BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diketahui morfologi sel antara lain sifat gram, bentuk sel, dan penataan
sel. Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris
positif dan gram negatif, berdasarka sifat kimia dan fisika dinding sel
denmark hans Christian gram 1884. Pewarnaan Gram dibagi menjadi dua
dapat berupa melihat morfologi koloni dan uji biokimia bakteri. Morfologi
B. Rumusan Malasah
C. Maksud Praktikum
pengecatan gram.
D. Tujuan Praktikum
pengecatan gram.
E. Manfaat Praktikum
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola,
menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan
golongan, yaitu: Gram positif , bila warna zat pewarna pertama (karbol
ungu tua; dan Gram negatif, bila warna zat pewarna pertama tidak
air fuchsin, safranin, dan oleh zat pewarna tandingan lainnya (Razali,
2007).
ketebalan antara kedua golongan itu dapat merupakan hal yang penting;
dinding sel bakteri Gram negatif pada umumnnya lebih tipis dari yang
dan lugol dapat disari keluar dan bakteri Gram negatif terwarnakan.
permeabilitas antara kedua golongan bakteri itu, yaitu pada bakteri Gram
jalinannya jauh lebih sedikit daripada baktri gram posiif. Pori-pori dalam
peptidoglikan bakteri Gram negatif tetap masih cukup besar untuk dapat
disari keluar kompleks karbol gentian violet dan lugol. Selautnya, bila sel-
selnya, sisa strukturnya yang disebut protoplas atau sel tanpa dinding
akan tercatat juga oleh kompleks karbol gentian violet dan lugol. Tetapi,
sel ini mudah dihapuskan oleh alkohol. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
struktur dinding sel bakteri Gram positif itu yag menjadi tempat
2007).
komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang
disebut kromogen. Ikatan ion dapat terjadi karena adanya muatan listrik
baik pada komponen seluler maupun pada pewarna. Terdapat tiga mcam
Zat pewarna adalah garam yang terdiri atas ion positif dan ion
negatif, salah satu di antaranya berwarna. Pada zat warna yang bersifat
basa, warna terdapat pada ion positif (zat pewarna + Cl-) dan pada
pewarna asam, warna akan terdapat pada ion negatif (zat pewarna - Na+).
dalam protoplasma sel. Jadi, jika bakteri itu diwarnai, muatan negatif
dalam asam nukleat bakteri akan bereaksi dengan ion positif zat pewarna
basa, Kristal violet, safranin dan metilin blue adalah beberapa zat pewarna
basa yang biasa digunakan. Sebaliknya zat pewarna asam ditolak oleh
belakang saja. Karena sel bakteri tak berwarna di atas latar belakang
terbagi atas dua kelompok berdasarkan pewarnaan ini, yaitu bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif. Perbedaan ini berdasarkan warna yang
berupa pewarna basa, jadi pewarna ini akan mewarnai dengan jelas.
komponen dinding sel kuat mengikat warna, maka warna tidak akan
tercuci sedangkan bila komponen dinding sel tidak kuat mengikat warna
terlihat, yang terlihat pada hasil akhir tetap warna dasar. Larutan yang
biasa dipakai adalah ungu kristal, lartan iodium, alkohol dan safranin
(Volk, 2003).
pada dinding sel bakteri Gram negatif. Sehingga jika lipid dilarutkan dalam
(Madigan, 2003).
berkurang. Hal ini terjadi karena kapsul melindungi bakteri dari dari
2. Dinding sel : bagian sel yang membungkus isi sel, terletak antara
sel 10-35mm. Fungsi dindiing sel adalah pelindung sel dari tekanan
(Pelezar, 2007).
2007).
5. Flagela : alat gerak dari bakteri terdiri dari rambut tipis yang mencuat
sitoplasma. Flagela terdiri dari tiga bagian yaitu tubuh dasar, struktur
seperti kait dan sehellai filamen panjang di luar dinding sel. Panjang
biasanya terdiri dari satu sel DNA yang sirkuler (Pelezar, 2007).
2007).
B. Uraian Bahan
berasap.
pengecatan gram.
RM/BM : H2O/18,02
RM : (CH3)2CO
Kelarutan : Sukar larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol
gram
RM/BM : I/126,91
dalam karbontetraklorida P
RM / BM : C₁₆H₁₈CIN₃S.3H₂O / 373,90
Air suling
Kingdom : Bacteria
Subkingdom : Posibacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacili
Ordo : Lactobacillales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
Alat yang dipakai adalah batang pengaduk, dek gelas, gegep kayu,
lampu spiritus, mikroskop, objek gelas, ose bulat, pinset dan tabung
reaksi.
violet (Gram A), Kalium Iodida (Gram B), Etil alkohol (Gram C), Safranin
C. Cara Kerja
1. Pengecatan Negatif
setetes nigrosin.
2. Pengecatan sederhana
3. Pengecatan gram
hisap.
mikroskop.
BAB IV
A. Hasil Praktikum
Pengamatan
Pengamatan
Bakteri mempertahankan warna safranin
batang.
B. Pembahasan
tangan, kaca preparat dan meja, bahkan tangan pun sebelumnya harus
Pembersihan ini dilakukan supaya gelas obyek bebas lemak dan debu.
di beri satu tetes aquades pada permukaan gelas obyek. Kultur bakteri
murni diambil dan diratakan diatas kaca obyek. Pengambilan kultur bakteri
tidak diambil terlalu banyak, karena jika terlalu banyak akan sulit diratakan
dan apabila kultur bakteri tidak dapat diratakan tipis-tipis maka bakteri
melekat pada kaca obyek sehingga olesan bakteri tidak akan terhapus
adalah bidang yang mengandung bakteri dijaga agar tidak terkena nyala
api.
Kemudian dicuci dengan air mengalir dan dibiarkan sampai kering dengan
pengikatan zat warna oleh bakteri sehingga pengikatan zat warna oleh
biru dari komplek methylen blue dan KI pada gram negatif, karena
pengeringan.
safranin dapat terikat. Oleh sebab itu, gram D atau zat pewarna kedua
berwarna merah. Cat ini merupakan cat sekunder atau kontras. Cat ini
dan gram negative mengandung lemak dalam persentasi lebih tinggi dan
dalam sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada
penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan
nm).
warna penutup. Suatu preparat yang sudah meresap suatu zat warna,
kemudian dicuci dengan asam encer maka semua zat warna terhapus.
Bakteri-bakteri seperti ini dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini
BAB V
A. Kesimpulan
perhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Hasanuddin : Makassar
Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
LAMPIRAN
1. Pengecatan negatif
Ambil objek gelas lalu letakkan disebelah luar metylen blue dengan posisi
miring ( 30o).
2. Pengecatan gram
3. Pengecatan sederhana
Ambil 1 Ose Suspensi Biakan Secara Aseptis Ratakan Diatas Gelas Objek
Fiksasi