Anda di halaman 1dari 4

PPK Tanggal terbit Disahkan oleh :

MATA Direktur RSD Aeramo

drg. Emerentiana Reni W. MHlth & IntDev


NIP. 19720123 200012 2 002
No. ICD 10 H40
Diagnosis Glaukoma, Glaukoma Sudut Tertutup Primer Akut
Pengertian Kelainan mata yang terjadi karena tekana intra okuler (TIO)
meningkat secara cepat sebagai hasil dari tertutupnya sudut
bilik mata depan (BMD) secara total dan mendadak akibat
blok pupil karena kondisi primer mata dengan segmen
anterior yang kecil. Mata dengan segmen anterior yang kecil
dan sumbu aksial yang pendek dengan BMD yang dangkal,
dengan meningkatnya usia, lensa membesar sehingga
kontak irido-lentikular meningkat dan bila tiba-tiba
mengalami kondisi yang menyebabkan pupil mid dilatasi,
terjadi aposisi iris-lensa yang maksimal, blok pupil, kontak
iris dengan Trabecular Meshwork, sudut BMD tertutup,
akuos terbendung, TIO meningkat dengan cepat.
Anamnesis Keluhan mata merah, nyeri periokuler, penglihatan sangat
menurun dan melihat warna pelangi sekitar sumber cahaya
(halo), dapat disertai mual dan muntah. Keluhan dan
gambaran klinis timbul sebagai akibat dari peningkatan TIO
yang mendadak dan sangat tinggi.
Pemeriksaan 1. Visus dan refraksi
Fisik 2. Tonometri
3. Slitlamp biomikroskopi
4. Funduskopi
Kriteria 1. Keluhan mata merah dan nyeri
Diagnosis 2. Visus menurun
3. Biomikroskopi/ slit lamp; segmen anterior didapatkan
hyperemia limbal dan konjungtiva, edema kornea, BMD
dangkal dengan flare dan cells, iris bombans tanpa
adanya rubeosis iridis, pupil dilatasi bulat lonjong
vertical reflex negative, lensa posisi normal tidak katarak.
4. Tonometri: TIO sangat tinggi
5. Gonioskopi: sudut BMD tertutup dengan PSA
6. Papil saraf optic (PSO) hyperemia
Diagnosis 1. Glaukoma sudut tertutup sekunder karena kelainan
Banding lensa:
- Glaucoma fakomorfik (lensa yang membesar)
- Glaucoma ektopia lentis anterior
2. Glaucoma sudut tertutup sekunder karena blok pupil
akibat inflamasi intra okuler
3. Glaucoma sudut tertutup sekunder karena rubeosis
iridis (glaucoma neovaskuler)
4. Glaucoma maligna

Pemeriksaan 1. Gonioskopi
Penunjang 2. Perimetri
3. Imaging

-
Konsultasi
Perawatan Poliklinik Mata
Rumah Sakit
Tatalaksana 1. Segera menurunkan TIO
a. Hiperosmotik: gliserinn1,5 gr/kgBB 50% larutan
dapat divcampur dengan sari jeruk; bila sangat mual
dapat diganti dengan Manitol 1-15 gr/kgBB 20%
larutan intravena (dalam infuse 3-5 cc/menit = 60-
100 tetes/menit)
b. Acetazolamide 500 mg oral dilanjutkan 250 mg sehari
4 kali. Hati-hati pada: penderita batu ginjal, obstruksi
paru menahun dan gangguan fungsi hati.
2. Menekan reaksi radang
Steroid sistemik topical: prednisolon 1% atau
dexamethason 0,1% sehari 4 kali.
3. Sesudah ± 1 jam, periksa TIO dan sudut BMD
a. Pada umumnya TIO sudah mulai turun dan bila
sudah <40 mmHg, beri Pilocarpine 2% dan setelah ½
jam bila TIO tetap turun dan sudut mulai terbuka beri
Pilocarpine 1% sehari 4 kali, Timolol 0,5% sehari 2
kali, topical prednisolon 1% atau dexamethason 0,1%
sehari 4 kali. Bila TIO tetap tinggi dan sudut tetap
tertutup, harus dipikirkan kemungkinan glaucoma
sudut tertutup karena kelainan lensa jangan diberi
Pilocarpine akan menambah lensa bergerak kedepan.
Blok pupil. Siapkan pasien untuk dirujuk Argon Laser
Peripheral Iridoplasty (ALPI) yang akan mengkerutkan
iris perifer sehingga sudut terbuka. TIO turun, kondisi
mata menjadi tenang (2-3) untuk selanjutnya
dilajukan laser PI.
4. Pasca bedah IP
Gonioskopi
a. Sudut terbuka; Pilocarpine diteruskan sampai tampak
jelas lubang IP, Timolol dan prednisolon atau
dexametason diteruskan sampai kondisi mata tenang
(bebas dari inflamasi).
b. Sudut tetap tertutup; dugaan glaucoma plateau iris,
glaucoma ektopia lentis anterior, glaucoma maligna
5. Untuk mata jiran (fellow eye)
Sementara Pilocarpine 1% sehari 4 kali dan Timolol 0,5%
(1-2 kali sehari), atau Timolol 0,5% saja, sampai saat
terbaik untuk dilakukan Laser PI atau Bedah IP.
Pemberian Pilocarpine harus disertai obat anti glaucoma
lainnya misalnya Timolol maleat 0,5%.
Tempat Poliklinik Mata
Pelayanan Kamar bedah refraktif
Penyulit 1. Glaucoma sekunder: terjadi pada katarak intumesen,
karena pencembungan lensa
2. Uveitis pakotoksik atau glaucoma fakolitik: terjadi pada
stadium hipermatur sebagai akibat massa lensa yang
keluar dan masuk ke dalam bilik mata depan
Bila akan dilakukan tindakan bedah refraktif
Informed
Consent
Dokter Spesialis Mata
Tenaga
Standar
1-7 hari
Lama
Perawatan
-
Masa
Pemulihan
1. Visus 6/6 (normal) setelah koreksi
Hasil
Tidak diperlukan.
Patologi
Tidak diperlukan.
Otopsi
Tergantung dari beratnya, lamanya dan adanya kerusakan
Prognosis
permanen di papil syaraf optic
Tindak Lanjut -
Tingkat I/A
Evidens &
Rekomendasi
Indikator 1. Lensa tidak keruh
Medis
Edukasi 1. Pasien harus menggunakan obat tetes mata sesuai
dengan petunjuk dokter, terutama dalam hal kepatuhan
(compliance, adherence) dan jumlah pemberian obat per
hari.
2. Pasien harus teratur berobat ke dokter mata untuk
melakukan pemeriksaan tekanan intra ocular, penilaian
status saraf N II (struktur anatomi saraf mata) dan
lapang pandang fungsi penglihatan.
3. Pemeriksaan teratur juga dikarenakan kepada keluarga
pasien.
4. Berobat teratur bila terdapat penyakit penyerta sistemik,
terutama diabetes mellitus.
Kepustakaan 1. American Optometric Assosiation. 2008. Care The
Patient With Myopia. Lindbergh blvrd : St.Louis. Page
1-41
2. Detman, AF, et al. 2001. Retina. Singapore: Mosby Inc.
3rd edition
3. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian /SMF Ilmu
Kesehatan Mata, RSUD Soetomo Surabaya, 2006
4. Hartono, et al. 2007. Refraksi dalam: Ilmu Penyakit
Mata. Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit Mata FK
UGM.
5. Ilyas, S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI. Cetakan ke-1

Anda mungkin juga menyukai