Pemeriksaan 1. USG
Penunjang 2. Biometri
3. Laboratorium: BSN
-
Konsultasi
Perawatan Poliklinik Mata
Rumah Sakit
Tatalaksana 1. Pada stadium insipient dan imatur bisa dicoba koreksi
dengan lensa kacamata yang terbaik.
2. Pencegahan sampai saat ini belum ada
3. Pembedahan: dilakukan apabila kemunduran tajam
penglihatan penderita telah mengganggu pekerjaan
sehari-hari dan tidak dapat dikoreksi dengan kacamata.
4. Pembedahan berupa ekstraksi katarak yang dapat
dikerjakan dengan cara:
a. ECCE
b. ICCE
c. SICS
5. Koreksi afakia (mata tanpa lensa):
a. Implantasi intra okuler: lensa intraokuler ditanam
setelah lensa mata diangkat.
b. Kacamata: kekuatan lensa yang diberikan sekitar ±10
D bila sebelumnya emetrop
c. Lensa kontak: diberikan pada afakia monokuler
dimana penderita koperatif, trampil dan kebersihan
terjamin. Kacamata dan lensa kontak diberikan
apabila pemasangan lensa intraokuler tidak dapat
dilakukan atau merupakan kontraindikasi.
Tempat Poliklinik Mata
Pelayanan Kamar bedah refraktif
Penyulit 1. Glaucoma sekunder: terjadi pada katarak intumesen,
karena pencembungan lensa
2. Uveitis pakotoksik atau glaucoma fakolitik: terjadi pada
stadium hipermatur sebagai akibat massa lensa yang
keluar dan masuk ke dalam bilik mata depan
Bila akan dilakukan tindakan bedah refraktif
Informed
Consent
Dokter Spesialis Mata
Tenaga
Standar
1-7 hari
Lama
Perawatan
-
Masa
Pemulihan
1. Visus 6/6 (normal) setelah koreksi
Hasil
Tidak diperlukan.
Patologi
Tidak diperlukan.
Otopsi
Bila tanpa penyuit dan komplikasi prognosis tajam
Prognosis
penglihatan akan baik.
Tindak Lanjut -
Tingkat I/A
Evidens &
Rekomendasi
Indikator 1. Lensa tidak keruh
Medis
Edukasi 1. Aturan perawatan pasca operasi harus diikuti, sampai
batas waktu yang ditentukan
2. Diperlukan control rutin pasca operasi sampai batas
waktu yang diperlukan (1-3 bulan)
Kepustakaan 1. American Optometric Assosiation. 2008. Care The
Patient With Myopia. Lindbergh blvrd : St.Louis. Page
1-41
2. Detman, AF, et al. 2001. Retina. Singapore: Mosby Inc.
3rd edition
3. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian /SMF Ilmu
Kesehatan Mata, RSUD Soetomo Surabaya, 2006
4. Hartono, et al. 2007. Refraksi dalam: Ilmu Penyakit
Mata. Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit Mata FK
UGM.
5. Ilyas, S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI. Cetakan ke-1