Pemateri 1
Valuasi ekosistem pesisir dan laut : studi kasus ekosistem
terumbu karang
Tujuan:
Latar Belakang: 1. Mengkaji Ekosistem
Maraknya isu tentang 2. Menentukan nilai
kerusakan ekosistem ekosistem terumbu karang
Permasalahan: Manfaat:
pesisir dan laut
1. Perhitungan Besaran kerugian akibat 1. Menyediakan nilai ekosistem dan nilai/
kerusakan lingkungan hidup selama ini harga kerugian
menggunakan niali ekosistem referensi 2. Mengurangi biaya operasional observasi
2. Kondisi ekosistem Indonesia beragam 3. Mengurangi perhitungan ganda
3. Metode perhitungan valuasi yang dapat
diterima oleh masyarakat.
Pemecahan masalah:
Pemateri 2
- Rangkuman untuk materi 1 (Valuasi Kerusakan Ekosistem pesisir dan laut- Sebuah Pendekatan
Productivitas biologi
Dalam video pemateri kedua membahas tentang perhitungan kerusakan ekosistem terumbu
karang di daerah karimunjawa. Sudah dilakukan beberapa kali rapat atau diskusi untuk
membahas tentang metodologi yaitu:
Pada hasil pertemuan pertam yaitu FGD 1 seluruh peserta menerima konsep perhitungan
valuasi ekosistem terumbu karang di taman nasional karimun jawa dengan metode emergy
beserta penentuan variabelnya. Valuasi ekosistem meliputi ecological value dan service value
sehingga menggunakan gabungan metode Emergy ( EmA) dan metode konvensional dari
hasil reapat FGD tersebut dapat menentukan variable-variabel dari nilai ekosistem ataupun
nilai pelayanan. Setelah dilakukan pengukuran data maka akan di peroleh tabulasi variable
untuk valuasi
Di tutupan hidup karang memiliki satuan luas. Untuk mengukur luas terumbu karang.
Akan dilakukan suatu pengukuran tetapi sebelum melakukan pengukuran harus melakukan
atau melihat batasan-batasan wilayah yang harus dikaji dan digunakan sebagai sampling
untuk mengukur variable-variabel luasan maupun tutupan karang tersebut
Sebelum melakukan suatu perhitungan pengukuran lua sterumbu karang beberapa hal yang
penting dilakukan adalah kita mengikuti beberpa panduan monitoring kesehatan terumbu
karang yang dirilis oleh critc coremap lipi. Pengukuran variable kondisi karang meliputi:
Metode EmA cukup efektif untuk menegekspresikan nilai ekosistem berbasis kondisi
ekosistem terumbu karang setempat dan layanan ekologisnya.
Dari pengukuran ini diperoleh hasil bahawa nilai ekosistem terumbu karang di taman
nasional karimunjawa adalah Rp. 3. 174.013/m2/tahun. Dan tingkat recovery
(pemulihan)terumbu karang di taman nasional karimunjawa adalah 26% sehingga untuk
memulihkan 100% pada setiap m2 kerusakan dibutuhkan waktu ±65 tahun penyusutan
efektif.
Dari hasil ini juga dapat direkomendasikan yaitu: diusulkannya nilai/harga ekosistem
terumbu karang nasional untuk menjadi salah satu variable perhitungan kerugian kerusakan
lingkungan hidup. Sesuai dengan (LH No. 7/2014) ekosistem terumbu karang. Dan juga
dapat diusulkan bahwa metode valuasi ekosistem terumbu karang tersebut untuk
diaplikasikan di lokasi lain sehingga diperoleh hasil value/nilai ekosistem terumbu karang
untuk tingkat local dan nasional.