


yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih
memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.

I
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................I

DAFTAR ISI...........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

2.1 Sejarah Kewirausahaan.............................................................................2

2.2 Konsep Kewirausahaan.............................................................................4

BAB III PEUTUP....................................................................................................7

Kesimpulan...........................................................................................................7

Saran.....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif


yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah


atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.


Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan
tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan
dalam perekonomian nasional.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah kewirausahaan?


2. Bagaimana konek kewirausahaan?
1.3 Tujuan

Setelah makalah ini dibuat, diharapkan agar pembaca mampu mengerti dan
memahami sejarah dari kewirausahaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kewirausahaan

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard


Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal
sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa
istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman
dikenal dengan unternehmer.

Pada mulanya perilaku Kewirausahaan atau Enterpreneurship dimulai ketika


manusia telah mengenal konsep ekonomi, sehingga sejarah Kewirausahaan masih
sangat erat kaitannya dengan sejarah perkembangan ilmu Ekonomi yang ada di
dunia. Berawal dari perilaku-perilaku manusia memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pertama yang utama, adalah mereka berupaya memenuhi kebutuhan yang
sifatnya mendasar. Kebutuhan ini oleh ilmu ekonomi disebut sebagai kebutuhan
Primer/ kebutuhan pokok, kebutuhan ini pemenuhannya bersifat wajib dan tidak
dapat ditunda lagi. Kebutuhan primer selalu sama untuk masing-masing manusia,
yaitu pakaian, makanan-minuman dan tempat tinggal. Selanjutnya ada kebutuhan
tingkat dua yang merupakan kebutuhan sekunder. Jenis kebutuhan ini merupakan
kebutuhan pendukung yang pemenuhannya dapat ditunda. Kebutuhan sekunder
manusia bersifat fleksibel dan tidak dapat dipukul rata untuk semua manusia.
Kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan tersier yang sifatnya mewah.
Kebutuhan jenis ini dipenuhi bukan karena merupakan kebutuhan yang sifatnya
wajib dan mendasar, tetapi karena adanya kepuasan lain berupa gengsi yang akan
didapat saat kebutuhan ini terpenuhi. Sifatnya nyaris serupa dengan kebutuhan
sekunder, yakni sangat fleksibel sehingga tidak dapat diseragamkan untuk semua
orang. Tingkat pemenuhan kebutuhan tersier dipengaruhi oleh kelas sosial
ekonomi dan selera dalam diri manusia. Jenis kebutuhan ini bias ditunda, dan
apabila tidak mampu dipenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan hidup
manusia.

Setelah mengenal klasifikasi kebutuhan, manusia berupaya memenuhi


kebutuhan-kebutuhan itu dengan berbagai cara, perilaku inilah yang dipelajari
dalam ilmu ekonomi. Manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok/ primer bisa
menggarap tanah (bertani, berkebun), membuat tambak atau bahkan dengan
kegiatan membuat barang atau manufaktur. Sayangnya karena perbedaan faktor
geografis dan skill yang berbeda-beda, tidak semua manusia mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga muncul perilaku manusia yakni melakukan sesuatu

2
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang lain. Kegiatan niaga
(perdagangan) mulai dikenal, dan ilmu bisnis mulai dapat dipelajari.

Sejarah kewirausahaan dapat dibagi menjadi beberapa periode, yaitu;

1. Periode awal sejarah


kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo.
Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif.
Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil
keuntungan yang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak
aktif adalah pihak yang menggunakan modal tersebut untuk berdagang
antara lain dengan mengelilingi lautan. Mereka menghadapi banyak
resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi keuntungan yang diperoleh
sebesar 25%.
2. Abad pertengahan
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini
wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek
besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka
menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan
oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang
yang bekerja dalam bidang arsitektural.
3. Abad 17
Tahun 1755 Ricahard Cantillon meperkenalkan konsep Wirausaha. Di
Luar negeri konsep wirausaha dikenal sejak abad ke 16. Di Belanda
wirausaha dikenal sebgai Ondernemer, di Jerman dikenal Unternehmer.
Tahun 1950-an pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa
Negara, seperti; Kanada, Amerika dan beberapa Negara di Eropa. Tahun
1970-an banya universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau ilmu
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an hamper 500 sekolah di
Amerika Serikat sudah memeberikan pendidikan kewirausahaan.
4. Abad 18
Seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal, tetapi
dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan
akan membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya.
Pada masa itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai
seorang penemu.
5. Abad 19
Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai
seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk
meningkatkan pertambahan nilai personal.
6. Abad 20
Pada abad ini, gagasan wirausaha sebagai penemu mulai dikenalkan;
Fungsi wirausaha adalah untuk melakukan reformasi atau revolusi pola-

3
pola produksi dengan mengeksploitasi penemuan atau, secara umum,
menggunakan teknologi baru (yang sebenarnya belum pernah dicoba
orang lain) untuk menghasilkan produk baru atau menghasilkan produk
lama dengan cara baru, membuka sumber bahan baku baru, membuka
pasar baru, dengan mengorganisir kembali industri yang ada sekarang.
Konsep inovasi sangat menonjol pada masa ini. Inovasi untuk
mengenalkan sesuatu yang baru adalah sebagian dari tugas berat
wirausaha. Inovasi tidak saja membutuhkan kemampuan untuk
menghasilkan dan mengembangkan konsep tetapi juga harus mengerti
segala kekuatan yang bekerja atau terdapat di lingkungan (sekitarnya).
Sesuatu yang baru bisa berupa produk baru atau sebuah sistem baru,
untuk simplikasi struktur organisasi baru. Kemampuan inovasi adalah
sebuah instinks yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Sehingga, selain Ilmu kewirausahaan di Indonesia baru dikenalkan pada
akhir abad ke 20, namun praktiknya sudah sejak dulu ada, bahkan sejak
jaman colonial kegiatan perniagaan dan bisnis sudah ada di Indonesia.
Pada akhir abad 20, pendidikan kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah dan perguruan tinggi saja. Pendidikan
kewirausahaan melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat semakin berkembang seiring dengan
perkembangan dan tantangan ekonomi seperti krisis moneter yang sempat
melanda di akhir tahun 90-an.
2.2 Konsep Kewirausahaan

Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang.


Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif
berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.

Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa
yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An
entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty
for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and
asembling the necessary resources to capitalze on those
opportunities”. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil
keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan

4
inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih
sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang
yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan
dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki
jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.

Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik


dengan  kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business). Padahal,
dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu  identik dengan karakter
wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh
seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan,
baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu


berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan
meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan
perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari
kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat
bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan
melalui cara-cara sebagai berikut:

1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),

2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),

3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing
products or services),

4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa


yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding
different ways of providing more goods and services with fewer
resources).

Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada
peran pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter  wirausaha juga dimiliki oleh
orang-orang  yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada pada
setiap orang yang menyukai perubahan,   pembaharuan, kemajuan dan tantangan,
apapun profesinya.

Dengan demikian, ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:

5
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)

2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah


usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)

3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru


(kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai
lebih.

4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru


dan berbeda (Drucker, 1959)

5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian


dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan


mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan.

Berdasarkan keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa


kewirausahaan adalah  nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku
seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo (1999), memberikan  ciri-ciri seseorang
yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya  diri, (2)
berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa
kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6)  keorisinalan.

Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus
dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman
usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang wirausaha adalah
seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan
berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau
kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara
riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan
kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian

6
untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan
ide dan meramu sumber daya.

7
BAB III
PEUTUP
Kesimpulan
Kewirausahaan atau Enterpreneurship sudah dimulai ketika manusia telah
mengenal konsep ekonomi, sehingga sejarah Kewirausahaan masih sangat erat
kaitannya dengan sejarah perkembangan ilmu Ekonomi. Kewirausahaan adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Sejarah kewirausahaan dibagi menjadi beberapa periode, mulai dari periode
awal sejarah hingga periode saat ini yaitu abad 20. Pada periode 20 indonesia
dikenalkan dengan kewirausahaan, akan tetapi penerapan kewirausahaan di
Indonesia jauh sebelumnya bahkan pada jaman colonial.
Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengerti dan paham
akan sejarah dan konsep kewirausahaan. Selain itu, pembaca dapat mengambil sisi
positif sekaligus mengasah kemampuan untuk menjadi wirausahawan yang kreatif
dan inovatif.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, Akhmad. 2011. Konsep Kewirausahaan dan Pendidikan Kewirausahaan


di Sekolah. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/ (diakses 21
September 2020)
Harioanto. 2018. Sejarah Kewirausahaan. https://harianto05091995.blogspot.com/
(diakses 21 September 2020)
Kekeyzakaria. 2017. Sejarah Kewirausahaan.
https://kekeyzakaria5.wordpress.com/ (diakses 21 september 2020)
Ansyari, Insa. 2013. Makalah Kewirausahaan. https://learnmine.blogspot.com/
(diakses 21 September 2020)

Anda mungkin juga menyukai