Anda di halaman 1dari 3

SUBJEKTIF

T.subjektif adalahl tes yg berbentuk esai yang memiliki ciri-ciri pertanyaan yg di dahului kata-kata
seperti : uraikan jelaskan , mengapa, bagaiman, simpulkan, dsb.

T.subjektif ini tidak banyak dan biasanya berjumlah 5-10 dengan waktu 90-120mnt. Soal dari tes ini
menuntut kemampuan siswa untuk menghubungkan pengertian yang dimiliki tentang materi,
mengingat materi yng diajarkan, serta kreativitas peserta didik dalam menjawab soal.

Kebaikan = lihat pdf

a. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat,serta menyusun dalam bentuk


kalimat yang baik.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa
dan caranya sendiri
c. Dapat diketahui sejauh mana siwa mendalami suatu masalah yang diteskan.

Kekurangan = lihat pdf

a. Waktu untuk pengngoreksian soal yang lama dan tidak dapat diwakilkan orang lain.
b. Pemeriksaan jawaban lebih sulit karena membutuhkan pertimbangan individual lebih
banyak dari menlai.

OBJEKTIF

Tes objektif adalah tes yang cara penilaiannya bersifat objektif, dalam arti, sudah jelas
jawaban mana yang benar dan mana yang salah dan hanya satu jawaban yang benar. Dalam
penggunaan tes objektif jumlah soal yang diajukan lebih banyak dari soal essai, biasanya soal yang
diberikan berjumlah 30-40 dengan waktu 60 menit.

Kebaikan :

- Mudah menyusunya.
- Dapat digunakan berkali-kali
- Dapat dlihat secara cepat dan objektif
- Penunjuk cara pengerjaannya mudah dimengerti

Kekurangan :

- Sering membingungkan
- Mudah ditebak atau diduga
- Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan 2 kemungkinan benar atau
salah.
- Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali.

Macam-macam tes objektif

a. Tes benar salah (true-false)


Adalah sebuah tes yang terdapat pertanyaan yang harus dijawab siswa dengan cara memilih
benar atau salahnya . biasanya centang maupun melingkari

b. Tes pilihan ganda (multiple choice test)


Tes ini terdapat soal yang sudah disediakan jawaban biasanya a,b,c,d siswa tinggal memilih
salah satu jawaban yang mereka anggap benar.

c. Menjodohkan (matching test)


Suatu bentuk tes yang terdiri dari dua kolom yang parallel dimana masing-masing kolom
berisi uraian-uraian, keterangan, maupun pernyataan. Siswa tinggal mencari pasangan dari
kedua kolom tersebut yang mereka anggap benar.

d. Isian (completion)
Pada bentuk tes isian ini siswa melengkapi atau mengisi titik-titik atau bagian yang
dikosongkan pada soal dengan hanya satu kata, ungkapan, maupun angka.

Pengukuran Ranah Afektif

adalah pengukuran yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Pengukuran ranah afektif mencakup
watak prilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.

ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur ranah afektif, yaitu metode observasi dan
metode laporan diri.

1. metode observasi pada asumsi bahwa karateristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau
perbuatan yang ditampilkan.
2. Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah
dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkap karakteristik afektif
diri sendiri

Tujuan Pengukuran tingkah laku fadil


a. Untuk mendapatkan umpan balik (feedback) baik bagi guru maupun siswa sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan progam perbaikan
(remidial progam) bagi anak didiknya
b. Untuk mengetahui perubahan tingkat tingkah laku anak didik yang dicapai, yang antara
lain diperlukan sebagai bahan untuk perbaikan tingkah laku anak didik
c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai
dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik
d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar megajar dan kelainan tingkah laku anak
didik seperti fadil

Pengukuran Ranah Psikomoorik

Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa


penampilan, yang merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif. Hal ini dapat
dilihat dari dua hal, yaitu : Kemampuan otot lurik dan kemampuan melakukan keterampilan
khusus.
Terdapat tujuh penting kategori jenis perilaku ranah psikomotor, antara lain; persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola
gerakan, kreativitas.

Teknik Pengukuran Aspek Psikomotor


Ada dua teknik yang bisa digunakan untuk menilai dan mengukur  aspek psikimotor pada
siswa, diantaranya:
1.       Evaluasi melalui portofolio
Evaluasi melalui portofolio adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secara berkala,
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan serta
perkembangan wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa yang bersumber dari
catatan dan dokumen pengalaman belajarnya. Evaluasinya melalui unjuk kerja (performance)
2.      Evaluasi melalui penugasan (proyek)
Evaluasi melalui proyek dilakukan terhadap suatu penyelidikan yang dilakukan siswa secara
individu atau kelompok.

Anda mungkin juga menyukai