(ATONIA UTERI)
Pembimbing:
Disusun oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
merupakan salah satu tugas yang kami laksanakan selama mengikuti kepaniteraan
selaku dokter pembimbing yang telah meluangkan waktunya sehingga kami dapat
kesempurnaan. Dalam kesempatan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun demi kesempurnaan responsi ini. Semoga responsi ini dapat
Akhir kata, kami berharap semoga responsi ini dapat memberikan manfaat
pada pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..v
DAFTAR TABEL….………………………………………………………….…vi
BAB I Pendahuluan….……………………………………….……………..……
2.2 Klasifikasi…………..............................................................................3
2.3 Epidemiologi..........................................................................................3
2.8 Pencegahan……..................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...39
iii
DAFTAR GAMBAR
2.3 Frekuensi paritas, berat bayi lahir, jarak kehamilan dan riwayat
…...6
……....20
….....20
……….......22
24
……………….29
iv
DAFTAR TABEL
postpartum…………………………………...14
uterotonika…………………….18
v
BAB I
PENDAHULUAN
penting meliputi hampir 1/4 dari seluruh kematian maternal di seluruh dunia. Selain
itu, HPP merupakan bentuk perdarahan obstetri yang paling sering dan sebagai
angka kejadian berkisar antara 5% sampai 15%. Dari angka tersebut, diperoleh
sebaran etiologi antara lain: atonia uteri (50-60%), sisa plasenta (23-24%),
retensio plasenta (16-17%), laserasi jalan lahir (4-5%), kelainan darah (0,5–-0,8
%).1
abdominal. Perdarahan dalam jumlah ini dalam waktu kurang dari 24 jam disebut
sebagai perdarahan post partum primer, dan apabila perdarahan ini terjadi lebih
vi
kedua tindakan dilakukan bersama-sama, tetapi apabila keadaan tidak
rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari
tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. 9 Apabila keadaan ini
tidak ditatalaksana dengan baik dan benar, hal ini akan menyebabkan terjadinya
syok hemorrhagic yang bila tidak segera tertangani dengan baik dapat
vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sesarea. Perdarahan postpartum dapat bersifat minor (500-1000 ml) atau pun
mayor (>1000 ml). Perdarahan mayor dapat dibagi menjadi sedang (1000-
Trauma, Tissue dan Thrombin. Tone merupakan masalah pada 70% kasus
PPS, yaitu diakibatkan oleh atonia dari uterus. Sedangkan, 20% kasus PPS
viii
disebabkan oleh trauma. Trauma dapat disebabkan oleh laserasi serviks,
vagina dan perineum, perluasan laserasi pada SC, ruptur atau inversi uteri dan
trauma non traktus genitalia, seperti ruptur subkapsular hepar. Sementara itu,
10% kasus lainnya dapat disebabkan oleh faktor tissue yaitu seperti retensi
ix
2.2 Atonia Uteri
2.2.1 Definisi
2.2.2 Etiologi
Kehamilan grande-multipara
penyakit menahun
2.2.3 Patofisiologi
x
setelah melahirkan janin, dan plasenta disimpulkan. Proses ini dilengkapi
2.2.4 Diagnosis
menunjukkan uterus yang berawa, lunak, dan luar biasa membesar, biasanya
2.2.5 Penatalaksanaan
Jika atonia uteri terjadi, penyedia layanan kesehatan harus siap untuk
intravena (IV) dimulai melalui kateter intravena ukuran u8. Pendekatan tim
xi
peringatan bawaan standar. Pengobatan yang digunakan untuk perdarahan
mahal.
Pasien bisa masih dalam keadaan sadar, sedikit anemis, sampai syok berat
Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/ Ringer
xii
Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam 1000 ml larutanNaCl 0,9%/Ringer
Catatan :
oksitosin.
menit.
xiii
Perawatan Bedah
Teknik Tamponade
Pengepakan rahim harus ketat dan seragam, dan dapat dicapai dengan cepat
Ligasi arteri uterina (O 'Leary), dengan opsi untuk memperluas ligasi arteri
ke pembuluh tubo-ovarium.
Histerektomi9
2.2.6 Pencegahan
1. Melakukan secara rutin manajemen aktif kala III pada semua wanita yang
xiv
2. Pemberian misoprostol peroral 2-3 tablet (400-600 ug) segera setelah bayi
lahir.(3)
2.2.7 Prognosis
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. A
Usia : 30 tahun
1.2 Anamnesis
anak pertama. Pada saat persalinan tgl 18-08-2020 2 jam yll, dilakukan
manual plasenta karena plasenta lahir lengkap, tidak ada laserasi jalan
xv
HT (-) , DM (-), Asma (-), alergi (-), penyakit jantung (-)
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, merokok (-), sering minum jamu-
f. Riwayat Haid
-Menarche : 12 th
-Lama : 5 hari
-HPHT : lupa
g. Riwayat Perkawinan
- Menikah 1 kali
Hamil ini
j. Riwayat KB : (-)
A. Pemeriksaan Umum
c. TB : 143 cm
xvi
d. BB : 49 kg
f. Vital Sign
- TD : 70/40 mmHg
- RR : 25 x/menit
B. Status Generalis
b. Leher : nyeri tekan (-), hiperemi (-), Pembesaran KGB (-), JVP
dbn.
c. Thorax
gallop (-)
d. Abdomen :
I = distended, linea nigra (+), striae gravidarum (+), bekas operasi (-)
P = redup
A = BU (+) N
xvii
e. Ekstremitas :
Edema ekstremitas (-), CRT > 2 detik, ikterik (-), Spoon nail (-), Ulkus
f. Status ginekologi:
lunak
- CD: dbn
Laboratorium:
Hb 6.8 gr%
3.6 Diagnosis
3.7 Planning
Planning Diagnosis
Planning Terapi
xviii
- Circulation RL 1500 ml dalam 20 menit dan transfusi whole blood
1000 ml
Terapi Medikamentosa :
-Ergometrin 0,2 mg IM
-Bila tidak berhasil rujuk ke dokter Sp. OG untuk dilakukan ligase arteri
Planning Monitoring
-Keadaan umum
-TTV
-Perdarahan
-Kontraksi Rahim
-Produksi urin
xix
Planning Edukasi
DAFTAR PUSTAKA
2012.
third stage of labour. The Cochrane Library, Issue 2. Oxford, UK: Update
Software, 2002.
xx
7. Schuurmans N, et al. SOGC Clinical Practice Guidline. Prevention and
2000;22(4):271-81.
Prawirohardjo, 2002.
3.7 Gill P, Patel A, Hook J, Uterine Atony, Stat pearl publishing, Update 10
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493238/
xxi