Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEDOMAN PENYUSUNAN RKAP

4.1 Jadwal Penyusunan RKAP


Berdasarkan surat keputusan Kantor Direksi No : PTPN .IX.0 / SE /093 / 2008,
tanggal 28 Mei 2008 tentang Pedoman Penyusunan RKAP tahun 2009 dan SSB Direksi
Nomor: 9.5. T/EDR/SSB/808, tanggal 12 Desember 2008 tentang Break down RKAP
mengenai tugas dan jadwal penyusunan.
Sesuai ketentuan yang tercantum dalam UU No. 19 tahun 2003 pasal 22 dan SK
Menteri BUMN No. KEP-101/MBU/2002, Direksi di wajibkan menyampaikan
rancangan RKAP kepada rapat umum pemegang saham (RUPS) paling lambat 60 hari
sebelum memasuki tahun anggaran perusahaan.
Adapun jadwal penyusunan RKAP adalah sebagai berikut
4.1.1 Pertengahan tahun sudah mulai membuat angka dasar RKAP meliputi :
a. Areal Konsesi
b. Mutasi Areal Tanaman
c. Produksi Per Ha Himpunan kebun
d. Investasi Non Tanaman
e. Produksi Himpunan Kebun
Usul Penghapusan Tanaman Menghasilkan
Biaya Tanaman Per Ha, harga pokok produksi/ kg.
4.1.2 Dikirim ke kantor Direksi sekitar bulan Juli – Agustus.
Dirapatkan bersama sehingga menghasilkan pedoman RKAP yang dikirim ke
kebun- kebun.
4.1.3 Setelah pedoman turun kebun membuat RKAP tahunan sesuai pedoman. RKAP
tahun 2009 dari kebun-kebun dalam bentuk tahunan paling lambat diterima dari
kantor direksi tanggal 20 Juli 2008 sebanyak 9 (sembilan) expl.dengan distribusi :
1. Bagian pembiayaan = 2 Expl.
2. Bagian Tanaman = 1 Expl.
3. Bagian Pemasaran / Pengadaan = 1 Expl.
4. Bagian Teknik / Pengolahan = 1 Expl.
5. Bagian SDM dan Umum = 1 Expl.
6. Biro SPI = 1 Expl.
7. Sekretaris Perusahaan = 1 Expl.
8. Bagian Perencanaan dan Pengembang = 1 Expl.
4.1.4 Setiap kebun membuat RKAP tahunan maka dirapatkan kembali oleh manajemen,
sehingga mendapatkan kesepakatan, setelah itu Break Down RKAP per bulan.

Proses Penyusunan RKAP


Adapun proses penyusunan RKAP di PTP Nusantara IX (Persero) kebun Krumput
adalah:
1. Meneliti himpunan Areal Konsesi (TM, TBM, pembibitan, lahan cadangan dst)
dirinci per Komiditi dan Afdeling.
2. Merencanakan produksi dan investasi.
3. Kantor pusat menyusun pedoman mengenai rencana produksi, rencana tanaman baru,
tanaman ulang, biaya produksi, biaya panen dan investasi lainnya.
4. Kebun-kebun menyusun rencana produsksi biaya tanaman, biaya panen, biaya umum
termasuk daftar luas areal, rencana tanaman baru, rencana tanaman ulang serta
rencana investasi lainnya.
5. Peninjauan rencana-rencana taksasi/taksiran oleh bagian tanaman dan teknik dan
dibahas dengan pengurus perkebunan.
6. Rencana produksi kebun, luas areal dan rencana tanaman baru investasi lainnya
dikompilasi oleh urusan perencanaan dikantor pusat.
7. Peninjauan dan pengesahaan rencana oleh pimpinan.
8. Rencana produksi, rencana tanaman baru, tanaman ulang, dan usulan anggaran
investasi yang telah disetujui disertai dengan petunjuk-petunjuk anggaran dan dikirim
di kebun-kebun.
9. Penyusunan rencana anggaran kebun.
10. Peninjauan RKAP oleh kepala bagian yang bersangkutan.
11. Kompilasi (Himpunan) RKAP oleh unit penyusunan rencana kerja di kantor pusat.
12. Peninjauan persetujuan RKAP oleh Direksi.
13. Penyusunan rencana kerja kantor pusat oleh kepala bagian yang bersangkutan.
14. Peninjauan dan persetujuan kerja PTPN oleh Direksi.
15. Mengirimkan usulan anggaran kerja kepada Direksi
16. Mengirim kembali rencana anggaran PTPN yang telah disahkan kepada yang
berkepentingan.
4.2 Pedoman Penyusunan RKAP
Pedoman penyusunan RKAP ini diatur dalam buku pedoman penyusunan RKAP
yang setiap tahunnya dibuat dan diberikan oleh kantor Direksi. Selain itu, perlu
diperhatikan juga adanya surat edaran (SE) dari kantor Direksi. SE ini menjelaskan secara
umum uraian tugas dan jadwal penyusunan RKAP.
Dalam penyajian data RKAP yang akan disusun harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Penyusunan standar fisik dan tarif biaya oleh bagian terkait, dengan berpedoman pada
realisasi RKAP dua tahun sebelumnya terutama dalam pencapaian produksi. Sehingga
standar yang akan diterapkan dalam penyusunan RKAP dapat mencerminkan upaya-
upaya peningkatan efisiensi.
- Uraian tugas masing-masing bagian, karena penyusunan RKAP merupakan tanggung
jawab semua tingkat manajemen yang ada dalam perusahaan.
- Mendayagunakan SDM karyawan/ karyawati semaksimal mungkin dengan maksud
untuk meningkatkan kinerja.
- Pemeliharaan tanaman sesuai standar teknis tanaman dengan sasaran peningkatan
produksi.
- Pencapaian produksi semaksimal mungkin tanpa merusak kultur teknis tanaman.
- Rencana investasi yang diusulkan berdasarkan prioritas/ urgensi dengan sasaran:
a. Dibidang tanaman yaitu, untuk menjaga agar terdapat kelestarian dan komposisi
umur tanaman yang ideal.
b. Dibidang non tanaman yaitu, diprioritaskan bagi alat-alat maupun sarana yang
menunjang peningkatan produksi.
BAB V
PENYUSUNAN RKAP

5.1 Areal Konsensi dan Rencana Produksi


Himpunan areal konsensi dan rencana produksi mempunyai hubungan yang sangat
erat, karena penyusunan rencana produksi mengacu pada luas areal konsensi yang ada.

5.1.1 Rencana Areal Konsensi


Menyusun areal konsensi merupakan langkah awal dalam penyusunan RKAP.
Dalam memproyeksikan posisi areal per Januari menjadi areal konsesi awal tahun
berikutnya (awal tahun) perlu dilihat adanya kemungkinan yang terjadi dalam tahun ini
termasuk mutasi areal dalam RKAP 2. Selanjutnya rencana areal konsesi ini dirangkum
dalam RKAP 1 – Himpunan Areal Konsesi.
Bagian yang penting dalam menyusun areal konsensi yaitu bagian afdeling. Dari
susunan areal konsensi per afdeling, kemudian dihimpun menjadi himpunan areal
konsensi kebun. Luas areal konsensi kebun Krumput terdiri dari :
1. Areal tanaman
a. Tanaman Menghasilkan (TM) yaitu seluas 1.360,79 Ha
b. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) yaitu seluas 373,79 Ha
c. Tanaman Tahun Ini (TTI) yaitu seluas 100,00 Ha
d. Areal sampingan tebu yaitu seluas 80,00 Ha
2. Areal lain-lain yaitu seluas 51,95 Ha
3. Areal cadangan yaitu seluas 84,72 Ha
Dengan mengetahui jumlah luas areal konsensi kebun, maka selanjutnya dapat
disusun rencana produksi kebun.

5.1.2 Rencana produksi


Penyusunan rencana produksi dimulai dengan mempelajari RKAP 1-6 dan RKAP
37.Rencana produksi mulai disusun di bagian tanaman bekerja sama dengan pihak pabrik
untuk mengetahui jumlah produksi yang masuk dari afdeling ke pabrik yang berupa
Lateks. Kapasitas produksi di PTPN IX (Persero), Kebun Krumput adalah 1.605.500 kg
(kering).
Untuk memenuhi rencana produksi agar target produksi karet yang telah ditentukan
oleh kantor Direksi dapat tercapai, harus melihat kemampuan produksi dari masing-
masing afdeling pada RKAP 5-6 – Rencana Produksi Per Afdeling Per Tahun Tanam.
Selain memperhatikan luas areal konsensi dan komposisinya, yang perlu diperhatikan
adalah:
a. produksi yang sebenarnya dalam tahun yang bersangkutan dan tahun-tahun
sebelumnya menurut catatan di kantor kebun.
b. Data statistik lainnya mengenai trend produksi dari masing-masing klon/ varietas
yang ada.

5.2 Rencana Biaya Produksi


Merupakan hal yang penting dalam menghitung dan mengetahui harga pokok, dan
juga merupakan himpunan biaya dari anggaran belanja biaya tanaman, berdasarkan
rencana produksi tanaman dan rencana produksi pabrik, anggaran belanja gaji, upah,
biaya sosial karyawan (Pedoman RAB, 1975).
Komponen biaya produksi dan pengolahan PTPN IX (Persero) Kebun Krumput ini
terdiri dari:
Rekening Uraian
600.00.00-01 Gaji, tunj, dan by.sosial kary.pimpinan
600.00. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan :
00 Gaji & Biaya Sosial kar.pelaksana
20/29 Pemeliharaan Jalan, Saluran air dan Teras
30/39 Penanaman/Penyisipan
40/49 Penyiangan
50/59 Hama dan Penyakit
60/69 Pemupukan
70/79 Biaya Beban Langsung
90/99 Lain-lain
602.00 Panen dan Pengangkutan
00/09 Panen
10/19 Pengangkutan ke pabrik
603. 01. Pengolahan
00/09 Gaji dan biaya sosial kary.pelaksana
10 Alat dan perkakas kecil
11 Bahan Kimia dan Pelengkap
20/29 Biaya Analisa
30/39 Bahan Bakar dan MInyak Pelumas
40/49 Biaya Penerangan dan Air
604.01 Pemeliharaan
00 Bangunan Pabrik
01 Mesin & Perlengkapan Pabrik
02 Perabot dan Perlengkapan Pabrik
05 Instalasi Bengkel
605 Biaya Pengepakan
606 Asuransi Pabrik
607 Pengolahan dari :
00 Kebun se-induk
01 Lain-lain

Masing-masing rekening diatas selanjutnya dijumlahkan dan hasilnya ditambahkan


dengan rekening 400/460- Biaya umum dan tercatat dalam RKAP 7. Konsep RKAP
untuk rencana biaya produksi dimulai dari perhitungan luas TM masing-masing afdeling,
jadi jumlah biaya produksi berasal dari jumlah biaya TM ditambah dengan biaya
pengolahan. Sedangkan biaya produksi/ Ha adalah jumlah biaya produksi dibagi luas
areal TM.

5.3 Rencana Kebutuhan Pemakaian Barang/ Bahan


Pengadaan barang/bahan dilakukan melalui daftar permintaan barang bahan
(DPBB) kepada kantor Direksi. Setelah barang/ bahan dibeli baik pembelian yang berasal
dari kebun maupun yang berasal dari kantor direksi maka barang/ bahan dapat digunakan
dalam proses produksi.
Kebutuhan akan barang/bahan ini dicatat di RKAP 22 - Himpunan rencana
kebutuhan barang/bahan. Kebutuhan akan barang/bahan ini berpedoman pada kebutuhan
barang/bahan pada tahun-tahun sebelumnya. Khusus untuk harga, biasanya diestimasikan
naik sebesar 20% dari harga tahun sebelumnya.
Pengadaan barang yang dilakukan antara lain:
 Pupuk
 Obat dan Bahan Kimia Pestisida
 Bahan lain dalam proses penanaman dan pemeliharaan tanaman
 Bahan-bahan untuk panen
 Alat pertanian

5.4 Rencana Biaya Umum Dan Biaya Karyawan Serta Alokasinya


5.4.1 Rencana Biaya Umum
Rencana biaya umum dirangkum dalam RKAP 33 - Anggaran belanja biaya
umum, rekening 400 sampai dengan 426. Rencana biaya umum merupakan semua
pengeluaran yang harus dibayar sebagai biaya, yang terdiri dari biaya – biaya yang
tidak langsung mempengaruhi produksi, sehingga biaya umum adalah uraian dari
rekening netral. Uraiannya adalah sebagai berikut:
Rekening Uraian
400 Gaji, tunj.sosial kary.pimpinan
401 Gaji, tunj.sosial kary. pelaksana
402 Honorer
406 Pengangkutan,perijin,penginapan
407 Biaya Percobaan
410 Rumah
411 Bangunan dan pekarangan
412 Mesin dan instalasi
413 Jalan, jembatan dan saluran air
414 Perlengkapan/Alat-alat
420 Iuran dan sumbangan
421 Pajak
422 Asuransi
423 Biaya keamanan
424 Biaya penerangan
425 Biaya persediaan air
426 Biaya lain-lain
5.4.2 Rencana Biaya Umum Karyawan Pimpinan
RKAP yang digunakan untuk rencana biaya umum bagi karyawan pimpinan
antara lain:
- RKAP 14-15 - Anggaran belanja gaji, tunjangan & biaya sosial karyawan
pimpinan.
RKAP ini berisi perincian biaya gaji dan tunjangan serta biaya sosial bagi
karyawan golongan III A sampai IV D. RKAP ini juga berisi rekening 213 -
Kesejahteraan karyawan.
- RKAP 16 - Lampiran gaji, tunjangan karyawan pimpinan.
Berisi perincian biaya sosial karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana.
RKAP ini berisi uraian biaya bersama pengalokasiannya.

5.4.3 Rencana Biaya Umum Karyawan Pelaksana


RKAP yang digunakan untuk rencana biaya umum bagi karyawan pelaksana
antara lain:
- RKAP 17 - Anggaran belanja premi dan lembur
RKAP ini berisi daftar anggaran belanja premi dan lembur bagi karyawan
pelaksana selama satu tahun.
- RKAP 18 - Anggaran belanja gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan
pelaksana
RKAP ini diperuntukkan bagi karyawan pelaksana dengan golongan I A
sampai dengan II D.
RKAP ini berisi rekening 211 - Gaji karyawan pelaksana, yang terdiri dari
gaji pokok beserta tunjangan; dan rekening 214 - Kesejahteraan karyawan.
- RKAP 20 - Biaya karyawan pelaksana – upah
RKAP ini berisi anggaran biaya karyawan pelaksana untuk upah selama
satu tahun anggaran. RKAP ini mencantumkan per masing-masing bidang
pekerjaan bersama dengan jumlah tenaga kerja serta upahnya.
- RKAP 23 - Rencana kebutuhan beras
RKAP ini hanya diperuntukkan bagi karyawan pelaksana. Mencantumkan
jumlah kebutuhan beras karyawan selama satu tahun.
5.5 Menyusun RKAP Kebun Fisik dan Biaya Yang Dilaksanakan Secara Menyeluruh

Dalam tahap ini penyusunan dimulai dari masing – masing afdeling , yang
berpedoman pada norma atau standar yang ditetapkan oleh Direksi berdasar surat edaran.
Anggaran ini disusun berdasar tarif yang telah ditentukan. Setelah semua afdeling
menyusun anggaran, kemudian diserahkan ke kantor kebun untuk diperiksa oleh sinder
kantor, sinder kepala dan disetujui oleh administratur. Setelah anggaran diperiksa, akan
direkapitulasi oleh bagian kantor tata usaha dan dianalisa kembali oleh administratur.

Kemudian RKAP ini akan dikirim ke kantor Direksi untuk dibahas oleh bagian-
bagian terkait. Bila telah disetujui, maka kantor kebun akan membukukan anggaran
tersebut. Anggaran yang telah disetujui akan disebarkan ke masing-masing afdeling untuk
dapat digunakan.

5.6 Menyusun RKAP Pendapatan Dan Biaya Lain – Lain

RKAP pendapatan di kebun/unit biasanya tidak dianggarkan. Hal ini dikarenakan


pendapatan atas penjualan hasil produksi hanya dilakukan oleh kantor Direksi. Namun,
pendapatan masih bisa diperoleh dari penjualan sampingan tebu Anggaran pendapatan
sampingan tebu terdapat dalam rencana perhitungan Rugi/ Laba Sampingan Tebu.

Sedangkan biaya lain – lain hanya biaya sampingan tebu tebang akan datang yang
perhitungannya terdapat di RKAP 25 yakni Rencana Pemeliharaan Tanaman
Menghasilkan Afdeling yang berisi himpunan rencana anggaran biaya produksi budidaya
gula ( tebang tahun akan datang).

Anda mungkin juga menyukai