HUKUM PERBANKAN
Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNUNG JATI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Individu Mata Kuliah Hukum Bisnis. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan atau petunjuk maupun pedoman bagi yang membaca
makalah ini.
kekurangan dan kesalahan. Saran dan kritik yang membangun akan penulis terima
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengaturan Likuidasi Bank................................................................... 5
B. Perlindungan Nasabah Terhadap Likuidasi Bank................................. 7
C. Rahasia Bank........................................................................................ 10
D. Pengertian Rahasia Bank dan Teori Rahasia Bank............................... 16
E. Pelanggaran Rahasia Bank dan Pengecualian Rahasia Bank............... 19
F. Pengertian Kredit.................................................................................. 26
G. Penyebab Kredit Macet......................................................................... 26
H. Penyelesaian Kredit Macet................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dimilikinya.
demikian, kondisi sektor perbankan yang sehat dan kuat penting menjadi
menjanjikan keuntungan yang besar jika di kelola secara baik dan hati-
tanpa di dukung dengan aturan perbankan yang baik dan sehat. Pemerintah
1
melalui otoritas keuangan dan perbankan berwenang menetapkan aturan
sehat, kuat dan kokoh. Hal ini mengingat kebijakan di bidang perbankan
dapat dikembalikan secara utuh atau tidak, maklum selaku nasabah tidak
bank lokal berpindah ke bank asing, bahkan tidak sedikit yang di bawa ke
luar negeri.
2
Apabila bank mengalami kesulitan likuiditas, kemungkinan besar
terjadi efek yang menular khususnya apabila suatu bank di-rush, yaitu
Tahun 1998 dan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 (Pasal 37). Atas
3
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
No. 24 Tahun 2004 jo UU No. 7 Tahun 2009 tentang Penetapan Perpu No.
negara.
5
tidak dapat melanjutkan usahanya dan harus dicabut izin usahanya, LPS
(LPS) yang berbentuk badan hukum dan diatur lebih lanjut dengan
dengan membentuk suatu lembaga yang independent yang diberi tugas dan
bank dimaksud yaitu LPS. Ketentuan dalam Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-
menetapkan fungsi dan tugas LPS. Fungsi LPS adalah menjamin simpanan
6
Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan
Peraturan Pemerintah.
biasa bertentangan satu sama lain. Berkaitan dengan itu, Hukum harus
7
usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian, (6) cara pemberian kredit yang
Hukum itu.
8
mengenai perlindungan pemberian kredit pada nasabah.[9] Dalam
nasabah penerima kredit atau disebut nasabah debitur serta pengguna jasa
berakar dari suatu perjanjian. Hal ini tampak dari Pasal 2 angka 5 UU No.
9
dibayar dari hasil penjualan harta kekayaan bank yang bersangkutan
sehingga nasabah yang dirugikan oleh nasabah bank yang bermasalah dan
C. “Rahasia Bank”
mengetahui secara pasti apa-apa yang boleh dan tidak boleh diberikan
pada pihak luar oleh Bank. Dalam dunia modern sekarang ini, hampir
setiap orang yang telah cukup umur berhubungan dengan Bank, entah
10
2. Lingkup Rahasia Bank
“Simpanannya”.
11
kewajiban rahasia bank setelah nasabahnya tidak lagi menjadi nasabah
bank yang bersangkutan? Hal ini ternyata tidak diatur atau ditentukan
undang-undang no.10/1998.
Pegawai Bank
sasaran tindak pidana rahasia bank menurut pasal tsb terlalu luas,
karena berarti rahasia bank berlaku bagi siapa saja yang menjadi
12
penyimpan dan simpanannya, seperti: pramubakti, satpam, pengemudi,
menjadi pegawai bank tersebut, bisa karena telah tiba masa pensiun,
seumur hidup.
13
anggota dewan komisaris, pengawas, pengelola atau kuasanya,
atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank, khusus bagi bank yang
keluarga pengurus.
14
Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana dapat diberikan
Atas permintaan ahli waris yang sah dari nasabah penyimpan dana
15
Mengubah Undang-undang no.10/1998, atau Memberikan
tersendiri.
jasa-jasa lain, yang dilakukan nasabah melalui bank. Oleh karena itu
telah maupun yang akan menyimpan dananya, maupun yang telah atau
16
zaman dan kebutuhan masyarakat rumusan tentang rahasia bank itu pun
17
Selanjutnya ketentuan Pasal 1 angka 16 tersebut diubah
atas diubah menjadi Pasal 40 ayat (1) UU No. 10 Tahun 1998, yang
dimaksud dalam Pasal 41, 41A, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal
44A.
dan ruang lingkup mengenai rahasia bank yang diatur dalam UU No. 7
18
penyimpan ini tidak mempercayai bank di mana ia menyimpan
usahanya dalam keadaan apa pun, baik dalam keadaan biasa atau
terabaikan.
Secara tegas dinyatakan bahwa ada dua jenis tindak pidana yang
mereka yang tanpa membawa perintah atau izin dari Pimpinan Bank
Indonesia dengan sengaja memaksa bank atau pihak yang terafilisi untuk
19
memberikan keterangan yang harus dirahasiakan oleh bank. Hal ini di
tentukan oleh Pasal 47 ayat (1). Kedua, tindak pidana yang dilakukan oleh
ayat (2).
Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) tersebut berbunyi sebagai berikut:
1. Barang siapa tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari pemimpin
dan Pasal 42, dengan sengaja memaksa bank atau pihak terfiliasi untuk
kurangnya 2 (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun serta denda
20
Pengecualian Rahasia Bank
tahun 1992 jo. UU No. 10 Tahun 1998 adalah mengacu kepada ketentuan
Pasal 40 ayat (1) UU No. 10 Tahun 1998 yang menentukan bahwa bank
sebagai berikut:
menentukan bahwa:
kepada BUPLN/PUPN
21
diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara
nasabah debitur.
Bank Indonesia dapat memberikan izin kepada polisi, jaksa atau hakim
22
tentang keadaan keuangan nasabah yang bersangkutan dan
tersebut.
rahasia bank.
bank lain.
sebab itu, pelaksanaan dari ketentuan ini lebih lanjut diatur oleh Bank
Tahun 1998.
23
6. Atas Permintaan, Persetujuan atau Kuasa dari Nasabah Penyimpan
tersebut.
Dari ketentuan Pasal 44A ayat (1) dan (2) di atas, menunjukkan
simpanan dari nasabah penyimpan kepada pihak yang diberi kuasa atau
24
ditunjuk oleh nasabah penyimpan dan/atau memberi keterangan
meninggal dunia.
25
sebagaimana diatur dalam UU No. 10 Tahun 1998, tidak berlaku bagi
F. Pengertian Kredit
dalam waktu dan dengan syarat-syarat yang telah disetujui bersama dapat
kurang baik dari pemilik, pengurus, atau pegawai bank, lemahnya sistem
26
administrasi dan pengawasan kredit serta lemahya sistem informasi kredit
bunga kredit.
nasabah debitur, sejak saat itulah timbul hak dan kewajiban para pihak.
menjadi macet. Sebagian besar kredit macet timbul karena hal-hal yang
berlaku.
27
Penggunaan tanah milik orang lain adalah disebabkan pemilik
3. Nilai jaminan lebih kecil dari nilai hutang pokok dan bunga
28
biasanya sebelum kredit jatuh tempo nasabah sudah melarikan diri
bermasalah (macet) selain berasal dari nasabah dapat juga berasal dari
mampu membayar lunas kredit bank tepat pada waktu yang telah
diperjanjikan.
bank menjadi salah satu indikator penentu kinerja bank, oleh karena itu
29
Tindakan bank dalam usaha menyelamatkan dan menyelesaikan
kredit macet akan sangat bergantung pada kondisi kredit yang bermasalah
Bank Indonesia No. 23/12/ BPP tanggal 28 Februari 1991 dalam usaha
30
proyeksi arus kas yang bersumber dari kemampuan usaha debitor
berbentuk :
2. Reconditioning
kredit.
3. Recstructing
31
dengan cara mengubah komposisi pembiayaan yang mendasari
pemberian kredit.
debitor.
berikut :
32
sedangkan penyertaan modal sementara dalam rangka
bagi bank.”
33
“Diharapkan dengan perpanjangan waktu ini dapat
kredit macet
34
2) Agunan yang telah dibeli wajib dicairkan selambat-
perusahaan debitor
tertentu, yaitu :
35
satuan kerja pemberian kredit dan dipimpin oleh pejabat
36
tanggungan) maka kreditor cukup mengajukan permohonan
37
Tahun 1999 diselesaikan oleh suatu lembaga yang disebut
Penyehatan meliputi :
hutang;
itu.
38
2) penyitaan
3) Pelelangan
eksekusinya.
39
c. Penyelesaian kredit macet melalui PUPN dan BUPLN (Sekarang
KPKNL).
yang relatif lebih besar karena harus membayar feenya, oleh karena
pengacara.
40
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
suatu bank telah diantisipasi oleh pihak bank sendiri melalui perlindungan
secara implicit dan explicit dimana keduanya sudah dijelaskan di atas dan
B. Saran
terhadap likuidasi bank, maka penulis dapat memberikan saran yaitu bagi
diumumkan keadaan atau kesehatan bank, baik melalui media massa atau
41
melalui website, karena seluruh kelancaran dan kelangsungan operasional
bank ini berdasar pada kesehatan bank itu sendiri. Hal ini dimaksudkan
sama terhadap nasabah penyimpan dana baik yang kecil maupun yang
42
DAFTAR PUSTAKA
2016.
2005.
https://kinerjabank.com/catatan-setelah-penutupan-16-bank-dalam-likuidasi-
tahun-1997
http://www.lps.go.id/fungsi-tugas-wewenang
43