Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA


MAKHLUK HIDUP

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi umum)

Disusun oleh :

1. Ai Nurniati (2119160080)
2. Galis Nurlia (2119160056)
3. Teni Setia Mulyani (2119160064)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Biologi umum yang berjudul “pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih pada Bapak Romdah Romansyah,


S.Pd., M.Pd, M.Si selaku dosen mata kuliah Biologi Umum yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan
dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon
kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.

Ciamis, Desember 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan..........................................................2
B. Pertumbuhan dan perkembangan pada Hewan.......................................................2
C. Pertumbuhan dan perkembangan pada Tumbuhan.................................................4
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
B. Kritik dan Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di negara kita terdapat jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang beraneka
ragam. Keadaan seperti iklim dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup
beraneka tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu kita wajib mensyukuri anugerah
Tuhan ini.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme.
Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan,
perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu
organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini
berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait.
Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan
dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan
jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara
kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme
sehingga tidak dapat diamati.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan terjadi pada tumbuhan?
3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan terjadi pada hewan?

C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan
2. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan
3. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat
kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada
organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau
perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat
diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat
bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang
lengkap.
Di dalam pertumbuhan dan perkembangan ada ciri-ciri yang dimilikinya,
yaitu :
1. Ciri-Ciri Pertumbuhan
 Bersifat kuantitatif (dapat dihitung atau dapat dinyatakan dalam suatu
bilangan)
 Bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula)
 Terdapat jaringan meristem pada tumbuhan
2. Ciri-Ciri Perkembangan
 Bersifat Kualitatif (tidak dapat dihitung)
 Terdapat pada alat perkembangbiakan atau reproduksi
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali
untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan
jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus
membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel,
membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan
fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme
tersebut semakin kompleks. Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur
pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang
dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris
pada silinder pemutar.

B. Pertumbuhan dan perkembangan pada Hewan


Proses pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia terjadi di seluruh
bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu
saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan sama

2
halnya juga dengan manusia, dengan diawali terbentuknya zigot dari proses
pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa. 

Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat


dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Fase Embrionik

Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari


zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Zigot terbentuk
dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi).
Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa
tahap, yaitu :

1) Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua
sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan sel menjadi
enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang
terbentuk tersusun seperti buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan
terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di bagian dalam yang disebut blastosol.
Fase ini disebut fase blastula.
2) Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang
ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar
(ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam
(endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai
organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.
3) Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh
yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi. Organ yang terbentuk
dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut: 
a) Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan
indra. 
b) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi,
alat peredaran darah, dan alat ekskresi. 
c) Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat
pernapasan.

2. Fase Pascaembrionik
Fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang
dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa. Pertumbuhan
pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas. Semua anggota tubuh
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pada manusia perkembangan ini ditandai dengan munculnya sifat-sifat
kelamin sekunder. Tanda kelamin sekunder pada pria berupa tumbuhnya rambut
pada bagian tubuh tertentu, suara besar, tumbuhnya jakun, dan otot-otot tubuh

3
lebih kekar. Tanda kelamin sekunder pada wanita ditandai dengan membesarnya
payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, dan membesarnya
pinggul.

C. Pertumbuhan dan perkembangan pada Tumbuhan


Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri atas pertumbuhan
primer dan pertumbuhan skunder
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan
batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a) Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b) Akar embrionik yaitu calon akar
c) Kotiledon yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut
auksanometer. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya
terbagi menjadi 3 daerah :
a) Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b) Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan
c) Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan.
Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta
daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.
Dalam pertumbuhan primer ada beberapa macam, yaitu :
 Pertumbuhan Primer Pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya
membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda,
terdapat empat daerah pertumbuhan sebagai berikut :
1) Tudung akar (kaliptra)
Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan
fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar,
yaitu memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi
dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan
monokotil sebagai berikut:
 Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak
terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra
tersebut.
 Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat
batas yang jelas atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang
disebut kaliptrogen.
 Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir
tepung yang disebut kolumela.

4
2) Meristem
Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa
mengadakan pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang
tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan
digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer
dari perkembangan sel-sel meristem apical.
3) Daerah pemanjangan sel
Daerah ini terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil
pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah
ini. Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel
mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari
bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu
daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
4) Daerah diferensiasi
Sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai
dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur,
kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
 Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah
pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah
pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan
tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena
jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan
pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
Awal mula pertumbuhannya yaitu :
 Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut
kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk
xilem dan floem primer.
 Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh,
menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
 Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk
konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang
berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara
permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

5
Di dalam tumbuhan juga terdapat hormon yang bertugas memacu atau
merangsang bagian tertentu untuk melakukan pembelahan sel agar tumbuhan
semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
1. Auksin (Bahasa yunani Auxein = meningkatkan)
 Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas.
 Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic
Acid (IAA).
 Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.  
 Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel
meristem di ujung-ujung tunas (batang dan akar)
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat
gelap (etiolasi). Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu
pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang rerumputan dan kelompok
cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah untuk merangsang
bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini muncul
jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses
pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga
dipakai untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.
2. Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin.
Secara liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan
mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman inang tumbuh raksasa.
Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa
giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi.
Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat
perbungaan (vernalisasi), yang berarti mempercepat pembuahan. Sekarang
dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah sebelum musimnya. Ini
berkat penggunaan giberelin oleh para petani buah diluar musim berbuah.
3. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel).
Sitokinin terdpat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin
ditemukan pula pada endosperma cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan
bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan
diatom.
4. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman
beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA
yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada jaringan
meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga menunda
pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada
kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan.

6
Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini
menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama
tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan
kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
5. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen.
Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang
lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen
sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering
digunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Selain
memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan
batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi
apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada
makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik
pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita menanam biji
tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara
kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk
tanaman yang lengkap.
Proses pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia terjadi di
seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian
tertentu saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan sama halnya juga dengan manusia, dengan diawali terbentuknya zigot dari
proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa. 

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri atas pertumbuhan


primer dan pertumbuhan skunder. Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel
jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari
tumbuhan seperti akar dan batang. Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder
yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan
dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter)
tumubuhan.

B. Kritik dan Saran


Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang
terdapat di dalamnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://rhasavirha.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pertumbuhan-dan-

perkembangan.html

http://teguhbudi9944.blogspot.co.id/2013/11/pertumbuhan-dan-

perkembangan-makhluk.html

http://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2011/07/pertumbuhan-dan-

perkembangan-makhluk.html

http://irpanespanas.blogspot.co.id/2013/03/makalah-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html

Anda mungkin juga menyukai